Globalisasi Ditandai Dengan Hal-hal Berikut Ini Kecuali

Globalisasi Ditandai Dengan Hal-hal Berikut Ini Kecuali – Sejarah panjang bangsa Indonesia telah melahirkan kondisi dan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan perkembangan zaman, yang disikapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan nilai-nilai kebersamaan perjuangan nasional yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Semangat juang negara mengalami penurunan pada saat kritis, hal ini antara lain disebabkan oleh pengaruh globalisasi. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C.

Globalisasi ditandai dengan kuatnya pengaruh lembaga-lembaga sosial internasional, negara-negara maju, yang ikut serta dalam pengaturan kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan serta masalah keamanan di dunia. Globalisasi juga ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semangat juang bangsa melahirkan kekuatan luar biasa dalam perjuangan fisik, Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C.

Globalisasi Ditandai Dengan Hal-hal Berikut Ini Kecuali

4 Sementara itu, dalam menghadapi globalisasi dan mencapai kebebasan diperlukan perjuangan non fisik sesuai bidang profesi masing-masing. Perjuangan ini didasari oleh nilai-nilai perjuangan negara, agar kita tetap mempunyai pemahaman dan kesadaran akan diri kita sebagai negara, sikap dan perilaku yang cinta Ibu Pertiwi, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam membela negara. negara agar tetap utuh dan mendukung negara kesatuan Republik Indonesia. . Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C

Perubahan Sosial Budaya Dan Globalisasi

5 Perjuangan non fisik tersebut menurut bidang profesinya masing-masing memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada umumnya dan peserta didik sebagai intelektual masa depan pada khususnya, yaitu melalui pendidikan kewarganegaraan. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menginformasikan kepada kita bahwa negara wajib menjaga negara, dan berfikir, berperilaku serta berperilaku sebagai teladan tindakan cinta tanah air berdasarkan Pancasila agar tetap utuh dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kompetensi warga negara Menumbuhkan pemahaman dan pengetahuan tentang negara, sikap dan perilaku yang cinta tanah air dan berlandaskan budaya nasional, pemahaman tentang nusantara dan kekuatan nasional pada peserta didik warga negara Republik Indonesia yang mempelajari dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. teknologi dan seni. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si

7 Kemampuan lulusan pendidikan kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan warga negara yang wajar, bertanggung jawab dalam hubungannya dengan negara, menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan penggunaan konsep filsafat nasional, pemahaman nusantara, dan stabilitas nasional. Kecerdasan dilihat dari keterampilan, ketepatan dan keberhasilan tindakan, sedangkan sifat tanggung jawab dilihat dari kebenaran tindakan, dari nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, etika dan kebenaran ajaran agama dan budaya. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si

Baca juga  Contoh Pidato Singkat Tentang Bulan Ramadhan Brainly

Memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta hidup sesuai nilai-nilai falsafah bangsa. Memiliki akhlak mulia, disiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wajar, dinamis dan sadar akan hak dan tanggung jawab warga negara. Sifat profesional diisi dengan ilmu bela negara. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan dan teknologi, seni untuk kepentingan rakyat, masyarakat, dan negara. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si

Whatsapp Image 2022 03 09 At 19.03.41.jpeg?fit=1024,1024&ssl=1

Istilah “Pankasila” pertama kali muncul dalam kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang ditulis pada masa Majapahit (abad ke-14). Pancasila sebagai dasar negara pertama kali diusulkan oleh I. Sukarno pada tanggal 1 Juni sebelum rapat Badan Penyidik ​​Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Rumusan Pancasila yang dikemukakan terdiri dari: 1. Kebangsaan Indonesia, 2. Internasional atau Rakyat, 3. Konsensus atau Demokrasi, 4. Kesejahteraan Masyarakat dan 5. Kesucian Manusia. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C.

11 Pada tanggal 22 Juni 1945, para anggota BPUPKI, yang disebut Panitia Sembilan, mengadakan rapat untuk membahas pidato-pidato dan usul-usul mengenai dasar negara yang diharapkan dalam sidang-sidang BPUPKI. Dalam perdebatan tersebut lahirlah piagam yang disebut Piagam Jakarta yang memuat rumusan dan taksonomi Pancasila. Panitia Sembilan 1. Ir. Sukarna, 2. Dr. Lumut. Hatta, 3.G.A.A. Maramis, 4. Abikoesno Tjokrosoejoso, 5. Abdoel Kahar Muzakar, 6. Haji Agus Salim, 7. Bpk. Ahmad Soebarjo, 8. K.H. wahid Hasjim dan 9. Bpk. Yamin terbang. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si

Ideologi berasal dari kata Yunani eidos (gagasan) dan logos (kata/pengetahuan). Jadi ideologi adalah studi tentang gagasan. Gagasan yang dimaksud adalah gagasan yang ada dalam wujudnya yang paling murni dan menjadi landasan atau pedoman hidup masyarakat yang berada atau tinggal di wilayah negara tempatnya berada. Ideologi menurut Maswardi Rauf adalah seperangkat nilai-nilai yang jika disepakati satu sama lain, dapat menjadi landasan atau pedoman untuk mencapai tujuan atau kemajuan bersama. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si

Ideologi Pancasila adalah seperangkat nilai/norma yang memuat kaidah-kaidah Pancasila yang dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945 Ayat IV yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila dianggap sebagai ideologi terbuka, artinya Pancasila bersifat terbuka. sebuah ideologi yang dapat berinteraksi dengan ideologi lain. Sebab, Pancasila mempunyai nilai inti, nilai instrumental, dan nilai praktis. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si

Uu 16 Tahun 1997 Tentang Statistik

14 Nilai-nilai pokok adalah nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila yang merupakan nilai-nilai atau aturan-aturan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Nilai-nilai instrumental adalah nilai-nilai yang menjadi pendukung utama nilai-nilai inti (Pancasila). Nilai praktis merupakan nilai yang harus ada dalam praktik pemerintahan. Sifat makna ini bersifat abstrak. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si

Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum Indonesia Pancasila sebagai kesepakatan mulia Indonesia Pancasila sebagai pedoman hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia Pancasila sebagai nilai dan tujuan bangsa Indonesia Pancasila sebagai pembinaan moral pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si

Baca juga  Tujuan Utama Ditetapkannya Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat Adalah

Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ketakwaan dihadapannya. Menunjukkan rasa hormat dan kerja sama antar pemeluk agama dan keyakinan yang berbeda. Saling menghormati dan kebebasan beribadah sesuai agama dan kepercayaan. Jangan memaksakan agama dan keyakinan pada orang lain. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C

Pengakuan atas kesetaraan, persamaan hak dan persamaan tanggung jawab antar manusia. Saling mencintai sebagai manusia. Kembangkan sikap toleransi. Jangan merugikan orang lain. Pertahanan nilai-nilai kemanusiaan. Bergairah dalam pekerjaan kemanusiaan Berani membela kebenaran dan keadilan Masyarakat Indonesia merasa menjadi bagian dari seluruh umat manusia, karena itu rasa saling menghormati antar bangsa semakin meningkat. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C

Pemanfaatan Digitalisasi Dlm Kegiatan Serah Terima Tugas (hand Over) Antar Petugas Farmasi By Bapelkes Cikarang

18 3. Persatuan Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keamanan negara dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Kesediaan mengorbankan kepentingan negara dan negara. Cinta ibu dan negara. Bangga menjadi negara Indonesia dengan air Indonesia. Memajukan persatuan demi persatuan dan kesatuan negara dengan Bhinneka Tunggal Ika. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si

Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Jangan memaksakan kehendakmu pada orang lain. Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan adalah demi kebaikan bersama. Refleksi mencapai mufakat dipenuhi dengan semangat kekeluargaan. Bersikap perhatian dan mempunyai rasa tanggung jawab dalam menerima dan melaksanakan hasil diskusi. Pembahasan dilakukan dengan akal sehat dan berdasarkan hati nurani yang luhur. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengedepankan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C

Kembangkan tujuan mulia yang mencerminkan semangat dan suasana kerja sama. Bersikaplah masuk akal. Jaga keseimbangan antara hak dan tanggung jawab. Menghargai hak orang lain, suka menolong orang lain. Hindari memeras orang lain. Jangan memanjakan diri secara berlebihan. Jangan hidup dalam kemewahan. Jangan melakukan tindakan yang merugikan kepentingan umum. Suka bekerja keras. Menghargai pekerjaan orang lain. Bersama-sama, kita berupaya mencapai kemajuan yang adil dan adil bagi masyarakat. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C

22 Pengertian Identitas Kata identitas berasal dari bahasa Inggris Identity yang secara harafiah berarti ciri-ciri, tanda atau identitas yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain. Dalam terminologi antropologi, identitas adalah suatu ciri yang mendefinisikan dan berhubungan dengan pengetahuan seseorang tentang diri sendiri, kelasnya sendiri, kelompoknya sendiri, komunitasnya sendiri, atau bangsanya sendiri. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C.

Baca juga  Tuliskan Cara Melakukan Senam Ritmik Dengan Kombinasi

Modul20ajar20soiologi20sebagai20ilmu20fase20e Pages 51 75

23 Yang dimaksud dengan “nasional” dalam identitas nasional adalah identitas yang dikaitkan dengan kelompok-kelompok besar yang terikat oleh kesamaan, baik yang bersifat fisik, seperti budaya, bahasa, dan agama, maupun non-fisik, seperti cita-cita dan tujuan. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C.

24 Identitas nasional merupakan wujud nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu negara (bangsa) yang mempunyai ciri khas, dan dengan ciri khas tersebut maka negara tersebut berbeda dengan negara lain dalam kehidupannya (Wibisono Koento: 2005) Proses pembentukan jati diri bangsa tidaklah selesai, melainkan terus berkembang dan dalam konteks perkembangan zaman. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C.

Sesuatu yang terjadi dalam suatu masyarakat dan menjadi watak atau jati diri bangsa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Pola tingkah laku adalah gambaran pola tingkah laku yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Simbol itulah yang menggambarkan tujuan dan fungsi negara. Peralatan adalah seperangkat alat atau perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang berupa bangunan, peralatan, dan teknologi. Tujuan yang dapat dicapai bersifat dinamis, tidak tetap. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C

Untuk memperluas jati diri bangsa, Pancasila harus dihidupkan kembali. Kebangkitan Pancasila adalah untuk memberdayakan kedudukan, fungsi dan peranan Pancasila sebagai dasar negara, pedoman hidup, ideologi dan sumber nilai-nilai kebangsaan di Indonesia. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C

Menjaga Keutuhan Nkri, Sebagai Wujud Bhakti Pada Negeri

Menurut para ahli konstitusi, Socrates, Aristoteles dan Plato, keberadaan negara dimulai 400 tahun sebelum zaman kita. Keberadaan negara menurut Thomas Van Akin dikondisikan oleh dua hal, yaitu rakyat sebagai makhluk sosial (animal social) dan rakyat sebagai makhluk politik (animal politicum).Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C

30 Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, dan sebagai makhluk politik mempunyai naluri untuk memerintah. Oleh karena itu, menurut Thomas Hobbes, keberadaan negara diperlukan sebagai tempat berlindung bagi individu, kelompok, dan masyarakat, serta penguasa yang kuat (otoriter), karena menurutnya, manusia dan orang lain mempunyai sifat serigala (homo homini lupus). ). ). Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C. Poni Sukaesih Kurniati, S.I.P., M.C.

31 Keberadaan negara sebagaimana diuraikan di atas memunculkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan mekanisme pembentukan negara yang dapat memperoleh legitimasi (pengakuan).

Gangguan pendengaran sensorineural disebabkan oleh hal berikut kecuali, berikut ini merupakan ciri makanan sehat kecuali, tenaga surya dapat dimanfaatkan untuk hal berikut kecuali, berikut ini gejala umum penyakit aids kecuali, berikut ini merupakan keuntungan iklan online kecuali, berikut ini merupakan kelebihan internet kecuali, tukak lambung atau maag dapat disebabkan oleh hal berikut kecuali, berikut ini merupakan tugas distributor kecuali, berikut ini merupakan komposisi dalam fotografi kecuali, berikut ini merupakan sumber energi alternatif kecuali, penderita gagal ginjal dapat diobati dengan cara berikut ini kecuali, berikut ini merupakan contoh asuransi kecuali