Provinsi Yang Beribukota Ambon

Provinsi Yang Beribukota Ambon – Indonesia Timur memang kaya akan “surga” dunia yang tidak kalah dengan negara asing. Salah satunya adalah Raja Ampat yang menjadi destinasi liburan favorit wisatawan mancanegara. Selain itu, masih banyak tempat indah yang jarang dikunjungi, meski keindahannya bisa membuat Anda tak bisa berkata-kata. Pulau tunggal ini misalnya.

Pulau Bair terletak di kota Tual, di tenggara Maluku. Provinsi yang beribukota Ambon ini terkenal memiliki wisata yang indah yaitu Pulau Kei. Nah, Anda akan melihat Ynys Bair darinya.

Provinsi Yang Beribukota Ambon

Perairan Ynys Bair sangat jernih. Pemandangan yang disajikan di sini akan membuat Anda mengagumi kebesaran Tuhan yang menciptakan alam sesempurna Ynys Bair. Anda bebas berenang, menyelam, snorkeling dan tentunya berjemur.

Ada Berapa Provinsi Di Indonesia? Total Terbaru 37 Provinsi

Bagi yang tidak ingin basah, gunakan saja perahu yang bisa disewa untuk berkeliling pulau. Nikmati panorama sekitar seindah lukisan. Tebing bebatuan tinggi yang mengelilinginya juga menambah keindahan Bair.

Untuk mencapai “surga”, Anda harus menyeberang selama 1 jam dengan kapal cepat dari Kei Kecil. Namun, rasa lelah di jalan akan terbayar dengan keajaiban di depan mata. Teriaknya lagi, tempat ini masih sangat sepi. Inilah yang membuat Anda merasa seperti berada di pulau pribadi.

Ada sebuah area bernama Street of the Dead. Jangan khawatir, tidak ada yang menakutkan di sini. Ternyata itu adalah nama sebuah daerah yang terdapat dua tebing tinggi yang terlihat seperti celah sempit. Namun, eksotismenya tak terbantahkan. Sia-sia kalau tidak mau basah.

Pulau Bair dikelilingi oleh hutan mangrove yang hijau. Anda juga bisa menjelajahinya dan melihat pemandangan yang semakin indah dari ketinggian. Airnya juga terlihat sangat jernih. Banyak yang mengklaim bahwa hiu Blackpit kecil tinggal di sini. Terkadang ikan kecil terlihat dari atas.

Hotel Pertama Kendari Riwayatmu Kini

Belum ada kantin atau penginapan di kawasan ini. Jangan lupa mengemas makan siang Anda sendiri sebelum berpetualang dan membawa pulang sampah Anda. Pilih tanggal antara Maret dan Agustus, saat laut tenang dan perjalanan Anda nyaman.

Akomodasi terdekat ada di Kei Kecil. Cobalah menginap di Ohieew Island Resort, dengan harga mulai 400 ribu rupiah, Anda bisa bersantai tepat di depan pantai. Tepat dari teras Anda sudah bisa mencium aroma pantai dari pasirnya. Tidak perlu jauh-jauh, kan? Murah dan keren banget kan?

Baca juga  Berikut Ini Yang Bukan Merupakan Nama-nama Neraka Adalah

Di depan Ohieew Island Resort terdapat Pantai Ngurbloat yang bisa dinikmati langsung dari jendela kamar. Yang ingin lari pagi, berjemur dan berguling-guling di pasir, bisa dilakukan disini untuk menikmati sunset. Bagus sekali.

Yang tidak boleh dilupakan adalah aktivitas mencicipi makanan khas Kei, Lad. Ini sejenis urap-urap di Jawa, hanya saja sayurannya diganti dengan rumput laut. Oh khas banget pantainya, eh. Juga, makan bersama dengan ombak laut. Bagus sekali!

Daftar 12 Provinsi Pemeluk Kristen Terbesar Di Indonesia

Nah, menurut kamu apakah Pulau Bair tak kalah menawan dengan Raja Ampat yang ada di Papua? Jadi kapan kamu akan melihat keindahannya secara langsung? Kepulauan Maluku terkenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia sejak zaman dahulu. Seiring dengan keragaman kekayaan suku dan budaya, serta objek wisata berupa wisata alam dan peninggalan sejarah, Maluku merupakan tempat yang menarik bagi wisatawan.

Maluku sudah dikenal dunia internasional sejak zaman dahulu sebagai “Pulau Rempah” atau Spice Island. Daerah ini merupakan surga bagi produksi pala dan cengkeh. Karena kekayaan rempah-rempah inilah bangsa Eropa datang menguasai Maluku, dimulai dari Portugis, Spanyol, dan terakhir Belanda.

Maluku adalah salah satu negara tertua dalam sejarah Indonesia merdeka. Daerah ini dideklarasikan sebagai provinsi bersama tujuh daerah lainnya, yaitu Kalimantan, Sunda Kecil, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera, hanya dua hari setelah bangsa Indonesia mengumumkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Namun, pembentukan resmi Maluku sebagai negara baru terjadi 12 tahun kemudian berdasarkan UU Darurat No. 22 Tahun 1957 yang kemudian diganti dengan UU No. 20 Tahun 1958. Hal ini terjadi karena pada masa awal kemerdekaan, Belanda masih berusaha menguasai Maluku.

Berenang Di Pulau Bair Maluku, Serasa Menikmati Raja Ampat Papua

Saat itu, roda pemerintahan Maluku tidak sempat berputar akibat campur tangan Belanda. Bahkan pembentukannya sebagai negara pada tanggal 19 Agustus 1945 harus dilakukan di Jakarta, ibu kota Republik Indonesia, sekaligus menjadi pusat Pemerintahan Provinsi Maluku di bawah pimpinan Gubernur Mr J Latuharhary.

Dalam perkembangannya Provinsi Maluku dimekarkan menjadi dua provinsi yaitu Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara pada masa reformasi. Pada tanggal 4 Oktober 1999, Presiden BJ Habibie menandatangani kesepakatan pemerintah atas Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Baru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Hari lahir Provinsi Maluku diperingati setiap tanggal 19 Agustus berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Maluku No. 13 Tahun 2005. Dengan semboyan “Siwalima” yang berarti kepemilikan bersama, daerah ini ingin memupuk persatuan dan kesatuan untuk mencapai kemakmuran bersama. .

Baca juga  Tujuan Merentangkan Kedua Tangan Saat Berdiri Dengan Satu Kaki Adalah

Provinsi yang beribukota Ambon ini memiliki luas wilayah 54.185 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 1,84 juta jiwa menurut Sensus Penduduk 2020.

Papua Kini Miliki 4 Provinsi Baru, Jumlah Provinsi Di Indonesia Bertambah Menjadi 38

Secara administratif, Provinsi Maluku terbagi menjadi 9 gubernuran dan 2 kota, 118 kecamatan, 33 kecamatan dan 1.198 desa. Sejak 2019, kawasan ini dipimpin oleh Gubernur Murad Ismail bersama Wakil Gubernur Barnabas Orno.

Seperti daerah lain di Indonesia, Maluku memiliki sejarah yang panjang dan tidak bisa dipisahkan dari sejarah Indonesia secara keseluruhan.

Manusia telah tinggal di pulau-pulau di kawasan “Emas Hijau” ini sejak zaman prasejarah. Ciri fisik masyarakat adat Maluku mirip dengan suku asli Indonesia lainnya yang berasal dari campuran ras Wedoid dan Negroid. Keturunan asli dari kedua ras berkembang menjadi suku-suku baru setelah bercampur dengan suku-suku yang datang kemudian.

Meski fosil kerangka manusia purba belum ditemukan di Maluku, anggapan bahwa manusia prasejarah hidup di sana diperkuat dengan pengalaman suku asli dalam menggunakan senjata yang merupakan warisan budaya prasejarah.

Terpisah Menjadi 3 Provinsi Baru? Kota Cirebon Akan Menggantikan Ibukota Jawa Barat? Simak Lengkapnya Di Sini!

Suku yang dikenal sebagai penghuni pertama daerah ini adalah Suku Alune dan Suku Wemale. Mereka tinggal di pulau Seram, Halmahera dan Buru, dan dipercaya sebagai nenek moyang suku-suku yang ada saat ini, seperti Alifuru, Togifil dan Furu-aru.

Wilayah Maluku cukup kaya akan peninggalan dari masa Neolitikum. Alat-alat yang digunakan pada masa itu seperti kapak persegi telah ditemukan antara lain di Ambon, Amusus, Saparua dan Pulau Kei.

Nusantara yang kaya akan rempah-rempah ini sudah dikenal secara internasional sejak zaman dahulu. Pada awal abad ke-7, para pelaut dari daratan Tiongkok, terutama pada masa Dinasti Tang, sering mengunjungi Maluku untuk mencari rempah-rempah. Namun mereka sengaja merahasiakannya untuk mencegah bangsa lain datang ke kawasan ini.

Pada abad ke-9, para pedagang Arab berhasil menemukan Maluku setelah melintasi Samudera Hindia. Para pedagang ini kemudian menguasai pasar Eropa melalui kota-kota pelabuhan seperti Konstantinopel. Abad ke-14 merupakan masa perdagangan rempah-rempah Timur Tengah yang membawa Islam masuk ke Maluku secara bersamaan melalui pelabuhan Aceh, Malaka dan Gresik antara tahun 1300 dan 1400.

Yuk, Berpetualang Di Pulau Sumba Lewat Festival Adventure Indonesia

Pada abad ke-12, wilayah Kepulauan Maluku dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya, sedangkan pada awal abad ke-14, Kerajaan Majapahit menguasai seluruh wilayah maritim Asia Tenggara. Saat itu, para pedagang Jawa memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku.

Pada masa Dinasti Ming (1368-1643), rempah-rempah Maluku diperkenalkan ke dalam berbagai karya seni dan sejarah. Dalam lukisan karya WP Groeneveldt berjudul “Gunung Dupa”, Maluku digambarkan sebagai kawasan pegunungan hijau penuh cengkih, sebuah oasis di tengah laut di sebelah tenggara. Marco Polo juga memaparkan tentang perdagangan cengkih di Maluku dalam kunjungannya ke Sumatera.

Baca juga  Apa Yang Dibicarakan Penulis Pada Teks 1

Bangsa Eropa yang menemukan Maluku adalah bangsa Portugis pada tahun 1512. Saat itu, dua armada Portugis yang masing-masing di bawah pimpinan Anthony d’Abreu dan Francisco Serau mendarat di Kepulauan Banda dan Kepulauan Penyu. Setelah berteman dengan penduduk dan raja setempat seperti Kerajaan Ternate di pulau Ternate, Portugis mendapat izin untuk membangun benteng di Pikaoli.

Begitu pula dengan Negeri Hitu Lama dan Mamala di Pulau Ambon. Namun hubungan dagang rempah-rempah ini tidak berlangsung lama, karena Portugis menjalankan sistem monopoli sekaligus menyebarkan agama Kristen.

Daftar Nama 34 Provinsi Di Indonesia Serta Ibukotanya

Salah satu pendeta misionaris Katolik yang terkenal adalah Francisco Xavier. Ia tiba di Ambon pada 14 Februari 1546, kemudian melanjutkan perjalanannya ke Ternate pada 1547. Tak kenal lelah, ia mengunjungi kepulauan Maluku untuk menyebarkan agama.

Persahabatan Portugis dan Ternate berakhir pada tahun 1570. Perang dengan Sultan Babullah selama lima tahun (1570-1575) memaksa Portugis meninggalkan Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.

Perlawanan orang Maluku terhadap Portugis dimanfaatkan oleh Belanda untuk mendapatkan pijakan di Maluku. Pada tahun 1605 Belanda berhasil memaksa Portugis untuk memindahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu, Belanda berhasil menguasai sebagian besar Maluku.

Kedudukan Belanda di Maluku diperkuat dengan berdirinya Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) pada tahun 1602. Sejak saat itu, Belanda menjadi satu-satunya penguasa di Maluku. Di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, COO VOC, perdagangan cengkih di Maluku sepenuhnya berada di bawah kendali VOC selama hampir 350 tahun. Untuk itu VOC tidak segan-segan mengusir para pesaingnya, khususnya Portugis, Spanyol, dan Inggris. Bahkan puluhan ribu rakyat Maluku mengalami kebrutalan VOC.

Sumatera Utara, Provinsi Di Indonesia Yang Terletak Di Bagian Utara Pulau Sumatera

Pada masa VOC (abad ke-17 sampai abad ke-18), pulau-pulau antara Sulawesi dan Irian dibagi menjadi tiga pemerintahan, yang pertama Pemerintahan Temate untuk Maluku Utara yang berpusat di Benteng Oranye di Ternate, yang kedua, Pemerintahan Amboina untuk Maluku Tengah, yang berpusat di Benteng Victoria di pulau Ambon, dan tiga pemerintahan Banda untuk Maluku Tenggara yang terletak di Benteng Belgica di Bandaneira.

Setelah VOC bubar, Belanda membentuk Hindia Belanda pada tahun 1817. Ketiga pemerintahan tersebut di atas disatukan menjadi satu pemerintahan yang berpusat di kota Ambon di pulau Ambon. Nama satuan pemerintahan yang dibentuk pada tahun 1817 adalah Gouvernement der Molukken, dan sejak saat itu praktek penggunaan

Provinsi kepulauan riau beribukota di, bika ambon berasal dari provinsi, ambon provinsi, bika ambon adalah makanan khas dari provinsi, penginapan di ambon yang murah, provinsi bangka belitung beribukota di, negara yang beribukota di kathmandu, ambon termasuk provinsi, ambon terletak di provinsi, yang jual bika ambon terdekat, ambon ibukota provinsi, ambon merupakan ibukota provinsi