Aksara Lampung Dan Anak Hurufnya

Aksara Lampung Dan Anak Hurufnya – – Aksara Lampung (Lampung: Had Lampung) merupakan salah satu jenis tulisan yang digunakan di wilayah lampung. Pada dasarnya teks ini berasal dari aksara Pallawa (India Selatan) yang diyakini masuk ke Pulau Sumatera pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

Kalau Honocoroko ada di Pulau Jawa, maka di Lampung disebut dengan Dokumen Lampung atau banyak juga yang mengenalnya dengan sebutan KAGANGAPA. Sebab, awalan karakter ini diawali dengan karakter KA GA NGA dan PA.

Aksara Lampung Dan Anak Hurufnya

Menurut catatan kami, di Lampung, aksara Lampung diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga seterusnya. Biasanya pelajaran bahasa lampung dimasukkan ke dalam muatan lokal.

Tải Xuống Apk Kamus Bahasa Lampung Cho Android

Jika kita menengok ke belakang melihat sejarah tulisan ini, sebenarnya terjadi pada abad ke 9 Masehi. ketika raja Sekala Bekhak menciptakan aksara lampung atau had lampung. Had Lampung dipengaruhi oleh dua unsur yaitu tulisan Pallawa dan huruf Arab.

Pembagian aksara lampung terdiri atas huruf kapital, huruf sekunder, huruf rangkap dan gugus konsonan, serta lambang, angka, dan tanda baca.

Ka, ga, nga, pa, ba, ma, ta, da, na, ca, ja, nya, ya, a, la, ra, sa, wa, ja, gha.

Di Kota Bandar Lampung, aksara Lampung terlihat digunakan pada rambu-rambu jalan. Di beberapa kantor Pemerintah Provinsi Lampung, dokumen ini dapat dilihat di beberapa gedung.

Kibor Digital Aksara Lampung

Tim juga menemuinya di gedung dinas Pemprov Pesawaran. Tulisan lampung terlihat di atas pintu masuk gedung serbaguna.

Tidak semua daerah memiliki dokumennya sendiri. Oleh karena itu, kita sebagai warga Lampung patut berbangga dengan properti ini dan terus berusaha mempertahankan eksistensinya.

Sebenarnya menggunakan aksara lampung tidaklah sulit. Hurufnya mudah dihafal dan tanda bacanya tidak sulit digunakan.

Aksara Lampung juga tersedia di beberapa program gratis. Selain itu juga banyak review karakter dan poster yang mudah dipelajari. Lampung, salah satu negara bagian di ujung Pulau Sumatera, juga menyimpan banyak khasanah budaya lokal yang tak kalah menarik dibandingkan budaya lokal lainnya. budaya. Saya sebagai ulun (orang Lampung) bangga karena selain dialek dan bahasanya yang khas, ternyata Lampung juga mempunyai warisan unggulan dari nenek moyangnya berupa tulisan.

Baca juga  Jantung Selalu Berdenyut Sepanjang Hidup Kita Denyut Jantung Disebabkan Oleh

Aksara Lampung Mpr​

Jika tidak memungkinkan, tulisan memegang peranan penting dalam sejarah umat manusia, dalam kehidupan bermasyarakat, ilmu pengetahuan, politik, kebudayaan dan akhirnya dalam pembentukan peradaban.

Perkenalan pertama saya dengan tulisan lampung dimulai saat saya duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar pada pelajaran muatan lokal. Butuh waktu 3 tahun (bagi saya) untuk menghafal, memahami dan mencerna 20 huruf beserta huruf kecilnya dan jenis simbol huruf lainnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika rasa bangga muncul ketika langit kuno merasuki kehidupan modern. Karena peradaban sastra sedikit demi sedikit mulai dilupakan.

Tulisan lampung mempunyai tiga unsur pokok. Pertama, huruf utama. Kedua, huruf atau simbol suara. Ketiga, tanda baca. Ketiga unsur tersebut harus digabungkan untuk membentuk struktur kalimat yang utuh. Hurufnya berjumlah 20 buah dan uniknya tanda baca aksara lampung juga mengikuti tanda baca arab seperti fatah yang diletakkan di atas dan kasrah yang diletakkan di bawah.

Masyarakat Lampung biasa menyebutnya Had Lampung atau ka ga nga untuk menulis. Nama aksara ka ga nga diambil dari rangkaian huruf awal suatu satuan penulisan, seperti hanacaraka dalam aksara Jawa. Bentuk dan pengucapan ka ga nga dalam aksara Lampung konon mirip dengan aksara Batak, Makassar, Rejang (Aceh), dan Pasemah (Sumatera Selatan). Hal ini mungkin disebabkan adanya kontak seragam antara dinasti Hindu-Buddha pada masa lalu.

Unila Kembangkan Aplikasi Aksara Lampung

Memang benar, jika dilihat dari awal mula aksara lampung, kita akan menemukan keterkaitan erat antara aksara lampung dengan aksara pallawa. Argumentasi Pudjiastuti dalam Aksara Kuno dan Naskah Lampung dalam Perspektif Masyarakat Lampung (1996) menjelaskan bahwa banyak peneliti seperti van der Tuuk, Hadikusuma, Arifin dan Walker menilai aksara Lampung merupakan bentuk pengembangan aksara Dewanagari yang berasal dari India. . Masuk dan berdirinya Kerajaan Sriwijaya di wilayah Sumatera pada abad ke 6 Masehi. Hal itu pula yang menjadi penanda masuknya aksara Pallawa hingga lahir dan lambat laun aksara Lampung berkembang.

Kemunculan dan perkembangan aksara Lampung tidak lepas dari upaya Kepaksian (Kesultanan) Sekala Brak pada abad ke-9 Masehi. Kepaksian Sekala Brak yang terletak di Kabupaten Lampung Barat (sekarang) merupakan salah satu kesultanan tertua di Lampung yang masih eksis hingga saat ini. Kesultanan ini diyakini sebagai tempat asal nenek moyang masyarakat Lampung. Abdullah dalam bukunya Wawasan Bahasa dan Aksara Lampung (2008) menjelaskan bahwa Paksi Pak Sekala Brak adalah pencipta Had Lampung, biasa menulis surat, sastra, dan hal-hal rahasia, termasuk salam dan doa.

Baca juga  Menoleh Ke Kanan Dan Ke Kiri Melatih Otot

Kalau bicara tentang penggunaan aksara lampung, pada dasarnya mempunyai sejarah yang sama dengan aksara daerah lainnya. Lihat saja teks Jawa Hanacaraka yang menang sekitar abad ke-17 Masehi. C., banyak digunakan oleh masyarakat wilayah Jawa dan mencakup berbagai bidang, seperti seni, pendidikan, sastra, dan pemerintahan.

Begitu pula dengan naskah-naskah lampung yang banyak digunakan sebagai sarana komunikasi massa, seperti dokumen-dokumen penting kerajaan pada masa Kesultanan Sekala Brak, peraturan-peraturan adat seperti penulisan hukum adat Lampung Kuntara Raja Niti, penulisan kitab sastra dan ejaan.

Jual Buku Tk B Harga Terbaik & Termurah Oktober 2023

Sedangkan untuk ilmu sihir, mantra biasanya memuat doa dan atribut untuk mengusir roh jahat dan menghilangkan penyakit (naskah pengobatan). Dan salah satu kitab kedokteran yang masih ada hingga saat ini adalah kitab kedokteran kumpulan Fuadi Amri Kelumbayan. Artikel ini lahir ketika Islam masuk ke tanah Kelumbayan. Uniknya, teks ini menganalisis secara komprehensif aspek pengobatan saat melahirkan, mulai dari menstruasi hingga masa nifas.

Teks kedokteran kumpulan Fuadi Amri Kelumbayan merupakan teks kedokteran yang diturunkan secara turun temurun dalam keluarga. Teks ini ditulis pada tahun 1285 H atau 1864 M oleh M. Hi. Arsyad, merupakan generasi kedelapan dari Tubagus Abdul Muttalib, salah satu ulama penyebar agama Islam di daerah Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung, yang merupakan wakil Kesultanan Banten. Jika ditelusuri, maka Fuadi Amri adalah keturunan M. Hi Arsyad hingga Tubagus Abdul Muttalib.

Teks kedokteran ini berjumlah 5 halaman dan seluruhnya ditulis dalam aksara Lampung. Bentuknya seperti buku, lebar 19 cm dan panjang 25 cm. Tiap lembarnya berisi 10 hingga 17 baris aksara Lampung dan disertai beberapa gambar. Ditulis dengan tinta hitam.

Pasalnya, sebelum masuknya Islam, masyarakat Kelumba sepenuhnya menggunakan bahasa lampung dan aksara lampung sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, kehadiran Tubagus Abdul Muttalib sebagai tokoh penyebar ajaran Islam di tanah Kalumbaya tidak serta merta menghentikan penggunaan bahasa dan tulisan Lampung di Kelumbayan.

Aksara Lampung Dan Eksistensinya Dalam Naskah Pengobatan

Kertas naskah kedokteran ini agak tebal dan berwarna coklat serta masih dalam kondisi baik. Isinya tentang ramuan lokal KB yang disertai kalimat beragam. Diantaranya cara pengobatan nyeri haid (Satiyakh Sanggugut), proses melahirkan (Salusuh), setelah melahirkan (Salusuh Tabu), pemotongan tali pusat (Penyayak Posokh) dan meningkatkan kekuatan saat melahirkan (Nafsu Penghias).

Pada bagian pengobatan nyeri haid (Satiyakh Sanggugut) tertulis dalam teks lampung sebagai berikut: “bawak haneban ti akuk sekheman bulu paji la paji, leta Tanggakhah kijang, Bawak kistang, titaxkon, gamim ya mejong di peta sangkelak. Bukhane bakak bebadak., bakak galinggang upul, bulungne guwai bedakne.kompor, minuman keras akar pohon bebadakh, akar ganggang upul dan daun bubuk.

Baca juga  Sifat Adil Allah Berlaku Untuk

Di tempat lain tertulis tentang doa-doa yang dipanjatkan saat melahirkan (Salusuh) sebagai berikut: “takhikahne, ngadu’a ya di ubun-ubunne di sebuko, kelawan ti du’ako di uwai handak, di inum sangedegok, khadu tigedapko medoh. Sihakam pertamamu itu akan terjadi, beban besi, ikatan besi, buka pintunya, aku mohon padamu, bukalah semua pintu Nabi Minah putra Rasulullah di negeri ini, maka jangan halangi Nabi Minah putra Rasulullah Ya Allah, puji syukur kepada “Lailahaillah muhammadarrashulullah”.

Artinya “Caranya adalah dengan mendoakan kepala lalu meniupnya, mendoakan dengan air, lalu meminumnya seteguk lalu menggosoknya dari atas ke bawah.” Pertanyaannya, sikhakam, kenapa kamu seperti ini? Beratnya rantai besi, bukalah pintu yang aku minta, bukalah semua pintu Nabi Minah putra Rasulullah di muka bumi, maka jangan dihalangi oleh Nabi Minah putra. Nabi Muhammad SAW, puji syukur kepada Lailahaillah muhammadarrashulullah.”

Cara Membuat Kaligrafi Dengan Pensil 2b Yang Mudah Dilakukan

Pada bagian ini ditemukan titik-titik konvergensi antara teks-teks Lampung dengan nilai-nilai Islam dalam bentuk ucapan dan doa tauhid kepada Nabi Muhammad SAW. Doa yang dipanjatkan merupakan salah satu cara berbagi kemampuan Sang Pencipta dalam menyembuhkan penyakit yang diyakini banyak masyarakat Kelumbayan ampuh.

Doa-doa lain juga ditulis untuk metode pengobatan lainnya, seperti doa basmallah saat melahirkan (Salusuh Tabu), pemotongan tali pusat (Penyayak Posokh) dan doa tauhid untuk menambah kekuatan saat melahirkan (Nafsu Penghias).

Sayangnya, belum ditemukan informasi lengkap dan detail mengenai proses pengolahan obat tersebut, mungkin karena cara tersebut diturunkan secara lisan hanya kepada kerabat. Seperti yang diungkapkan Fuadi Amri dalam salah satu wawancara penelitian yang dilakukan Jenila Sari, teks-teks kedokteran tersebut hanya diketahui oleh anggota keluarga saja, dan tidak jarang banyak yang belum mengetahui makna dari teks-teks tersebut.

Meski demikian, Fuadi Amri dan keluarganya tetap menggunakan teks-teks kedokteran tersebut sebagai solusi pengobatan sekaligus menjadi standar metode pengobatan saat ini. Mereka meyakini ramuan obat lokal mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan penyakit karena tercipta dari ramuan yang diperoleh dari alam baik berupa tumbuhan maupun hewan disertai dengan doa munajat kepada Tuhan.

Soal Pat Pai Kelas 10 Semester 2 Dan Jawabannya, Contoh Soal Pat Pai Kelas 10 Semester 2 Tahun 2023

Naskah kedokteran Fuadi Amri di atas merupakan dampak dari kehadiran dokumen Lampung yang terus menerus. Terakhir, pelestarian warisan budaya Lampung berupa karakter tidak hanya terbatas pada sumber sejarah di museum atau nama jalan dan bangunan saja. Pelestarian warisan budaya juga dapat dimulai dengan menggunakan metode dan nilai-nilai yang terkandung dalam warisan budaya tersebut. (*/Dan)

JAKARTA – Kehangatan hubungan bisa dibangun dengan berbagai cara, termasuk mengubah posisi di ranjang. Menyukai? Bagi yang punya

BALI – Salah satu tujuan wisata terpopuler

Aksara lampung dan tanda bacanya, aksara lampung dan artinya