Sistem Pemerintahan Kerajaan Kutai

Sistem Pemerintahan Kerajaan Kutai – Kedudukan Kalimantan Timur dalam sejarah bangsa tidak perlu diragukan lagi. Sistem pemerintahan pertama di nusantara didirikan di tanah itu, 1.700 tahun lalu.

Dari bukit setinggi 60 meter di atas permukaan sungai, Maharaja Mulawarman melihat dermaga yang ramai. Para pedagang India Selatan rupanya sedang menurunkan barang-barang mereka. Mereka menggunakan perahu kecil dan kano untuk membongkar atau memuat barang ke kapal yang lebih besar.

Sistem Pemerintahan Kerajaan Kutai

Satu setengah milenium yang lalu, pelabuhan ini terletak di Danau Lipan, sekarang di Kecamatan Muara Kaman, Raja Muda Kutai Kartanegara. Danau Lipan merupakan tempat yang sangat strategis. Letaknya sangat dekat dengan Sungai Mahakam dan dua anak sungainya, Sungai Kedangpala dan Sungai Kedangrantau. Ketiga sungai ini mempunyai jangkauan yang luas hingga ke pedalaman, meliputi wilayah Kabupaten Mahakam Ulu saat ini, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur.

Kerajaan Kutai Pages 1 8

Muara Danau Lipan berbatasan dengan Sungai Mahakam di Muara Kaman. Sisi ini merupakan lebar terluas dari sungai Mahakam yang memungkinkan kapal-kapal besar dapat bermanuver. Selain di pelabuhan Danau Lipan, kapal-kapal besar juga bisa berlabuh di Sungai Mahakam. Barang-barang tersebut kemudian diangkut dengan perahu dan kano menuju Danau Lipan. Keuntungannya, aktivitas bongkar muat tidak mengganggu lalu lintas kapal-kapal besar di Sungai Mahakam.

Para pedagang India biasanya membawa kembali berbagai patung yang mereka tukarkan dengan barang-barang lokal. Emas Kalimantan dan gaharu adalah barang yang paling populer. Hasil hutan Kalimantan sangat populer di pasar Eropa, Afrika, dan Asia.

Di sebelah pelabuhan terdapat istana Raja Mulawarman, yang bangunannya diyakini terbuat dari kayu. Posisinya mungkin berada di atas bukit bernama Brubus. Luas bukitnya kurang lebih 27 kilometer persegi, sisi terpanjangnya 8 kilometer. Dari tepian danau hingga puncak bukit terdapat empat benteng alam. Parit besar ini memiliki kedalaman 3-5 meter dan lebar 10 meter. Bentuknya menyerupai seperempat lingkaran.

Penguasa tertinggi wilayah tersebut adalah Raja Mulawarman. Ia memerintah sebuah kerajaan besar bernama Kutai Martapura. Beberapa ahli dan sejarawan sepakat bahwa nama Kutai Martapura lebih tepat dibandingkan Kutai Martadipura seperti yang dikenal saat ini. Menurut arkeolog Muhammad Dwi Cahyono

Sejarah Kerajaan Kutai Mulawarman

Ide dasar Martadipura berasal dari kata “marta” dan “pura” yang diberi kata perantara “di”. Arti “di” setara dengan “ing” dalam bahasa Jawa Kawi

Baca juga  Kita Dapat Menikmati Seni Sebagai

. Dalam hal nama Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, penggunaan kata “ing” dan “di” digabungkan, sehingga terjadi pengulangan.

Kudangga adalah kakek Mulawarman dan raja pertama Kutai Martapura. Dari namanya, Kudungga diyakini merupakan penduduk kuno Muara Kaman yang tidak menganut agama Hindu atau Budha. Dia berkuasa pada abad kedua atau ketiga. Kudangga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman. Dari akhiran namanya, Aswawarman konon mendapat pengaruh ajaran Hindu-Buddha. Aswawarman mempunyai tiga orang putra. Salah satunya adalah Mulawarman.

Penelitian ekstensif para sejarawan Eropa memperkirakan bahwa Mulawarman mulai menggantikan Aswawarman sebagai raja Kutai Martapura pada abad keempat. Tanggal tersebut dikatakan sebagai akhir tahun ke-300 dan awal tahun ke-400. Garis waktu pemerintahan Mulawarman atas Sungai Mahakam adalah empat abad setelah penyaliban Yesus dari Nazareth menurut umat Kristiani. Atau, dua abad sebelum Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah.

Kerajaan Kutai Andini

Kedudukan Mulawarman sangat istimewa dalam sejarah nusantara. Berawal dari sebuah peristiwa yang sangat penting, Mulawarman meninggalkan tonggak sejarah besar dalam perjalanan bangsa yang kelak bernama Indonesia. Upacara tersebut digelar sebagai tanda masuknya Mulawarman ke agama Hindu. Juga menempatkan mereka dalam kasta pejuang menurut kepercayaan Veddha pada masa itu.

. Luas ini terdiri dari tiga lingkaran, mulai dari lingkaran terbesar hingga lingkaran terkecil. Sebuah lubang api kecil disiapkan di tengah lingkaran untuk membakar persembahan dan kurban

Prosesi ini tidak akan pernah bersejarah jika para Brahmana tidak membangun yupa. Setelah upacara, tujuh yupa bangkit. Di atas yupa-yupa terdapat tulisan dengan aksara Pallawa. Berdasarkan tokoh-tokoh tersebut, para ahli menyimpulkan bahwa prasasti tersebut dibuat pada abad keempat. Huruf Pallawa hanya digunakan di India Selatan pada waktu itu. Tanggal pembuatan prasasti Yupa telah menjadi tonggak sejarah baru; berakhirnya zaman prasejarah di nusantara. Disadari atau tidak, Mulawarman telah mengakhiri era dimana suatu bangsa belum mengenal huruf.

Selama belum ditemukan prasasti atau bukti baru, Kutai Martapura tetap menjadi kerajaan tertua di nusantara. Bahkan, mereka mengklaim Salakanagara adalah kerajaan yang jauh lebih tua dibandingkan Kutai Martapura di Sunda. Kerajaan ini didirikan pada abad kedua. Namun, buktinya sangat tipis. Sekadar catatan tentang bepergian dari Tiongkok. Kerajaan yang lebih muda dari Kutai Martapura adalah Tarumanegara. IV. Kerajaan ini berdiri pada pertengahan abad dan keberadaannya konon melemahkan Kerajaan Salakanagara.

Kerajaan Kutai: Seluas Apa Wilayah Dan Jangkauan Kekuasaannya?

Pada abad keempat, hanya Kutai Martapura yang bisa disebut sebagai negara di seluruh nusantara. Hal ini didasarkan pada pemahaman negara pada saat itu. Suatu pemerintahan dapat disebut negara atau kerajaan jika mempunyai pemimpin, aparatur pemerintahan (seperti menteri atau kabinet) dan sistem pemerintahan (undang-undang atau peraturan). Meski banyak komunitas komunal di nusantara yang sezaman dengan Mulawarman, namun mereka tidak bisa disebut negara atau kerajaan. Mereka lebih tepat digambarkan sebagai komunitas suku, bukan kerajaan. Pemimpin disebut pemimpin, bukan raja.

Baca juga  Apa Alasan

Sistem pemerintahan Kutai Martapura konon dipelajari dari para pedagang dan Brahmana India Selatan. Yang menjadi perdebatan adalah mengapa kerajaan tertua di nusantara ini didirikan di pedalaman Sungai Mahakam, bukan di pesisir pantai? Menurut arkeolog Dwi Cahyono, faktor pertama adalah letak Kalimantan lebih dekat dengan India bagian selatan dibandingkan pulau lain. Saat itu perluasan kerajaan Hindu-Buddha sangat jelas terlihat di Asia Tenggara. Sebelum Kutai Martapura, Kerajaan Campa berdiri di Vietnam.

Faktor kedua adalah pedagang India yang rajin berburu emas dan gaharu. Emas dan gaharu sulit ditemukan di tepi pantai. Tak heran jika Muara Kaman yang berjarak 120 kilometer dari muara Sungai Mahakam akhirnya “ditemukan”.

Hubungan Muara Kaman dengan pedagang India Selatan (kebanyakan ras Tamil) juga mengalami kemajuan. Tidak hanya perpindahan pemerintahan dan sistem keagamaan, teknologi juga ada di Muara Kaman. Penguasaan teknologi membuat Mulawarman, sebagaimana tercatat dalam prasasti Yupa, mampu menaklukkan para kepala suku di sekitar wilayah kekuasaannya.

Pengaruh Kebudayaan Hindu Buddha Pada Sistem Keagamaan, Pemerintahan, Sosial, Ekonomi Dan Seni Budaya

Teknologi Muara Kaman dapat dilihat melalui alat transportasi. Sebelum bersentuhan dengan pedagang India, masyarakat setempat membuat rakit dari kayu gelondongan yang diikat menjadi satu. Itu kemudian diubah menjadi meriam jenis mortir. Kemampuan membuat perahu kayu berukuran sedang dan besar kemudian dikuasai

. Dari penggalian arkeologi di situs Muara Kaman ditemukan spesimen berbahan batu lokal. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Kutai Martapura menggunakan alat-alat logam untuk menggali. Termasuk menggunakan logam sebagai senjatanya.

Negara yang dipimpin Mulawarman ini juga terkenal makmur. Tanda yang paling terlihat adalah kemewahan yang ditawarkan dalam upacara tersebut yang tercatat dalam prasasti Yupa. Mulawarman juga menyumbangkan emas dalam jumlah besar, tanah luas, biji wijen, dan ternak. Dari seluruh penawaran, hanya disebutkan jumlah sapinya saja yakni 20 ribu ekor. Para ahli berbeda pendapat apakah angka itu sebenarnya 20 ribu atau hanya berlebihan. Namun yang pasti sapinya banyak.

Kerajaan Kutai Martapura terus terkenal hingga berabad-abad mendatang. Hubungan dagang dengan Tiongkok semakin memperkuat posisi pelabuhan Muara Kaman dan Danau Lipan sebagai pusat perdagangan di sepanjang Sungai Mahakam. Kedepannya, posisi strategis tersebut akan menjadi incaran pihak lawan. Salah satunya Kerajaan Kutai Kartanegara, di Jaitan Layar, Kutai Lama, hulu Sungai Mahakam. Pada seperempat abad pertama, kota Muara Kaman berada di bawah kekuasaan Kutai Kartanegara. Supremasi Kerajaan Kutai Martapura di Sungai Mahakam bertahan selama 13 abad sebelum akhirnya runtuh.

Baca juga  Memegang Dan Melempar Bola Kasti Bawah Dengan

Sebutkan Perjuangan Yang Dilakukan Oleh Raja Mulawarman ?2.tuliskan Sikap Kepahlawanan Yang Dimiliki

Pada tanggal 26 Agustus 2019, Presiden RI Joko Widodo mengumumkan lokasi ibu kota baru. Selain di Kabupaten Penajam Paser Utara, pusat pemerintahan terletak di sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Mengingat Kutai sebagai sistem ketatanegaraan pertama di Kepulauan Martapura, maka keputusan Jokowi ini sejalan dengan sejarah. Disadari atau tidak, Presiden mengembalikan pusat pemerintahan republik ini ke tempat berdirinya negara pertama nusantara. (*) Kerajaan Kutai pertama kali didirikan oleh seseorang bernama Maharaja Kudungga, yang juga merupakan raja pertama kerajaan tersebut.

Nama Kudangga sendiri berarti nama orang Indonesia asli, dan menurut para ahli, Kudangga adalah pemimpin suku Kutai pada saat itu.

Kerajaan ini pada tahun Masehi Diperkirakan sudah ada sejak abad ke 5 atau ± 400 dan IV. Dibangun mulai abad ke-16, dengan bukti ditemukan pada tujuh prasasti Yupa yang mendukung teori terciptanya kerajaan tersebut.

Prasasti tersebut ditulis dengan aksara Pallawa dalam puisi Sansekerta. Prasasti Yupa juga merupakan salah satu prasasti tertua yang menyebutkan berdirinya kerajaan Hindu tertua yaitu Kerajaan Kutai.

Bab Ii Pedagang, Penguasa, & Pujangga Masa Hindu & Buddha

Yupa ini berbentuk tugu batu yang berfungsi sebagai peringatan kepada para brahmana atas kemurahan hati Raja Mulawarman.

Dalam Yupa diceritakan bahwa Mulawarman adalah seorang raja yang sangat baik dan sakti. Mulawarman adalah putra Aswawarman dan cucu Raja Kudungga yang memberikan 20.000 ekor sapi kepada para brahmana.

Raja Aswawarman konon sama dengan Dewa Ansuman (Dewa Matahari). Ia mempunyai tiga orang anak, termasuk Mulawarman yang terkenal sebagai raja terbesar kerajaan ini.

Sungai Mahakam merupakan sungai terbesar di Kalimantan dan memiliki beberapa anak sungai yang terletak di pertemuan Sungai Mahakam dan anak sungainya Muarakaman.

Lapangan Kinibalu, Kemenangan Kaum Republik Dan Jatuhnya Wibawa Sultan

Dijelaskan, pendiri Kerajaan Kutai adalah Raja Kudanga. Ia bergelar Wangsakerta yang artinya pendiri keluarga kerajaan.

Selain itu, ia juga bergelar Dewa Ansuman atau Dewa Matahari. Salah satu stupa peninggalan Kerajaan Kutai juga menyebutkan proses pemberian gelar tersebut.

Namun ada pula yang mengatakan bahwa pendiri Kerajaan Kutai adalah Asmawarman. Namun belum ada informasi yang sebenarnya mengenai siapa sebenarnya pendiri Kerajaan Kutai.

Kudangga adalah pendiri Kerajaan Kutai dan raja pertamanya. Beliau mempunyai seorang putra bernama Aswawarman. Aswawarman mempunyai seorang putra bernama Mulawarman.

Pdf) Sejarah Panjang Kerajaan Kutai

Kudangga adalah nama asli masyarakat Indonesia yang tidak tertukar dengan budaya apapun. Awalnya, posisi Kudanga adalah kepala suku.

Prasasti Yupa menyebutkan bahwa Raja Aswawarman adalah seorang raja yang sangat cakap dan sakti. Pada masa pemerintahannya ia memperluas wilayah Kerajaan Kutai.

Urusan

Kerajaan kutai adalah, kejayaan kerajaan kutai, masa pemerintahan kerajaan kutai, sistem pemerintahan kerajaan medang kamulan, kerajaan kutai, berakhirnya kerajaan kutai, sistem ekonomi kerajaan kutai, buku sejarah kerajaan kutai, sistem pemerintahan kerajaan inggris, sistem politik kerajaan kutai, pemerintahan kerajaan kutai, sistem perekonomian kerajaan kutai