Membuang Sampah Di Jalan Bisa Membuat Pengguna Jalan Merasa

Membuang Sampah Di Jalan Bisa Membuat Pengguna Jalan Merasa – MEDAN, Warga Jalan Perkasa Tower One, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, resah dengan tumpukan sampah di sekitarnya, setiap hari warga merasakan bau busuk yang membuat nafsu makan hilang.

Selain itu, sampah tersebut menyebabkan lalu lintas yang padat bagi pengguna jalan, khususnya masyarakat di sekitar tower Jalan Perkasa One.

Membuang Sampah Di Jalan Bisa Membuat Pengguna Jalan Merasa

Sebelumnya Pemco Medsn biasanya menyediakan tong sampah dan membuang sampah setiap hari, namun sekarang tidak ada penjemputan sehingga sampah tertinggal dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Kebangetan, Sampah Berserakan Di Jalan Ulah Pelintas Seenak Udel Di Demak

“Sampah semakin hari semakin bertambah karena kurangnya kesadaran masyarakat yang tidak berada di sekitar Tower One Jalan Perkasa, bukan mereka yang berada di sekitar Tower One dan membuang sampah di tempat ini,” kata Tower One kepada media ini, Jumat ( 1/1/ 21) malam.

Pemkot Medan tidak menyediakan tong sampah bagi masyarakat untuk membuang sampahnya di bahu menara perkasa dalam satu jalan. Sebelumnya, penduduk setempat mengatakan bahwa ada tempat sampah di daerah ini. Namun, belakangan ini pihak yang berwenang belum menata truk sampah, sehingga masyarakat membuang sampah di pinggir jalan.

“Selain itu, tidak ada pengumpulan sampah, sehingga pengumpulan sampah semakin meningkat. Sampah ini, karena sudah beberapa bulan tidak terkumpul, membuat udara bau. dia berkata.

Risau dengan keberadaan sampah ini, baru-baru ini sejumlah warga mendatangi Camat VI Kawasan Monumen Tanjung Gusta “Ozi Lubis” meminta agar tempat pembuangan sampah itu dipindahkan. Namun, tidak ada upaya dari kepala lingkungan untuk melakukan pemindahan tersebut.

Sampah: Dilema Yogya Yang Tak Pernah Reda

“Kami warga sekitar menara Jalan Perkasa VI merasa resah, karena polusi udara tidak ada tanggapan dari RW atau Camat Tanjung Gusta,” katanya.

Tidak ada tanggapan dari kepala desa terhadap keluhan warga, “Iskandar”, tokoh muda yang merupakan wakil ketua AMPG kota Medan, pergi ke tempat pembuangan sampah liar.

Baca juga  Organ Gerak Belalang Dan Fungsinya

Iskandar mendesak Pemkot Medan segera memindahkan lokasi TPS liar ini ke lokasi lain, kata Iskandar, mengingat TPA di Tower One Jalan Perkasa masih ilegal. Tempat ini dijadikan tempat pembuangan sampah tanpa keranjang pengumpul.

“Untuk itu, kata Iskandar, jika dalam waktu dekat tidak direlokasi, maka masyarakat dari Jalan Perkasa Tower One akan datang ke Kantor Kelurahan Tanjung Gusta, Medan Helvetia,” ujarnya.

Sampah Menumpuk Dan Berceceran Di Pinggir Jalan Mengganggu Pengguna Jalan

Iskandar juga sangat menyayangkan tindakan Lurah VI “Ozi Lubis” yang tidak menanggapi pengaduan masyarakat Jalan Raya di Tower One VI. Letaknya di pesisir Samudera Hindia di Aceh Selatan, Aceh. Sejak kecil ia sudah berkecimpung di dunia teater, seni lukis dan musik. Setelah saya beranjak dewasa, hobi tersebut ternyata bermanfaat bagi mahasiswa. Jadi karir saya selain menjadi guru, saya juga berjualan, membantu usaha istri saya dan melatih anak-anak saya mendongeng, mencetak, melukis, berbicara dan menyanyi, saya juga mengembangkan kreativitas seni dalam bentuk menulis buku, FB. dan rangkaian bunga yang terbuat dari batok kelapa. . Saya masih kuliah di IKIP Medan tahun 1990-1996. Saya aktif sebagai pengurus penerbit “Kreatif IKIP Medan” di organisasi HMI cabang Medan. Tulis komentar tentang SKH VASPADA Medan.

15 Agustus 2021 12:30 15 Agustus 2021 12:30 Diperbarui: 15 Agustus 2021 12:33 804 1 0.

Jika Anda melintasi Jalan Nasional Thapatuan-Buang Kandi, Anda akan menemukan banyak sekali sampah berserakan di sepanjang jalan. Tepat di jalan desa Kutatrieng, Labuhan Haji Barat dan juga banyak tempat di Labuhan Timur dan kota Meukek di Aceh Selatan.

Adegan ini umum dan tampak akrab. Karena itu, setiap kendaraan roda dua yang melintasi jalan terpaksa menutup hidungnya, karena tidak bisa menghirup bau busuk yang keluar dari sampah.

Ongkos Angkut Sampah Rp5 Juta

Bau busuk terutama terasa pada jam sibuk pagi hari, saat anak-anak berangkat sekolah, pegawai negeri dan pedagang harus menghirup bau sampah.

Sehingga jelas mengganggu pernapasan dan juga bisa menyebarkan penyakit di masyarakat. Dan tidak hanya itu, karena sampah yang berserakan di jalan juga menyebar ke ladang penduduk di kedua sisi jalan raya.

Oleh karena itu, para petani yang bekerja di ladang harus mengumpulkan sampah yang berserakan di ladang. Karena berdampak pada produksi beras mereka yang cenderung menurun.

Begitu pula saat musim hujan tiba, sampah berserakan di sekitar warga dan di sepanjang jalan utama, dimana terdapat genangan air yang meluap ke jalan raya. Sehingga dalam waktu singkat terjadilah banjir di jalan tersebut.

Baca juga  Konsekuensi Perbedaan Suku Bangsa Yang Merupakan Perbedaan Ciri Budaya Adalah

Amurang Barat Tak Miliki Tps, Sampah Rumah Tangga Bertebaran Di Tepi Jalan Raya

Hal ini tentu menimbulkan resiko kecelakaan bagi pengguna jalan. Setelah hujan berhenti, terlihat masih banyak sampah di sepanjang jalan utama tanpa ada yang datang untuk membersihkannya.

Keadaan ini tentunya sangat relevan, karena selain menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan, juga terlihat jorok dan jorok. Sehingga di mata wisatawan yang melewati kawasan ini akan merasa kawasan ini kotor. Tentu hal ini sangat merugikan daerah.

Karena kepala negara berkomitmen untuk mempromosikan daerah Aceh Selatan sebagai tujuan wisata. Namun jalan yang dilaluinya merupakan tumpukan sampah yang dibuang orang.

Pengumpulan sampah rumah tangga di sepanjang jalan utama sudah ada sejak lama. Hal ini disebabkan kurangnya tempat pembuangan akhir di sekitar pemukiman dan tidak ada tempat akhir untuk membuang sampah.

Wisatawan Datang Ke Jogja Disambut Tumpukan Sampah, Begini Kata Politisi Nasdem

Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di pinggir jalan paling sering membuang sampah di jalan utama. Ada juga orang yang membakar sampah di pinggir jalan raya pada malam hari. Inipun riskan karena dekat dengan tiang atau kabel listrik.

Lebih aneh lagi, ketika melihat masalah ini, muncul seruan di masyarakat, bahwa masyarakat membuang sampah bersama-sama di depan kantor pemerintah. Pasalnya, sampai saat ini pemerintah belum memperhatikan permintaan warga untuk menyediakan kendaraan pengangkut sampah, petugas pemungut sampah dan petugas kebersihan. Sedangkan di kecamatan lain ada pembersihan seperti Makkah, Tha Pak Tuan dan Korea Utara. Jika masalah ini terus berkembang, tentunya akan menjadi masalah serius bagi pemerintah. Karena pemerintah tidak serius untuk benar dan memprediksi masalah sampah ini dengan baik, bau busuk dari sampah yang mungkin terkontaminasi atau polusi udara dapat mempengaruhi bakteri yang menjadi sumber penyakit di lingkungan.

Menurut penduduk setempat, tempat ini sepertinya tempat pembuangan sampah yang mudah. Namun mereka tidak memikirkan dampak lingkungan akibat pembusukan dan pengumpulan sampah.

Andre, salah satu warga yang melintas di jalan tersebut mengatakan, “Kalau sampah ini dibiarkan menumpuk, bisa jadi jalan akan tertutup sampah. Belum lagi bau busuk dari sampah campuran yang membusuk. Pemerintah kabupaten atau kota Margatungala harus mengutuk keras mereka yang membuang sampah, sampah yang tidak bertanggung jawab ini”. Dia mengatakan kepada panel media, Selasa (25/05/2021).

Sistem Pembuangan Sampah Di Jepang

Sebagai Camat Jaialoka, Rizal Arika, S.IP.M.SI. Setelah dikonfirmasi oleh tim media CEO. com Dia berkata: “Kami akan menawarkan OPD yang relevan, termasuk layanan perlindungan lingkungan. dia berkata

“Saya selaku Dirut Xairaloka meminta dan berharap agar anggota Komunitas tidak membuang sampah pada tempatnya.” Apa salahnya kalau sampah dibakar, dibuat lubang sampah di rumah masing-masing. agar tidak mencemari lingkungan kita. Ayo sama-sama bersih, biar sehat.” Pungkas red/Kaburo Musiravas (Ari Supriyanto)

Baca juga  Mengapa Malaikat Jibril Memiliki Kedudukan Tinggi

Previous Post Tersangka kasus penusukan Amurang diamankan tim resmob Polres Minsel Next Post Putusan MK; Sukiman – Indra Gunawan Raih Rohul Pilkad Garbage Award 2020: Kasi Ekbang, Distrik Kosambi, bekerja membersihkan sampah yang terkumpul di daerah drainase bypass di Desa Rava Rengas dan Desa Rava Burung l, Kosambi.

TANGERANG, – Sampah yang menumpuk di Jalan Parimetar di Desa Rava Rengas dan Desa Rava Burung telah menutup saluran air di tempat-tempat tersebut akibat penggalian sampah oleh masyarakat saat menyeberang jalan.

Limbah Plastik Digunakan Untuk Aspal Jalan, Ternyata Berisiko. Kenapa?

Wali Kota Kasi Ekaban Gosbi Sunitim mengatakan: Sampah yang terkumpul di sepanjang saluran air kedua desa dibersihkan dan dibawa pergi oleh petugas taman kanak-kanak untuk mengatasi banjir di musim hujan mendatang.

“Kalau tidak ada pemeriksaan, sampah ini akan menyumbat saluran air.” Makanya kami angkut dengan alat berat karena sampahnya banyak dan sulit diangkut dengan tangan,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres saat membersihkan sampah, Rabu (8/3/2022).

Pak Sunartim menambahkan bahwa: sampah yang ditinggalkan oleh orang-orang yang lewat dibuang begitu saja. Akibat pembuangan sampah, terjadi penumpukan sampah yang menyumbat aliran air.

“Diakui warga sekitar, hanya warga yang membuang sampah di bulan yang tinggal di sekitar lokasi. Namun banyak warga yang lalu lalang dan langsung membuang sampah,” terangnya.

Hak Dan Kewajiban Berkaitan Jalan Umum, Materi Kelas 3 Sd Tema 4

Dia menjelaskan, tidak hanya di dua tempat itu, pihak Laos akan memeriksa daerah tersebut di masa mendatang untuk menentukan jalan mana yang terdapat sampah.

“Kami akan terus memantau, saat ini hanya ada sampah di sini.” Karena itu, kami akan mengangkutnya untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan genangan air di musim hujan,” ujarnya.

Pak Sunartim mengatakan, pihaknya juga akan memasang spanduk larangan membuang sampah sembarangan dan mengkampanyekan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

“Saya mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai karena itu tidak benar.” Sebaliknya, sampah harus dibuang di area yang telah ditentukan,” pungkasnya. (Lari) Meski di sepanjang jalan sudah ada rambu-rambu untuk pengambilan tol, masih banyak pengendara yang lengah dan tidak mengikutinya. Salah satunya adalah masih banyaknya pengendara sepeda motor yang membuang sampah dari dalam mobilnya, mulai dari struk hingga bekas bungkus makanan.

Sempat Tersendat, Jalur Pembuangan Sampah Di Tpa Batuta Kembali Normal

Perjalanan panjang dengan beberapa perhentian paling baik dengan makanan ringan sebagai camilan. Sayangnya, limbah yang mengandung makanan bekas seringkali dibuang begitu saja

Membuang sampah harus di, membuang sampah di tempat sampah, membuang sampah di sungai, dampak membuang sampah di sungai, cara membuang file sampah di laptop, akibat membuang sampah di sungai, poster membuang sampah di tempatnya, gambar orang membuang sampah di sungai, gambar membuang sampah di sungai, gambar membuang sampah di tempat sampah, membuang file sampah di android, gambar orang membuang sampah di tempat sampah