Tuliskan Tiga Cara Memperoleh Data Dalam Penulisan Teks Nonfiksi

Tuliskan Tiga Cara Memperoleh Data Dalam Penulisan Teks Nonfiksi – Tahukah Anda bahwa salah satu hal terpenting dalam penelitian adalah pengumpulan data. Tentunya ketika para pecinta data sedang mengerjakan skripsi atau melakukan penelitian pasti membutuhkan data yang valid atau akurat dan tepat. Dua jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder.

Kedua jenis data ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik yang sangat berbeda. Kedua data ini banyak digunakan dalam riset pasar, riset akademis seperti tesis dan tesis, serta analisis risiko. Sesuai dengan namanya, data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti terlebih dahulu, sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Data primer disebut juga data tangan pertama, sedangkan data sekunder disebut data sekunder atau data tangan kedua.

Tuliskan Tiga Cara Memperoleh Data Dalam Penulisan Teks Nonfiksi

Seperti yang telah disebutkan di atas, data sangatlah penting, terutama sebagai alat pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang baik memerlukan data yang relevan. Jadi pada dasarnya penggunaan data primer dan data sekunder sangatlah penting dalam penelitian. Walaupun kedua data tersebut berbeda secara signifikan, namun keduanya dapat saling melengkapi. Jadi apa perbedaannya? Yuk, kita bahas di bawah ini!

Metode Pengumpulan Data: Jenis Dan Langkah Langkah 2024

Dilihat dari pengertiannya, data primer adalah data dasar atau utama yang digunakan dalam penelitian. Data primer adalah jenis data yang dikumpulkan langsung dari sumber primer melalui wawancara, survei, eksperimen, dll. Data primer biasanya selalu spesifik karena sesuai dengan kebutuhan peneliti.

Data sekunder merupakan berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan sengaja dikumpulkan oleh peneliti untuk melengkapi kebutuhan data penelitian. Biasanya data ini berbentuk diagram, grafik atau tabel yang berisi informasi penting seperti sensus penduduk. Data sekunder dapat dikumpulkan melalui berbagai sumber seperti buku, website atau dokumen pemerintah.

Data primer biasanya tersedia dalam bentuk mentah. Karena data ini diperoleh langsung dari sumber utamanya, maka bentuk datanya masih sepenuhnya mentah dan belum disempurnakan. Namun data primer selalu bersifat spesifik dalam penyesuaiannya dengan tujuan penelitian. Memeriksa keabsahan data primer berarti melihat kualitas hasil akhir penelitian. Jika kualitas datanya nyata maka kualitas hasilnya juga akan baik.

Baca juga  Apa Arti Pancasila Bagi Bangsa Indonesia Brainly

Dalam hal data sekunder, data biasanya dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan metode statistik. Sebagian besar data sekunder sudah sempurna dan jelas. Namun dari segi spesifikasi, data sekunder tidak terlalu spesifik untuk kebutuhan peneliti. Oleh karena itu, data sekunder tidak dapat menjadi ukuran untuk menentukan kualitas penelitian dan hanya merupakan data pelengkap terhadap data primer.

Pengertian Teks Ulasan, Struktur, Ciri Ciri, Jenis & Contoh

Data primer biasanya mengacu pada data real-time atau data yang berkembang seiring berjalannya waktu. Data sekunder biasanya merupakan data yang berkaitan dengan masa lalu atau statis. Selama proses pengumpulan, data primer diperoleh dengan partisipasi aktif peneliti. Data primer biasanya dikumpulkan melalui survei, observasi, eksperimen, kuesioner, wawancara pribadi dan media lain yang digunakan untuk mengumpulkan data lapangan.

Sedangkan proses pengumpulan data sekunder mudah dan cepat. Peneliti dapat memperoleh berbagai data sekunder dengan menggunakan sumber publikasi pemerintah, website, buku, artikel jurnal, dokumen internal organisasi, dan lain-lain.

Cara pengumpulan data primer dan sekunder pada dasarnya kurang lebih sama. Peneliti harus pergi ke sumber data untuk mengumpulkan informasi yang mereka perlukan untuk penelitiannya. Namun kedua data tersebut berbeda dalam hal teknik dan waktu pengumpulan data.

Sumber data primer adalah responden atau objek penelitian langsung. Sehingga peneliti dapat langsung mengamati dan menuliskan jawaban dari objek penelitian. Teknik pengumpulan data ini bisa Anda lakukan dengan beberapa cara, baik melalui kuesioner, wawancara tatap muka, atau survei.

Sebutkan Tiga Contoh Teks Non Fiksi, Simak Penjelasannya

Waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data primer lebih banyak dibandingkan data sekunder. Misalnya, peneliti memerlukan waktu tertentu untuk mengamati subjek penelitian sambil mengamati perilaku sekelompok orang atau spesies tertentu sambil mencatat data penting.

Sedikit berbeda dengan pengertian data primer, data sekunder merupakan data yang diambil peneliti dari sumber lain. Biasanya data ini berbentuk diagram, grafik atau tabel yang berisi informasi penting seperti sensus penduduk. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan melalui berbagai sumber seperti buku, website atau dokumen pemerintah. Dalam memperolehnya, data sekunder memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan data primer.

Saat ini, data sekunder menjadi pilihan paling populer bagi para peneliti, terutama untuk praktik kajian bahasa pemrograman. Data sekunder tidak hanya dapat diperoleh secara offline, tetapi juga dapat diakses secara online secara bebas dan kemudian segera diterapkan. Memberikan materi dalam bentuk modul dan dapat dipelajari langsung dengan live code, mulai dari mempelajari dasar hingga mengerjakan mini-project.

Baca juga  Memperkenalkan Tokoh Adegan Dan Hubungan Antar Tokoh Merupakan Urutan Peristiwa

Cara bergabungnya sederhana, mendaftar dan menggunakan proses pengumpulan data peneliti merupakan bagian penting dalam penelitian. Kesalahan dalam proses pengumpulan data dapat mempersulit proses analisis. Selain itu, jika pengumpulan data tidak dilakukan dengan baik, maka hasil dan kesimpulan yang diperoleh akan menjadi ambigu.

Cara Mengumpulkan Data Untuk Menulis Artikel Ilmiah Populer

Setiap penelitian mempunyai proses pengumpulan data yang berbeda-beda tergantung dari jenis penelitian yang ingin dilakukan peneliti. Pengumpulan data kualitatif tentu saja berbeda dengan pengumpulan data kuantitatif. Pengumpulan statistik tidak bisa disamakan dengan pengumpulan data analitis.

Pengumpulan data penelitian tidak boleh asal-asalan. Langkah-langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data harus diikuti. Tujuan dari langkah-langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data adalah untuk memperoleh data yang valid sehingga keabsahan hasil penelitian dan kesimpulan tidak dipertanyakan.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penelitian, peneliti biasanya mempunyai hipotesis yang menjadi landasan teori yang digunakannya, dan hipotesis tersebut disebut hipotesis. Untuk mengkonfirmasi suatu hipotesis secara empiris, peneliti harus mengumpulkan data untuk penelitian yang lebih mendalam.

Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan. Data merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan pengolahan. Data bisa bermacam-macam bentuknya, mulai dari gambar, suara, huruf, angka, bahasa, simbol, dan situasi. Semua itu bisa disebut data asalkan kita bisa menggunakannya sebagai bahan untuk merepresentasikan lingkungan, objek, peristiwa atau konsep.

Penulisan Best Practice

Dalam penelitian, kita sering mendengar tentang metode pengumpulan data dan alat pengumpulan data. Meski berkaitan, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Sedangkan alat pengumpul data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Sebagai alat, alat pengumpulan data dapat berupa daftar periksa, kuesioner, panduan wawancara, dan kamera untuk mengambil gambar atau merekam gambar.

Ada berbagai macam metode pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan sendiri atau gabungan dari dua metode atau lebih. Beberapa metode pengumpulan data antara lain:

Baca juga  Bagaimana Seharusnya Kita Bersikap Apabila Ada Murid Baru

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang melibatkan tanya jawab langsung secara tatap muka antara peneliti dan narasumber. Seiring berkembangnya teknologi, metode wawancara juga dapat dilakukan melalui telepon, email, atau media tertentu seperti video call melalui Zoom atau Skype. Wawancara dibagi menjadi dua kategori yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

Dalam wawancara terstruktur, peneliti mengetahui secara pasti informasi apa yang ingin diambilnya dari sumber. Dalam situasi ini, peneliti biasanya menyusun daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan berbagai alat penelitian seperti perekam, kamera foto, dan peralatan lainnya.

Contoh Surat Lamaran Kerja Di Pt Yang Dilirik Hrd

Percakapan tidak terstruktur adalah percakapan bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang memuat pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat pokok-pokok permasalahan yang ingin digali oleh responden.

Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang kompleks karena pelaksanaannya melibatkan berbagai unsur. Metode pengumpulan data observasional dapat digunakan tidak hanya untuk mengukur sikap responden tetapi juga untuk mencatat berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasional cocok untuk penelitian yang bertujuan mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan fenomena alam. Cara ini juga cocok untuk responden yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Metode pengumpulan data observasional dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

Dalam observasi partisipan, peneliti mengintervensi secara langsung aktivitas sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

Berbeda dengan observasi partisipan, observasi non partisipan merupakan observasi yang penelitinya tidak terlibat langsung dalam aktivitas atau proses yang diamati.

Teks Editorial: Pengertian, Fungsi, Ciri, Struktur & Contoh

Kuesioner adalah metode pengumpulan data di mana responden ditanyai serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efektif jika peneliti mengetahui secara pasti variabel yang akan diukur dan apa yang diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok jika jumlah responden cukup banyak dan tersebar di wilayah yang luas.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dibedakan menjadi dua jenis, yaitu terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka merupakan kuesioner yang memberikan kebebasan kepada subjek penelitian untuk menjawab. Sedangkan angket tertutup merupakan angket yang memberikan pilihan jawaban kepada subjek penelitian untuk dipilih. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini menerapkan metode kuesioner dengan bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini peneliti memilih jawaban, namun objek penelitian masih mempunyai kesempatan untuk menjawab sesuai keinginannya.

Kajian dokumen merupakan suatu metode pengumpulan data yang tidak langsung menyasar topik yang diteliti. Studi dokumen merupakan suatu jenis pengumpulan data yang mengkaji berbagai jenis dokumen yang berguna untuk dianalisis. Dokumen-dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yaitu: Pengkodean data kualitatif memudahkan penafsirannya. Contoh ini akan mengarahkan Anda pada pengkodean informasi kualitatif dan teknik perumusannya.

Aktifkan kodenya

Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel