Perumusan Cita-cita Negara Asean Yang Bebas Dari Narkoba Dirumuskan Dalam

Perumusan Cita-cita Negara Asean Yang Bebas Dari Narkoba Dirumuskan Dalam – Tepatnya pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, lima orang wakil negara/pemerintahan negara-negara Asia Tenggara yaitu Menteri Luar Negeri Indonesia (Adam Malik), Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan serta Menteri Pembangunan Nasional dari Malaysia. (Tun Abdul Razak), Menteri Luar Negeri Filipina (Narciso Ramos), Menteri Luar Negeri Singapura (S. Rajaratnam) dan Menteri Luar Negeri Thailand (Thanat Khoman) mengikuti deklarasi bersama tersebut. Dengan cara hati-hati melakukan pertemuan dan menandatangani Deklarasi ASEAN atau disebut Deklarasi Bangkok (Bangkok Declaration).

Setelah penandatanganan Deklarasi Bangkok, sebuah organisasi regional bernama Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) resmi didirikan. Awalnya, organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar negara anggota guna mempercepat pembangunan ekonomi, mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan, serta menjalin kerja sama di berbagai bidang kepentingan bersama.

Perumusan Cita-cita Negara Asean Yang Bebas Dari Narkoba Dirumuskan Dalam

Dalam peristiwa-peristiwa selanjutnya, organisasi ini melahirkan berbagai agenda penting di bidang politik, seperti Deklarasi Zona Damai, Kebebasan dan Netralitas (ZOPFAN) yang ditandatangani pada tahun 1971. Kemudian, pada tahun 1976, kelima negara ASEAN pun menyepakati perjanjian persahabatan. dan Kerja Sama di Asia Tenggara/TAC yang menjadi landasan bagi negara-negara ASEAN untuk hidup bersama secara damai.

Pdf) Perspektif Asean Terhadap Prinsip Non Intervensi

Dalam pembahasan di bidang ekonomi, Agreement on ASEAN Preferential Trade Agreements berhasil dinegosiasikan dan ditandatangani di Manila pada tanggal 24 Februari 1977, yang menjadi dasar diadopsinya berbagai instrumen liberalisasi perdagangan berdasarkan preferensi. Dalam perkembangan selanjutnya, Agreement on a Common Effective Preferential Tariff (CEPT) Scheme for the ASEAN Free Trade Area berhasil diratifikasi oleh Singapura pada tanggal 28 Januari 1992. Perkembangan ini mendorong negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk bergabung menjadi anggota ASEAN.

Mengikuti berbagai perkembangan di masa lalu, lima negara luar negeri mulai bergabung dalam organisasi ini, yaitu sebagai berikut:

Tak lama setelah bergabung dengan kelima negara tersebut, negara Timor-Leste yang terletak di kawasan Asia Tenggara resmi terdaftar sebagai anggota ASEAN pada tahun 2011. Keanggotaan leste terus didiskusikan di sepuluh negara ASEAN.

Baca juga  Kotak Surat Bahasa Inggris

ASEAN mengalami pertumbuhan yang pesat dari waktu ke waktu sejalan dengan keinginan para pendiri ASEAN untuk membangun persahabatan dan kerja sama guna mewujudkan kawasan yang aman, damai, dan sejahtera.

Media Indonesia 16 Agustus 2023

Nilai-nilai keikhlasan tersebut kemudian ditegaskan dalam Perjanjian Bali Concord I pada tahun 1976. Dalam Bali Concord I, para pemimpin ASEAN menyepakati program aksi yang mencakup kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan informasi, keamanan, serta pengembangan mekanisme ASEAN. . Perjanjian tersebut merupakan tonggak penting bagi kerangka kerja sama ASEAN. Tekad dan kerja keras ASEAN di bawah payung Bali Concord I berhasil menjaga perdamaian dan stabilitas serta meningkatkan kesejahteraan kawasan.

Pada langkah selanjutnya, ASEAN sepakat untuk menciptakan kawasan yang dipersatukan oleh Komunitas Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling peduli dan bersatu dalam kemitraan yang dinamis. pada tahun 2020. Harapan ini terlihat jelas. Dalam visi ASEAN 2020 yang dirumuskan oleh para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN pada KTT ASEAN di Kuala Lumpur tanggal 15 Desember 1997. Perjanjian tentang pembentukan Komunitas ASEAN.

Dengan diterbitkannya Bali Concord II, para pemimpin ASEAN sepakat bahwa ASEAN harus mempertahankan Komunitas ASEAN. Komunitas ASEAN terdiri dari tiga pilar, yaitu pilar Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (APSC), pilar Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC), dan pilar Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community). ASCC). Ketiga pilar komunitas ASEAN saling terkait erat dan saling menguatkan untuk mencapai perdamaian jangka panjang, stabilitas, dan kesejahteraan bersama. Dalam hal ini, Indonesia merupakan pemrakarsa pembentukan komunitas politik-keamanan ASEAN dan mempunyai peran penting dalam pembentukan dua pilar lainnya.

Pada KTT ASEAN ke-10 di Vientiane tanggal 29-30 November 2004, disetujui tiga Plan of Action (PoA) untuk masing-masing pilar, yang berisi program jangka panjang untuk lebih menekankan keinginan membangun komunitas ASEAN. Pembentukan. dalam komunitas ASEAN. KTT ini juga mengkonsolidasikan ketiga Rencana Aksi Komunitas ASEAN ke dalam Program Aksi Vientiane (VAP) sebagai landasan program jangka pendek dan menengah tahun 2004-2010.

Arsjad Rasjid: Indonesia Ciptakan Era Baru Berbisnis Di Asean

Keyakinan dan Antusiasme Kuat Negara-Negara ASEAN Antusiasme pembentukan Komunitas ASEAN diperkuat dengan ditandatanganinya Deklarasi Cebu tentang Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN oleh para pemimpin ASEAN pada tahun 2015. Pada KTT ASEAN ke-12 di Cebu, Filipina pada 13 Januari 2007. Sejalan dengan itu, pembentukan Komunitas ASEAN dipercepat dari tahun 2020 hingga 2015.

Baca juga  Tuliskan Rangkaian Gerakan Berguling

Pada tahun 2015, untuk mendorong terbentuknya Komunitas ASEAN, ASEAN menyiapkan cetak biru ketiga pilar tersebut. Cetak Biru Komunitas ASEAN merupakan panduan untuk membangun Komunitas ASEAN berdasarkan tiga pilar. Pada ketiga pilar tersebut, Rencana Masyarakat Ekonomi ASEAN telah disetujui pada KTT ASEAN ke-13 tahun 2007 di Singapura. Selain itu, Rencana Komunitas Keamanan Politik ASEAN dan Rencana Komunitas Sosial Budaya ASEAN telah disetujui pada KTT ASEAN ke-14 tahun 2009 di Cha Am Hua Hin, Thailand. Selain itu, para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN menandatangani Deklarasi Cha Am Hua Hin tentang Peta Jalan Komunitas ASEAN 2009-2011 pada KTT tersebut.

Upaya konkrit ASEAN selanjutnya dalam memperkuat kerja sama ASEAN adalah penyusunan Piagam sebagai dokumen kerangka hukum dan kelembagaan ASEAN. Usulan penyusunan Piagam ASEAN (ASEAN Charter) telah disampaikan pada KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada tahun 2005. Negosiasi Tingkat Kelompok Kerja Mengenai Isi Rancangan Piagam ASEAN.

Kemudian melalui Bali Concord III yang diratifikasi pada KTT ASEAN ke-19 di Bali pada 17-19 November 2011, ASEAN berkomitmen untuk melayani kepentingan regional dan global dengan cara yang lebih damai, adil, demokratis, dan sejahtera. Bali Concord III memperkuat posisi ASEAN dalam komunitas global sebagai entitas yang berwawasan ke luar dan aktif memberikan solusi terhadap permasalahan global.

Pas 1 K8 Pkn

Untuk mengupayakan pembangunan berkelanjutan Komunitas ASEAN, seluruh negara ASEAN menyepakati Deklarasi Bandar Seri Begawan tentang Visi Komunitas ASEAN Pasca-2015 pada KTT ASEAN ke-23 di Bandar Seri Begawan pada 9-10 Oktober 2013. Dalam deklarasi ini, seluruh negara anggota ASEAN berkomitmen untuk mengubah cara pandang masyarakat ASEAN setelah tahun 2015.

(iii) kontribusi ASEAN dalam mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan global dengan menggunakan Bali Concord III dan Rencana Aksi sebagai platform bersama; dan (iv) pengakuan terhadap Tujuan Pembangunan ASEAN (ADGs).

ASEAN menyambut baik inisiatif Presiden RI mengenai dua aspirasi sebagai elemen ADGs, yaitu menggandakan PDB ASEAN dari US$2,2 triliun menjadi US$4,4 triliun dan mengurangi separuh kemiskinan di kawasan ASEAN. dari 18,6% menjadi 9,3%. % pada tahun 2030.

Untuk mengembangkan hal tersebut, para pemimpin ASEAN mengesahkan Deklarasi Nay Pyi Taw tentang Visi Komunitas ASEAN Pasca-2015 pada 12 November 2014 di sela-sela Pertemuan KTT ASEAN ke-25 di Nay Pyi Taw, Myanmar. Deklarasi tersebut memuat unsur-unsur utama Visi Komunitas ASEAN 2015, yang menekankan bahwa Visi Komunitas ASEAN 2015 merupakan suatu proses yang berkelanjutan, hasil kerja Dewan Koordinasi ASEAN untuk memantau seluruh proses pasca pembangunan. Visi dan Resolusi 2015 untuk membentuk kelompok kerja tingkat tinggi untuk membantu tugas dan kerja Kelompok Kerja Dewan Koordinasi ASEAN (ACCWG) dalam Komunitas ASEAN Pasca 2015.

Baca juga  Poster Kemerdekaan 76

Majalah Himmah No. 01/thn. Xxxiv/2002

Perkembangan ASEAN selama ini menunjukkan semakin besarnya perkembangan peran ASEAN baik di kawasan maupun di luar kawasan. Pencapaian utama ASEAN adalah menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan selama lebih dari empat dekade. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini merupakan hasil upaya bersama ASEAN. ASEAN saat ini menikmati perdamaian, stabilitas, pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran, meskipun diakui masih terdapat tantangan di berbagai bidang.

Peran dan keberhasilan ASEAN harus ditingkatkan, baik secara internal maupun eksternal. Di dalam negeri, Piagam ASEAN telah dilaksanakan dan percepatan pencapaian Komunitas ASEAN pada tahun 2015. Kerja sama eksternal dilakukan dengan mitra dialog mengenai berbagai isu dan program serta kegiatan di berbagai bidang. Hal ini telah mengubah Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan paling dinamis di dunia.

Berdasarkan berbagai perkembangan tersebut, ASEAN harus terus memainkan peran yang lebih luas dan otentik dalam masyarakat dunia. Hal ini dapat dicapai melalui kontribusi ASEAN dalam menyelesaikan permasalahan di tingkat regional maupun global.

Asia memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Meski banyak investor hanya memikirkan Tiongkok, namun banyak negara Asia yang mulai memainkan peran lebih penting, dan beberapa di antaranya berlokasi di kawasan ASEAN.

Diktat Pendidikan Pancasila Kenlies Era Rosalina Marsudi

ASEAN adalah Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Negara-negara ASEAN antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Myanmar. Menurut Focus Economics, asosiasi ini menunjukkan pertumbuhan yang kuat di akhir tahun 2017. PDB kawasan ASEAN lebih dari 5 persen.

Melihat momentum tersebut, negara-negara ASEAN sedang mempersiapkan Cetak Biru AEC 2025 yang dapat dijadikan pedoman arah yang tepat bagi negara-negara tersebut agar lebih kompetitif di kancah perdagangan global.

Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap popularitas negara-negara ASEAN tersebut. Salah satunya adalah jumlah penduduk yang terus bertambah. Namun, kami ingin menekankan bahwa pertumbuhan populasi berarti berkembangnya pasar tenaga kerja dan sumber konsumen. Selain itu, penduduknya juga tergolong kelas menengah

Biaya tes bebas narkoba di prodia, asean bebas visa, bebas narkoba, negara yang bebas visa dari indonesia, pergaulan bebas dan narkoba, surat keterangan bebas narkoba dari kepolisian, alat tes bebas narkoba, tes bebas narkoba, negara asean bebas visa, tes bebas narkoba 6 parameter, membuat surat bebas narkoba, tes bebas narkoba di prodia