Pendiri Daulah Abbasiyah Adalah

Pendiri Daulah Abbasiyah Adalah – Lukisan yang memperlihatkan pendiri Dinasti Abbasiyah menerima delegasi. Pada tahun 750, gerakan revolusioner Abbasiyah berhasil mengalahkan Dinasti Bani Umayyah. | DOKTER Wikipedia

Abdullah Abul Abbas bin Muhammad adalah seorang tokoh revolusioner di akhir Dinasti Bani Umayyah. Ia melanjutkan tekad saudaranya Ibrahim al-Imam untuk menggulingkan kekuasaan Damaskus. Secara keturunan, ia merupakan generasi keempat dari Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW.

Pendiri Daulah Abbasiyah Adalah

Keberhasilan Abu Muslim al-Khurasani merebut Kufah pada tahun 742 M membuka jalan lebar baginya. Rekan-rekannya berasal dari kelompok

Sejarah Bani Umayyah, Khalifah Pertama Setelah Khulafaur Rasyidin

Bangsa Persia sama-sama membenci Bani Umayyah. Di kota itu, Abdullah Abul Abbas juga diterima dengan hangat oleh Abu Salamah, sosok yang dikenal sebagai Wazir Ahlul Bayt Rasulullah SAW.

Tak disangka, Abu Salamah justru mencalonkan dirinya, dan bukan salah satu keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatima al-Zahra, sebagai calon khalifah baru. Yang lebih mengejutkan lagi, masyarakat Kufah menyambut baik penunjukan tersebut. Bahkan, pada periode tersebut mereka terkesan terus mendukung keturunan Ali sebelum pemerintahan Bani Umayyah.

Setelah Abu Salamah dan seluruh masyarakat Kufah bersumpah setia kepadanya, Abul Abbas segera mengangkat anggota keluarganya ke berbagai jabatan penting di pemerintahan.

Saat Abu Muslim diberi jabatan gubernur Khurasan, Abu Salamah mulai kehilangan kekuasaannya. “Perwakilan” pembela Ahlul Bayt ini nampaknya menyesal telah mendukung tokoh Abbasiyah ini, namun nasinya berubah menjadi bubur.

Kunci Jawaban Pai Kelas 8 Halaman 131 135

Kabar mengejutkan dari Kufah akhirnya sampai ke telinga Marwan bin Muhammad (Marwan II). Raja Bani Umayyah segera menyiapkan pasukan untuk menyerang kota di wilayah Irak ini.

Reaksi ini pertama kali diprediksi oleh Abul Abbas. Pemimpin revolusi anti-Umayyah segera mengumpulkan kekuatan tempur. Dia mengangkat Abdullah bin Ali Said sebagai panglima tentara.

Kubu Marwan II dan Abdullah saling berhadapan di lembah Sungai Zab pada bulan Januari 750. Sebenarnya Battlefield tidak begitu populer. Akhirnya pasukannya kehilangan arah dan ia menjadi putus asa seiring mundurnya pasukan Abdullah. Faktanya, lebih dari 300 anggota keluarganya dibantai.

Marwan II berusaha melarikan diri ke Damaskus. Namun, Abul Abbas memerintahkan para perwiranya untuk mengikutinya. Bersembunyi di Yordania, dia akhirnya ditangkap di Mesir saat dia bersiap untuk menyeberangi Sungai Nil. Pada tanggal 6 Agustus 750, raja terakhir Dinasti Bani Umayyah digantung.

Baca juga  Keur Naon Gunana Namprakkeun Leungeun Dina Kaulinan Cingciripit

Khalifah Khalifah Termasyhur Peradaban Islam

Kemenangan gerakan revolusioner Abbasiyah tidak terjadi secara kebetulan. Beberapa dekade sebelum Pertempuran Zayb, kelompok anti-Umayyah sudah mengumpulkan kekuatan. Mereka pun memanfaatkan perpecahan di kalangan elit Damaskus, terutama setelah berakhirnya pemerintahan Khalifah Omar bin Abdul Aziz.

Kekacauan tahun 744 mungkin bisa menjadi contoh kekacauan di masa senja zaman Bani Umayyah. Dalam setahun, kepemimpinannya berganti sebanyak empat kali. Pewaris takhta ditangkap oleh para bangsawan yang haus kekuasaan. Ada pula raja yang terpaksa turun tahta karena takut dibantai oleh lawan politiknya.

Khalifah Hisham bin Abdul Malik meninggal pada bulan Februari 743. Al-Walid bin Yazid melihat kematian pamannya sebagai peluang untuk merebut kekuasaan. Putra Yazid bin Abdul Malik kemudian memerintahkan pendukungnya untuk menangkap putra almarhum.

Namun kepemimpinan Al-Walid hanya bertahan beberapa bulan. Ia digulingkan pada bulan April 744 oleh sepupu tertuanya Yazid bin al-Walid bin Abdul Malik. Putra Al-Walid, termasuk Osman dan Hakim, dipenjarakan.

Konflik Internal Kalangan Syiah Pada Masa Khalifah At Tha’i

Yazid memerintah sampai kematiannya pada bulan Oktober 744. Sebelum meninggal karena sakit, ia menunjuk saudaranya Ibrahim sebagai penggantinya. Namun angka tersebut hanya bertahan dua bulan masa pemerintahannya. Pasalnya Ibrahim bin al-Walid sangat khawatir lawan politiknya yang masih marah akan membunuh saudaranya.

Ketakutan terbesarnya adalah Marwan bin Muhammad. Ibrahim lalu meminta Marwan menjamin keselamatannya setelah ia mundur. Permintaan diterima. Itu sebabnya dia lari dari istana. Pada bulan Desember 744, Marwan bin Muhammad menjadi raja Bani Umayyah yang baru dengan gelar Marwan II. Sejarah membuktikan bahwa beliaulah penguasa Bani Umayyah yang terakhir.

Menara figuratif di kompleks Masjid Agung Bani Umayyah. Salah satu penyebab jatuhnya Dinasti Bani Umayyah adalah perpecahan umat. – (DOK WIKIPEDIA)

Dengan meninggalnya Marwan II, Abdullah Abul Abbas merasa berada di atas angin. Ia segera memerintahkan pasukannya untuk memburu seluruh anggota keluarga Bani Umayyah. Di Damaskus, seluruh kerabat dinasti tersebut terbunuh, bersama 50 ribu warga setempat. Bani Umayyah juga dibantai di Mekah dan Madinah.

Khalifah Dinasti Abbasiyah: Proses Permulaan, Kejayaan Dan Keruntuhan

Selama masa kelam ini, kekejaman Abbasiyah juga menyasar masyarakat biasa. Misalnya saja di Mosul, ribuan orang dibantai secara brutal. Bahkan, banyak korban yang dibunuh di masjid. Anak-anak dan perempuan juga menjadi sasaran.

Revolusi yang dimulai oleh Abul Abbas memecah belah umat Islam. Banyak suku, terutama di Afrika Utara dan Andalusia (Spanyol), memberontak. Beberapa mengklaim kedaulatan dengan menciptakan kekhalifahan saingan.

Abul Abbas memerintah selama empat tahun sampai kematiannya pada tahun 754 M karena penyakit cacar. Ia digantikan oleh saudaranya Abu Ja’far Abdullah bin Muhammad. Saat menjabat, gelarnya adalah Khalifah al-Mansur.

Baca juga  Posisi Tangan Saat Memegang Pemukul Pada Permainan Rounders Adalah

Meski awalnya mengerikan, kekuasaan Daulah Abbasiyah bertahan selama 500 tahun. Dalam lima abad tersebut, dari masa ke masa, kekhalifahan ini dipimpin oleh 37 penguasa. Masa pemerintahan Abu Jafar merupakan masa keemasan negeri ini hingga tiga atau empat raja berikutnya.

Sosok Al Musta’shim Billah, Khalifah Terakhir Bani Abbasiyah

Ia dikenal sebagai Khalifah al-Mansur. Berbeda dengan pendahulunya, karakter kepemimpinannya cerdas meski tetap cemerlang. Dalam sejarah, namanya dikenang bukan hanya sebagai pemimpin kedua Dinasti Abbasiyah, namun juga sebagai pendiri Bagdad. Fondasi kekhalifahan diletakkan di kota itu.

Namun agenda utamanya sebagai khalifah bukanlah membangun ibu kota baru, melainkan mengkonsolidasikan kesultanan. Ia melakukan manuver politik dan mengatur pemerintahan Abbasiyah agar tidak menghadapi kemungkinan pemberontakan.

Salah satu caranya adalah dengan menata birokrasi dari pusat hingga daerah. Dia menunjuk hakim, kepala polisi rahasia, layanan pajak, dll. di antara mereka yang memang terbukti setia kepada Abbasiyah.

Al-Mansour sadar betul akan bahaya yang dihadapi lawan politiknya. Karena itulah beliau mula-mula berpikir untuk memadamkannya, lalu berkonsentrasi pada mimpinya, yaitu menjadikan Bani Abbasiyah sebagai pusat kemajuan dunia. Setidaknya ada tiga kelompok oposisi yang patut diwaspadai.

Soal & Kunci Jawaban Pai Kelas 8 Smp/mts Halaman 131 132 133 134 Dan 135, Bagian K. Rajin Berlatih

Kelompok pertama dipimpin oleh Abdullah bin Ali Said, seorang panglima Abbasiyah yang sukses dalam Perang Zayb. Adik pamannya mempunyai banyak pengikut. Ia selalu dikagumi karena ambisinya menjadi Khalifah.

Orang Persia ini berperan penting dalam membantu berdirinya Kekhalifahan Abbasiyah. Reputasinya di kalangan masyarakat tidak bisa dianggap remeh. Khalifah al-Mansur kerap khawatir pengaruh Abu Muslim akan terlalu besar bagi pemerintahannya.

Kelompok ketiga tak lain adalah kaum Syi’ah. Mereka sebenarnya menginginkan keturunan Ali bin Abi Thalib menjadi penguasa. Namun pengaruh politik mereka tidak sebesar dua kelompok lainnya.

Persia dipanggil untuk membantu menghadapi pasukan Abdullah bin Ali Said yang datang menyerang Nusaybin di perbatasan Turki modern dan Suriah pada November 754.

Dinasti Abbasiyah By Ahmad Syuaebi

Dalam pertempuran tersebut, Abdullah berhasil melarikan diri, namun kemudian ditangkap. Atas perintah al-Mansur, mantan komandan Perang Zayb Abbasiyah dieksekusi. Setelah itu, diam-diam saudara Abul Abbas memerintahkan beberapa orang untuk membunuh Abu Muslim. Pada tahun 755 M, gubernur Khurasan terbunuh.

Dengan berakhirnya gejolak politik, stabilitas nasional pun tercapai. Bagi al-Mansur, inilah saat yang tepat untuk mencurahkan perhatiannya terhadap perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam. Ya, sebagai politikus, ia mempunyai wajah yang cerdas dan menghalalkan segala cara.

Namun, sebagai orang terpelajar, Khalifah Abbasiyah kedua ini sangat mencintai ilmu pengetahuan. Kecintaannya dibuktikan misalnya dengan berdirinya Bagdad. Kota ini berkembang menjadi pusat peradaban Islam yang berkarakter kosmopolitan.

Baca juga  Apa Arti Tanda

Dualisme wajah al-Mansur – penguasa zalim dan intelektual – terlihat dari perlakuannya terhadap Imam Abu Hanifah. Dia pasti mengagumi keluasan dan kedalaman ilmu ulama besar itu. Namun, alih-alih menghormatinya, ia malah nekat memenjarakan dan menyiksa ayah pendiri mazhab Hanafi tersebut.

Jual Dinasti Mughal

Alasannya sederhana, orang suci ini menolak tawaran jabatan hakim agung. “Jika Anda mengancam akan menenggelamkan saya di sungai Eufrat atau mengambil posisi itu, saya sangat ingin menenggelamkan diri saya sendiri,” kata Abu Hanifah beberapa saat sebelum dia meninggal karena penyiksaan di penjara.

Khalifah Abu Ja’far Abdullah bin Muhammad al-Mansur ingin menciptakan pusat peradaban di Irak. Oleh karena itu, raja kedua Dinasti Abbasiyah harus memilih tempat yang tepat. Pemilihan tersebut berlangsung di wilayah yang luas di selatan Lembah Zab, di perbatasan sungai Efrat dan Tigris.

Kawasannya tidak hanya strategis, namun juga memiliki iklim sejuk dan tanah subur. Di musim dingin, cuacanya sejuk. Saat musim panas tiba, suhu udara lebih sejuk. Kesuburannya ditopang oleh aliran sungai-sungai di dekatnya.

Khalifah al-Mansur juga membangun kota impiannya dengan dana yang ia terima setelah berhasil menghancurkan Dinasti Umayyah. Ia pun mendatangkan 100 ribu perajin untuk menyelesaikan karyanya.

Solution: Poster Daulah Abbasiyah 8e Kelompok 6

Perlahan tapi pasti, berbagai fasilitas umum didirikan di lahan ini. Ada masjid besar, kantor pemerintahan, rumah penduduk, barak, jembatan, sumber air bersih dan jalan raya. Alhasil, kota impian al-Mansur jika dilihat dari atas berbentuk bulat sempurna. Bagikan ini

Uniknya, denah kota ini sengaja dibuat berbentuk lingkaran. Alhasil, kota impian al-Mansur jika dilihat dari atas berbentuk bulat sempurna. Untuk melindunginya dari bahaya, khalifah membangun tembok tinggi yang mengelilingi seluruh perbatasan kota.

Bagian pemukiman dibagi menjadi empat kuadran. Beberapa di antaranya merupakan kawasan pemukiman para pejabat tinggi dan pengawal kerajaan. Di tengah kota bundar ini terdapat istana khalifah yang dikenal dengan Gerbang Emas. Di sebelahnya ada sebuah masjid besar.

Pada masanya, Bagdad menjadi kota terbesar di dunia. Sepeninggal al-Mansur, pusat pemerintahan Abbasiyah menjadi mercusuar terang peradaban Islam selama ratusan tahun.

Bangsa Turk Dalam Sejarah

Gerakan “Literasi Umah” merupakan upaya untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses informasi. Sebuah gerakan bersama untuk menyebarkan informasi kesehatan kepada masyarakat luas. Karena hanya informasi yang sehatlah yang akan membangun masyarakat yang sehat.

Pedoman Siber | Kebijakan Privasi | Dewan Redaksi | Ketentuan Bisnis | Tentang Reed © 2022 PT Media Kekhalifahan Abbasiyah Mandiri mencapai puncak kejayaannya ketika dipimpin oleh Harun ar-Rasyid. Kerajaan ini akhirnya runtuh di bawah kepemimpinan al-Mutashim Bilah, khalifah Abbasiyah terakhir.

Ditulis oleh Wahudi dan Khoiroun Nisa, Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti terpanjang dalam sejarah peradaban Islam. Sekitar 5 abad Bani Abbasiyah menerima Islam

Buku daulah abbasiyah, sejarah berdirinya daulah abbasiyah, sejarah daulah abbasiyah, daulah abbasiyah didirikan oleh, daulah bani abbasiyah, makalah daulah abbasiyah, peta daulah abbasiyah, tokoh yang mendirikan daulah abbasiyah adalah, pendiri daulah abbasiyah, pendiri daulah bani abbasiyah adalah, runtuhnya daulah abbasiyah, peta kekuasaan daulah abbasiyah