Orang Lampung Di Sukadana Lampung Timur Berada

Orang Lampung Di Sukadana Lampung Timur Berada – Secara administratif Rumah Adat Sukadana terletak di Desa Sukadana, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Desa Sukadana berjarak 30 km sebelah timur Kota Metro dan 80 km dari Bandar Lampung. Rumah Adat Sukadana merupakan salah satu contoh rumah adat rakyat lampung. Arsitektur bangunan adat masyarakat lampung biasanya dibedakan menjadi beberapa jenis menurut fungsinya, yaitu sebagai tempat tinggal, tempat ibadah, tempat musyawarah (balai biasa), tempat menyimpan barang peninggalan, dan tempat penyimpanan. makanan (lumbung).

). Bangunan tradisional ini terbuat dari kayu. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat di Lampung dahulunya ahli dalam bidang perkayuan, khususnya bangunan kayu.

Orang Lampung Di Sukadana Lampung Timur Berada

Terdapat beberapa tipe rumah adat yang ada di desa Sukadana, dimana rumah adat Sukadana merupakan satu-satunya tipe rumah yang mempunyai denah persegi dan ukurannya paling besar. Bangunan tradisional lain di kawasan itu biasanya berbentuk persegi dan kecil. Secara arsitektural, rumah adat Sukadana merupakan salah satu jenis rumah koli yang disebut oleh masyarakat setempat.

Sesat Agung Sukadana, Tokoh Adat, Suttan Paku Alam

Fasilitas ini berkonstruksi kayu dan tidak menggunakan paku antar kayu sebagai pengikatnya. Bangunan ini berukuran 14 mx 14 m dan menghadap ke tenggara. Teras depan memiliki pagar langkan dan delapan tiang penyangga. Atap bangunannya berbentuk piramida. Saat ini genteng palembang digunakan untuk atap bangunan, masih belum diketahui desain asli atapnya. Pintu masuk gedung memiliki kubah ganda. Pada muka depan bangunan terdapat empat buah jendela berbentuk kubah ganda yang dibuat dengan balok kayu berbentuk balok. Lantai bangunan secara teratur dilapisi dengan balok kayu. Dinding bangunannya juga terbuat dari papan kayu yang disusun secara vertikal dan berjajar.

Baca juga  Kelajuan Adalah

Total 35 buah berdiri di atas lempengan batu. Tiang penyangganya terbuat dari kayu, berbentuk persegi. Menggunakan kerangka kerja untuk membangun

Bagian bawah berjumlah 7, terdiri dari 2 baris, yaitu sinar-sinarnya memanjang ke depan dan ke belakang, yaitu 5 yang bersebelahan. Kolom utama (tengah) dipasang pada 17 balok atas. Bangunan ini memiliki ruang di atas atap. Sebelumnya, ruangan ini digunakan sebagai tempat tinggal anak perempuan yang menjalani isolasi. Saat sendirian, mereka menghabiskan waktunya dengan melukis. Di sisi barat dan timur ruangan terdapat dua jendela berlapis ganda.

Akibat pembangunan di masa yang tidak sesuai dengan pelestarian cagar budaya, banyak bangunan tradisional di lampung yang masih terdapat pada masa lalu kini diubah menjadi bangunan dengan desain baru sehingga hanya sedikit bangunan tradisional yang tersisa. Mungkin perlu perhatian lebih karena masyarakat lampung sangat mencintai dan ingin melestarikan bangunan adatnya sebagai bukti identitas lokal dan kearifan lokal masyarakat lampung. ORANG menyebut daerah itu Sukadana Darat. Merupakan salah satu dari sedikit budaya di Lampung yang masih memiliki alat musik yang lengkap, termasuk pemainnya.

Himas Um Metro Dan Pegiat Sejarah Lampung Timur Gelar Hunting History Lampung Timur Area

Suasana di Jalan Annur, Sukadana Darat. Menara masjid tua dan Pusat Kebudayaan dan Informasi Lampung (di belakang masjid) menjadi penanda bahwa desa ini masih memegang teguh budayanya. 2 Seorang pengunjung mengamati pembangunan rumah adat Sukadana. 3 Barang antik koleksi rumah adat Sukadana tertata rapi di beberapa sudut rumah. 4 Pemilik rumah ini, Uzunuhir, memperlihatkan beberapa koleksinya.

Jika melewati Sukadana Kabupaten Lampung Timur melalui jalan lama harus melewati perkampungan etnis. Tempatnya di hulu sungai, seperti pergi ke gunung.

Tempat ini biasa disebut Sukadana Darat. Bumi, yang merupakan kata berikutnya, hanya bersifat indikatif karena posisinya yang tinggi. Kebetulan di perkampungan etnis inilah para pemimpin masyarakat adat Sukadana tinggal. Segala jenis politik dan pengaruh datang dari sini. Kantor Kepala Desa Sukadana juga berlokasi di sini.

Meski ada daratan, tidak ada laut atau sungai di seberangnya. Yang ada Sukadana Pasar. Tempatnya dipisahkan oleh sungai dan telah menjadi pusat bisnis sejak zaman dahulu. Sayangnya, saat ini, meski pemerintah daerah sedang melakukan modernisasi kawasan dengan membangun konsep pusat perbelanjaan modern, namun sebenarnya “alun-alun” tersebut sudah mati.

Baca juga  Nu Sok Ngatur Patalimarga Mah Nyaeta

Banjir Di Sukadana, Kapolres Lampung Timur Terjunkan Personel

Akibat pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Lampung Timur yang “jauh” dari Sukadana Darat, Sukadana “asli” pun ketiduran. Apalagi karena laut bagian timur (Jalinpantim) terbuka dan indah, Sukadana Darat hanya berupa jalan sempit. Selain itu, banyak daerah di Lampung Timur yang terkenal rawan pencurian, sehingga jalan yang dulunya merupakan jalur penyelamat harus dihindari sebisa mungkin.

Suasana berubah saat Anda memasuki desa Jalan Annur. Nuansa suasana pedesaan etnik masih bisa Anda rasakan, meski bangunan rumahnya telah berubah drastis dengan desain modern. Ciri yang memperkuat suasana tersebut adalah kepadatan penduduk dan kedekatannya dengan jalan utama.

Di bagian tengahnya, umurnya ditandai dengan adanya masjid dengan menara yang besar dan sangat tinggi. Tidak ada tulisan di menara masjid yang menyebutkan tahun pembangunannya, namun menurut Uzunuhir yang merupakan salah satu pelaku budaya masa kini, usia masjid tersebut sama dengan usia desa.

Di sebelah masjid, di depan kantor desa, terdapat sebuah bangunan dengan arsitektur lampung yang indah. Rumah panggung kayu dengan 70 tiang kayu berwarna hitam alami menjadi ikon budaya Lampung di Sukadana. Sejak tahun 1986, rumah keluarga Ahmed Basyari Suttan Kencana ditetapkan sebagai cagar budaya dengan predikat “Rumah Adat Sukadana”.

Gunung Tiga Tertinggi Keenam Di Lamtim, Kelima Belas Di Lampung.

Bangunan ini sudah tidak asli lagi. Namun sebagaimana disebutkan dalam silsilah di beberapa materi terbitan, sebelum dikembalikan ke desain aslinya pada tahun 1986, rumah ini dibangun pada tahun 1940 oleh keluarga Muhammad Yusuf Paksi Merga. Sedangkan Paksi Mergo mendapat warisan dari M. Nur Bati, pemimpin Migo, yang membangun rumah mirip rumah Palembang pada tahun 1820. Versi asli rumah ini dibangun pada abad ke-17, atau tepatnya pada tahun 1650-an.

Baca juga  Jelaskan Ancaman Berdasarkan Bentuknya

Kini Ahmed Basyari Suttan Kencana telah meninggal dunia. Beruntung Uzunuhir, istrinya yang berasal dari Padangratu (Lampung Tengah), sangat memahami aturan dan tata cara adat budaya Lampung. Pada saat yang sama, kedelapan anaknya terus melestarikan warisan budaya tradisional Lampung.

“Rumah ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Menteri Pariwisata. Itu juga telah dipugar oleh pemerintah dan masih dalam kondisi baik. “Sejak dua tahun lalu, kami juga mendapat tunjangan biaya hidup sebesar Rp 1,65 juta setiap tiga bulan,” kata perempuan energik yang merupakan mantan kepala sekolah dasar ini.

Selain masih terlihat kokoh dari luar, rumah tersebut juga menyimpan artefak sejarah. Sebagian besar merupakan alat upacara adat Lampung yang berasal dari ratusan tahun lalu. Selain peralatan rumah tangga dan perlengkapan lainnya.

Jelang Hut Humas Polri Ke 71, Sihumas Polres Lampung Timur Bersama Rekan Media Melaksanakan Bansos Kepada Masyarakat

“Ada banyak jenisnya. Uzunuhir berkata: “Kebanyakan dibuat dari abad ke-17. Ada meja marmer, buku Al-Quran, pepadun, peti besi, bola, toples, cerutu, sepatu kayu, bahkan botol minyak.”

Tata letak rumah yang “terlalu” dekat dengan jalan raya tidak jelas. Selain itu, karena letak lantai yang lebih rendah dari jalan raya, elemen rumah panggung kurang terlihat. Padahal, rumah tersebut berukuran tinggi 180 sentimeter dengan 70 tiang.

Di lantai atas terdapat beranda, ruang tamu tempat barang antik dipajang dan disimpan, ruang keluarga, kamar tidur, dan balkon.

Selain mengelola rumah tua, Uzunuhir juga mendirikan sanggar Kencana Lepus. Rumah ini menjadi pusat sanggar sekaligus tempat mendidik dan mentransfer ilmu pengetahuan tentang budaya Lampung kepada generasi muda.

Wartapostnews.com Lampung Timur,smp Negri 1 Sukadana Terlihat Sangat Rapih

“Lebih dari 50 muli-mekhanai (perempuan lajang) tinggal di sini dan menjadi anggota aktif. Mereka mengetahui dan memahami adat istiadat lampung. Kita sering diminta untuk menampilkan keseluruhan upacara adat Lampung di tingkat nasional. Pendiri TK dan Diniyah Sükadana Azad mengatakan: “Fasilitas kita lengkap dan pelaku budaya masih banyak. (M-1)

Malaysia bagian timur berada di pulau, sebutkan lima negara yang berada di wilayah asia timur beserta ibukotanya, rsud sukadana lampung timur, kota sukadana lampung timur, peta sukadana lampung timur, kode pos sukadana lampung timur, hotel di sukadana lampung timur, lampung timur sukadana, sebutkan dua negara bagian yang berada di wilayah malaysia timur, negara yang berada di asia timur