Formasi Rakit Tiga-tiga Dalam Tari Bedhaya Luluh Memiliki Makna Lambang

Formasi Rakit Tiga-tiga Dalam Tari Bedhaya Luluh Memiliki Makna Lambang – 1 SKRIPSI POLA LANTAI TARI BEDHAYA LULUH SKRIPSI SITI SUTIYAH SASMINTADIPURA Diserahkan oleh Prawhita DARTIM PRAM kepada Jurusan Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri YOGYAKARTA 2015

PENGEMBANGAN POLA LANTAI TARI BEDHAYA LULUH 2 MARKS SITI SUTIYAH SASMINTADIPURA SKRIPSI Diserahkan oleh Jurusan Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Prawhita Adi Putri NUCED DUCagesGRAMA Jurusan Pendidikan Seni Bahasa untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. UNIVERSITAS NEGERI 2015 i

Formasi Rakit Tiga-tiga Dalam Tari Bedhaya Luluh Memiliki Makna Lambang

6 MOTTO TIDAK ADA ORANG LAIN YANG MEMILIKI HAK DAN PENDAPAT.

Kk Bantuin Secepatnya Mungkin Pliss Plisss Pliss Plisss Pliss Plisss Pliss​

7 Dedikasi Jurnal ini saya persembahkan untuk: 1. Untuk ayah dan ibu saya (Wakidi, S.Pd dan Abidah (Alm)), terima kasih atas dukungan moril dan fisiknya selama ini, menjadi orang tua adalah semua tentang cinta’ la. dan berjuang. 2. Saudara Putra Adhitama, terima kasih atas semua doa, semangat dan semangatnya. 3. Sahabat-sahabat kelas AB dan sahabat-sahabat angkatan 2011 yang telah memberi warna dalam empat tahun terakhir 4. Yudhi Prasetya, terima kasih atas doa, dukungan dan semangatnya. vi

BUKU 8 Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga buku ini berhasil dibaca. Penyusunan skripsi yang berjudul Simbolisme Pola Lantai Tari Bedhaya Luluh oleh Siti Sutiyah Sas Mintadipura ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada program pendidikan tari di Jurusan Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. . Penulis menyadari bahwa jurnal ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam tulisan ini, penulis tidak bisa menceritakan semua sisinya satu per satu. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih atas beberapa aspek yang tercantum di bawah ini. 1. Dr. Ibu Vidyastuti Purbani, M.A. Selaku dekan FBS UNY yang telah memfasilitasi penyelesaian skripsi ini. 2. Bpk. Wien Pudji Priyanto, Ketua Departemen MPD FBS UNY dan pembimbing akademik, yang selalu memberikan dukungan dan bimbingan hingga terselesaikannya skripsi ini. 3. Bapak Dr. Kusvarantyo, M. Hume selaku pembimbing saya dengan sabar dan telaten membimbing pembuatan makalah ini. 4. Ibu Titik Putraningsikh, M. Hume II selaku pembimbing menulis artikel ini dengan penuh kesabaran, ketelitian dan efisiensi. 5. Ibu Siti Sutiyah Sas Mintadipura selaku Bendahara S.Sn. 6. Seluruh pengajar program pendidikan musik yang telah memberikan ilmu, menyemangati, membimbing, dan melayani dengan penuh semangat dalam penyusunan skripsi ini. 7. Seluruh staf dan karyawan FBS UNY yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengelolaan majalah ini. vi

Baca juga  Cara Menghasilkan Bunyi Kendang

10 HALAMAN UTAMA DAFTAR ISI… RINGKASAN… DAFTAR ISI… DAFTAR ISI… MOTTO… KEPRIBADIAN… DAFTAR ISI.. .. PENDAHULUAN… Daftar Bacaan… ABSTRAK … Halaman. i ii iii iv v vi vii ix xii xiii xiv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah… 1 B. Orientasi Masalah.. 4 C. Klasifikasi Masalah. .. 5 D. Tujuan penelitian… 5 E. Manfaat penelitian… 5 BAB II. Sains A. Penjelasan teori simbolisme gaya Yogyakarta Pola lantai tari klasik Tari Bedhaya B. Bentuk penyajiannya. tindakan b. Aturan Dasar ix

11c. tata rias d. Menjahit e. Musik atau musik f. Bidang Kegiatan C. Penelitian yang Relevan D. Proses Berpikir Kritis BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Bahan Penelitian C. Topik Penelitian D. Rancangan dan Waktu Penelitian E. Proses Pengambilan Data Review Data Review Dokumen Studi F. Proses Analisis Data Reduksi Data Tampilan Data Ekstraksi Data Keputusan Pengujian Data Dari Transfer Tes Evaluasi BAGIAN IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Latar Belakang Penelitian B. Sejarah Bedhaya Luluh C. Bentuk-Bentuk Pertunjukan Musik Tari Bedhaya Luluh atau Busana Pengiring atau Pertunjukan x

Ekokritikisme Sardono W. Kusumo: Gagasan, Proses Kreatif, Dan Teks Teks Ciptaannya Disertasi

12 1. Ilustrasi arsitektur Bedaya secara umum. Tali rakit b. Agengan c. tiga tiga d. Masuk ke sini. Jalur Penghargaan f. Konvoi g. Kumpulkan contoh pola lahan Bedaya Luluh. Tali rakit b. Convoy c. Pendahuluand. Tambahkan tiga dan tiga e. Rakit enem-enem f. Jumlahkan tiga g di tengah. Sal gudang h. Rak sudut i. Tingkat rakit j. Rakit tiga-tiga k. Tata Cara Majelis TUTUP BAB A. Kesimpulan B. Referensi Lampiran Xi

13 Daftar Lampiran Halaman Lampiran 1: Daftar Istilah Lampiran 2: Pedoman Review Lampiran 3: Pedoman Pertanyaan Lampiran 4: Pedoman Dokumentasi Lampiran 5: Gambar Lampiran 6: Deklarasi Bedhaya Floluh. Lisensi Penelitian xii

Baca juga  Bangsa Indonesia Mempunyai Ideologi Berupa Pancasila Dengan Alasan

14 Daftar Gambar Halaman 1: kualitas nhodok Gambar 2: kualitas ngregem sampur Gambar 3: kualitas nggdhawa asta minggah Gambar 4: kualitas kuku katok Gambar 5: kualitas levitasi Gambar 6: kualitas nggurdha Gambar 7: kualitas penggilingan 8 -gambar: kualitas levitasi . Gambar 9 Perilaku ngundhuh sekar Gambar 10 Perilaku seduwa Gambar 11 Perilaku jinjit mayuk Gambar 12 Perilaku melukis kiri Gambar 13 Perilaku duwung mendhet Gambar 14 Gambar 15 Gerakan Enkot Gambar 16 Gerakan Bangomate Gambar 17 Kualitas mengunyah Gambar 18 kualitas lampu sekar Gambar 19 kualitas lampu ngewas Gambar 20 kualitas lampu semang Gambar 21 kualitas sampur sampur Gambar 22 kualitas puspita Kamarutan Gambar 23 kualitas mande sampur kicat Gambar 24 kualitas pewarnaan kanan Bagian 25 kualitas pewarnaan kiri 26: jengkeng gestur Gambar 27: gerakan levitasi Gambar 28: sikap berdoa xiii

15 Gambar 29: Karakter orang yang merangkak Gambar 30: Deretan rakit pada tahap Bedaya luluh pertama Gambar 31: Kelompok tiga dan tiga pada tahap Bedaya luluh pertama Gambar 32: Rakit sudut merangkak pada tahap Bedaya Luluh pertama Gambar 35: Kasau untuk tingkat ketiga Bedhaya Luluh. 93 Gambar 36: Baris pada baris ketiga Bedaya Lulah xiv

Travelounge // May, 2010 // 06 By Travelounge Jakarta

16 MAKNA POLA LANTAI TARI BEDHAYA LULUH KARYA SITI SUTIYAH SASMINTADIPURA Prawhita Adi Putri NIM KHULFAT Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna simbolik dari pola tari Bedhaya Luluh dari delapan belas perempuan yang memakai tata rias dan busana yang sama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan analisis data deskriptif yang dilakukan dari bulan Februari hingga September dan subjek penelitian ini adalah Direktur Musik Bedhaya Luluh yaitu Siti Sutiyah Sas Mintadipura, banyak musisi dan buku tari dalam format video. . , gambar dan banyak buku tentang tari bedhaya. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi literatur. Berdasarkan data yang terkumpul, dianalisis dan ditarik kesimpulan. Uji penerimaan data dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi sumber untuk mendapatkan data yang akurat. Temuan dari penelitian ini: 1) Bedaya Luluh didirikan pada tahun 2012 untuk memperingati 50 tahun Yayasan Pamulangan Beksa Sas Minta Mardawa. 2) Bedaya Luluh terdiri dari 18 orang penari wanita dengan rias wajah dan pakaian yang sama. 3) Prinsip tanah Bedhaya Luluh mengacu pada proses penggabungan dua organisasi antara Mardava Budaya dan Pamulangan Beksa Ngayogyakarta. 4) Pesan moral dalam lagu “Bedaya Luluh” adalah tentang adab, sesrawungan (hubungan), agama yang merupakan tindakan pertama dan terakhir, yaitu doa sebagai simbol mencari rahmat dan perlindungan dari Allah SWT. Kata kunci: Bedaya Luluh di tanah Xv Naqsh

Baca juga  Sebutkan Tiga Fungsi

17 BAB I BAGIAN SATU A. Rumusan Masalah Seni tidak bisa berdiri sendiri sebagai manusia. Seni adalah ekspresi dari banyak pemikiran, gagasan atau pemikiran sebagai tanggapan terhadap lingkungan yang diciptakan oleh getaran emosi pencipta. Orang selalu berpikir, merasakan dan berperilaku melalui bahasa kiasan melalui kreativitas, rasa dan tujuan (Saepudin, 2010: 13). Simbol, makna dan prinsip sering diasosiasikan dengan manusia, kemudian manusia terbiasa dengan pemikiran umum bahkan luas dan kompleks. Tarian kuno Yogyakarta atau yang biasa dikenal dengan Joged Mataram merupakan salah satu warisan seni yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I dari masa ke masa. Sejak tari klasik gaya Yogyakarta dapat diajarkan di luar tembok keraton Yogyakarta sekitar tahun 1755, lahirlah organisasi tari oleh para pangeran keraton, ahli tari perintis, untuk mendidik masyarakat. Grup musik di Yogyakarta antara lain Yayasan Pamulangan Beksa Sas Minta Mardawa (YPBSM) yang melahirkan generasi penerus musik klasik Yogyakarta. Manusia harus selalu berkarya untuk mengekspresikan kreativitasnya, karena tanpa karya dan sentuhan kreativitas manusia, alam tidak akan kosong selain untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam bahasa kiasan KRT Sas Mintadipura mengungkapkan seluruh potensi kreatif bentuk tari klasik 1.

18 2 Yogyakarta berupa tari kelompok, yaitu tari bedhaya yang penuh simbol (Hamengku Buwana X, 2012: 1). Musik bedhaya merupakan salah satu jenis musik grup wanita yang masih dilestarikan di keraton-keraton Yogyakarta dan Surakarta. Secara tradisional jumlah penari dalam sebuah tari Bedhaya adalah sembilan orang, namun tari Bedhaya terdiri dari enam orang penari (Bedhaya Sangaskara atau Bedhaya Manten) dan tujuh orang penari (Bedhaya Sapta) yang disusun secara berurutan menjadi bentuk. dan sistem hukum.

Asal tari bedhaya ketawang, properti tari bedhaya, pengertian tari bedhaya, gambar tari bedhaya, fungsi tari bedhaya ketawang, tari bedhaya berasal dari, gambar tari bedhaya ketawang, sejarah tari bedhaya, tari bedhaya adalah, tari bedhaya, tari bedhaya ketawang, kostum tari bedhaya