Apabila Kedaulatan Itu Hilang Dalam Suatu Negara Maka Akan Terjadi

Apabila Kedaulatan Itu Hilang Dalam Suatu Negara Maka Akan Terjadi – Pengamat politik Muhammad Kemal Idris mengatakan jika salah satu dari empat pilar pemerintahan Islam hilang, maka tidak akan ada Khilafah (pemerintahan Islam).

“Dari sudut pandang Islam, ada empat pilar pemerintahan Islam, jadi jika salah satu pilar tersebut hilang maka tidak akan ada lagi khilafah (pemerintahan Islam),” ujarnya.

Apabila Kedaulatan Itu Hilang Dalam Suatu Negara Maka Akan Terjadi

Pemerintahan yang berada di tangan syariah sudah tidak ditemukan lagi, walaupun di negara-negara Islam masih ada yang menggunakan hukum Islam dalam menjalankan pemerintahannya, walaupun sangat lemah, karena jika menyangkut negara yang pemerintahannya seperti Saudi. seolah-olah aturan syariah yang tidak jelas atau tidak jelas, tidak berlaku di lingkungan kerajaan.

Bab 2 Kebangkitan Nasionalisme

Ia meyakini kekuatan rakyat saat ini masih bersifat simbolis. “Artinya kekuasaan rakyat itu dengan cara pelimpahan kekuasaan kepada wakil-wakilnya. Dan wakil yang menggunakan kekuasaan di belakang rakyat itu masih bersifat simbolis. Karena kenyataannya ini diganggu oleh kaum oligarki atau kapitalis,” ujarnya. .

Lalu dia menambahkan, bukan rakyat yang memilih calon yang mereka pilih, tapi mereka (kaum oligarki atau kapitalis) yang memilihnya.

“Masyarakat disuruh memilih hanya ketika mereka mengambil keputusan karena ada kontrak politik untuk kepentingan mereka. Makanya wakilnya bukan wakil rakyat tapi wakil oligarki, imbuhnya.

“Khalifah itu tidak ada, dengan sendirinya empat pilar itu tidak ada. Bagaimana bisa berkuasa membuat undang-undang kalau khalifah tidak ada,” ujarnya.

Hak Pilih Warga Negara Sebagai Sarana Pelaksanaan Kedaulatan Rakyat Dalam Pemilu

“Pemerintah tertinggi mempunyai hak untuk membuat undang-undang tentang benda-benda yang digunakan oleh orang-orang, termasuk perbuatan manusia, yang berarti mereka mempunyai kekuasaan untuk membuat undang-undang (

. Yang berkuasa menetapkan hukum adalah Allah SWT. “Dalam Islam yang berhak memberi hukum adalah Allah SWT. Jadi yang berwenang menetapkan hukum adalah Allah SWT, jadi khilafah yang menciptakan syariat yang berkuasa, bukan rakyat,” jelasnya.

Saya adalah seseorang. “Sebenarnya kata governance di Barat itu ada, menurut mereka public governance mengacu pada orang yang membuat undang-undang, walaupun sebenarnya tidak semua orang membuat undang-undang, tapi ada wakilnya, sepertinya ditunjuk oleh pemerintah. oligarki karena ada kontrak politik, wakil-wakil yang duduk “dalam posisi yang sama mendapat dukungan atau dukungan dari organisasi politik dan pemilik keuangan,” katanya.

Baca juga  Apa Yang Dimaksud Dengan Seni Patung

Dia juga mengkritik oposisi yang kuat terhadap demokrasi. “Demokrasi sekarang tidak datang dari Islam. Ini adalah sistem penistaan ​​agama dari Barat yang diterima secara luas oleh umat Islam saat ini,” tutupnya. Ini dianggap sebagai karya terbaik dalam tradisi sastra Melayu. Dalam karya terkenal ini, asal muasalnya Dijelaskan tentang raja-raja Melayu Melaka yang dapat ditemukan pada kerajaan Singapura dan Palembang pada masa lampau.

Tuntutan Malaysia Berlandaskan Unclos’

Sulalatus Salatin bukanlah cerita biasa yang bisa kita baca untuk menyembuhkan sakit hati atau mengambil hikmah darinya. Ini adalah dokumen kerajaan yang mencatat besarnya kerajaan, tanpa menyebutkan kekuasaan keturunan Perbendaharaan.

Tun Seri Lanang menganggap dirinya sebagai cucu Bendahara Tun Perak, seorang pria yang konon memiliki wibawa dan kebijaksanaan. Walaupun ada kelemahan Sultan yang disebutkan di atas, namun berbeda dengan Bendahara yang mempunyai banyak uang, matang dan kuat.

Tun Seri Lanang atau nama aslinya Tun Muhammad bin Tun Ahmad merupakan seorang penyair yang diyakini mengembangkan karya ini pada awal abad ke-17 yang naskah aslinya ditulis pada masa Dinasti Melaka.

Dalam sejarahnya, Tun Seri Lanang pernah menjadi Penjaga kerajaan Johor, kemudian ia dipindahkan ke Acheh ketika Johor kehilangan kekuasaan dengan Acheh.

Bersama Mempertahankan Kedaulatan Negara

Dalam sejarah, Johor pernah diserbu oleh Acheh pada tahun 1613, akhirnya para pejabat kerajaan Johor dibawa ke Acheh, termasuk Tun Seri Lanang sendiri. Bahkan, Tun Seri Lanang kemudian mendapat dukungan dari Sultan Aceh dan ditugaskan wilayah Samalangga, dengan gelar Bendahara Orang Kaya Dato’ Yang Mulia Tun Seberang.

Makna karya ini diwujudkan dalam suasana gejolak politik, dan jika penyair menggenapi karya ini dengan mengingatkan akan kehebatan Melaka pada masa lampau, berarti berbicara tentang kehebatan Melaka di dunia Melayu.

Menariknya lagi, ia berusaha menunjukkan kewibawaan Bendahara Tun Perak yang merupakan nenek moyang Tun Seri Lanang yang berjasa besar dalam pemerintahan Kesultanan Melaka.

Ada sudut pandang yang menarik perhatian, sistem kekuasaan kerajaan Melayu sebenarnya tidak berpusat pada satu raja yang berkuasa saja, melainkan kekuasaan berada di tangan beberapa keluarga penguasa, yang terkadang bisa mengetahui pasang surut raja atau raja yang berkuasa. .

Mengenal Asas Teritorial Dalam Hukum Pidana

Inilah salah satu ciri feodalisme. Setelah masa pemerintahan ratu, ia disebut Sultan Dipertuan, ada pula bangsawan lain yang mempunyai kewibawaan dalam kekuasaannya dan menjadi “penguasa” di wilayah yang dikuasainya.

Baca juga  Tuliskan Macam Macam Gerakan Mengayunkan Lengan Aktivitas Gerak Berirama

Sebagian besar kisah-kisah yang diceritakan dalam Sulalatus Salatin sungguh indah dan menarik, dimana legenda, sejarah, pemikiran, gagasan dan nasihat serta konsep-konsep penting dihias dengan indah sehingga tidak heran jika ‘Darah terpesona dengan rangkaian ceritanya. apa yang disampaikan sangat indah, penuh makna, dan metafora.

Legenda asal usul raja didalamnya mengingatkan saya pada kerajaan melayu di palembang yang merupakan pendapat penguasa sriwijaya yang pernah menguasai wilayah perantauan ini, sebelum kekuasaan ini jatuh dan singapore juga dibuka untuk keluarga tersebut. ratu-ratu besar di palembang.

Di Singapura, besarnya kerajaan ini diceritakan menarik karena dibuka oleh Sang Nila Utama bahwa Parameswara melarikan diri ke Melaka setelah kotanya diserang Majapahit.

Pdf) Daulat Dan Kedaulatan

Tema utama Sulalatus Salatin adalah pemerintahan raja sebagai orang suci, serta kesempurnaan para abdi Melayu yang berbohong tentang kesetiaan penuh mereka kepada tuannya. Itulah opini politik yang dicari oleh penyair dan dalam bahasa masa kini, humas pada masanya.

Mengenai Melaka yang hilang dari peta lingkaran kekuasaan, penyair menulis untuk mengingatkan kita akan kejayaannya. Berbicara tentang keturunan raja-raja Melayu yang dilayaninya, Tun Seri Lanang berbicara tentang bagian Perbendaharaan, yang dimulai dari Demang Lebar Daun dan Sang Sapurba, kemudian Tun Perak membangun Malaka hingga menjadi pemerintahan yang kuat.

“Semua keturunanku, jangan tukar agamamu dengan dunia abadi ini; Yang hidup pada akhirnya akan mati. Kalian semua tuliskan dalam hati kalian untuk bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Rasulullah, jangan lupa rasa takut karena semua hukum hanya untuk raja, dan Nabi Muhammad SAW ibarat permata dari dua orang. di atas ring, dan raja. seolah-olah dia sedang mengambil tempat Allah di dunia, karena aku zillu’lla fil’alam.”

Undang-undang dan konsep tersebut sering diungkapkan dalam karya-karya kerajaan lainnya seperti Hikayat Hang Tuah yang menekankan pentingnya “abdi yang setia” dan Hukum Malaka yang menyatakan bahwa ketaatan seorang hamba Melayu kepada junjungannya adalah tuntas, meskipun ia berlaku zalim. atau hanya.

Walhi Ingatkan Kedaulatan Negara Bisa Terancam Akibat Perubahan Iklim

Teori yang mengutamakan pengabdian kepada raja tanpa memikirkan prinsip moral, jelas mengagungkan kesucian raja, yang nyatanya sangat berbeda dengan tradisi penggambaran raja yang dibangun dalam peradaban Islam.

Hampir setiap episode Sulalatus Salatin dihiasi dengan sejarah dan cerita menarik, sehingga dapat dikatakan penyair ini tidak menceritakan kisah sembarangan. Dalam hal menciptakan cerita dan peristiwa, penyair ini mempunyai kemampuan bercerita yang hebat, semua ceritanya ditujukan untuk mengagungkan kedaulatan raja dan kurangnya disiplin menjadi kendala terbesarnya.

Baca juga  Sebutkan Unsur-unsur Gerakan Yang Ada Pada Senam Lantai

Karya ini menunjukkan budaya pesisir, bahkan menunjukkan Melaka sebagai kekuatan politik dan komersial terkuat di kawasan pada abad ke-15.

Berdirinya Malaka, terutama ketika masuk Islam, memperkuat kekuatan ekonominya, memungkinkannya menguasai kedua sisi Selat Malaka, selain mengurangi kekuatan Siam di Semenanjung tersebut.

Ketua Mpr: Roh Kedaulatan Rakyat Di Mpr Tidak Boleh Hilang

Dari sudut pandang penulis terlihat bahwa penyair menyoroti kehebatan Kerajaan Melaka yang merupakan kerajaan induk dari Kerajaan Johor. Namun setelah jatuhnya Melaka, Johor yang menjadi penerus penguasa Malaka tidak hanya mendapat tekanan dari Portugis yang berada di benteng Malaka tetapi juga dari pemerintahan Ache yang pada abad ke-17 menjadi penguasa yang kuat. . di perairan Selat Malaka.

Terlepas dari itu, banyak cerita dan peristiwa yang ditulis dalam karya ini terjadi pada masa Melaka, mulai dari pembukaannya hingga jatuhnya Melaka ke tangan Portugis.

Saat ini, karya ini telah dipelajari, diedit, dan didiskusikan secara luas. Pada abad ke-19, Sulalatus Salatin menjadi salah satu karya pertama yang menarik perhatian cendekiawan dan pembaca kolonial.

Bahkan, Munshi Abdullah sendiri merupakan salah satu orang yang mencoba menerbitkan karya tersebut dalam bentuk litograf teks di Singapura. Dulunya digunakan sebagai buku bacaan di sekolah hingga Munshi sendiri memuji teks tersebut sebagai karya yang bagus untuk memperkuat pembelajaran bahasa Melayu.

Memulihkan Marwah Institusi Polri

Jika pada abad pertama, sebagian anggota kerajaan membacakan karya ini dalam upacara-upacara tertentu, maka pada abad ke-20 karya ini mendapat perhatian lebih.

Para intelektual Melayu menjadikan karya ini sebagai sumber untuk mempromosikan sejarah bangsa Melayu, sementara sebagian lainnya mempertanyakan konsep kebanggaan yang ditampilkan di dalamnya.

Kebanyakan bacaan romantis menguasai dan tak heran jika sejak zaman kolonial, karya ini diberi judul “Sejarah Melayu”.

Artinya sejarah dinasti dan penguasa Melayu dimaknai sebagai sejarah bangsa Melayu itu sendiri. Bagi para penjajah, perilaku setia kepada raja dalam bekerja ini sangat baik untuk kepentingan kolonial karena Inggris juga memerintah atas nama raja-raja Melayu yang berkuasa.

Perlembagaan Dan Perpaduan Masyarakat Pelbagai Etnik Malaysia

Terakhir, terjadi akumulasi sejarah aristokrat dan feodal-sentris pada dekade-dekade berikutnya sehingga karya ini memberikan kontribusi besar bagi kelas kepemimpinan yang mendukung gagasan dominan yang cenderung neo-feodal.

Sebenarnya, buku ini awalnya ditulis bukan untuk menceritakan sejarah bangsa Melayu, melainkan untuk menggambarkan silsilah raja-raja Melayu.

Dari judulnya saja, keliru jika menyamakan sejarah elite dengan sejarah rakyat, yang sayangnya sering terjadi dalam pemahaman sekarang.

Yang jelas, karya ini merupakan ciptaan yang luar biasa karena bakat penyairnya dalam menenun kebenaran, mitos, dan spekulasi, dengan tujuan menjunjung tinggi martabat dan kemandirian manusia.

Bn Perlu Diberi Mandat Untuk Kesinambungan Pembangunan Johor