Mesir Memberikan Pengakuan Resmi Kemerdekaan Negara Indonesia Pada Tanggal

Mesir Memberikan Pengakuan Resmi Kemerdekaan Negara Indonesia Pada Tanggal – Beranda » Kongkow » Tanya Jawab » Negara Mesir adalah negara pertama yang secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia dan kedaulatan de jure Republik Indonesia. Itu ditandai dengan

Negara Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan de facto Indonesia dan kedaulatan de jure Republik Indonesia. Itu ditandai dengan

Mesir Memberikan Pengakuan Resmi Kemerdekaan Negara Indonesia Pada Tanggal

Negara Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan de facto Indonesia dan kedaulatan de jure Republik Indonesia. Hal itu ditandai dengan munculnya dukungan kemerdekaan Indonesia dari Liga Arab.

Negara Yang Pertama Kali Mengakui Kemerdekaan Indonesia

Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia karena rakyat Indonesia dan Mesir memiliki hubungan emosional, khususnya negara-negara Muslim.

Proses pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Mesir dilakukan oleh Mesir melalui sidang Dewan Liga Arab pada tanggal 18 November 1946. Selain itu, Mesir juga menghimbau kepada negara-negara Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia, kemudian mengirimkan delegasi ke Yogyakarta untuk menengahi dukungan negara-negara Liga Arab tersebut.

Kemerdekaan negara Mesir merupakan negara pertama yang secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia dan mengakui kedaulatan NKRI secara de jure Mesir secara resmi mengakui kemerdekaan negara Indonesia pada hari negara tersebut mengakui kemerdekaan Indonesia. Bagaimana proses kemerdekaan Indonesia dari Mesir? Saat itu, Indonesia merupakan negara tanpa penguasa dan memiliki sumber daya alam (NDR) yang melimpah. Saat itulah membawa penjajah ke tanah air mereka.

Meski penjajah menjajah Indonesia cukup lama, kemerdekaan Indonesia akhirnya terbentuk setelah perjuangan para tokoh bangsa. Selama masa permusuhan, juga memiliki proses yang cukup panjang untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah memperoleh kemerdekaan, negara Indonesia kemudian diakui sebagai negara merdeka oleh beberapa negara. Di bawah ini adalah negara-negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Koran Sindo 24 Maret 2023

Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 22 Maret 1946. Mesir juga mendukung kemerdekaan Indonesia ketika Jenderal Mesir Muhammad Abdul Muim tiba di Yogyakarta pada 13-16 Maret 1947. Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Mesir pertama kali diakui secara resmi oleh Indonesia pada tanggal 10 Juni 1947.

Ketika Indonesia merdeka tetapi masih ada agresi militer Belanda, Suriah adalah negara yang membantu Indonesia memperjuangkannya. Suriah menjadi salah satu anggota Liga Negara Arab yang memperjuangkan Indonesia pada sidang PBB tahun 1947, hingga akhirnya agresi tersebut berakhir dengan damai. Pada tanggal 2 Juli 1947, perwakilan diplomatik Indonesia di Damaskus membuat perjanjian persahabatan dengan Suriah. Dengan perjanjian ini, Suriah secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia.

Baca juga  Lagu Yang Dinyanyikan Oleh Tiga Orang Dinamakan

Vatikan adalah negara di Eropa yang mengakui kemerdekaan Indonesia relatif awal. Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia pada 6 Juli 1947. Pengakuan ini ditandai dengan kehadiran kedutaan Vatikan di Jakarta. Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia karena berdasarkan prinsip kemanusiaan.

Saat itu, Perdana Menteri Lebanon Riad al-Solh berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Agus Salim. Hasil diskusi tersebut, Lebanon kemudian mengakui kemerdekaan Indonesia. Libanon mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Juli 1947.

Respon Internasional Terhadap Proklamasi Kemerdekaan Ri

Dalam kunjungan Indonesia ke Arab Saudi yang diikuti oleh Mohammad Rasjidi, pada tanggal 21 November 1947, Indonesia berhasil mendapatkan pengakuan kemerdekaan negara ini. Dia menerima pengakuan ini dari Raja Abdul Aziz, yang menyerahkan surat pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Kerajaan Arab Saudi. Pengakuan kedaulatan oleh negara lain penting bagi Indonesia. Mesir dan negara-negara Liga Arab adalah yang pertama mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia baik secara de facto maupun de jure. | DOC ANTARA/Sigid Kurniavan

Tujuan utama misi diplomatik Indonesia pada masa revolusi adalah untuk mendapatkan dukungan internasional bagi kedaulatan republik ini. Karena Belanda bersikeras untuk melepaskan kemerdekaan Republik Indonesia yang dideklarasikan pada 17 Agustus 1945.

Baginya, RI tidak lain adalah ciptaan Jepang. Ia menuding para penandatangan teks Deklarasi Sukarno dan Mohammad Hatta sebagai kolaborator Jepang. Belanda terus berargumen di berbagai forum internasional bahwa masalah Indonesia adalah urusan dalam negerinya.

23 Maret 1946. Langkah ini segera diikuti oleh negara-negara anggota Liga Arab secara penuh. Pengakuan tersebut menjadi landasan utama diplomasi Indonesia dalam memperoleh legitimasi yang kuat di berbagai forum internasional.

Diplomasi Agus Salim

Liga Arab didirikan pada 22 Maret 1945. Selain Mesir, Arab Saudi, Irak, Transyordania atau Yordania, Libanon, Suriah, dan Yaman. Tujuannya tidak hanya untuk mempererat hubungan persahabatan antar negara Arab, tetapi juga untuk menolak kekuatan zionisme di Palestina.

Negara-negara Liga Arab umumnya mendukung upaya dekolonisasi negara-negara mayoritas Muslim. Juga didukung Indonesia, negara berpenduduk sekitar 70 juta jiwa, lebih dari 90 persennya beragama Islam. Sebelum proklamasi Republik Indonesia, hubungan Indonesia-Arab terjalin erat melalui jaringan akademisi, cendekiawan, dan mahasiswa Indonesia yang belajar di Timur Tengah, termasuk Mesir.

Maka, begitu berita kemerdekaan RI tersiar, para pemimpin dan rakyat Mesir sangat bersimpati. Dalam artikelnya Diplomasi Indonesia di Mesir dan Negara Arab Tahun 1947 (2007), Suranta Abdur Rahman menyatakan bahwa Sekretaris Jenderal Liga Negara Arab 1945-1952 Abdurrahman Azzam Pasha berperan penting dalam mengajak negara-negara Arab untuk mendukung perjuangan Indonesia dan mengakui republik di Asia Tenggara sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Baca juga  Mengapa Menghargai Perbedaan Termasuk Sikap Mau Bekerja Sama

Seorang diplomat Mesir berusaha menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang Indonesia. Dia tahu bahwa Belanda masih mengklaim republik sebagai wilayahnya. Seorang diplomat Mesir berusaha menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang Indonesia. Dia tahu bahwa Belanda masih mengklaim republik sebagai wilayahnya. MEMBAGIKAN

Palestina Mengakui Kedaulatan Indonesia Pada 1944, Ini Sejarahnya

Sebagai langkah awal, Azzam Pasya mengusulkan kepada Duta Besar Belanda di Kairo agar bersedia mengirimkan beberapa wakil Liga Arab ke Hindia Belanda – sebutan Indonesia dalam bahasa Belanda kala itu. Sekretaris Jenderal Liga Negara Arab menginginkan otoritas di Negeri Kincir Angin itu memutuskan hubungan antara partainya dengan Presiden Sukarno dan kaum nasionalis.

Dengan demikian, negara-negara Arab bisa langsung mengamati kondisi lokal. Selain itu, dia ingin menjajaki kemungkinan mendirikan konsulat Mesir.

Kedubes Belanda tampaknya melihat dilema atas permintaan Azzam Pasha itu. Keinginan Sekjen Liga Arab dapat dipahami, di satu sisi, sebagai keinginan untuk melihat masalah Indonesia secara adil.

Dalam arti tertentu, liga Arab atau Mesir tidak serta merta dipengaruhi oleh pandangan mahasiswa Indonesia di Mesir yang berwatak nasionalis. Di sisi lain, mengizinkan utusan Liga Arab ke Indonesia juga menjadi risiko bagi Belanda. Mungkin nanti mereka akan memperkuat diplomasi RI di tingkat internasional.

Apakah Benar Palestina Negara Yang Pertama Kali Mengakui Kemerdekaan Indonesia?

Kedutaan Besar Belanda di Kairo akhirnya menyampaikan keinginan Azzam Pasha ke Den Haag. Namun, pemerintah Belanda kurang memperhatikan usulan ini. Alasan utamanya, lanjut Suranta, Indonesia masih belum sepenuhnya merdeka. Perwakilan Liga Negara Arab tidak diizinkan masuk ke Hindia Belanda.

Namun, Azzam Pasha tidak menyerah. Ia menilai Liga Arab dan Mesir khususnya memiliki tanggung jawab moral terhadap Ikhwanul Muslimin (ukhuwah Islamiyah). Baik Indonesia maupun negara Arab memiliki identitas agama (mayoritas) yang sama, yaitu Islam. Pihaknya tidak bisa berpangku tangan hanya karena Belanda menolak memberikan izin.

Momen pada tanggal 10 Juni 1947, ketika Haji Agus Salim selaku Kepala Misi Diplomatik Indonesia di Mesir menandatangani perjanjian persahabatan antara RI dengan Mesir. Di sebelah Haji Agus Salim, Perdana Menteri Mesir adalah Mahmoud Fahmi Nakrasi Pasha. Inilah pengakuan pertama RI secara de jure di dunia internasional – (SLIDEPLAYER)

Sekretaris Jenderal Liga Arab kemudian mengutus Konsul Jenderal Mesir ke India, Mohammad Abdul Munim, untuk melakukan pertemuan pribadi dengan para pemimpin Indonesia. Padahal, saat itu, semua akses ke wilayah Indonesia – darat, laut, dan udara – diblokir oleh otoritas Negara Rendah.

Baca juga  Lawan Kata Sumbang

Respon Dunia Dan Pbb

. Pada 13 Maret 1947, Abdul Munim berhasil mendarat di Yogyakarta — sejak 1946, ibu kota negara Republik Indonesia dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta.

Dua hari kemudian, diplomat Mesir itu diterima langsung oleh Presiden Sukarno di Istana Negara Yogyakarta. Bung Karno dan para pemimpin bangsa sangat senang dengan kedatangannya yang membawa itikad baik dari negara-negara Arab untuk mendukung perjuangan Indonesia.

Abdul Munim menyampaikan kepada orang nomor satu di RI tersebut hasil keputusan Dewan Liga Negara Arab 18 November 1946. Ia mengusulkan kepada negara-negara anggota untuk mengakui RI ​​sebagai negara merdeka yang berdaulat.

Usai mengikuti salat Jumat di Masjid Raya Yogyakarta, Abdul Munim mengunjungi komunitas keturunan Arab di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Konsul Jenderal Mesir menyampaikan rasa bangganya bahwa bangsa Arab ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tugas Sejarah Kls 12

Sebelum kembali ke India, Abdul Munim menghimbau agar pemerintah india mengirimkan delegasi ke forum Konferensi Antar Asia yang akan diselenggarakan di New Delhi pada Maret-April 1947. Presiden Sukarno menyetujui permintaan tersebut. Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru sebelumnya menyampaikan undangan yang sama kepada Bungu Karn.

Pemerintah Indonesia membentuk tim yang terdiri dari Haji Agus Salim (Menteri Muda Luar Negeri), AR Baswedan (Menteri Muda Penerangan), Haji Rasjidi (Sekretaris Jenderal Kementerian Agama) dan Nazir Datuk Pamanjak (Diplomat). Setelah menembus blokade Belanda dari New Delhi, rombongan melakukan perjalanan ke Kairo, Mesir.

Delegasi Indonesia disambut dengan hangat. Bahkan, berita kedatangan mereka menjadi berita utama di media cetak utama Kairo,

Para pemimpin dan rakyat Mesir sudah tahu betapa keras kepala perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia. Informasi diperoleh terutama selama kelas

Pelajar Pelopor Pengakuan Kedaulatan Indonesia Di Timur Tengah

Mesir, serta Liga Negara Arab, berperan penting dalam membuka topik kemerdekaan Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Azzam Pasha selaku juru bicara Liga Negara Arab terus menyatakan dukungannya kepada RI. Liga Arab juga mengimbau negara-negara anggota PBB untuk mengakui kedaulatan Indonesia.

Padahal, menurut Surant, persoalan yang dibawa Liga Arab sudah sangat serius. Misalnya, masalah zionisme di Palestina, krisis Terusan Suez, Sudan dan penguasaan protektorat Inggris dan Prancis di Timur Tengah. Namun, perhatian terhadap permasalahan Indonesia tetap menjadi prioritas utama.

Berkat upaya tersebut, sejak Agustus 1946 isu Indonesia menjadi agenda sidang Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

Wisatawan mancanegara memberikan keuntungan bagi negara indonesia berupa, kemerdekaan indonesia diproklamasikan pada tanggal, tanggal kemerdekaan negara asean, pengakuan kemerdekaan indonesia, jepang merencanakan memberikan kemerdekaan kepada indonesia pada tanggal, pengakuan kemerdekaan, bangsa indonesia memproklamasikan kemerdekaan indonesia pada tanggal, tanggal kemerdekaan indonesia, proklamasi kemerdekaan indonesia dilaksanakan pada tanggal, tanggal hari kemerdekaan indonesia, tanggal kemerdekaan, pengakuan pbb terhadap kemerdekaan indonesia