Tari Makan Sirih Berasal Dari Kota

Tari Makan Sirih Berasal Dari Kota – Ini adalah tarian Melayu yang biasanya dilakukan untuk menyambut kedatangan tamu agung. Tarian ini dibawakan oleh 5-8 orang wanita.

Seni tari merupakan ekspresi keindahan yang diwujudkan dalam medium gerak. Selain keindahan yang melekat, gerak tari juga membawa makna yang kemudian diolah menjadi pesan.

Tari Makan Sirih Berasal Dari Kota

Ada berbagai unsur yang melingkupi seni tari. Unsur-unsur tersebut meliputi tubuh, irama, rasa dan penampilan. Semua unsur tersebut saling berkaitan untuk mencapai nilai estetika dalam seni tari. Nilai-nilai estetika dalam seni tari selalu hadir dalam seni tari Indonesia, salah satunya dapat dilihat dalam pementasan seni tari.

Tari Sekapur Sirih

Tari persembahan merupakan tarian melayu yang biasa dipentaskan untuk menyambut tamu agung. Tarian ini dibawakan oleh 5-8 orang wanita. Gerakan tari Arpana sangat sederhana, mengandalkan gerakan tangan dan kaki. Gerakan membungkuk dengan telapak tangan merupakan bentuk penghormatan terhadap tamu yang berkunjung.

Para penari mengenakan pakaian yang biasa dikenakan oleh mempelai wanita, yaitu pakaian adat Teluk Belanga Kurung. Di bagian kepala terdapat mahkota yang dihiasi ornamen berbentuk bunga. Sedangkan tubuh bagian bawah penari dibalut kain songket berwarna cerah.

Tarian yang dipersembahkan dengan iringan musik melayu yang berasal dari perpaduan suara marwa, biola atau fil, gendang, gambus dan akordeon. Bunyi akor merupakan unsur penting dalam musik melayu, karena bunyi ini merupakan ciri khas musik melayu.

Pada saat pertunjukan, salah satu penari persembahan akan membawa sebuah kotak berisi buah pinang. Sebuah buah pinang dibuka di dalam kotak dan tamu yang dianggap terhormat diberi kesempatan pertama untuk mengambilnya sebagai bentuk penghormatan, kemudian tamu lainnya mengikuti. Itulah sebabnya banyak orang menyebut tarian yang dibawakan oleh Riau ini sebagai tarian makan sirih.

Akulturasi Budaya Dalam Tari Tanggai Palembang

Bagi masyarakat Riau, sejarah bukan hanya satu hal. Battle juga merupakan media perekat perekat. Melalui tarian, masyarakat Riau menunjukkan kesadaran bahwa manusia saling berhubungan dengan manusia lain. Kesadaran sosial ini mendorong komunikasi yang baik, saling menghargai dan menghargai sesama manusia. Tari Sekapur Sirih merupakan tarian tradisional Jambi. Tarian ini dipersembahkan untuk penyambutan para pembesar dan pembesar yang tinggal di Jambi.

Baca juga  Fungsi Pernapasan Dada Adalah Dapat Menghasilkan Nada-nada

Mengutip buku Mengenal Seni Tari Indonesia karya Muryanto, S.P.D., tari Sekapur Sirih biasa digunakan di Jambi sebagai pelengkap upacara adat atau acara keagamaan. Tarian ini mengungkapkan kesetiaan, kebaikan dan keramahan masyarakat setempat.

Tari Sekapur Sirih adalah salah satu tarian rakyat Indonesia. Meski berasal dari provinsi Jambi, tarian tradisional ini sudah menyebar ke berbagai wilayah Indonesia seperti Riau, Bangka Belitung dan berbatasan dengan Malaysia.

Mengutip buku Kamus Istilah Tari Melayu karya Irwan P, tari Sekapur Sopari diciptakan oleh Firdaus Chattab pada tahun 1962. Hendry kemudian mengaransemen ulang tarian tersebut pada tahun 1967.

Tarian Adat Asal Bengkulu

Tari Sekapur Sirih menunjukkan semangat keterbukaan dan keterbukaan masyarakat Jambi terhadap pengunjung yang berkunjung ke tempatnya.

Jumlah penarinya 12 orang, terdiri dari 9 orang penari wanita dan 3 orang penari pria. Dari 12 penari, satu orang bertugas memegang payung, dua orang pengawas dan sisanya menari.

Gerak tari Sekapur Sirih meliputi bergoyang, membungkuk, melebarkan sayap, dandanan (memasang cincin, gelang, anting-anting dan gincu serta bedak calak), setengah putaran dan putaran penuh.

Gerakan dilakukan pada posisi level rendah dan sedang. Pola lantai dimainkan sesuai dengan kebutuhan dan area tampilan. Pola lantai dapat dilakukan jika dilakukan di dalam ruangan (indoor), namun pola lantai jarang dilakukan jika dilakukan di luar gedung (outdoor).

Tari Sigeh Pengunten

Alat musik yang biasa digunakan dalam tarian ini bermacam-macam, antara lain serrano atau daun sirih, payung, dan wadah berisi buah mangga. Untuk pakaian, para penari memakai baju adat “baju kurung” Jambi.

Tarian ini diiringi oleh lagu daerah “Jeruk Purut” dan suara biola dan akordion gaya Melayu. Tak lupa permainan gambus, gong dan gendang mengiringi tarian tradisional Jambi ini.

Saat tampil, penari menghiasi badannya dengan kain songket, kawat gigi dalam, dan hiasan kepala berupa suntingan dari bunga goyang, beringin, dan sempaka. Pemanis lain yang juga digunakan adalah teratai, liontin dan gelang.

Seiring berjalannya waktu, barang-barang yang digunakan pun bertambah, seperti: gelang tali bahu, gelang kano, gelang ceper dan gelang buku boj atau disebut juga gelang puru. Sedangkan sanggul lipat pandan, sunting beringin dan kembang goyang menjadi hiasan kepala.

Macam Macam Tarian Daerah Di Indonesia, Cermin Keanekaragaman Budaya

Tari Sekapur Sirih dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia dan mancanegara. Ada berbagai nama terkenal, salah satunya selamat datang.

Pada mulanya tarian ini disebut tari persembahan, kemudian diubah menjadi tari selamat datang. Dan kini, tarian khas Jambi ini dikenal dengan nama tari Sekapur Sirih. Tarian ini merupakan bagian dari budaya Melayu daerah tersebut. Nama tarian ini berasal dari kata “Sekapur Sirih” yang dalam budaya Melayu diartikan sebagai penyambutan atau pengantar tamu. Berikut penjelasan lengkap tentang sejarah, fungsi dan makna, pola lantai dan ciri-ciri tari Sekapur Sirih.

Baca juga  Tulislah 3 Contoh Nyata Penerapan Hemat Dalam Kehidupan Sehari-hari

Sejarah Tari Sekapur Sirih pertama kali dipentaskan pada tahun 1962 oleh seniman tari terkenal Firdous Chattab dari Jambi. Tari Sekapur Sirih awalnya diciptakan sebagai tarian untuk menyambut kedatangan Bapak Soeharto dan Ibu TN. Sekitar tahun 1967, tarian tersebut disempurnakan dan diaransemen ulang oleh OK Hendrik BBA, sedangkan musik pengiringnya diaransemen oleh Taralamsyah Sargih. Selain itu, musiknya sudah diberi sentuhan unsur lagu tradisional Jambi, seperti lagu “Jeruk Purut” dengan bantuan Marzuki Lazim sebagai penulis liriknya. OK Hendrik BBA menyempurnakan gerak tarinya, sedangkan R.A Racham memberikan ide.

Pada tahun 1981 terjadi perubahan terutama pada beberapa perpindahan karena tidak sesuai dengan adat masyarakat Jambi. Gerakan yang mengalami perubahan antara lain: memakai kalung, memperbaiki sanggul dan memakai noda. Perubahan beberapa jurus mempengaruhi durasi tarian yang telah ditentukan, maka Ok Hendrick memelopori penambahan jurus sirih pinang.

Gandrung Kembang Menur Dari Polresta Banyuwangi Akan Tampil Di Malam Puncak Harmoni Gemilang Nusantara Polda Jatim 2022

Karena tarian ini untuk penyambutan tamu, Sekapur Sirih menggambarkan keterbukaan masyarakat Jambi dan keterbukaan tamu yang berkunjung. Tak hanya itu, tarian ini juga melambangkan karakter masyarakat Jambi yang bersyukur dan berbahagia atas kedatangan pengunjung pembawa buah pinang dan buah pinang.

Fungsi tari Sekapur Sirih dari dulu tidak pernah berubah yaitu digunakan untuk menyambut tamu. Meski berasal dari provinsi Jambi, tarian ini berkembang seiring berjalannya waktu.

Semacam suka cita dan rasa syukur masyarakat Jambi atas kedatangan tamu agung di tempat mereka.

Dimana didalamnya terdapat 9 orang penari inti putri. Melambangkan makna semboyan kota Jambi yaitu “Satu Jambi Sembilan Lurah”. Hal ini karena melambangkan kesatuan dan kebesaran wilayah Jambi yang terdiri dari sembilan daerah aliran sungai. Tidak hanya penari utama wanita yang berjumlah 9 orang, ada juga 3 orang penari pria, 1 orang chhatri dan 2 orang yang berperan sebagai bodyguard.

Jaring Calon Siswa Berprestasi, Mtsn 2 Malang Gelar Festival Seni Dan Olimpiade

Penari utama dalam tarian ini adalah wanita-wanita cantik yang bergerak dengan anggun. Untuk menambah keindahannya terkadang ditambahkan penari pria, terdiri dari 9 wanita dan 3 pria. Peran penari pria sebagai pengawal hingga penari utama, penari wanita cantik khas masyarakat Jambi.

Busana tari Sekapur Sirih adalah busana adat Jambi dan kain songket adat daerah setempat. Baju Kuning adalah pakaian adat Jambi, Riau dan Kepulauan Riau. Ada dua jenis pakaian untuk behel, yaitu pakaian resmi untuk acara-acara adat dan pakaian untuk sehari-hari. Perbedaannya hanya terletak pada warna dan aksesoris yang digunakan.

Baca juga  Kata Resensi Memiliki Arti

Baju penyangga khusus ini terbuat dari kain beludru. Benang emas telah digunakan dalam motif bordir. Ada ciri khas, terutama desain baju yang longgar di bagian lengan baju, longgar di bagian perut dan dada. Kawat gigi kemeja tidak memiliki kancing, tidak ada kerah dan dasi di setiap ujungnya.

Untuk penari Sekapur Sirih akan mengenakan busana sederhana berwarna merah dengan pengganjal lengkap dengan ornamen emas. Selain merah, ada juga gaun bercorak hitam dengan hiasan emas.

Tari Sekapur Sirih, Tari Penyambutan Tamu Yang Berasal Dari Provinsi Jambi

Tari Sekapur Sirih menggunakan gong, biola, akordeon, gambus, gendang dan rebana untuk mengiringi musiknya. Musik yang diiringi dengan syair-syair dalam bahasa daerah menambah keindahan tarian ini. Ada lagu-lagu kegembiraan rakyat yang bermakna dalam lagu-lagu yang dinyanyikan karena keinginan para tamu untuk berkunjung ke tempat mereka. Perpaduan berbagai alat musik serta nyanyian puisi memberikan keharmonisan sebagai ukuran gerak para penari.

Gerakan tari Sekapur Sirih terdiri dari gerakan pembukaan, gerakan utama dan gerakan akhir. Tiap bagian gerakan terdiri dari detail gerakan yang berbeda-beda dan diberi nomor 1-8 dan kadang diulang dalam satu rangkaian gerakan. Berikut detailnya

Diantaranya Gerakan Sembahyang, Gerakan Mengepak Kanan/Kiri, Gerakan Mengepak Kanan/Kiri Penuh, Gerakan Cincin, Gerakan Gelang, Gerakan Anting-anting, Gerakan Bersolek, Gerakan Mengepak Full Kanan/Kiri dan Mencampur Sirih Pagglav. Gerakan pembukaan menggambarkan suasana anak-anak Jambi menghias diri menyambut kedatangan tamu.

Ini termasuk gerakan menyapu ke atas, gerakan menyebarkan pedang miring ke kanan/kiri, gerakan berkedip, gerakan memutar memutar, dan gerakan memutar memutar setengah. Gestur kunci menunjukkan kesopanan, kesopanan dan tata krama dalam menyambut tamu.

Mengenal Rentak Bulian, Tarian Pemanggil Roh Leluhur Dari Pekanbaru

Ini terdiri dari gerakan ke bawah, gerakan jangkauan pedang kanan/kiri, gerakan mengepakkan sayap kanan/kiri dan diakhiri dengan busur. Gerakan terakhir menunjukkan kebahagiaan para penari yang menyambut tamu yang datang. Terakhir ada proses penyajian buah pinang.

Pola lantai dansa Sekapur Sirih cukup fleksibel dan dapat diubah-ubah tergantung model tarian yang akan dibawakan. Umumnya pola lantai yang digunakan berbentuk setengah lingkaran, sejajar dan campuran.

Cerano akan menyajikan buah pinang dengan taburan pasta jeruk nipis, yang akan disajikan untuk para tamu. Serrano adalah barang berharga, karena tarian ini menuntut para tamu untuk bersiap mencicipi sirih yang disajikan. Ritual mencicipi buah pinang sebagai tanda penyambutan tamu para penari. Serrano akan dihiasi kain Songket berwarna hitam dengan motif merah.

Properti payung akan

Tarian Daerah Terbaik Dari Properti & Maknanya

Tari tifa berasal dari, tari payung berasal dari, sirih kuning berasal dari, tari sekapur sirih berasal dari, tari bondan berasal dari, tari zapin berasal dari, tari randai berasal dari, tari perang berasal dari, tari berasal dari, tari tango berasal dari, tari odissi berasal dari, tari sekapur sirih berasal dari daerah