Seseorang Yang Lahir Dengan Sifat Ketuhanan Dalam Bhagawadgita Disebut

Seseorang Yang Lahir Dengan Sifat Ketuhanan Dalam Bhagawadgita Disebut – 1 Konsep Ketuhanan dalam Bhagavad Gita, tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) oleh: Mohammad Hafidz Hedayat Panim: Program Penelitian Fakultas Agama Universitas Ilmu Islam, Ilmu Kedokteran Islam Universitas Jakarta, 2019 M/1441 H

5 Ringkasan Muhammad Hafidz Hedayat Putra Konsep Ketuhanan dalam Bhagavad Gita Setiap kepercayaan pada suatu agama pasti didasarkan pada pembahasan tentang Tuhan. Namun, dalam setiap agama terdapat perbedaan pandangan tentang materi atau konsep ketuhanan. Ada orang yang percaya kepada Tuhan dalam berbagai bentuk dan simbol. Ada orang yang percaya bahwa Tuhan tidak dapat dilihat dan tidak diperhitungkan. Konsep ketuhanan dalam agama Hindu cukup membuat bingung pikiran pemeluk agama lain dan membuat pemeluk agama lain bertanya-tanya Tuhan apa yang diyakini dan disembah pemeluk agama Hindu. Bhagavad Gita menjelaskan bahwa hanya ada satu wujud Tuhan Yang Maha Esa. Wajah Tuhan tidak tersembunyi dan tidak bisa dilacak dengan mata manusia. Tetapi Tuhan yang agung menunjukkan dirinya dengan cara yang berbeda untuk dikenali oleh para pengikutnya. Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan literature review atau yang dikenal dengan istilah library research. Dengan meneliti kepustakaan, penulis memperoleh data-data yang berkaitan langsung dengan topik atau topik bahasan. Selain itu, penulis menggunakan data-data yang diperlukan, baik primer maupun sekunder. Data primer yang diperoleh penulis adalah Sarmad Bhagavad Gita, pemikiran Hindu, serta wawancara langsung dengan presiden dan wakil presiden Pura Amrita Jati Pasraman, Sinre. Dalam hal data sekunder, penulis menggunakan buku atau jurnal yang masih relevan dengan topik pembahasan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa agama Hindu bukanlah agama yang mempercayai banyak dewa atau dewi. Dalam agama Hindu, kepribadian dikenal sebagai Brahman atau Tuhan Yang Maha Esa. Pemeluk agama Hindu menerima adanya dewa-dewa dalam agamanya, namun wujud dewa tersebut tidak dominan, melainkan hanya manifestasi atau wujud dari Yang Esa, Brahman. Kata kunci: Bhagavad Gita, Tuhan, Hindu. saya adalah seorang

Seseorang Yang Lahir Dengan Sifat Ketuhanan Dalam Bhagawadgita Disebut

6 Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan perhatian yang telah diberikan kepada saya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Jurusan Agama. Studi. Fakultas Ushuluddin, UIN Sirif Hedayatullah Jakarta. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Islam dan para sahabatnya. Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Harmavati, M.Si., selaku dosen pembimbing yang sangat sabar dan sabar dalam memberikan bimbingan dan ilmunya kepada penulis khususnya selama proses penulisan skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan rezeki. 2. Bapak Prof. 3. Ibu Profesor Dr. H.J. Amani Burhanuddin Omar Lubis, MSc selaku Rektor UIN Sirif Hedayatullah Jakarta dan Dr. Yusuf Rahman, M.K., Dekan Eshaleddin College. 4. Bapak Saiful Azmi, M.c., dan Ibu Lisfa Sentosa Aisyeh, M.Si., selaku ketua dan sekretaris Jurusan Ilmu Agama yang sangat ramah.

Baca juga  Hukum Salat Tarawih

Doc) Skripsi Made Yuda Asmara

7 kami menyambut siswa dan siswa yang membutuhkan jurusan. 5. Ibu Hj. Siti Nadroh, S.Ag., M.Ag. yang bersedia meluangkan waktunya untuk mengevaluasi proposal skripsi penulis. 6. Dokter yang terhormat. Hamid Nasuhi, MA yang bersedia meluangkan waktu untuk menguji pengalaman penulis yang luas. 7. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Oshuleddin, khususnya Departemen Agama Prof. Ridvan Lubis, Profesor Ahsan Teng Gok, Ibu Sarkar Marcuqa, PhD Bapak Esmat Rupi, Bapak Dr. Noh Hassan, Mr. Dadi Darmadi, master dan Mr. Dr. Amin Nordin, MSc yang memberikan ilmunya selama penulis mengkritisi pengajaran di UIN Sirif Hedayatullah Jakarta. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan yang telah Anda lakukan untuk penulis. 8. Seluruh staf Ushuldin UIN Sirif Hedayatullah Jakarta yang telah membantu penulis selama berada di Ushuldin. 9. Bapak M. Hedayet Alfi Siahrein, S.S., S.H. dan ibu tercinta Derwani Yehya, yang merawatnya dengan cinta dan perhatian yang dalam serta membesarkan penulisnya. Tak lupa penulis Emil Ratna Hidayati, S.S yang selalu memberikan inspirasi dan motivasi. dan juga adik penulis Nawa Hadi Siahputra, SS, MM yang selalu mendukungnya dalam proses penulisan skripsi ini. AKU AKU AKU

8 10. Bapak I. Wayan Swastawa, M.Pd., M.Si., selaku Kepala Pura Amrta Jati Cinere Pasraman, yang telah bersedia membantu penulis dalam memberikan informasi terkait penelitian ini. 11. Bapak Karnadi, S.Pd.H., M.Si., selaku Vice President Pura Amrta Jati Cinere Pasraman, yang telah bersedia membantu penulis dalam memberikan informasi yang relevan dengan penelitian ini. 12. Yang telah sangat sabar mendampingi penulis selama 3 tahun terakhir, Silvia Audita Putri, S.E., sosok yang selalu mendukung dan memberikan motivasi yang tinggi. 13. Alvin Remazani selaku sahabat penulis yang membantu dalam penelitian ini. 14. Kepada seluruh teman sekelas Jurusan Ilmu Agama 2014, terima kasih atas kesediaannya bekerjasama dengan kami dalam proses selama 4 tahun ini. Saya berharap solidaritas dan persahabatan ini tidak akan pernah hilang. 15. Seluruh teman-teman Jurusan Hukum Universitas Pamulang angkatan 2016 khususnya angkatan karir, Bripeda Nordin Tawfik Aditya, Bripeda Rayan Pradani, Bripto Arif Arianto, Abang Kumaruddin yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada penulis selama proses yang mereka lakukan penulisan skripsi ini dan teman-teman lain yang mungkin tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. 16. Sahabat KKN KREATIF 88 UIN Sirif Hedayatullah Jakarta yang telah bekerja sama selama sebulan dan iv.

Baca juga  Tindakan Sosial Masyarakat Idealnya Diarahkan Untuk Mewujudkan

9 merupakan pengingat dan mengajarkan arti kebersamaan, khususnya bagi penulis sendiri. Manusia adalah tempat khilaf dan dosa, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca dalam penulisan skripsi ini, maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai proses pembelajaran. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih. Tangerang Selatan, 10 Agustus 2019, penulis, v

10 Rangkuman… i Pendahuluan… ii Daftar Isi… vi Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang… 1 b. Batasan dan rumusan masalah… 7 c. Tujuan penelitian… 7 d. 8 E. Pencarian Literatur… 9 F. Metode Penelitian… 9 C. Sistematika Penulisan Tinjauan Bhagavad Gita Bagian Kedua A. Sejarah Bhagavad Gita b. Ajaran Bhagavad Gita c. Kedudukan dan peran Bhagavad Gita Bab III Teologi Umum dalam agama Hindu a. Tuhan dalam kitab suci b. Teologi pribadi dan impersonal c. Pandangan monoteistik d. Pandangan Politeistik Bab IV Analisis Tuhan dalam Bhagavad Gita A. Aspek Brahman Realitas Absolut Brahman. Konsep Saguna Brahman D. Pandangan Hindu Modern tentang Tuhan Bab V Kesimpulan A. Kesimpulan B. Kesimpulan vi

Daiwasura Sampad Wibhaga Yoga

11 Referensi dalam Lampiran A. Lampiran 1: Surat permohonan penelitian b. Lampiran 2: Pernyataan wawancara c. Lampiran 3: Pedoman Wawancara D. Lampiran 4: Hasil Wawancara E. Lampiran 5: Kajian Gambar dan Gambar dari Bhagavad Gita vii

12 Bab 1 Pendahuluan a. Dasar persoalan agama dan manusia, sebagaimana diyakini umat Islam dan umat beragama pada umumnya, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. 1 Pada kenyataannya, manusia tidak dapat hidup tanpa adanya pembimbing atau pemimpin yang dapat menjadi acuan dalam kehidupan. Itu sebabnya dia berusaha mengisi hidupnya dengan segala cara dan metode hidup, sekalipun pedoman dan nilai-nilai di dalamnya salah dan salah. Saat itu, kehidupan intelektualnya belum diisi dengan keyakinan rasional dan ajaran yang benar. Dalam situasi demikian, agama dapat menjadi pedoman hidup dan kehidupan intelektual dengan ajaran yang benar dan menyelamatkan manusia dari keinginan hidup yang batil, selain itu agama juga mendorong perkembangan ilmu pengetahuan. Selain memberikan bimbingan spiritual untuk kehidupan, agama juga membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Keyakinan agama mengajarkan kepada manusia bahwa pengetahuan yang tak terbatas adalah sumber tatanan alam yang mengatur alam semesta ini (yang menjadi dasar teori ilmiah) seperti sebuah buku besar yang ditulis oleh seorang ilmuwan yang sangat cerdas. Setiap halaman yang berisi rangkaian paragraf dan kalimat penuh dengan cahaya. 2.1

Baca juga  Pulau Singapura Berbentuk Seperti

13 2 Fakta yang mendorong kita untuk mempelajari dan memikirkannya. Oleh karena itu, peran agama yang telah memajukan peradaban manusia. Proses pembentukan kehidupan manusia dalam sejarah hingga saat ini tidak lepas dari peran agama. Agama dengan iman telah mampu menjalani kehidupan yang baik, maju dan harmonis. 2 Di satu sisi, sebagian golongan percaya bahwa Tuhan maha kuasa dan maha kuasa, sehingga harus mengatasi segalanya, inilah yang mereka sebut pemahaman transendental. Sementara itu, di sisi lain, gagasan bahwa Tuhan menciptakan dunia dan mengatur dengan kehadiran Tuhan di dunia disebut konsep keabadian dalam sejarah dunia dan manusia. Bhagavad Gita dianggap sebagai kitab wahyu oleh umat Hindu saat ini karena memuat uraian tentang Krishna sebagai ciptaan Tuhan. 4 Kompleksitas kedudukan Tuhan dalam konsep Hindu (khususnya di Bali dan Indonesia pada umumnya) semakin dijelaskan dan dipahami dengan memberi tempat pada konsep desa, kala, patra dalam pelaksanaan ritual.

Sifat seseorang berdasarkan tanggal lahir menurut alquran, sifat tanggal lahir seseorang, sifat orang yang lahir hari selasa, sifat orang yang lahir di bulan februari, sifat orang yang lahir di bulan juni, gaya yang timbul karena sifat elastis disebut gaya, sifat orang yang lahir hari jumat, data yang menunjukkan sifat atau keadaan objek disebut, seseorang yang ahli dalam bidang desain disebut, sifat seseorang berdasarkan bulan lahir, sifat seseorang menurut tanggal lahir, sifat orang yang lahir bulan mei