Kembali Kepada Kondisi Sebelum Terjadinya Konflik Atau Perpecahan Disebut…

Kembali Kepada Kondisi Sebelum Terjadinya Konflik Atau Perpecahan Disebut… – Partai Persatuan Pembangunan telah meninggalkan jejak dualisme manajemen dalam perjalanan politiknya. Pada saat yang sama, sosok presiden yang terjerat korupsi turut mewarnai jalannya partai fusi ini.

Kegiatan di kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan, Jakarta, Senin (21/4/2014). Perpecahan di tubuh PPP pada saat itu tidak menunjukkan penyelesaian.

Kembali Kepada Kondisi Sebelum Terjadinya Konflik Atau Perpecahan Disebut…

Setelah berusaha menjaga stabilitas di dalam partai sejak 1973, Partai Persatuan Pembangunan akhirnya menemukan dirinya dalam konflik yang panjang. Pembelaan yang dibangun selama empat dekade dalam tradisi manajemen partai tidak berakhir.

Materi Sosiologi Tentang Konflik, Kekerasan Dan Perdamaian

Setelah PKB mengatasi konflik kepengurusan partai 2001-2008 secara telak, partai-partai lain menghadapi kontroversi serupa, salah satunya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sekali lagi, konflik ini memiliki pola yang hampir sama dengan perselisihan dualitas manajemen sebelumnya di antara para pihak.

Akibat merger tersebut, CPP menjadi pihak yang berpengalaman dalam menengahi berbagai perbedaan pendapat di dalam partai. Pengalaman ini wajar mengingat PPP merupakan gabungan dari Nahdlatul Ulama (NU), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Partai Umat Islam Indonesia (Parmusi) dan Persatuan Tarbiyah Indonesia (Perti). Sebagai partai hasil merger, tentu ada beberapa perbedaan pendapat dan pasukan yang mewarnai arah partai ini.

Salah satu pertikaian internal di tubuh PPP adalah ketika NU mengadakan muktamar ke-27 di Situbondo, Jawa Timur pada tahun 1984. Saat itu NU memutuskan tidak lagi terkait dengan organisasi politik manapun. Akibat putusan ini terjadi jarak antara NU dan PPP (11 Juni 1987).

Kondisi ini cukup merugikan PPP. Ini karena anggota NU yang dimiliki PPP merupakan basis massa yang besar. Sebelum merger tahun 1973, NU merupakan partai dengan suara terbanyak kedua setelah Golkar (18,7 persen). Namun, syarat ini berhasil disetujui oleh PPP. PPP melanjutkan pemilihan demi pemilihan bahkan tanpa dukungan langsung dari Universitas Nasional Irlandia.

Bashar Assad Menguat Di Tahun Kesepuluh Perang Suriah

Dalam buku Prahara Partai Islam: Perbandingan Konflik Internal PPP dan PKS (Nurdin, dkk, 2019) tertulis juga terjadi gelombang internal menjelang Pemilu 2009. Saat itu, terjadi perbedaan pendapat tentang pemerintahan koalisi di negara. pemilu Presiden.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Bachtiar Chamsyah yang juga dari Parmusi mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla. Padahal, pada saat yang sama, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali sedang melakukan penjajakan dengan calon presiden lain dalam program audiensi PPP. Kondisi ini cukup menggambarkan perpecahan di internal KPBU.

Baca juga  Sebutkan Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) Presiden Bachtiar Chamsyah (kanan) bersama mantan Ketua Mahkamah Agung Mahfud MD menghadiri perayaan HUT Parmusi ke-14 di Jakarta, Oktober 2013. Tema acara tersebut adalah “Bersama Parmusi menuju Indonesia Adil dan Sejahtera. “

Meski mengalami beberapa gelombang kepengurusan, PPP masih mampu mempertahankan pijakan yang kokoh dalam kepengurusan partai, setidaknya hingga 40 tahun keberadaan partai tersebut. Ketika partai lain dalam peleburan, PDI, harus mengalami dualisme kepengurusan partai, menjelang akhir Orde Baru, PPP masih mampu menjaga kondisi internal partai dari segala perbedaan pendapat. bangun.

Sejarah Pergerakan Buruh Indonesia

Namun, pertahanan yang dibangun PPP selama empat dekade untuk menjaga stabilitas di internal partai akhirnya robek pada 2014. Salah satu embrionya adalah jelang pemilihan presiden (pilpres).

Saat itu, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mendadak terlihat saat kampanye Partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada 23 Maret 2014. Dalam kegiatan kampanye itu, Suryadharma juga berorasi dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden ( , 24 Maret 2014). ).

Kehadiran mendadak Suryadharma dalam kampanye Gerindra menimbulkan konflik internal. Pada 13 April 2014, sebanyak 26 dari 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPW) PPP meminta Dewan Pimpinan Pusat PPP menggelar rapat pleno untuk mendengarkan pertanggungjawaban Suryadharma Ali.

Kehadiran Suryadharma dalam kampanye Partai Gerindra dituding sebagai penyebab gagalnya PPP meraih target 12 persen suara pada pemilu legislatif 9 April 2014. Saat itu, PPP hanya memperoleh 6,5 persen suara.

Stop Baku Tipu: Sisi Gelap Perizinan Di Tanah Papua By Greenpeace International

Tak lama setelah menyuarakan tuntutan pertanggungjawaban, Suryadharma Ali menandatangani surat pemakzulan pada 16 April 2014 untuk Wakil Presiden PPP Suharso Monoarfa dan lima anggota pimpinan DPW PPP.

Di antara pimpinan DPW yang diberhentikan itu ada empat pimpinan DPW PPP, yakni Rachmat Yasin (Jawa Barat), Musyaffa Noer (Jawa Timur), Amir Uskara (Sulawesi Selatan) dan Fadli Nursal (Sumatera Utara). Sedangkan aspek kepemimpinan lainnya adalah Sekretaris DPW Kalteng Awaludin Noor.

Suharso kalah dengan alasan sibuk mengurus proses pencalonan istrinya di Jawa Barat selama menjadi ketua umum pemenangan pilkada PPP. Sedangkan lima unsur pimpinan PPP DPW didepak dengan alasan berada di Jakarta terkait urusan pelantikan presiden saat NDF daerah masih sibuk bertarung sebagai caleg (17 April 2014).

Pasca pemecatan, Suryadharma pada 18 April 2014 menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto di kantor DPP PPP. Emron Pangkapi, Wakil Presiden DPP PPP, segera menanggapi keputusan ini, yang menegaskan bahwa koalisi partainya dengan Gerindra adalah ilegal.

Baca juga  Antara Tulang Yang Satu Dan Tulang Yang Lain Dihubungkan Oleh

Pengertian Konflik, Macam Macam, Penyebab, Dan Contohnya Yang Perlu Diketahui

Kondisi itu langsung disikapi saat PPP menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) di kantor DPP PPP pada 19 dan 20 April 2020. Akibat rapat yang tidak dihadiri Presiden PPP itu, diambil keputusan untuk memberhentikan sementara. kepada Suryadharma. Ali sebagai presiden dan akan menunjuk Emron Pangkapi sebagai pelaksana tugas presiden partai.

Suryadharma menilai penerapan rapimnas dan keputusan yang dihasilkannya tidak sah. Alasannya, pengangkatan sebagai ketua umum diputuskan berdasarkan konvensi, bukan rapimnas. Artinya, perkosaan dinilai tidak cukup kuat untuk dijadikan alasan pemakzulan presiden.

Ketegangan ini berujung pada diadakannya Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-3 CPP di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, untuk menyelesaikan konflik internal partai. Saat itu, Suryadharma yang juga Menteri Agama hadir dan meminta maaf secara terbuka atas kesalahannya.

Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (tengah) dan pengurus partai bergandengan tangan usai Kongres Nasional ke-3 di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/4/2014). Mukernas PPP menciptakan rekonsiliasi antara pihak-pihak yang berkonflik dan menugaskan Dirjen Kejaksaan untuk mengadakan rapimnas pada minggu pertama Mei 2014 untuk membentuk pemerintahan koalisi sebelum pemilihan presiden 2014.

Perpecahan Tito Stalin

Konflik internal PPP berakhir dengan rekonsiliasi atau perdamaian. Pada Rapimnas II PPP di Jakarta pada Mei 2014, PPP akhirnya sepakat membentuk pemerintahan koalisi dengan Gerindra dalam pemilihan presiden 2014.

Meski konflik berakhir damai menjelang Pilpres 2014, kondisi ini menimbulkan celah di kepemimpinan PPP. Kesenjangan ini semakin terlihat ketika Suryadharma Ali berurusan dengan proses hukum terkait dana haji. Saat itu, pihak internal mulai bimbang lagi terkait rencana pencopotan Suryadharma sebagai presiden.

Gejolak suara internal partai akhirnya berujung pada pencopotan Suryadharma Ali sebagai presiden PPP. Keputusan itu diambil dalam rapat harian Dirjen Kejaksaan pada 9-10 September 2014. Wakil Presiden PPP Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, keputusan itu sesuai dengan HR/ART partai.

Namun, Suryadharma menolak keputusan mundur sebagai presiden. Sebagai tindak lanjut, ia memberhentikan tiga ketua umum PPP, yakni Emron Pangkapi, Suharso Monoarfa, dan Lukman Hakim Saifuddin, serta Sekjen PPP, M Romahurmuziy, pada 12 September 2004.

Catatan Awal Tahun: Merapal Mitigasi Gempa Cianjur

Pj Ketua PPP Emron Pangkapi (tengah) bersama Sekjen PPP Romahurmuziy (kanan) mendapat dukungan dari Koordinator Forum PPP DPW Mardiono selaku Pj Ketua PPP menggantikan Suryadharma Ali di Jakarta, Rabu (9/10/2014).

Posisi Suryadharma resmi digantikan oleh Emron Pangkapi. Pada Rapimnas PPP di Hotel Aryaduta, Jakarta pada 15 September 2014 Emron ditunjuk sebagai pelaksana tugas hingga presiden terakhir terpilih pada muktamar partai.

Perpecahan PPP lebih menonjol dalam konflik ini. Pada tanggal 15 dan 18 Oktober 2014 telah dilaksanakan Kongres ke-8 CPP di Surabaya, Jawa Timur. Dalam rapat itu, Romahurmuziy terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum PPP.

Baca juga  Picture Terdapat Pada Tab

Pemerintah mengakui hasil muktamar ini melalui Surat Keputusan Menkuham (SK) Nomor M.HH.07.AH.11.01 Tahun 2014 tanggal 28 Oktober 2014 tentang pengesahan perubahan susunan pengurus DPP PPP.

Disintegrasi Bangsa Adalah Fenomena Akibat Konflik Sosial, Ini Upaya Pencegahannya

Para peserta konferensi mengucapkan selamat kepada Sekjen PPP Romahurmuziy atau akrab disapa Romi usai terpilih sebagai Ketua Umum PPP pada Kongres PPP ke-8 yang digelar di Hotel Empire Palace, Jalan Blauran, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/16). . 10/2014).

Suryadharma langsung merespon saat itu juga. Selain memohon Keputusan Menkuham di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), tanggapan lain ditunjukkan dengan mengadakan konferensi di Jakarta antara 30 Oktober hingga 2 November 2014. Fraksi Suryadharma dari PPP memilih Djan Faridz sebagai ketua umum PPP. Jadi, CPP memiliki dua pimpinan partai utama dan pada akhirnya benar-benar berada dalam lingkaran perpecahan.

Ketegangan antara kedua kubu langsung terasa di ranah publik. Serupa dengan peristiwa 27 Juli 1996 ketika dua fraksi PDI yang terpecah memperebutkan jabatan Direktur Kejaksaan, situasi ini terjadi lagi pada 2 Desember 2014. Ribuan orang yang beraksi datang. atas nama kubu Romahurmuziy. ke kantor DPP PPP. di Jalan Diponegoro, Jakarta, dengan tujuan menempati gedung tersebut. Ketegangan muncul antara massa Romahurmuziy dengan para agen konstruksi yang berasal dari kubu Djan Faridz.

Akibat perebutan jabatan Direktur Kejaksaan KPBU tersebut, tercapai kesepakatan penggunaan bersama kantor tersebut oleh kedua belah pihak. Untungnya, tragedi berdarah 27 Juli 1996 tidak terulang lagi.

Partai Persatuan Pembangunan

Ketua Umum PPP 8 Jakarta Muktamar Djan Faridz (kiri) berbincang dengan mantan Ketua PPP Suryadharma Ali di kantor DPP PPP, Jakarta, Minggu (11/2/2014). Djan Faridz terpilih secara aklamasi pada konferensi yang berlangsung 30 Oktober hingga 2 November 2014.

Hari-hari berikutnya sangat lama bagi kedua belah pihak untuk menyelesaikan konflik internal. Sejak 2015, kubu Romahurmuziy atau Djan Faridz mengambil langkah hukum untuk mendapatkan legitimasi.

Kisah ini bermula pada 25 Februari 2015 ketika PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Suryadharma Ali terkait pengukuhan pengurusan DPP PPP oleh pemerintah kepada kubu Romahurmuziy. Dalam pertimbangannya, majelis hakim menyebut Menkusham Yasonna Laoly gagal menerapkan seluruh mekanisme penanganan konflik PPP.

Penegasan pengurus Romahurmuziy akhirnya batal demi hukum. Namun, Romahurmuziy menyebut dualisme internal PPP masih jauh dari selesai.

Apa Penyebab Perpecahan Yang Terjadi Di Yugoslavia? Halaman All

Harapan perdamaian dilontarkan pada Konferensi Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Batam, Kepulauan Riau pada 13 Maret 2015. Ketua Umum PPP versi Konferensi Jakarta, Djan Faridz, dan Wakil Presiden versi PPP dari Kata konferensi. Anggota Kongres Surabaya Emron Pangkapi sepakat untuk mengakhiri dualisme dalam manajemen partai. Sama,

Faktor penyebab terjadinya konflik, kembali kepada, penyebab terjadinya konflik sosial, sebab terjadinya konflik, doa agar pasangan kembali kepada kita, sumber sumber terjadinya konflik, terjadinya konflik, doa agar seseorang kembali kepada kita, proses terjadinya konflik, terjadinya konflik sosial, pengambilan keputusan dalam kondisi konflik, penyebab terjadinya konflik