Syaja’ah Artinya

Syaja’ah Artinya – Syaja’ah itu – Sebagai umat islam tentu kita mengetahui bahwa islam mengajarkan kepada umatnya tentang berbagai macam sifat-sifat atau akhlak yang baik atau memperingatkan terhadap akhlak yang buruk. Termasuk meneladani dan mempelajari sifat-sifat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, termasuk sikap Syaja’ah.

Lalu apa sebenarnya hakikat Syaja’ah dan apa manfaatnya bagi umat Islam yang mengamalkan sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

Syaja’ah Artinya

Jadi Syaja’ah adalah akhlak mulia yang mengajarkan setiap muslim untuk berani bertindak atas dasar kebenaran. Setiap muslim hendaknya mempunyai akhlak mulia yang disebut Syaja’ah. Selain itu, kualitas ini berkaitan dengan kejujuran.

Akidah Akhlak_ma_kelas X_kskk_2020_compresspdf

Syaja’ah adalah kemampuan menaklukan jiwa agar senantiasa kuat, tabah dan terus melangkah maju meski menghadapi musuh, permasalahan hidup atau bencana. Dengan demikian, orang yang mempunyai ruh Syaja’ah akan selalu menggunakan akal sehatnya untuk mengendalikan hawa nafsunya agar tidak berbuat sesuai dengan keinginannya.

Islam sendiri memerintahkan umatnya untuk tidak penakut dan tidak penakut. Sebab, kedua hal tersebut bisa berujung pada kegagalan dan kekalahan.

Salah satu sifat yang diajarkan Islam adalah keberanian atau syaja’ah. Kata syaja’ah juga mempunyai beberapa arti lain, seperti kekuatan, keberanian, keberanian, daya tahan, ketabahan, kesabaran, ketenangan dan pengendalian diri. Sedangkan kata “syaja’ah” secara terminologi berarti keteguhan hati dan juga keberanian untuk maju menghadapi berbagai permasalahan hidup, musuh bahkan bencana.

Sesuai dengan buku berjudul “Pendidikan Agama Islam dan Kelas Karakter”.

Memahami Sifat Syaja’ah Dalam Islam: Berani Jujur Untuk Kebenaran

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa menurut hukum Islam, keberanian tersebut harus dilandasi oleh kebenaran dan tidak memihak pada hal-hal yang buruk. Lawan kata dari syaja’ah adalah al jubn yang artinya penakut.

Orang dengan sifat pengecut ini biasanya tidak mempunyai komitmen yang kuat dalam menyebarkan kebenaran. Sikap mereka sangat bergantung pada keinginan mereka. Diri seorang pengecut melunak dan mengkhianati kebenaran ketika mengatakan kebenaran mengarah pada menyakiti diri sendiri. Misalnya, mereka takut akan celaan manusia, mereka takut kehilangan harta dunia, dan mereka juga takut menghadapi resiko peperangan.

Baca juga  Sikap Yang Baik Dalam Berlatih Bernyanyi Unisono Adalah

Oleh karena itu, kepengecutan ini sebenarnya lebih dekat dengan kekalahan. Orang dengan sikap pengecut lebih rentan terhadap penghinaan dan kegagalan. Dia akan lebih takut kepada manusia dibandingkan kepada Allah SWT.

Sebaliknya Syaja’ah bisa menjadi jalan mewujudkan kemenangan iman di sini. Seorang Muslim tidak boleh takut menjalankan kewajiban agama jika ingin mencapai ketenaran. Hati kita harus dibimbing oleh iman agar tidak ada rasa takut dalam diri kita.

Pendidikan Agama Islam Kelas Xi

Allah SWT memerintahkan hambanya untuk berani berbuat sesuatu demi kebenaran. Allah SWT berfirman dalam Al Quran yang artinya:

“Janganlah kamu bersikap lemah dan bersedih (padahal) jika kamu beriman, kamulah yang paling tinggi (pangkatnya).” (Q.S. Ali Imran/3: 139)

Sifat Syaja’ah sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu Syaja’ah Harbiriah dan Syaja’ah Nafsiyah. Berikut penjelasan lengkapnya:

Syaja’ah Harbiriah adalah keberanian melawan kejahatan yang terlihat maupun tidak kasat mata atau keberanian berperang di jalan Allah SWT. Misalnya saja keberanian menghadapi musuh dalam peperangan untuk menegakkan agama Allah. Keberanian ini telah dijelaskan dalam Al-Quran, khususnya dalam surat Al-Anfal ayat 15-16. Allah SWT berfirman yang artinya:

Syaja’ah Artinya Berani, Ini Keutamaan Dan Hikmahnya

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menjumpai orang-orang kafir yang ingin menyerangmu, janganlah kamu berpaling dari mereka (mundur). Dan barangsiapa yang pensiun pada saat itu, kecuali ia berperang (strategi) atau ingin bergabung dengan tentara lain, maka sesungguhnya orang itu akan kembali dengan murka Allah, dan tempatnya adalah neraka, tempat yang paling buruk untuk kembali.”

Sedangkan Syaja’ah Nafsiyah adalah keberanian menegakkan kebenaran dan juga menghadapi bahaya atau kesulitan. Misalnya saja keberanian mengungkapkan hal yang baik, mengendalikan nafsu marah, dan mengakui kesalahan. Islam sangat tidak menyukai orang yang penakut, lemah dan penakut. Orang yang lemah atau penakut biasanya tidak mempunyai keberanian untuk mempertahankan hidupnya sehingga cepat putus asa.

Ketakutan tersebut antara lain ketakutan akan dikucilkan oleh lingkungan sekitar, ketakutan akan sikap yang berbeda dari kebanyakan orang, dan ketakutan akan pembelaan kebenaran dan keadilan.

Syaja’ah adalah keberanian yang didasari kebenaran dan dilakukan dengan penuh pertimbangan dan perhitungan dengan mengharapkan keridhaan Allah SWT. Keberanian atau Syaja’ah adalah cara mewujudkan kemenangan dalam iman.

Kunci Jawaban Pai Kelas 10 Halaman 232 235 Kurikulum Merdeka, Perilaku Yang Cerminan Dari Hadis Ini

Untuk mencapai kemenangan, umat Islam tidak boleh mengucapkan kata-kata gentar atau takut saat menjalankan tugasnya. Semangat keimanan dalam diri Anda akan selalu membimbing Anda sehingga Anda tidak akan memiliki rasa takut atau cemas sedikit pun.

Dari kedua jenis ciri Syaja’ah yang telah dijelaskan di atas, Syaja’ah dapat diimplementasikan dalam berbagai bentuk contoh Syaja’ah, antara lain:

Baca juga  Tuliskan 2 Hal Tentang Waduk Jatiluhur Yang Sudah Diketahui

Quwwatul ihtimal merupakan perlawanan yang besar. Ketika seseorang terbukti memiliki sifat Syaja’ah, yaitu ketika ia bersabar dan rela menghadapi penderitaan, kesulitan, bahaya atau apapun ketika berjuang di jalan Allah SWT. Kisah peperangan para nabi dan para sahabat di Mekkah menunjukkan hal tersebut.

Perhatikan bagaimana mereka bertahan bahkan dalam situasi yang penuh tekanan. Hingga ada di antara mereka yang syahid seperti Tasi dan Sumayyah, ada pula yang mengalami penyiksaan misalnya Bilal dan Amr bin Yasir, dan ada pula yang harus rela merantau dari tanah kelahirannya ke Habasyah atau Etiopia demi menjaga keimanan dan mengembangkan keimanannya. . “Wah.

Buku Pai Kelas Xi Sma Rev 2019

As-Sarahah Fil Haq merupakan sikap keikhlasan pada kebenaran. Dimana orang yang mempunyai sifat ini lebih berani bersikap jujur ​​terhadap kebenaran, yang merupakan implementasi lebih lanjut dari sifat Syaja’ah atau keberanian.

Rasulullah SAW bersabda: “Berbicaralah yang sebenarnya walaupun pahit” (HR. Imam Baihaqi). Keterbukaan dalam mengkomunikasikan kebenaran merupakan tanda keberanian. Bahkan berbicara kebenaran di hadapan penguasa yang zalim disebut jihad yang paling afdhal (utama) oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam dan orang yang dibunuh karenanya disebut syahid.

“Pemimpin orang-orang yang syahid adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan orang yang berdiri di hadapan penguasa yang zalim dan memerintahkannya (berbuat baik) dan melarangnya (berbuat jahat), kemudian pemimpin itu membunuhnya.” (HR. Imam Al Hakim ).

Kitmanu As-Sirri artinya menyimpan rahasia. Tentu saja, menjaga rahasia memerlukan keberanian dari pihak kita. Selain itu, informasi yang kami simpan akan dianggap berbahaya jika terjadi kebocoran. Dengan menyimpan rahasia, Anda juga melindungi kepercayaan yang Anda berikan kepada orang lain.

Buku Siswa Pai Kelas X Pages 251 300

Menjaga rahasia, terutama dalam konteks pertempuran dan dakwah, merupakan hal yang sulit dan mengandung risiko yang besar. Mengungkap suatu rahasia dapat menimbulkan akibat yang sangat mematikan. Oleh karena itu, kesediaan untuk menjaga rahasia merupakan tanda syajah’ah seorang muslim.

Tidak banyak sahabat Nabi yang dipercaya menyimpan rahasia. Diantaranya adalah Hudzaifah Ibnul Yaman RA yaitu sahabat Nabi yang dikenal dengan Shahibus Sirri atau Penjaga Rahasia.

Al-I’tirafu Bil Khatha’i artinya mengakui kesalahan. Orang yang mau dan siap mengakui kesalahannya merupakan salah satu ciri orang yang mempunyai karakter Syaja’ah atau keberanian. Seperti yang kita ketahui, mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah.

Terkadang kita takut dikucilkan, takut dibenci orang lain, atau khawatir dengan apa yang dipikirkan orang lain karena kesalahan yang kita lakukan. Faktanya, mengakui kesalahan Anda sangat bermanfaat. Karena mereka bisa mengenali kesalahan pada dirinya dan segera memperbaikinya.

Baca juga  125 Gram Berapa Sendok

Pengertian Syajaah Dalam Islam, Ketahui Jenis Dan Manfaat Penerapannya

Al-Inshafu Min Adz-Dzati artinya menyikapi diri sendiri secara objektif. Orang yang memiliki kualitas Syaja’ah menilai dirinya secara obyektif dan juga yakin bahwa dirinya mempunyai kelemahan dan kelebihan.

Milku An-Nafsi Inda Al-Ghadhabi artinya mengendalikan diri saat sedang marah. Salah satu ciri orang yang memiliki sifat Syaja’ah adalah ketangguhannya dalam melawan nafsu dan amarah. Meski dalam keadaan emosi, mereka masih bisa berpikir jernih.

Penerapan Syaja’ah dalam Islam bermacam-macam bentuknya. Syaja’ah di sini dapat diamalkan sesuai dengan profesi yang dimiliki setiap muslim. Di bawah ini beberapa contoh penerapan Syaja’ah dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

Ternyata Syaja’ah berkaitan dengan sikap jujur ​​atau jujur. Orang yang berani melaksanakan tugas mulia selalu melakukannya atas dasar kejujuran. Setidaknya ada tiga alasan hubungan antara syaja’ah dan kejujuran, antara lain:

Pdf) Implementation Of Mujahadah And Syaja’ah Personal Morals In The Perspective Of Islamic Education

Keberanian tidak hanya ditunjukkan dalam peperangan, namun juga dalam berbagai aspek kehidupan. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran dan Sunnah yaitu:

Sebagai umat Islam, kita harus berani berjuang membela kebenaran sampai kita menang atau mati syahid. Hal ini tertuang dalam ayat 1, 15 sampai 16 surat Al-Anfal yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menjumpai orang-orang kafir yang menyerang kamu, janganlah kamu berpaling dari mereka (mundur). Barangsiapa yang berpaling dari mereka (mundur) pada saat ini, kecuali dia berperang (strategi) atau ingin bergabung dengan tentara lain, maka orang itu sungguh akan kembali dan mendatangkan murka Allah, dan tempatnya adalah neraka tetaplah neraka. . Dan sangat buruk mereka mendapatkan tempatnya kembali.

Hal ini juga dicontohkan oleh Rasulullah pada Perang Badar yaitu dengan pasukan berjumlah 300 orang yang berani melawan musuh yang tiga kali lipat jumlahnya yaitu sekitar 1000 orang, dan ternyata Rasulullah melakukannya bersama-sama. Teman-temannya berhasil meraih kemenangan. .

Arti Kata Syaja’ah: Kosakata Arab Yang Merujuk Pada Akhlak Rasulullah

Selama seseorang masih meyakini bahwa apa yang dilakukannya berdasarkan perintah Allah SWT, maka orang tersebut mempunyai sikap tidak takut kepada siapapun kecuali Allah SWT. Jika ada sesuatu yang membuatnya takut, hendaknya ia yakin bahwa Allah SWT adalah penolong dan pelindung terbaik.

Kita harus memahami bahwa dunia ini bukanlah tujuan akhir, melainkan hanya jembatan menuju kehidupan selanjutnya. Seorang muslim tidak akan segan-segan meninggalkan dunia selama ia mempunyai kebahagiaan sejati di akhirat.

Begitu kematian telah datang, tidak ada seorang pun yang dapat mencegahnya atau menghindarinya. Kematian adalah sebuah kepastian dan setiap orang yang hidup pasti akan mati. Seorang Muslim tidak akan takut mati, apalagi mati syahid.

“Di mana pun

Contoh Perilaku Akhlak Terpuji Dri Hikmah,iffah,syajaah,dan A Adalah Dlm Kehidupan Sehari Hari

Syaja ah, surat al qari ah dan artinya, hikmah syaja ah, ah long, dalil syaja ah, 12 ah, dalil tentang syaja ah, ah-64, ru ah, qori ah, ah, ah lu