Lagu Winengku Ing Sastra Tegese

Lagu Winengku Ing Sastra Tegese – 2 ARTI MACAPAT Berdasarkan keterangan dari surat Mardawalagu (R. Ng. Ranggawarsita), macapat berasal dari kata maca dan pat yang artinya kitab bacaan keempat (kitab bacaan). Disebut juga dengan frasa maca-sa-lagu, maca-ro-lagu dan maca-tri-lagu. Maca-sa-lagu konon merupakan yang tertua yang konon diciptakan oleh para dewa yang diwahyukan kepada pendeta Walmiki dan diperbanyak oleh pujangga istana Yogiswara dari Kediri. Kategori ini sekarang disebut Tembang Gedhe. Maca-ro juga berisi jenis lagu besar yang jumlah bait per lagunya boleh kurang dari empat, sedangkan jumlah suku kata pada setiap bait tidak selalu sama dan diciptakan oleh Yogiswara. Sementara itu, Maca-tri menjadi kategori ketiga dan termasuk dalam permainan tengah. Tipe ini konon diciptakan oleh Resi Wiratmaka, pendeta Keraton Janggala dan selanjutnya disempurnakan oleh Pangeran Panji Inokartapati dan saudaranya. Yang terakhir adalah Maca-pat-lagu yang mewakili Macapat atau disebut juga lagu kecil.

3 Menurut Padmopuspito dan Suwardi Endraswara, macapat artinya membaca empat dan empat (macane papat-papat). R.M.S Gitosaprodjo menyebutkan sekar macapat berasal dari kata macapat yang berarti desa ke desa. Jadi, sekar macapat artinya lagu desa. Awalnya kata-kata itu bukan untuk dinyanyikan, melainkan untuk membacakan cerita. Biasanya pidato berisi cerita, pendidikan (contoh), cerita (pertunjukan). Bahasa yang digunakan dalam pidato adalah bahasa daerah. Bentuk lagunya yang sangat sederhana membuat macapat ini seolah sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa.

Lagu Winengku Ing Sastra Tegese

4 SEJARAH MACAPAT Tembang Macapat mempunyai sejarah yang cukup rumit untuk diketahui. Secara umum sejarah macapati jika mengacu pada pemikiran Pegeaud (Inggris) diketahui tercipta pada akhir masa Majapahit atau sejak hadirnya pengaruh Walisongo. Secara sederhana pendapat Pegeud dapat dikatakan hanya berlaku pada lagu-lagu macapat yang ada di Jawa Tengah, karena di Jawa Timur dan Bali sejarah macapat sudah ada sejak sebelum masuknya Islam.

Baca juga  Where Do You Think The Dialog Take Place

Rahasia Serat Sastra Jendra

5 Sebaliknya, Purbatjaraka mengatakan dan diperkuat oleh Karseno Saputra. mereka mengatakan bahwa perkiraan hidup dan berkembang pada abad ke 17, perkiraan tahun tersebut juga sesuai dengan pendapat Zoetmulder (Belanda) Dalam Mbombong manah (Tedjohadi Sumarto 1958: 5) disebutkan bahwa Macapat diciptakan oleh Prabu Dewawasesa (Prabu ) Banjaransari) di Segaluh Jawa pada tahun 1191 (1279 M). Namun selalu ada sumber lain yang memperkirakan bahwa Tembang Macapat diyakini dibuat tidak hanya oleh satu orang, melainkan oleh beberapa orang suci dan bangsawan. (Laginem, 1996: 27). Sebut saja Sunan Giri Kedaton, Sunan Giri Prapen, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati dan lain-lain.

6 Perselisihan mengenai macapati ini diperkirakan muncul pada akhir masa Majapahit ketika pengaruh kebudayaan Islam mulai tumbuh (Danusuprapta, 1981).

7 KATA DAN KATA KATA adalah : Karangan yang terikat kaidah (guru gatra, guru lagu guru wilangan). Terkait dengan Guru Wilangan yaitu jumlah suku kata pada setiap baris. Terkait Guru Lagu, yaitu bunyi bunyi (bunyi terakhir pada setiap baris: a, i, u, e, o). Terkait Guru Gatra, yaitu satu baris di setiap lagu.

10 STRUKTUR LAGU MACAPAT Menurut para ahli lagu macapat mempunyai jenis-jenis yang berbeda-beda, dalam Widyaswara terdapat delapan jenis lagu macapat antara lain: pucung, dandanggula, sinom, pangkur, asmaradana, kinanti, durma dan mijil (Sastrasuwignya dan Moelyono 239 -25). Menurut Sarining Kasusastran Djawa, lagu macapat ada sembilan jenis, yaitu semua jenis lagu yang terdapat pada Widyaswara ditambah maskumambang (Subalidinata, 1968: 89). Selanjutnya menurut “Serat Purwaukara”, Kasusaslran Djawi I (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1946:29), Ngengenrengan Kasusastra Djawa I (Padmosoekotjo, 1958: 17) dan Pengantar Puisi Djawa (Darnawi, 1966: 16) serigala: a total sembilan spesies.

Xi Tembang Gambuh

11 Selain itu, menurut buku berjudul Purwakanthi, lagu macapat terdiri dari sepuluh jenis, yaitu semua jenis lagu yang terdapat dalam Sarining Kasusastran Djawa ditambah dengan megatruh atau dudukwuluh (Mangunwidjaja, 1992: (19). Hal ini juga ditemukan dalam Panglipur (Sasrasumarta ), 1931:3-21) dan sastra Jawa I (Samidjo, 1975: 13). Menurut buku berjudul Himpunan Tembang Mataraman, lagu macapat terdiri dari sebelas jenis, yaitu jenis lagu yang terdapat di Purwakanthi plus gambu (Madukusuma, 1980:3-54). Ditemukan juga dalam Mbombong Manah I (Tedjohadisumarto, 1958:5), Serat Sekar Macapat (Bratadipura dkk), Dasar Sastra Jawa (Soetetarno dan Hadisubrata, 1974:27), “Serat Kasusastran”. Jawa” (Hadisubrata, 1974:73), dan “Sekar Alit/ Macapat, Sekar Tenghan, Sekar Ageng, Lagon-Lagon”.

Baca juga  Jelaskan Bahwa Komik Memiliki Sifat Emosional

12 Menurut literatur, lagu macapat terdiri dari lima belas jenis, seperti jenis-jenis lagu yang terdapat pada Koleksi Lagu Mataraman ditambah balabak, jurudemung, wirangrong. dan gurisa atau girisa (Hadiwidjana. 1967:54). Ditemukan juga di Pathokaning Nyekaraken (Hardjowirogo. 1952: 9-12, 18-19). “Teori Tembang Jawi” (Sugiyo. 1978:9–10) dan Sekar Macapat (Arintoko. 1981:3). Saat ini secara umum tembang macapat yang berkembang di Pulau Jawa berjumlah sebelas (11) yaitu Maskumambang, Mijil, Kinanti, Sinom, Asmarandana, Gambuh, Dandanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, Pucung, kemudian macapat Wirangrong, juru demung, girisa. kidung

13 LAGU DAN SASTRA WINENGKU ING LAGU WINENGKU ING Sastra lebih penting dari lagu butuh media informasi, pendidikan Lagu lebih penting dari sastra, untuk pertunjukan dan hiburan.

14 Macapat Sinom 1 (gaya Malangan) Golar Galir keno guna8a Wong mbatik sinambi nagis8i Malam wutah belabaran8a Geni murup den damoni8i Cantinge den uring-uring8i (7A) Gawangan sinandung putung8u Rujak gadung menaaang (7) ijuk wedhatama

Materi B.i Dan B.j

15 Macapat Sinom (Gaya Yunani) Edan manira kusuma8a Lamun ora aningali8i Sedina jangkep ping sang8a Atemahan lara brangti8i Sawengi datanpa guling8i Tang ana yang kaetok8a Mider ingsun kusuma7a Negara sabrang kayad tembema3

16 MACAPAT (MAKNA HIDUP) Maskumambang merupakan tanda dimulainya kehidupan manusia di dunia. Lagu Maskumambang ini memberikan gambaran tentang janin dalam kandungan ibu saat sedang hamil. Yang artinya dari Maskumambang sendiri banyak yang mengartikannya sebagai emas cair (emas Kumambang). Mijil adalah kehadiran di dunia ini yang digambarkan dengan lagu Macapat, lagu Mijil yang artinya sama dengan benih yang keluar dari rahim ibu. Kinanti datang dari pedesaan untuk bergabung atau memimpin. Kehidupan seorang anak yang masih membutuhkan bimbingan. Sinom berasal dari kata enom yang artinya muda, pemuda ini digunakan untuk mencari ilmu, mencari teman dan mencari jati diri. Asmarandana menggambarkan gejolak cinta dalam kehidupan manusia. Masa ini dimulai ketika seseorang mulai tertarik pada lawan jenisnya, yaitu ketika ia menginjak usia remaja. Gambuh dapat diartikan sebagai jumbuh yang artinya menjodohkan atau menyepakati yang menggambarkan babak baru dalam kehidupan seseorang yaitu saat menikah.

Baca juga  Di Bawah Ini Yang Termasuk Ciri-ciri Dari Pendidikan Informal Adalah

17 Dhandhanggula berasal dari kata dhang-dhang atau harapan. Mengharapkan sesuatu yang manis atau indah. proses naik turunnya perkawinan yang harus bersatu, mulai menetap dalam sebuah keluarga dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Durma berasal dari kata donasi yang berarti memberi harta kepada orang lain. Ketika semua kebutuhan terpenuhi dan tidak ada kekurangan. Masyarakat mulai berpikir untuk membagi hartanya kepada orang lain.Pangkur berasal dari kata mungkur (turun/mungkur), masyarakat mulai menarik diri dari nafsu dunia dan mulai memikirkan kehidupan setelah mati. Setelah segala kebutuhan dunia terpenuhi, giliran manusia mencari bekal hidup kekal. Megatruh adalah lagu Macapat yang menggambarkan orang-orang pada saat kematian. Megat artinya perpecahan, ruh artinya hidup. Pemisahan antara tubuh dan jiwa dan kembali ke asal. Pocung, jasad yang ditinggalkan jiwanya kemudian disucikan sebelum dikembalikan ke bumi. Jenazah kemudian dimandikan dan dibungkus dengan kain kafan yang disebut pokong. Lagu Macapat Pocung merupakan sebuah kata yang mengingatkan kita akan kematian.

Agar situs web ini berfungsi, kami mencatat data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie kami.

Kisi Kisi & Rangkuman Materi Us