Salah Satu Bahaya Terhadap Ideologi Negara Adalah

Salah Satu Bahaya Terhadap Ideologi Negara Adalah – Apa saja contoh ancaman ideologis yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)? Ancaman dalam lingkup ideologi dapat berupa ancaman nirmiliter.

Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang menggunakan faktor nonmiliter yang dianggap dapat mengancam kedaulatan negara, identitas nasional, keutuhan wilayah negara dan keamanan seluruh bangsa akibat dampak negatif globalisasi.

Salah Satu Bahaya Terhadap Ideologi Negara Adalah

Sedangkan bentuk ancaman yang melibatkan kekuatan fisik bersenjata yang terorganisir dan ancaman terhadap keamanan fisik disebut ancaman militer.

Ateisme Sebagai Ideologi Komunis

Pada dasarnya yang dimaksud dengan ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak melibatkan kekuatan militer. Meski tidak berbahaya secara fisik, ancaman ini dapat mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keamanan negara jika tidak dibendung.

Berdasarkan buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X karya Tolib dan Nuryadi, ancaman nonmiliter dapat mencakup dimensi ideologis, politik, ekonomi, sosial budaya dan lainnya.

Jenis ancaman ini dapat berubah menjadi ancaman militer jika tingkat ancamannya meningkat. Oleh karena itu, ancaman nonmiliter sama bahayanya dengan ancaman militer dan harus diwaspadai.

Lain halnya dengan ancaman nonmiliter. Bentuk ancaman militer adalah ancaman yang secara langsung melibatkan penggunaan kekuatan militer bersenjata. Intimidasi yang dilakukan sangat terorganisir dan dipandang sebagai ancaman terhadap kedaulatan negara.

Gubernur Lemhannas Ri: Mengatasi Keamanan Nasional Akan Hasilkan Penguatan Negara

Risiko ancaman ini sering dikaitkan dengan bidang pertahanan dan keamanan. Contohnya termasuk agresi atau invasi, pelanggaran teritorial, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman terhadap keamanan laut dan udara.

Ancaman militer berupa pemberontakan bersenjata biasanya dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dalam suatu negara. Namun, ini tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kekuatan asing, secara terselubung atau terbuka, mungkin memfasilitasi pemberontakan bersenjata.

Ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi merupakan ancaman yang dapat mempengaruhi pemikiran atau pandangan masyarakat terhadap ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

Menurut buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pasti Bisa untuk Kelas XI SMA/MA karya Tim Operasional Ganesha (2017: 69), jika tidak dihentikan, ancaman ini akan menghambat terwujudnya integrasi nasional.

Wapres Dukung Upaya Bpip Tanamkan Nilai Nilai Pancasila

Contoh ancaman di bidang ideologi adalah munculnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). GAM adalah organisasi separatis yang pernah ada di Indonesia dan bertujuan untuk memisahkan Aceh dari NKRI.

Konflik tersebut disebabkan adanya perbedaan keinginan antara pemerintah Republik Indonesia dengan gerakan Aceh Merdeka, sehingga para aktivis GAM ingin memisahkan diri dari NKRI.

Baca juga  Tentukan Alasan Mengapa Orang Membuat Kerajinan Dari Bahan Campuran

Adaptasi buku Pendidikan Pancasila Kelas XI SMA/MA karya Yuyus Kardiman, dkk, disertai penjelasan berbagai contoh jenis ancaman nonmiliter lainnya, yaitu ancaman di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Ancaman nirmiliter dalam ranah politik dapat datang dari luar negeri maupun dalam negeri. Ancaman eksternal dilakukan oleh negara melalui tekanan politik terhadap Indonesia. Misalnya intimidasi, provokasi dan blokade politik.

Sebutkan Contoh Ancaman Terhadap Ideologi Pancasila?

Ancaman terhadap kedaulatan negara juga dapat berdampak pada perekonomian suatu negara. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur. Sementara itu, hubungan ekonomi nasional dan internasional semakin erat.

Hal ini membuka peluang bagi produk asing untuk masuk ke pasar dalam negeri. Sehingga produk dalam negeri bisa bersaing dengan produk luar negeri.

Akibatnya, perekonomian dalam negeri berpotensi menjadi tidak stabil dan dikuasai pihak asing, angka pengangguran meningkat, muncul ketimpangan sosial, dan subsidi yang diberikan kepada masyarakat berkurang.

Suatu hal yang merupakan ancaman dalam bidang sosiokultural adalah sesuatu yang dapat mengancam semua hal atau nilai-nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat yang menjadi ciri khas masyarakat itu.

Abdurrahman Wahid, ”individu, Negara, Dan Ideologi”

Mengutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan karya Damri dan Fauzi Ek Putra (2020: 250), ancaman sosial budaya bisa datang dari dalam maupun luar negeri. Berbagai ancaman sosial budaya yang harus diberantas oleh seluruh bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.

Adanya berbagai ancaman di bidang ideologi dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berikut strategi untuk menghadapinya:

Ada berbagai faktor yang dapat menimbulkan ancaman di bidang ideologi. Dikutip dari buku Kewarganegaraan karya Ahmad Asroni, dkk., (2022: 85-87), berikut beberapa faktor penyebab ancaman di bidang ideologi. DPR menimbulkan reaksi keras dari banyak kalangan dan menjadi bahan pembicaraan dengan pemerintah. Dari ormas Islam (NU, Muhammadiyah, bahkan FPI), MUI, hingga akademisi sudah menyatakan penolakan terhadap UU HIP. Selain tidak mendesak di tengah upaya penanggulangan pandemi Covid-19, RUU ini juga dinilai bermasalah dari sisi konten.

Pengacara menilai pasal-pasal dalam RUU HIP tidak lazim karena banyak di antaranya hanya berupa deklarasi, definisi, dan pernyataan politik, sedangkan norma hukum (LN) biasanya mengatur perilaku dan kelembagaan. Pakar hukum tata negara prihatin dengan banyaknya pasal-pasal RUU HIP yang bisa ditafsir berkali-kali dan pasal-pasal yang memungkinkan Pancasila diringkas menjadi tiga aturan kemudian diringkas kembali menjadi satu aturan saja. Di DPR, setidaknya ada dua fraksi yang menentang RUU ini karena tidak mencantumkan TAP XXV/MPRS/1966 sebagai pembukaan.

Sumber Politis Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Seperti disebutkan dalam draf yang beredar, RUU HIP memuat sejumlah isu kontroversial yang menuai protes dari banyak kalangan. Salah satu pasalnya menyatakan bahwa ciri utama Pancasila adalah triforce yang terdiri dari sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, dan ketuhanan budaya (Pasal 7 ayat [2]). Sedangkan untuk Trisila masih digodok dengan pernyataan yang dikristalkan menjadi ekasila, yaitu. gotong royong (Pasal 7 ayat [3]).

Baca juga  Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Keragaman Masyarakat Indonesia Kecuali

Pemadatan atau kristalisasi Pancasila (yang sebenarnya disepakati terdiri dari lima sila) menjadi tiga sila (trisila) kemudian diringkas kembali menjadi satu tatanan (ekasila) saja dengan perkenalan yang sangat singkat, yakni gotong royong, nampaknya bertentangan dengan logika dan logika. desain. asas asas kebangsaan. Terlepas dari tokoh yang pertama kali menciptakannya – gagasan “Trisila” dan “Ekasila” pertama kali dikemukakan oleh Bung Karno pada rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945 – gagasan tersebut adalah bukan. operasional. dan tidak kompatibel sebagai klausa/deklarasi keadaan dasar. Istilah ‘gotong royong’ sangat ringkas, kabur, minimalis dan multitafsir sebagai dasar dari kondisi tersebut.

Dengan substansi yang tidak operatif dan inkompatibel, ekasila (gotong royong) tidak cukup sebagai dasar negara yang menjalankan banyak fungsi: sebagai sumber dari segala sumber hukum, pandangan hidup bangsa, kepribadian nasional, ideologi nasional dan sebagainya. pada. Istilah ‘gotong royong’ tidak akan mampu merepresentasikan dan mencerminkan berbagai persoalan bangsa dan negara. Ekasila tidak mungkin bisa menyesuaikan diri dengan persoalan bangsa dan negara yang kompleks kecuali jika dipaksakan dengan pemaksaan, manipulasi dan interpretasi subjektif yang bias.

Di tangan penguasa yang otoriter, hal ini dapat mempengaruhi munculnya interpretasi unik terhadap nilai-nilai Pancasila (versi menarik rezim) yang dihadirkan kepada warga negara melalui propaganda. Seperti halnya pada era orde lama dan baru, setiap interpretasi yang berbeda dengan versi rezim yang berkuasa dicurigai dan dicap sebagai subversif dan upaya untuk mengubah dasar negara. Adapun penafsiran sendiri banyak disalahgunakan untuk membenarkan tindakan represif terhadap penafsiran dan kritik yang berbeda.

Bantu Jawab Jangan Ngasal Kalau Benar Saya Jadikan Jawaban Tercedas Ya (◍•ᴗ•◍)❤yg Pintar Pknpakai

Esensi interpretasi nilai-nilai khas Pancasila akhirnya disuntikkan ke dalam kesadaran warga negara melalui program indoktrinasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan citra palsu bahwa rezim yang berkuasa adalah penjaga dan penjaga Pancasila sebagai dasar negara. Jika berhasil dilaksanakan, maka akan membentuk ketundukan dan loyalitas warga negara kepada rezim yang berkuasa, sehingga tujuan utama dari proyek ini, yaitu kesinambungan kekuasaan, dapat tercapai.

Gagasan kristalisasi Pancasila menjadi trisila dan ekasila merupakan bagian dari dinamika pemikiran para pemimpin bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia sebagai negara yang hendak dan akan merdeka. Gagasan yang kebetulan datang dari Bung Karno itu muncul pada tahap awal sidang BPUPKI sekitar Mei-Juni 1945 tentang pembentukan dasar negara. Ketika pada tanggal 18 Agustus 1945 akhirnya disepakati menjadi lima peraturan (yang kemudian dipopulerkan oleh Bung Karno sendiri dengan nama “Pancasila”) dan PPKI disahkan dalam paket UUD 1945 sebagai konstitusi negara, maka otomatis menjadi trisila dan ekasila menurun dan kadaluwarsa sebagai ide dasar negara.

Baca juga  Tentukan Luas Permukaan Bangun Berikut

Trisila dan ekasila tidak berlaku lagi karena dasar negara yang kemudian menjadi kesepakatan para pendiri bangsa (termasuk tentunya Bung Karno) terdiri dari ‘lima sila’ yang disebut Pancasila. Kelima peraturan perundang-undangan tersebut sah secara hukum dan final sebagai dasar negara, karena tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang berstatus norma negara (norma hukum tertinggi yang menjadi dasar pembentukan undang-undang dasar negara). konstitusi negara). . Sebagai dasar negara, kelima peraturan tersebut dirangkum, dirangkum dan merupakan kristalisasi gagasan dalam pembentukan dasar negara, namun dianggap representatif untuk menjadi dasar dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara. . dari rakyat Indonesia.

Pancasila sebenarnya tidak memerlukan kristalisasi ke dalam bentuk yang lebih kompak, tetapi perlu penjabaran yang lebih rinci agar secara operasional menjadi dasar dan pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Oleh karena itu, dibentuklah suatu batang tubuh tersendiri dari UUD 1945 dalam bentuk pasal-pasal sebagai konstitusi negara. Secara lebih operasional, pasal-pasal UUD 1945 telah diterjemahkan ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang secara hirarkis berada di bawahnya, sampai ke peraturan yang paling rendah.

Ancaman Darul Islam Di Indonesia — Benarnews Indonesia

Oleh karena itu, setiap upaya untuk mengkristalkan Pancasila ke dalam bentuk yang lebih pendek dan sederhana – termasuk mengubahnya menjadi trisila dan ekasila – merupakan tindakan ekstra konstitusional. Ini adalah tindakan dan pengurangan ahistoris atas dasar keadaan yang mapan, valid dan final. Ironi ini dapat dikatakan sebagai sebuah kemunduran dan pengkhianatan terhadap usaha para pendiri negara yang memperjuangkan kemerdekaan dan membentuk negara Indonesia beserta perangkat yang diperlukan (dasar negara dan konstitusi).

Sebagaimana tercermin dalam lima sila, Pancasila mengandung lima nilai inti sebagai dasar dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Kelimanya adalah ketuhanan (sila pertama), kemanusiaan (sila kedua), persatuan (sila ketiga), demokrasi/demokrasi (sila keempat) dan keadilan sosial (sila kelima). Merupakan bentuk kristalisasi yang paling ringkas atau kompak jika benar-benar penting penyederhanaan nilai-nilai Pancasila agar lebih operatif sebagai dasar dan ideologi negara.

Merupakan upaya kristalisasi yang dilakukan secara linier sesuai dengan jumlah asas dan substansi yang terkandung dalam setiap sila pancasila. Tidak menghilangkan atau memanipulasi kata kunci dengan pertimbangan dan kepentingan tertentu,

Salah satu manfaat infak adalah, salah satu rukun khotbah adalah, illegal fishing merupakan salah satu ancaman terhadap, salah satu gejala diare adalah, salah satu bahaya radiasi sinar ultraviolet adalah, salah satu peran indonesia terhadap asean adalah, salah satu golongan mustahik adalah, salah satu ciri utama negara berkembang dalam bidang pertanian adalah, salah satu fungsi hadits terhadap kitab alquran adalah sebagai, salah satu kesenian betawi adalah, salah satu manfaat khitan adalah, salah satu penyebab osteoporosis adalah