Faktor Yang Mempengaruhi Pelapukan Dalam Mengubah Bentuk Muka Bumi Adalah

Faktor Yang Mempengaruhi Pelapukan Dalam Mengubah Bentuk Muka Bumi Adalah – PROSES PEMBENTUKAN TANAH Tujuan pembelajaran: Modul ini diharapkan dapat membantu siswa memahami proses-proses yang terlibat dalam pembentukan tanah.

Presentasi berjudul: “PROSES PEMBENTUKAN TANAH Tujuan Pembelajaran: Modul ini diharapkan dapat membantu siswa memahami proses-proses yang terlibat dalam pembentukan tanah.”— Transcript presentasi:

Faktor Yang Mempengaruhi Pelapukan Dalam Mengubah Bentuk Muka Bumi Adalah

1 PROSES PEMBENTUKAN TANAH Tujuan didaktik: Modul ini membantu siswa memahami proses-proses pembentukan tanah, yang sangat menentukan sifat, karakteristik dan jenis tanah yang terbentuk. Ruang Lingkup Isi Modul ini membantu siswa memahami proses-proses pembentukan tanah, khususnya yang ada disekitarnya, dengan memahami faktor-faktor pembentuk tanah yang berperan dalam pembentukan tanah.

Faktor Yang Memengaruhi Pelapukan Dalam Mengubah Bentuk Muka Bumi Adalah…. A. Kehidupan, Bahan Asal,

Bahan utama penyusun tanah kemudian terbentuk melalui proses pelapukan secara fisik, kimia, dan biologi. Tanah dikatakan sebagai media yang dinamis, karena proses pelapukan secara fisik, kimia, dan biologi berlangsung terus menerus. Ketiga proses tersebut merupakan proses yang sangat penting dalam pembentukan tanah.

3 Cepat atau lambatnya ketiga proses tersebut bekerja membentuk solum tanah sangat dipengaruhi oleh faktor: 1. Jenis bahan induk, 2. Iklim, 3. Biota, 4. Topografi (relief) dan 5. Waktu. Proses dan faktor penyusun tanah merupakan suatu sistem terbuka, dari mana material baru dapat dibentuk atau ditambahkan dan dikeluarkan. Oleh karena itu, sistem ini menghasilkan tanah dengan karakteristik yang berbeda-beda tergantung di mana ia terbentuk.

Istilah proses pembentukan tanah menggambarkan perubahan biofisik dan kimia yang menyebabkan pelapukan bagian litosfer yang terlihat di permukaan air. Hal ini jelas menunjukkan bahwa proses fisik yang alami dan langsung mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pelapukan batuan, akibat perubahan suhu, naik turunnya suhu sehingga menimbulkan pemuaian dan penyusutan yang tidak seragam, sehingga menimbulkan retakan-retakan fisik.

5 Retakan yang dihasilkan memberikan ruang bagi masuknya air dan hewan kecil untuk masuk, dan terjadi proses kimia seperti hidrolisis, pembentukan garam, dan kematian hewan kecil sebagai bahan organik. Proses radiasi, hujan, hidrolisis dan kepunahan hewan terjadi secara perlahan tapi pasti, sehingga tanah akan terbentuk dalam jangka waktu tertentu.

Baca juga  Teks Tersebut Termasuk Bagian

Kelas 9 Ipa Bs Sem1 Press

6 Tanah terbentuk melalui berbagai proses fisika, kimia dan biologi, yang menghasilkan lapisan-lapisan yang sifat fisik, kimia dan biologinya berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Dalam istilah tanah, lapisan ini disebut cakrawala. Kenampakan vertikal tanah yang terdiri dari horizon-horizon disebut profil tanah (Gambar 1).

7 Gambar 1 Kenampakan profil tanah beserta horizon-horizonnya, masing-masing horizon mempunyai sifat fisik, kimia, dan biologi yang berbeda-beda. (Bahan mineral dibedakan berdasarkan warna terang dan bahan organik berdasarkan warna gelap) (Singer & Munns, 1991).

A. Proses Fisika Proses fisika pelapukan (disintegrasi) disebut juga dengan proses mekanis. Hal ini disebabkan oleh proses perubahan yang melibatkan perubahan bentuk/fisika suatu bahan atau benda. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses ini adalah: naik turunnya suhu, air dan aktivitas biota.

9 Batuan merupakan benda padat yang tidak dapat menghantarkan panas, tetapi batuan yang terus dipanaskan menyimpan panas di dalam tubuhnya, dan akibatnya terjadi reaksi pada mineral penyusunnya. Mineral kristal memantulkan panas yang diterima bidang kristal, sehingga kelebihan panas yang diterima dapat menyebabkan mineral tersebut terbelah atau patah, baik sepanjang bidang potong maupun sebaliknya.

Pdf) Potensi Wisata Dan Kestabilan Lereng Goa Gajah Di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul

10 Mineral yang pecah atau pecah mempunyai retakan pada batunya, yang lambat laun membesar, dan akibatnya batu pecah menjadi ukuran yang lebih kecil. Perbedaan suhu yang besar juga dapat menyebabkan pelapukan fisik batuan. Hal ini dapat terjadi di daerah beriklim kering (gersang), yang suhunya sangat tinggi pada siang hari dan sangat rendah pada malam hari.

11 Hal ini menyebabkan batuan berwarna gelap lebih cepat larut dibandingkan batuan berwarna terang. Batuan yang berwarna gelap akan lebih banyak menyerap panas pada siang hari dan melepaskannya lebih lambat pada malam hari, sehingga reaksi kristal mineral akan lebih intensif dan batuan akan lebih mudah hancur. Proses perubahan suhu udara dapat menyebabkan terjadinya hujan. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi mempunyai energi mekanik yang dapat mengikis permukaan batuan dan mempercepat pelapukan fisik.

Apalagi di daerah beriklim dingin, dimana air yang mengisi rongga-rongga tersebut akan membeku sehingga menyebabkan volumenya bertambah, batuan tersebut mudah hancur. Air yang membawa batuan dari satu tempat ke tempat lain juga dapat menyebabkan pelapukan fisik. Akar tanaman menembus batu melalui celah-celah, dan kemudian mengembangkan kekuatan yang besar untuk menghancurkan batu tersebut.

13 lahir Hidrasi proses kimia; proses dimana molekul air ditambahkan ke struktur mineral, namun molekul air yang masuk ke dalam struktur mineral tidak terdisosiasi. Contoh: 2Fe2O3 + 3H2O → 2Fe2O3. 3H2O Hematit merah Hematit kuning CaSO4 + 2H2O → CaSO4 . 2H2O Gipsum anhidrit

Baca juga  From The Dialogue We Know That

Iagi (ikatan Ahli Geologi Indonesia)

14 Oksidasi dan reduksi; proses penambahan dan penghilangan oksigen yang menyebabkan penambahan atau kehilangan elektron (muatan negatif) selama dekomposisi dan pembentukan mineral. Contoh: 2FeS2 + 7H2O + 15O → 2Fe(OH)3 + 4H2SO4 Pirit geotit

15 Karbonasi dan pengasaman; pelapukan adalah proses kimia yang dihasilkan dari reaksi mineral dengan asam. Asam ini dihasilkan dari reaksi CO2 hasil penguraian bahan organik dan air hujan dengan air tanah. Walaupun H2CO3 yang dihasilkan dari bahan organik bersifat asam lemah (mudah terurai menjadi gas CO2 dan H2O), namun sangat efektif dalam meningkatkan kerapuhan kristal mineral. Contoh: 2KAlSi3O8 + 2H2CO3- → H4Al2Si2O8 + K2CO3 + 4SiO2 Ortoklas Asam karbonat Kaolin Kuarsa

16 Hidrolisis; Ini adalah proses yang menggantikan kation dalam struktur kristal mineral dengan ion H+ dari molekul H2O. Contoh: KAlSi3O8 + H2O → HAlSi3O8 + KOH Ortoklas Kaolin Kalium hidroksida

17 pembubaran; merupakan proses pelapukan kimiawi pada media air, khususnya air yang mengandung ion-ion : CO2, HCO3-, NO3- dan asam lainnya. Air tidak hanya berfungsi sebagai media untuk meningkatkan pelarutan mineral, tetapi juga sebagai media untuk melarutkan (leaching) hasil penguraian senyawa-senyawa mineral dan bahan organik. Akibat proses pembersihan yang intensif, terjadi proses podsolisasi (horizon A berwarna terang) dan desilikasi (reduksi silika dari horizon).

Ips Kelas X

18 Sementara itu, akibat sebaliknya dari proses pembersihan terjadi pada akumulasi produk pembersih di cakrawala yang lebih dalam akibat proses salinisasi dan alkalinisasi (akumulasi garam) dan proses ferrolisis (akumulasi besi dan aluminium membentuk mineral seskuioksida).

Abad ke-19 Proses Biologis Faktor terpenting dalam proses biologis adalah penguraian bahan organik oleh mikroba tanah, mengubah N organik menjadi N anorganik, sebagai komponen pembentuk tubuh mikroba. Proses ini menghasilkan asam organik yang mempercepat proses pelapukan kimia mineral. Selain melindungi akar tanaman dari bakteri berbahaya, akar tanaman juga menghasilkan asam organik yang dapat mempercepat pelapukan kimia dan fisik batuan.

20 Horisontisasi Pembentukan horizon tanah merupakan akibat dari hilangnya, transformasi, dan perpindahan material utama seiring berjalannya waktu. Contoh beberapa proses penting yang membentuk cakrawala tanah adalah: 1. Penambahan bahan organik oleh tanaman, terutama di lapisan tanah bawah 2. Transformasi yang diwakili oleh pelapukan batuan dan mineral serta penguraian bahan organik 3. Hilangnya/larutnya bahan-bahan terlarut konstituennya, air membawa garam-garam yang larut dan tidak larut karena pergerakan melalui tanah. garam 4. Perpindahan yang diwakili oleh pergerakan mineral dan bahan organik dari tanah ke lapisan tanah bawah.

Baca juga  Tuliskan Rangkaian Pada Lompat Kangkang Melewati Peti Lompat

Pengaruh penguraian bahan organik Humifikasi: membentuk humus di dalam tanah, yang juga mempengaruhi warna tanah yang lebih gelap dari lapisan bawah. Tanah ini kemudian dikenal dengan nama HORIZON A. Kadang-kadang cakrawala A disebut Ap, huruf p melambangkan pembajakan, atau penggunaan tanah untuk bangunan, budidaya atau pertanian.

Faktor Yang Mempercepat Terjadinya Pelapukan Biologi Ditunjukkan Oleh Nomorjawab Yah Kaka Besok

22 Cakrawala terdekat dari bagian bahan induk yang mengalami perubahan disebut HORIZON C. E-horizon (Eluviasi) atau pembentukan horizon pelindian lebih sering terjadi pada tanah hutan dibandingkan pada daerah padang rumput. Warna cakrawala O biasanya lebih terang (putih). Pembentukan O HORIZON biasanya terjadi di daerah yang sering tergenang air tanah organik, seperti danau air dangkal, rawa-rawa yang memungkinkan terjadinya penumpukan gambut (bahan organik) karena kekurangan oksigen, sehingga mendukung proses dekomposisi. Tanah yang terbentuk kemudian disebut tanah organik dengan horizon O.

1. Bahan Induk Tanah yang terbentuk dari proses pelapukan batuan disebut tanah mineral, yaitu tanah yang mengandung unsur hara yang berkaitan dengan sifat-sifat tanah dilihat dari berbagai faktor. Bahan awal mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kesuburan tanah dan kandungan mineral. Derajat kekerasan bahan induk dapat dijadikan prediktor untuk menilai laju pembentukan tanah.

Yang berasal dari batuan metamorf bergerak sangat lambat. Hal ini disebabkan batuan metamorf mempunyai tekstur dan struktur batuan yang sangat padat (padat) serta sangat tahan terhadap mineral.

25 Batuan metamorf terbentuk melalui rekristalisasi mineral-mineral yang terdapat pada batuan beku dan batuan sedimen, sehingga menghasilkan mineral-mineral dengan kristal padat karena terbentuk pada suhu dan tekanan tinggi. Laju pembentukan tanah dari bahan induk yang berasal dari batuan beku bervariasi. Hal ini dipengaruhi oleh jenis magma yang terbentuk, ukuran kristal mineral dan kandungan mineralnya.

Pdf) Geoteknik Tambang

26 Jenis magma yang datang akan menyebabkan perbedaan pada : kandungan silika, kandungan mineral, warna batuan dan sifat batuan. Besar kecilnya kristal mempengaruhi suhu pembentukan dan perbedaan tekstur batuan. Kandungan mineral dipengaruhi oleh suhu pendinginan magma dan kandungan silika magma.

Batupasir dengan semen lemah rata-rata dapat membentuk 1 cm tanah dalam 10 tahun di lingkungan lembab. Batu kapur yang mudah larut meninggalkan residu berupa material yang sulit larut. Diperkirakan membutuhkan waktu 100.000 tahun untuk terbentuknya lapisan tanah di daerah basah dengan batu kapur sebagai batuan induknya.

Sedimen koluvial terjadi pada lereng yang curam, dimana gravitasi merupakan kekuatan utama yang mendorong pergerakan dan sedimentasi. Sedimen aluvial biasanya terdapat pada daerah lereng karena penyebarannya oleh banjir dan aliran sungai.

29 Contoh: sebagian besar negara

Faktor Faktor Penyebab Perbedaan Bentuk Muka Bumi

Faktor yang mempengaruhi menopause, faktor yang mempengaruhi hipertensi, faktor yang mempengaruhi haid, faktor yang mempengaruhi penawaran, faktor yang mempengaruhi perilaku, faktor yang mempengaruhi persebaran flora fauna di muka bumi, bentuk muka bumi adalah, faktor yang mempengaruhi produksi, faktor yang mempengaruhi persalinan, faktor yang mempengaruhi cuaca, faktor yang mempengaruhi kecemasan, faktor yang mempengaruhi stress