Permainan Bentengan Berasal Dari Daerah

Permainan Bentengan Berasal Dari Daerah – Dua peserta dari tim berbeda adu ketrampilannya dalam lomba permainan “benteng” di Desa Sumberejo Kulon, Tulungagung, Jawa Timur pada Sabtu (23/10/2021). (ANTARA/Destyan Sujarwoko)

Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA) – Ratusan warga menyaksikan permainan tradisional “fortengan” pada Sabtu yang dilakukan sekelompok anak muda pecinta budaya lokal di Desa Sumberejo Kulon, Tulungagung, Jawa Timur.

Permainan Bentengan Berasal Dari Daerah

Kehidupan penonton terus mengikuti kompetisi permainan tradisional bernama Liga Piala Bentengan, apalagi setiap tim yang berhasil mencapai babak final saling adu skill dan kerjasama tim untuk merebut benteng lawan.

Pdf_20230222_105121_0000 Pages 1 8

“Alhamdulillah penonton selama empat hari lomba ini selalu ramai,” kata Ketua Panitia Lomba Permainan Tradisional Bentengan di Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Pujiari Sasmiko, saat dikonfirmasi usai lomba.

Sejumlah penggemar mengaku puas dengan permainan tradisional yang dimainkan. Selain sifatnya yang menyenangkan, kompetisi permainan tradisional menjadi ajang di mana orang dewasa hingga lansia bernostalgia dengan budaya lokal yang mulai hilang akibat menurunnya budaya permainan modern di era digital saat ini.

Banyak warga yang berharap lomba permainan tradisional bisa diadakan secara rutin untuk menghidupkan kembali budaya leluhur. Antusiasme dan semangat adu keterampilan menguasai benteng yang dilakukan kedua tim mempunyai nilai positif dalam membangun solidaritas dan persahabatan antar generasi muda.

“Alangkah baiknya jika lomba-lomba permainan tradisional ini dijadikan agenda rutin, agar anak-anak zaman sekarang tidak terjebak pada permainan online yang menjadikan mereka antisosial (kurang tertarik dengan lingkungan pergaulan),” kata Joko Pramono, salah satunya. pemirsa dari desa Ketanon, kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.

Bentengan » Budaya Indonesia

Saking senangnya dengan permainan tradisional tersebut, Joko sengaja mengajak kedua anaknya untuk menonton. Dikatakannya, anak-anak zaman sekarang hampir tidak mengenal budaya permainan tradisional yang sukses sejak era kemerdekaan hingga orde baru.

Sejumlah peserta dari berbagai tim berkompetisi dalam lomba permainan “benteng” pada Sabtu (23/10/2021) di Desa Sumberejo Kulon, Tulungagung, Jawa Timur. Pertandingan adat Bentengan yang melibatkan 19 tim dari berbagai desa dan kecamatan terpencil di Tulungagung dan Kediri ini digelar dengan tujuan untuk melestarikan budaya lokal yang mulai tergerus oleh permainan modern seiring dengan kemajuan teknologi informasi di era digital. . ANTARA PHOTO/Destyan Sujarwoko (ANTARA PHOTO/Destyan Sujarwoko)

Peserta berasal dari beberapa kabupaten di Tulungagung dan juga Kediri. “Jadi benar-benar melibatkan masyarakat setempat atau kegiatan budaya yang merupakan warisan tak benda,” ujarnya.

Baca juga  Cara Mengecilkan Gelang Karet

Sebagai bentuk dukungan, pihaknya memberikan uang sebagai hadiah: “Kami punya PAD (pendapatan sumber daya desa) dari restoran Mbalung Kawuk,” jelas Suhardi.

Ratusan Warga Tonton Permainan Tradisional

Kompetisi yang digelar dalam rangka hari kebangkitan nasional ini, seolah memberikan semangat kepada generasi muda untuk ikut serta dalam pembangunan negeri ini. (*) Permainan Benteng atau Rerebonan merupakan permainan yang dimainkan oleh dua kelompok tawanan dan tawanan. Setiap kelompok terdiri dari empat hingga delapan orang. Kemudian, sediakan tempat sebagai basis. Basis atau ‘benteng’ dapat berupa tiang, pohon atau tiang.

Masih belum diketahui secara pasti dari mana asal mula permainan kastil ini. Namun permainan ini juga dimainkan di berbagai daerah seperti Sumatera, Jawa, dan Bali.

Inti dari permainan ini adalah pemain harus mempertahankan kastilnya dan merebut kastil lawan. Berikut penjelasan mengenai permainan tradisional tersebut.

, Fortifikasi adalah permainan yang sebaiknya dimainkan secara berkelompok. Rombongan dibagi menjadi dua kelompok. Kemudian, setiap kelompok terdiri dari empat hingga delapan orang.

Mengenali Permainan Tradisional Khas Anak Anak Betawi

Selanjutnya jangan lupa tentukan dimana anda akan memainkan game ini. Kami menyarankan Anda untuk memilih tempat yang luas, karena pemain harus banyak berlari saat bermain kastil.

Selain itu tentukan juga lokasi yang akan dijadikan markas atau benteng pertahanan. Pusat atau benteng antar kelompok sebaiknya saling berhadapan agar permainan lebih mudah. Berikut aturan mainnya.

Permainan tradisional selalu menawarkan kelebihan dibandingkan permainan digital. Berikut manfaat bermain fortifikasi:

Ini adalah permainan hebat yang bisa Anda pelajari dan kuasai. Selain itu permainan ini digunakan untuk melatih motorik anak agar siap menghadapi situasi tertentu. “Benteng/Benteng” merupakan permainan tradisional berkelompok yang memerlukan keterampilan, kecepatan lari dan strategi yang handal. . Permainan ini merupakan permainan tradisional yang bagus untuk latihan. Hal ini dikarenakan setiap pemain harus berlari untuk mempertahankan kastil dan menangkap lawan. Tujuan utama permainan kastil ini adalah untuk menyerang dan merebut “benteng/markas” lawan.

Mengisi Akhir Pekan Dengan Permainan Bentengan

Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk juga menyebabkan penduduk di kota-kota besar, jalan-jalan sempit, tidak ada lapangan dan pekarangan untuk bermain semakin serius, anak-anak lebih menyukai permainan praktis, permainan yang menjadikan dirinya manusia. individu yang tidak tahu bagaimana cara bertemu. Namun ternyata masih ada kelompok anak-anak di Jakarta yang memainkan permainan ini dan mendapatkan manfaat dari permainan tersebut.

Dalam permainan tradisional, selain menyenangkan tentunya ada hikmah dan pesan moral yang bisa dipetik. Ternyata permainan kastil ini memiliki banyak kelebihan yang tidak semua anak sadari. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut.

Baca juga  Pianika Dimainkan Dengan Cara

Oleh karena itu, permainan “benteng” ini selain menyenangkan juga dapat memberikan aktivitas fisik. Permainan ini patut dilestarikan di era global saat ini, karena sangat menyenangkan dan menyehatkan, serta banyak hikmah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, permainan tradisional juga mengajarkan kita untuk selalu bersosialisasi dengan masyarakat melalui permainan yang banyak dijumpai pada gawai saat ini, karena mengandung unsur kesehatan, olah raga, kejujuran, mencakup konsistensi, kesinambungan dan keberlanjutan.

Permainan Tradisional Anak Yang Perlahan Mulai Dilupakan

1. Permainan ini dimulai dengan dua kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 sampai 8 orang.

2. Setiap kelompok kemudian memilih sebuah pos atau pilar sebagai “benteng/pusat”. Di sekitar benteng terdapat area aman untuk rombongan yang dilengkapi dengan tiang atau tiang. Jika berada di area aman, mereka tidak perlu khawatir lawan akan memukulnya.

4. Pemain harus sering kembali dan menyentuh kastilnya karena “terkunci” dan “terkunci” ditentukan dari terakhir kali “benteng” disentuh.

5. Orang yang paling dekat dengan kastil pada waktunya berhak menjadi “pelarian”. Mereka dapat melacak dan menyentuh anggota lawan untuk memenjarakan mereka.

Mari Bernostalgia Bareng Permainan Tradisional Anak Indonesia!

1. Seperti dalam perang, kastil memerlukan strategi untuk memenangkan permainan. Salah satu strategi permainan ini adalah membagi anggota kelompok menjadi “penyerang”, “mata-mata”, “penyusup”, dan “penjaga kastil”.

2. Tugas penyerang adalah mencari celah untuk menyerang benteng lawan. mata-mata mempunyai tugas mencari lawan yang sudah lama tidak menyentuh kastil. Mereka bertugas memaksa lawan keluar dari area aman. Para penjaga “kastil” harus mempertahankan kastilnya dari lawan yang ingin mengambil alih kastil. Benteng merupakan permainan tradisional Jawa-Banten yang memerlukan keterampilan, kecepatan dan strategi yang handal. Permainan ini merupakan salah satu permainan yang diinginkan anak-anak untuk mengisi waktu luangnya.

Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang atau lebih. Permainan ini disebut benteng karena setiap kelompok harus mempunyai benteng/markas, tujuan permainan ini adalah menyerang dan merebut benteng/markas lawan. Game ini cocok untuk latihan. Hal ini dikarenakan setiap pemain harus berlari untuk mengejar atau menangkap lawannya. Aturan permainan ini adalah:

Kelebihan dari permainan ini adalah dapat melatih kecepatan dalam berlari, dapat melatih ketahanan dan kekuatan tubuh karena dalam permainan ini pemain harus selalu berlari untuk mengejar lawannya. Dapat melatih kerja sama antar tim untuk mengalahkan tim lainnya. Jadi permainan penguatan ini mempunyai banyak kelebihan. Selain menyenangkan, permainan ini juga dapat memberikan fisik dan memikirkan strategi permainan. Strategi dalam permainan formasi adalah setiap kelompok biasanya membagi anggotanya menjadi “penyerang, mata-mata, umpan dan pembela”.

Baca juga  Ada Dua Jenis Sumber Daya Alam Di Bumi Yaitu

Permainan Tradisional Bentengan

Tugas penyerang adalah mencari celah untuk menyerang benteng lawan. Tugas mata-mata adalah mencari lawan yang tersembunyi, tetapi tugas pengecoh adalah mengelabui pemain lawan agar tidak memperhatikan, dan tugas yang paling penting adalah mempertahankan benteng yaitu melindungi benteng dari serangan pemain lawan. di setiap Artikel ini harus wikipedia untuk memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat membantu dengan menambahkan tautan internal atau membersihkan permukaan artikel ini.

Ganti tag HTML dengan tag wiki bila memungkinkan. Tambahkan tautan wiki. Jika Anda merasa perlu, tambahkan tautan ke artikel wiki lain dengan “[[” dan “]]” pada kata yang relevan (lihat WP:LINK untuk informasi lebih lanjut). Mohon jangan mencampurkan kata-kata yang umum diketahui pembaca, seperti profesi, istilah geografis umum, dan peralatan sehari-hari. Ubah ke bagian beranda. Buat atau perluas bagian pembuka artikel ini. Harap edit judul artikel ini sesuai dengan pedoman desain. Tambahkan kotak info ketika jenis artikel mengizinkannya.

Bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 sampai 8 orang. Masing-masing kelompok memilih suatu tempat sebagai alasnya, biasanya tiang, batu atau tiang sebagai ‘benteng’.

Selain naga, kelereng, galasin dan Polisi Pencuri, game ini menjadi satu-satunya game yang masih populer hingga saat ini.

Permainan Rakyat Banten

Tujuan utama permainan ini adalah menyerang dan merebut ‘benteng’ lawan dengan cara merebut kolom atau tiang pilihan lawan dan meneriakkan kata kastil. Kemenangan juga bisa diraih dengan ‘stun’ seluruh anggota lawan dengan menyentuh badannya. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi ‘tahanan’ dan ‘tahanan’, ditentukan dari terakhir kali ‘tahanan’ atau ‘tahanan’ itu menyentuhnya.

Orang yang paling dekat waktunya menyentuh jebakan berhak menjadi ‘pembajak’ dan dapat mengejar serta menangkap anggota lawan untuk dijadikan tawanan. Tahanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Jika kawan-kawannya menyentuh para tahanan, mereka bisa dibebaskan.

Dalam permainan ini biasanya setiap tim mempunyai peran seperti ‘penyerang’, ‘mata-mata’, ‘penangan’ dan ‘penjaga’. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan operasional dan kemampuan strategi yang handal., Jakarta – Permainan ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi anak-anak kelahiran tahun 80an/90an. Lipatan ini menjadi sebuah permainan

Permainan layang layang berasal dari daerah, beskap berasal dari daerah, permainan layangan berasal dari, permainan tradisional petak umpet berasal dari daerah, songket berasal dari daerah, peyek berasal dari daerah, permainan petak umpet berasal dari daerah, matoa berasal dari daerah, permainan bulutangkis berasal dari, galendo berasal dari daerah, permainan congklak berasal dari, permainan congklak berasal dari daerah