Presentase Intensitas Latihan Untuk Mendapat Kebugaran Paru Dan Jantung Adalah

Presentase Intensitas Latihan Untuk Mendapat Kebugaran Paru Dan Jantung Adalah – Apakah kamu suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda online secara gratis dalam hitungan menit! Buat buku flip Anda sendiri

Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (PJOK) 191 Model Penilaian (KI-4), balok luar satu tangan, balok atas menyilang dua tangan, siku dalam bawah, balok depan tertutup dengan kaki. No Penilaian Keterampilan Gerak Siswa Nama Jumlah. Tata Cara Nilai Harga Gerakkan Satu Tangan Di Luar Tangkisan Dua Lengan Silang Atas Silang Bawah Siku Dalam Parry Depan Kaki Tertutup 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Ratna 2 Dwi 3 Fikrul 4 ET. Nilai Maks = 16 Nilai = Poin Diterima/Nilai Maks x 4 Pekerjaan Rumah Buatlah kegiatan mengajarkan Silat Pencock yang akan kamu lakukan di sekolah! 1. Bentuklah kelompok yang masing-masing beranggotakan empat orang! 2. Lakukan rangkaian gerakan yang sedang anda lakukan hingga menjadi rangkaian gerakan, secara berpasangan! 3. Lakukan serangkaian langkah sebagai proposal! 4. Buatlah laporan kepada gurumu!

Presentase Intensitas Latihan Untuk Mendapat Kebugaran Paru Dan Jantung Adalah

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari isi bab ini, siswa diharapkan mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan latihan kebugaran (daya tahan, kelenturan, kelincahan, tes pengukuran kebugaran) serta menunjukkan perilaku kooperatif, tanggung jawab, menghargai perbedaan. , Disiplin dan daya tahan Kata Kunci Kebugaran, Komponen kebugaran, Kekuatan dan daya tahan, Fleksibilitas, Kelincahan, Bentuk latihan, Pengukuran kebugaran Kebugaran a. Kegiatan kebugaran Kebugaran jasmani (SKsiFDl fWQHss merupakan salah satu dari kebugaran. WoWDl fWQHss) Kebugaran jasmani memberikan kebugaran pada seseorang. kemampuan untuk melakukan tugas-tugas produktif sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan dan tetap dapat menikmati waktu senggang atau melakukan tugas-tugas penting dengan baik. Memahami konsep kelenturan dan kelincahan d. Memahami konsep kekuatan dan daya tahan jantung dan paru e. Memahami konsep frekuensi latihan bentuk latihan kekuatan dan daya tahan a. Mengukur kekuatan dan ketahanan jasmani jantung Otot dan Paru a.Tes Lari 50 Meter a.Tes Suspensi Body Lift (Putra) b.Tes Tekuk Siku Gantung (Putri) c.Tes Duduk 60 Detik d.Latihan Lurus 1000m. Fleksibilitas otot tungkai dan punggung b. Fleksibilitas otot tungkai

Pdf) Survei Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Smp

194 SMP/MTs Kelas VIII Berbicara tentang kebugaran jasmani, ada banyak faktor yang harus diperhatikan. Faktor-faktor tersebut diyakini mempengaruhi kondisi fisik seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut. • Masalah kesehatan seperti kondisi kesehatan, penyakit menular dan kronis. • Masalah gizi seperti protein, kalori, gizi kurang dan gizi kurang. Masalah yang berkaitan dengan latihan fisik, seperti usia dimulainya latihan, frekuensi latihan per minggu, intensitas latihan dan volume latihan. • Masalah pada faktor keturunan seperti DQWKUoSoPHWUi dan kelainan kongenital. Seseorang dikatakan sehat apabila mempunyai (a) daya tahan kardiovaskular/paru, (b) kemampuan adaptasi biokimia, misalnya: jumlah enzim darah dan konsentrasi asam laktat. plasma darah, (c) ukuran tubuh, (d) kekuatan otot, (e) daya ledak otot, (f) daya tahan otot, (g) kecepatan, (h) kelincahan, (i) kelenturan, (j) kecepatan reaksi, dan (k) Koordinasi. Untuk mencapai kondisi jasmani yang baik, siswa perlu mengetahui hal-hal berikut ini agar latihan yang dilakukannya benar-benar bermanfaat bagi dirinya. a Jenis pelatihan Jenis pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Namun untuk mencapai kebugaran yang utuh maka komponen kebugaran jasmani harus dilatih secara seimbang. Selain itu, pilihlah olahraga yang mudah dan murah seperti lari/joging dan jalan kaki. b Volume latihan Latihan kebugaran, kecuali untuk atlet, memerlukan waktu sekurang-kurangnya 20 menit, tidak termasuk waktu pemanasan atau pendinginan. C Frekuensi latihan Untuk mencapai kondisi fisik yang diinginkan, latihan harus dilakukan lebih sering. Latihan 5 kali seminggu pasti memberikan efek yang lebih baik dibandingkan latihan 2 kali seminggu. Bagi siapa pun selain atlet, latihan 3 kali seminggu sudah cukup. Namun, latihan 4 atau 5 kali seminggu memberikan hasil yang sedikit lebih baik.

Baca juga  Ph Ch3cooh

Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (PJOK) 195 d.Intensitas Latihan Untuk menentukan intensitas latihan khususnya untuk pengembangan daya tahan kardiovaskuler dapat diterapkan prinsip Katch dan Meardle. Hitung frekuensi pulsa maksimum (MPF) menggunakan rumus pertama. B. Konsep Kekuatan dan Daya Tahan Otot Kekuatan otot adalah kemampuan suatu kelompok otot untuk menahan suatu beban dalam suatu usaha, misalnya kemampuan otot lengan untuk mengangkat kursi, sedangkan daya tahan otot adalah “kemampuan” suatu kelompok otot dalam melakukan suatu aktivitas. rangkaian tugas dalam jangka waktu yang lama, misalnya kemampuan otot-otot lengan dan kaki untuk memindahkan kursi dari suatu tempat ke tempat lain dalam jangka waktu yang lama. Latihan kekuatan otot ditandai dengan beban yang berat dengan sedikit pengulangan, sedangkan untuk ketahanan otot digunakan beban ringan dengan banyak pengulangan. Untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, dosis latihan memerlukan intensitas resistensi 70% dan frekuensi latihan 3 kali/minggu dengan kekuatan 80 – 100%. C. Konsep Fleksibilitas Sendi Fleksibilitas sendi adalah kemampuan sendi untuk bergerak luas melalui rentang geraknya. Ini menampilkan pelatihan fleksibilitas sendi, peregangan sendi, dan pengukuran otot sampai batas tertentu dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran pelatihannya adalah sebagai berikut. 1. Frekuensi olahraga bisa dilakukan setiap hari. 2. Intensitas adalah luasnya nyeri. Artinya, ketika Anda melakukan peregangan sendi, tubuh Anda akan bereaksi berupa ketegangan otot. Jika Anda melanjutkan, Anda akan merasa nyaman. Oleh karena itu, intensitas fleksibilitas yang disarankan adalah akhir dari ketegangan otot dan pembatasan awal nyeri. Untuk menentukan DNM siswa usia 13 tahun dapat menggunakan rumus berikut. DNM = 220 – Umur = 220 – 13 = 207 Jadi, maksimal denyut nadi siswa usia 13 tahun adalah 207 denyut per menit. Selanjutnya, ukur intensitas latihannya. Untuk latihan siapapun selain atlet 70-85% dari 100% dengan lama latihan 20-30 menit. Jadi jika digunakan intensitas 70% maka denyut nadi maksimal adalah: DNM = 220 – USIA x 70% = 220 – 13 x 70% = 207 x 70/100 = 145 denyut per menit DNM = 220 – USIA

Baca juga  Diantara Zat Berikut Yang Tergolong Unsur Adalah

196 Kelas VIII SMP/MTs 3. Durasi WiPH Waktu yang diperlukan untuk melakukan peregangan tergantung pada besar kecilnya sendi, biasanya sekitar 4 – 30 detik dan dilakukan 1 – 3 kali pengulangan untuk setiap sendi. D. Konsep Daya Tahan Paru dan Jantung Daya tahan paru dan jantung adalah kapasitas fungsional paru-paru dan jantung dalam menyuplai oksigen untuk kerja otot jangka panjang. Kualitas daya tahan paru dan jantung dinyatakan dalam VO2 max, yaitu jumlah oksigen maksimum yang dapat dikonsumsi dalam Ml/Kg BB/menit. Ciri-ciri latihan ketahanan paru dan jantung, gerakan melibatkan otot besar, pola latihan mirip berjalan dan berlari, gerakan berirama terus menerus, pola latihan mirip bersepeda atau MoggiQg. Olah raga (bola voli, tenis, atau bulutangkis) belum dianjurkan dan sifat gerakannya adalah aerobik, yaitu gerakan yang dilakukan dengan intensitas sedang dan diukur dengan peningkatan denyut jantung saat beraktivitas, misalnya lari dengan kecepatan sedang. laju. Pengukuran pelatihannya adalah sebagai berikut. 1. Frekuensi untuk mencapai kebugaran paru dan jantung, teratur 3 – 5 kali/minggu 2. Intensitas, 75 – 85% denyut jantung maksimal. Durasi setiap latihan adalah 20 – 60 menit tanpa henti. E. Kegiatan Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Tiga prinsip dasar yang dapat digunakan untuk bentuk-bentuk latihan kekuatan, yaitu: 1) Gerakan PoYH, yaitu serangkaian gerakan dinamis yang diulang-ulang dalam waktu tertentu, seperti: MoggiQg, senam aerobik, bersepeda, renang dan lain-lain, 2) mengangkat LIIW, rangkaian gerakan melawan beban, seperti: mengangkat, mendorong, menarik beban baik dengan beban badan sendiri maupun dengan beban benda, seperti: GDPEHl, EDUEHll, bola PHGiFiQH dan lain-lain yang model Latihannya seperti : ZHigKW WUDiQiQg, kalestenik (SXsK XS EDFNXS FKiQ XS siW meningkatkan kelenturan sendi dan kelenturan otot. Berikut bentuk-bentuk latihannya. Pembelajaran kegiatan fitnes semester 2 merupakan lanjutan dari proses pembelajaran yang dilakukan pada semester 2. semester 1. Oleh karena itu pada semester 1 materi yang dipelajari dapat dijadikan sebagai penguat pada semester 2, agar mahasiswa meningkatkan kebugaran dan memperkaya geraknya, dengan materi dasar sebagai berikut.

Baca juga  Kegiatan Yang Mencerminkan Sila Ke-4 Dalam Lingkungan Masyarakat Yaitu

Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (PJOK) 197 1. Kekuatan dan daya tahan otot lengan, dada dan bahu, dengan push up a. Kegiatan push up dengan tumpuan pada kedua lutut dan tangan, kemudian tumpuan pada kedua kaki dan kedua tangan Langkah-langkah belajar (1) Persiapan: Posisi awal pada kedua tangan dan lutut, badan lurus, berbaring telungkup menghadap ke depan. (Lihat gambar 5.1). (2) Eksekusi : Gerakan pertama tekuk kedua siku ke samping hingga badan dan dada terjatuh menyentuh lantai (matras), gerakan kedua luruskan kembali kedua siku hingga badan dan dada terangkat dari matras, lakukan hal ini. b Kegiatan push up dengan tumpuan pada kedua telapak tangan dan lengan dalam posisi lebar Langkah-langkah Pembelajaran (1) Persiapan: Posisi awal Berbaring telungkup dengan kedua tangan dan kaki pada kedua sisi, badan tegak, memandang ke depan. (Lihat Gambar 5.2) (2) Eksekusi: Gerakan pertama, tekuk kedua siku ke samping hingga badan dan dada terjatuh menyentuh lantai (matras), gerakan kedua, luruskan kembali kedua siku hingga badan dan dada terangkat dari matras. , lakukan itu, badan dan kaki lurus, lihat ke depan. Bawah dan atas Gambar 5.1 Push-up dengan kedua lutut dan lengan ditopang Gambar 5.2 Push-up dengan kedua telapak tangan ditopang dan lengan direntangkan lebar.

Buku Pjok Kelas 8 Siswa

198 Kelas VIII SMP/MTs c. Kegiatan push up dengan dukungan kedua belah pihak