Akibat Perbuatan Tidak Adil Dari Seorang Pemimpin Adalah

Akibat Perbuatan Tidak Adil Dari Seorang Pemimpin Adalah – Mantan narapidana kasus korupsi dan juga politikus PPP Romahurmuziy mengutarakan pandangannya mengenai kriteria calon presiden ke depan. Sesuai sapaan Rom, ahli pemimpin maksiat juga berhak ditaati asalkan tidak mengingkari kebebasan beragama, seperti https://news.republika. co .id/news berita/ruh7o2377/romi-cari-leader-bukan-angkat – yang ditanyakan adalah soal doa, tapi soal kualitas dan kapasitas

Guru. R.M. Sukamto Notonagoro menjelaskan, makna DEMOKRASI PANCASILA adalah bangsa yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkemanusiaan, adil dan beradab, mempersatukan Indonesia dan mempunyai jaminan sosial yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia. .

Akibat Perbuatan Tidak Adil Dari Seorang Pemimpin Adalah

Jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan berdasarkan kesepakatan bersama dan salah satu kesepakatannya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan keimanan kepada Yang Maha Esa yang artinya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah NEGARA TAWID.

Bohong Mengenai Allah

NKRI BUKANLAH negara KOMUNIS atau ATEIS yang menentang Tuhan. INI BUKAN NEGARA LIBERAL ANTI-AGAMA DAN NEGARA LEGENDARIS ANTI-Syariah.

Begitu pula dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menetapkan Pancasila sebagai dasar negara dengan sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang berarti Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan ayat-ayat Tuhan di atas ayat-ayat UUD.

Dengan demikian, apabila suatu ayat konstitusi melanggar atau bertentangan dengan ayat Tuhan, maka ayat konstitusi tersebut wajib diubah dan diperbaiki, direvisi, diganti, diluruskan agar selaras dan dipadukan dengan ayat Tuhan, yang mana adalah wahyu ilahi.

Jadi seorang muslim PANKASIST yang sejati adalah berlandaskan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang artinya bagi umat islam segala tingkah laku dan perbuatannya harus mengacu pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Masihkah Berharap Keadilan Pada Sistem Sekuler?

Maka agar TIDAK MEMILIH ahli-ahli maksiat sebagai pemimpin, ada baiknya kita memilih sesuai hati nurani pada pemilu 2024 berdasarkan pemahaman kita masing-masing terhadap Al-Quran dan Sunnah, karena secara berkelompok, jika TIDAK MEMILIH, ini adalah memberikan pilihan kepada anggota kelompok lainnya.

Maka marilah kita berdoa kepada Allah Ta’ala AGAR ada #calonpresiden TERPILIH yang fasih berbahasa Quran, karena dalam hadits riwayat Al-Hakim dan Al-Baihaq, Ibnu Abbas radhiyallahu anhulta Rasulullah willallahu alaihi wasallam a bersabda:

Semoga Tuhan memberkati Anda وَجَمَاعَةَ الْمُسْم

“Barangsiapa memilih (menunjuk) seorang laki-laki menjadi pemimpin suatu kelompok dan di dalam kelompok itu terdapat orang yang lebih ridha kepada Allah daripada dia, maka dia telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya dan seluruh umat Islam.”

Baca juga  Ragam Hias Di Sebut Juga

Resolusi 2021: Pemimpin Adil

Demikian pula jika di kemudian hari pemimpin TERPILIH TIDAK BERTINDAK sesuai hati nurani berdasarkan pemahaman masing-masing terhadap Al-Qur’an dan Sunnah, maka tolak saja dalam hati dan TERUS menjaga KERJASAMA dan PERSATUAN.

Rasulullah bernubuat dalam sabdanya bahwa setelah kekhalifahan yang mengikuti manhaj kenabian selama tiga puluh tahun, akan ada penguasa yang kamu kenali dan ingkari. TAPI jangan melawan, tetap jaga KERJASAMA dan PERSATUAN selama mereka terus berdoa seperti yang dikatakan https:///2023/05/12/khilafah-manhaj-nabi/

Dari hadis Ummu Salamah istri Nabi (sallallahu alayhi wasallam) bersabda, Rasulullah (sallallahu alayhi wasallam) bersabda: “Setelah aku akan datang penguasa-penguasa yang kamu kenali dan yang kamu larang. menolak dirinya sendiri. Namun siapa yang ridha dan terus mengikutinya (siapa yang berbuat maksiat, maka bertaubat.). Kemudian para sahabat berkata: “Bukankah sebaiknya kita memerangi mereka dengan pedang saja?” Beliau menjawab: “Tidak selama sebagaimana mereka shalat bersamamu.” » (HR. Muslim 3446 atau Syarh Sahih Muslim 1854).

Al Imam Al Hafizh An Nawawi berkata: “Dalam hadits ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa seseorang yang tidak mampu menghilangkan keburukan tidak berbuat dosa hanya karena diam, namun apa dosanya jika ia menerima keburukan tersebut atau berbuat. tidak membencinya.dengan hatinya atau dia justru mengikuti perbuatan jahatnya.(Muslim Sharh [6/485])

Dicari! Pemimpin Yang Takut Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Oleh karena itu kita patut membenci atau setidaknya bersedih dan khawatir terhadap penyelewengan seperti ZALICITY atau FRAUD (UMARO) yang dilakukan aparat pemerintah.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa melihat keburukan, maka ia mengubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu, maka ia harus mengubahnya dengan mulutnya, jika ia tidak mampu, maka dengan hatinya.” Dan inilah yang paling lemah. iman.” (HR.Muslim)

Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak biasa menghukum manusia atas suatu perbuatan tertentu (yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang) sampai mereka melihat keburukan di antara mereka, mereka mampu mengingkarinya, namun mereka melakukannya. jangan mengingkarinya.” Jika mereka berbuat demikian, niscaya Allah akan menghukum mereka secara umum dan khususnya.(HR Ahmad).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Arti Kata Zalim Tidak Adil dan Arti Kata Tirani Adalah Ketidakadilan, dapat dibaca secara online di https://kbbi.web.id/zalim.

Manusia Yang Allah Benci

Lawan kata dari ZALIM adalah JUSTIFIKASI, yakni meletakkan sesuatu (suatu perkara) pada tempatnya, relatif, berada di tengah-tengah, tidak memihak, jujur, memberi atau menerima hak.

Misalnya menjunjung orang baik dan menghukum orang jahat menurut haknya, menghukum orang jahat menurut kesalahan dan pelanggarannya.

Allah Ta’ala berfirman yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadilah pembela keadilan yang sejati, saksi-saksi bagi Allah, bahkan terhadap dirimu sendiri atau orang tua dan sanak saudaramu. janganlah kamu mengikuti hawa nafsumu, karena kamu ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (perkataan) atau ragu-ragu untuk bersaksi, maka Allah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisa; 135)

Baca juga  Istilah Pancasila Pertama Kali Ditemukan Dalam Kitab Sutasoma Karya

Misalnya kita melihat kezaliman atau ketidakadilan yang menyiksa masyarakat dalam kehidupan sehari-hari karena hukum tidak lagi digunakan untuk mengatur kehidupan secara rapi dan teratur.

Apabila Pemimpin Tidak Bersifat Adil

Masyarakat merasa ketidakadilan atau ketidakadilan terjadi karena mereka melihat undang-undang disalahgunakan untuk memenjarakan masyarakat dan undang-undang dijadikan alat untuk menutup mulut mereka yang mengkritik kebijakan pejabat pemerintah (UMARO).

Perumpamaan orang yang menaati hukum Allah dan orang yang melanggarnya ibarat orang yang berbagi ruang di kapal, ada yang mendapat bagian atas kapal dan ada yang mendapat bagian bawah. Orang-orang yang berada di bawah kapal melewati orang-orang di atasnya jika ingin mengambil air. Mereka berkata, “Jika kami membuat lubang di bagian kapal ini, kami tidak akan mengganggu orang-orang di kapal. » Jika mereka membiarkan semua orang ini mewujudkan keinginannya, mereka semua pasti akan binasa; jika mereka menghentikan orang-orang ini, mereka akan selamat dan menyelamatkan semua orang. (HR al-Bukhari).

Guru. H. Muhammad Yam dalam bukunya “Deklarasi dan Konstitusi Negara Republik Indonesia”, menjelaskan dalam konstitusi adanya keinginan untuk menyampaikan aspirasi rakyat dalam bentuk badan perwakilan seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (yang pertama kali diusulkan oleh Bung Karno) tertuang dalam sila keempat, yaitu Negara Republik Rakyat yang terdiri dari

“Dan orang-orang yang beriman, menaati seruan Tuhannya dan berdoa ketika urusan mereka diselesaikan dengan saling musyawarah, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”

Khutbah Jum’at Edisi 318

Begitu pula dengan asas musyawarah yang diterapkan setelah masa Nabi, yang didasarkan pada berkumpul untuk mencapai kesepakatan menurut perpaduan adat dan anjuran agama.

Perwakilan: Prinsip tradisional yang mengharuskan perwakilan membangun ikatan komunitas di seluruh Indonesia. Representasi sebagai landasan abadi seni politik. Dan semua Murba dilaksanakan di komunitas kecil dan melalui perwakilan struktur negara.

Dalam konteks ini, Muhammad Yamin menunjukkan bahwa musyawarah bagi Indonesia adalah musyawarah yang bersumber pada hukum Islam dan hukum adat. Ini merupakan gabungan model paling berpengaruh di Indonesia.

Dalam hal ini hukum Islam dipengaruhi oleh Al-Qur’an, sedangkan adat istiadat dipengaruhi oleh keadaan masyarakat Indonesia yang hukum aslinya adalah hukum adat.

Apakah Boleh Mendoakan Buruk Bagi Orang Lain?

Demikianlah para ulama kita terdahulu yang ikut serta dalam berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadikan KHILAFAH sebagai landasan (acuan) tegaknya DEMOKRASI Pancasila, yaitu “bangsa yang dipimpin oleh hikmah dalam permusyawaratan/perwakilan” MENGIKUTI dan MENGANDUNG KHILAFAH yang dilaksanakan oleh Khulafaur Rasyid, yaitu melalui wakil-wakil yang kompeten dan terpercaya, dilakukan sistem musyawarah dan mufakat yang mengangkat khalifah pertama setelah wafatnya Nabi.

Baca juga  10000 Dolar Sama Dengan Berapa Rupiah

Sepeninggal Nabi, kaum Muhajirin dan Ansar bertemu di Madinah untuk membicarakan siapa yang akan mengambil sumpah khalifah.

Kaum Ansar menginginkan khalifah dipilih dari kalangan mereka, mereka menyarankan Sa’ad bin Ubadah. Kaum Muhajirin tidak menerima keinginan kaum Ansar. Maka terjadilah perbincangan di antara keduanya, dan nyaris terjadi fitnah di antara mereka.

Sayyidina Abu Bakar ra segera berdiri dan berpidato yang menyatakan dengan argumentasi yang kuat dan tepat bahwa persoalan khilafah adalah hak kaum Quraisy, bahwa kaum Muhajirin sudah lebih awal masuk Islam, bahwa mereka sudah lebih lama bersama dengan kaum Quraisy. Rasulullah. , dalam Al-Qur’an mereka selalu diprioritaskan: Muhajirin kemudian Ansar.

Bahayakah Memilih Pemimpin Asal Asalan?

Khutbah Abu Bakar dikenal dengan khutbah Hari Tsaqifah. Usai khotbah tersebut, umat Islam langsung berbaiat kepada Abu Bakar, didahului oleh Umar bin Khattab dan kemudian sahabat-sahabat lainnya.

Pada periode ini, Abu Bakar Siddiq merupakan sahabat tertua Nabi dan mempunyai pengalaman luas serta kecintaan yang besar terhadap agama Islam. Beliau adalah seorang bangsawan Quraisy, terkemuka di kalangan kaumnya, kaya dan dermawan. Dalam kedudukannya semasa hidup Nabi, beliau bukan hanya saudagar kaya raya, namun juga ahli tradisi Arab dan ahli hukum yang jujur. Beliau menemani Nabi SAW selama hijrah dari Mekkah ke Madinah. Kepahitan yang pernah dirasakannya tinggal bersama Nabi hingga wafatnya. Nabi mempercayakannya sebagai imam salat ketika beliau sakit. Oleh karena itu, umat Islam menganggapnya sebagai khalifah yang lebih kompeten dan lebih penting dibandingkan khalifah lainnya.

Oleh karena itu jelaslah, sebagaimana diilustrasikan oleh Khulafaur Rasyidin, bahwa KHILAFAH adalah pemilihan berdasarkan kebijaksanaan dan diwakili oleh orang-orang yang memenuhi syarat untuk memilih atau dikenal dengan Ahlul Halli Wal Aqdi.

Oleh karena itu, para ulama kita terdahulu yang turut serta dalam berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia merujuk pada KHILAFAH untuk menetapkan sila keempat Pancasila: “Rakyat dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”, artinya kita mengandalkan wakil-wakil yang kompeten dan dapat dipercaya. aktivitasnya. melakukan perundingan untuk mencapai mufakat. .

Bersikap Adil Dalam Agama Islam

Namun dalam perkembangannya, masyarakat di negara kita mengubahnya menjadi demokrasi yang keterlaluan, dengan pemilihan umum langsung yang bebas, sehingga tidak ada lagi perbedaan antara pemilih yang buruk dan pemilih yang baik, pemilih biasa dan pemilih yang berkualitas.

Menjadi seorang pemimpin, belajar menjadi seorang pemimpin, cara menjadi seorang pemimpin, pemimpin tidak adil, pemimpin adil, kata bijak untuk seorang pemimpin yang tidak adil, kata sindiran untuk pemimpin yang tidak adil, akibat dari perbuatan zina, kata mutiara untuk pemimpin yang tidak adil, pemimpin yang adil, pemimpin yang tidak adil, tanggung jawab seorang pemimpin