Jelaskan Manfaat Tahura Dari Segi Hidrologi

Jelaskan Manfaat Tahura Dari Segi Hidrologi – Koleksi tanaman dan hewan alami dan buatan, spesies asli dan eksotis disimpan di kawasan konservasi alam untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati.

Sebelum membahas Tahura, ada baiknya kita memahami apa itu kawasan konservasi? Upaya pelestarian sumber daya alam yang berasal dari organisme hidup (flora dan fauna) harus dilakukan secara bijaksana, melestarikan dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Jelaskan Manfaat Tahura Dari Segi Hidrologi

Sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbanyak di dunia, Indonesia berperan penting dalam menjaga ekosistem alamnya. Bagaimana sebaran wilayah yang digunakan untuk konservasi, khususnya di Indonesia? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

Kawasan Konservasi Perairan

Menurut Direktorat Jenderal Kehutanan dan Pelestarian Alam (PHKA), kawasan konservasi alam adalah kawasan yang ditetapkan sebagai suaka buru, kawasan konservasi, taman buru, dan hutan suaka. Kawasan lindung terdiri dari kawasan lindung dan cagar alam. Di sisi lain, kawasan konservasi alam adalah sebagai berikut:

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem Hayati, Tahura adalah kawasan konservasi koleksi tumbuhan dan/atau satwa alami dan buatan, jenis asli dan/atau bukan asli, yang digunakan untuk penelitian, ilmu pengetahuan. , pendidikan, pertanian pembantu, budaya, pariwisata dan rekreasi.

Bedanya pengelola kebun raya bisa mengoleksi tanaman dari berbagai daerah, mayoritas (80%) koleksi tanaman Tahura harus asli Tahura, dan sisanya (20%) bisa diisi dengan tanaman dari bioregion lain.

Menurut materi SC. 76/IV-KKBHL/2015 Dirjen PHKA Tahura yang terdaftar sebanyak 26 kecamatan. Berikut adalah daftar kecamatan Tahura yang tersebar di seluruh Indonesia:

Manajemen Kawasan Konservasi

Potensi sumber daya hutan kawasan Tahura memiliki keunikan ekosistem dan tingkat keanekaragaman hayati yang relatif tinggi. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat dari kondisi biofisik, bentang alam, vegetasi, kekayaan religi, situs purbakala, keanekaragaman hayati, plasma nutfah yang ada dan mungkin potensi lain yang belum diidentifikasi dan dieksplorasi dengan baik (Cahyono et al., 2020).

Jenis flora kawasan Tahura KGPAA Mangkunagoro I dan Tahura Banten misalnya, masih didominasi jenis Dipterocarpaceae. Famili Dipterocarpaceae memiliki endemisme yang relatif tinggi di Indonesia. Ada jenis yang bisa ditemukan

Dipterocarpus hasseltii, Hopea odorata, Shorea leprosula, Shorea ovalis, Vatica sumatrana, Shorea compressa, Shorea strenoptera, Dipterocarpus retusus, Shorea macrophylla, Shorea gysbertsiana,

Baca juga  Batas Wilayah Pulau Jawa

Diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret tahun 2019, teridentifikasi 113 jenis burung di kawasan Tahura KGPAA Mangkunagoro I.

Taman Hutan Raya

Berdasarkan penelitian etnobotani di kawasan Tahura KGPAA Mangkunagoro I, teridentifikasi 140 jenis tumbuhan sebagai tumbuhan pakan potensial (Rahayu, 2012) dan 31 jenis tumbuhan obat.

Masih banyak ditemukan situs sejarah atau religi khususnya di Pulau Jawa salah satunya di kawasan Tahura.

Tempat-tempat pemujaan memiliki kaitan erat dengan sejarah keberadaan wilayah Jawa kuno. Sementara itu, beberapa situs yang dapat dijumpai di kawasan Tahura KGPAA Mangkunagoro I adalah situs Cemara Bulus, situs Cemara Pogog, situs Watu Bulus, situs Watu Lumpang dan situs Sendang Raja.

Kabupaten Tahura dikelola oleh Dinas Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang kemudian menjadi kantor Taman Hutan Raya. Dalam Peraturan Pemerintah 34 Tahun 2002, tentang pengelolaan hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pengelolaan hutan dan pemanfaatan kawasan hutan, wilayah Tahura dibagi menjadi blok-blok pengelolaan yang terdiri dari:

Dinas Kehutanan Lampung Mengadakan Festival Hasil Hutan Bukan Kayu (fhhbk)

Penting untuk bertindak bijaksana dan hati-hati dalam upaya pengelolaan kawasan konservasi, sehingga perlu dilakukan tahapan identifikasi ancaman yang muncul di kawasan yang berbeda tersebut. Menurut penilaian yang dilakukan oleh KGPAA Tahura Areto Mangkunagoro I, faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi kabupaten adalah sebagai berikut:

Sebagai bagian dari cagar alam, Taman Hutan Raya menyelenggarakan fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pelestarian keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara rasional.

Selain menyimpan plasma nutfah dan benda budaya yang berharga, hutan Tahura juga berperan penting sebagai penyedia jasa lingkungan penting bagi masyarakat dari berbagai sumber.

Tahura adalah kawasan konservasi tumbuhan dan/atau satwa alami atau buatan, asli dan/atau eksotik, yang dimanfaatkan untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, budidaya pembantu, kebudayaan, pariwisata, dan rekreasi. .

Sejarah Konservasi Di Indonesia, Metode Dan Contoh Kawasan Konservasi

Tahura Pocut Meurah Intan, Provinsi Aceh, KGPAA Mangkunegoro I Tahura, Provinsi Jawa Tengah, 17. Tahura Ngurah Rai, Provinsi Bali, 26. Tahura Murhum/Nipa-Nipa, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Taman hutan raya yang luas memenuhi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pelestarian keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara rasional sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Keputusan Pemerintah No. 34 Tahun 2002 “Tentang Pengelolaan Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pengelolaan Hutan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan”.

Ini adalah startup untuk melestarikan dan memulihkan hutan Indonesia melalui restorasi dan kehutanan. Anda bisa berperan langsung dengan menanam mangrove, tumbuhan berkayu dan buah-buahan yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat, mulai dari Rp 10 ribu per pohon.

Taman Hutan Raya (tahura)-potensi, Manfaat Dan Contoh Kawasan (2022)

Bagikan di Facebook Bagikan di Twitter Bagikan di WhatsApp Bagikan di Linkedin Bagikan di Email Seperti yang kita semua tahu, Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia. Indonesia memiliki 25 persen spesies dunia, 3.429 spesies ikan laut, dan 39 persen spesies ikan karang. Negara ini juga merupakan salah satu daerah dengan keanekaragaman spesies endemik tertinggi di dunia.

Baca juga  Apakah Nama Planet Yang Mengalami Revolusi Paling Cepat Mengapa

Untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati, pemerintah telah menciptakan kawasan hutan sebagai habitat flora dan fauna, termasuk spesies endemik. Mungkin orang pernah mendengar tentang kawasan konservasi alam yaitu taman nasional, cagar alam dan taman wisata alam. Lalu ada lagi Taman Hutan Raya yang dikenal dengan Tahura.

Dibandingkan dengan taman nasional, cagar alam, dan taman wisata alam, Tahura umumnya lebih mudah dikunjungi karena biasanya berada di perkotaan atau dekat dengan pemukiman penduduk. Akses untuk mengunjungi Tahur juga lebih mudah karena Anda bisa mengunjunginya kapan saja tanpa izin, layaknya di taman nasional.

Lalu apa itu Tahura, bagaimana cara taman ini melindungi keanekaragaman hayati dan apa bedanya dengan kawasan konservasi lainnya? Berikut penjelasannya:

Gw Dt Bandung Dari Koesoemadinata 1959 Ke Brahmantyo 2017

Sebelum kita memahami fungsi tahura, lebih baik kita akan menganalisis perbedaan fungsi kawasan konservasi. Pertama-tama, ini adalah Taman Nasional, kawasan konservasi dengan ekosistem lokal dan dikelola melalui zonasi. Taman nasional digunakan untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pertanian, pariwisata dan rekreasi.

Ciri khas Taman Nasional ini adalah adanya flora dan fauna yang khas dan unik, misalnya spesies endemik. Misalnya komodo di Taman Nasional Kodmoda dan badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon. Taman nasional ini dikelola oleh Taman Nasional di bawah Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK).

Cagar alam adalah kawasan tempat hidup flora dan fauna secara permanen dan dilindungi dari kepunahan. Cagar alam memiliki hewan, tumbuhan, dan ekosistem unik yang membutuhkan perlindungan dan perkembangannya terjadi secara alami. Kegiatan yang diizinkan dalam cagar dilakukan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan kegiatan pendukung pertanian.

Sedangkan Taman Wisata Alam (TWA) merupakan kawasan lindung yang diperuntukkan bagi kegiatan rekreasi dan pariwisata. Secara umum TWA berada di kawasan konservasi alam, sehingga pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip konservasi dan perlindungan alam.

Pa4_spatialplanning_training Module By Decentralization Support Facility

Kemudian Tahura sendiri didefinisikan sebagai kawasan konservasi yang dibuat untuk mengumpulkan tumbuhan dan hewan baik dari Indonesia maupun berbagai negara. Habitat masing-masing ekosistem dapat terbentuk secara alami dan buatan.

Tahura juga dapat dimanfaatkan untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pertanian, budaya dan rekreasi. Penetapan wilayah oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan setelah melalui beberapa tahapan dan pemeriksaan mengenai perlindungan alam dan lingkungan hidup. Tahura bukan hanya hutan lindung dan tempat rekreasi, tapi juga hutan lindung.

Baca juga  Bagaimana Cara Melakukan Lemparan Mendatar Dalam Permainan Softball

Keberadaan tahura juga penting untuk konservasi kawasan hutan dan ekosistemnya, serta untuk perlindungan koleksi flora dan fauna. Selain itu, Tahura juga berpotensi sebagai tempat menyimpan sumber daya alam. Dari segi fungsi ekologis, Tahura mampu menyerap karbon dari berbagai tumbuhan seperti pohon, tiang, pucuk dan pucuk yang masing-masing akan melakukan siklus pertukaran karbon dan oksigen.

Sedangkan dari fungsi hidrologi, Tahura dapat meningkatkan fungsi tata air dan berpotensi menyimpan mata air. Saat hujan, air yang tidak jatuh langsung ke permukaan bumi diserap oleh tumbuhan dan menjadi air tanah. Air yang disimpan juga bisa menjadi sumber yang bermanfaat.

Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau . Dinas Kehutanan Provinsi Riau

TAGS: Kabar baik dari Indonesia. Kabar baik dari Indonesia. Pelajari lebih lanjut tentang Indonesia, lingkungan Taman Hutan Raya Tahura di Indonesia, Tahura bekerja di Manajemen Tahura

Terima kasih telah melaporkan pelanggaran yang melanggar aturan atau praktik penulisan di GNFI. Kami terus berusaha untuk menjaga GNFI tetap bersih dari konten yang tidak termasuk di sini. Taman Hutan Raya (Tahura) Nuraksa merupakan satu-satunya kawasan konservasi alam di NTB yang dikelola oleh pemerintah provinsi NTB. Kawasan pelestarian alam yang sangat digemari masyarakat, seperti: taman nasional, taman wisata alam, cagar alam, suaka margasatwa, semuanya berada di bawah kendali pemerintah pusat. Oleh karena itu, Nuraksa Tahura dapat dilihat sebagai peluang sekaligus tantangan bagi Pemprov NTB. Peluangnya adalah bagaimana menjadikan Tahura Nuraxa sebagai sumber daya alam potensial yang dapat berkontribusi pada upaya pelestarian keanekaragaman hayati daerah, kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pengelolaan fitur wisata alam, panorama lanskap, air terjun, gua dan kebun. agroforestri di Tahura Nurax. Tantangannya adalah Dewan Provinsi NTB mengelola Nurax Tahur secara profesional dan berkelanjutan agar keberadaan Nurax Tahur sebagai kawasan lindung sebagai benteng terakhir keanekaragaman hayati di wilayah tersebut tetap lestari dan lestari.

Lokasi Tahura Nuraksa berjarak ± 30 km dari ibu kota provinsi NTB (kota Mataram) dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau empat dalam waktu kurang lebih ± 45 menit dengan jalan beraspal. Secara administratif, kawasan Tahura Nuraksa seluas 3155 hektar ini terletak di desa Pakuan dan Lebah Sempaga kecamatan Narmada,

Manfaat khitan dari segi kesehatan, apa manfaat puasa dari segi kesehatan, manfaat puasa dari segi kesehatan, jelaskan siklus hidrologi, jelaskan pengertian siklus hidrologi, jelaskan manfaat renang ditinjau dari segi keterampilan bela diri, jelaskan proses siklus hidrologi, jelaskan manfaat dari kunyit, jelaskan manfaat dari lidah buaya, jelaskan perbedaan antara aqiqah dan qurban ditinjau dari segi fungsinya, jelaskan manfaat dari asuransi, sebutkan manfaat khitan dari segi kesehatan