Kepanjangan Dari Bep Adalah

Kepanjangan Dari Bep Adalah – BEP merupakan kependekan dari break even point, BEP mempunyai banyak fungsi penting bagi sebuah bisnis, simak selengkapnya pada artikel berikut ini

BEP merupakan singkatan dari Break Even Point yang berarti suatu kondisi yang menunjukkan tingkat penjualan yang dicapai dan modal yang digunakan untuk memperoleh keuntungan dalam keadaan yang sama. Artinya tidak ada rugi atau untung. Analisis BEP seringkali dijadikan sebagai indikator penting bagi seorang investor sebelum melakukan investasi. Yuk simak lebih lanjut pada artikel dibawah ini: Poin penting dalam konten ini Ubah Apa Itu BEP (Breakeven Point) Pengertian BEP menurut pakar Garrison dan Noreen Henry Simamora, Bambang Rianto dan Rony Abdullah Fitur dan Manfaat BEP (Break Even point) 1. Sebagai bahan evaluasi2. Bahan referensi perhitungan keuntungan3. Seperti perkiraan waktu pengembalian investasi4. Analisis profitabilitas usaha 5. Memberikan informasi kepada investor tentang unsur-unsur BEP1. Biaya perbaikan (fixed cost) 2. Biaya variabel (variable cost)3. Biaya campuran (Mixed cost)4. COGS (Harga Pokok Barang)5. Rumus margin keuntungan untuk menghitung BEP (Profit Point) 1. Rumus satuan 2 BEP. Rumus BEP Rupiah 3. Rumus Profit BEP Cara Menghitung BEP (Cost Recovery Point) Contoh I Perhitungan BEP Satuan Contoh II Perhitungan BEP Rupiah Contoh III Perhitungan Faktor Kenaikan BEP Profit BEP (Inkremental Profit Point) Apa itu BEP (Inkremental Profit Point) ) )? Ilustrasi grafik titik impas (Sumber: Freepik.com) BEP merupakan singkatan dari titik impas, yang secara sederhana diartikan sebagai persamaan antara modal dan pendapatan sehingga tidak ada untung dan tidak ada rugi, artinya posisi grafik berada pada titik impas. titik 0. Biasanya hal ini terjadi bila perusahaan menggunakan biaya tetap dan volume penjualan hanya mampu menutupi biaya tetap dan biaya variabel. Tanda suatu perusahaan memperoleh keuntungan apabila volume penjualan lebih besar dari jumlah biaya variabel yang dikeluarkan dan sebaliknya. Pengertian BEP Menurut Ahli Garrison dan Noreen Para ahli pertama yang berpendapat tentang pentingnya BEP adalah Garrison dan Noreen, mereka mengatakan bahwa BEP adalah jumlah penjualan yang cukup untuk menutupi seluruh biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan pengguna. Besarnya total nilai penjualan produk tersebut dapat dilihat dari keuntungan dari laba bersih yang sesuai dengan biaya proses produksi. Ia juga menambahkan, Profit Point merupakan laba sebelum pajak dan bunga yang dapat diartikan sebagai penjumlahan penjualan sebelum pajak dan bunga. Oleh karena itu, estimasi BEP memerlukan ketelitian karena banyak detail yang perlu diperhatikan juga. Henry Simamora, Bambang Rianto dan Rony Pandangan yang hampir sama juga dijelaskan dalam buku Henry Simamora, Bambang Rony, dimana mereka menjelaskan bahwa BEP artinya nilai pendapatan dari total penjualan mempunyai nilai yang sama dengan total biaya selama produksi. . Abdullah Pengertian break even point selanjutnya disampaikan oleh Abdullah, seorang pakar manajemen yang mengatakan bahwa break even point merupakan salah satu indikator yang dijadikan tolak ukur dalam analisis cost-volume-profit. Oleh karena itu, nilai event breakpoint dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual suatu produk setelah menilai kondisi keuangan perusahaan. Seperti menentukan angka produksi minimum, menentukan persentase penurunan penjualan maksimum, dan menentukan jumlah jasa atau produk yang terjual. Baca Juga: Pengertian Break Even Point (BEP) dan Cara Perhitungannya Fungsi dan Manfaat BEP (Break Even Point) Ilustrasi Fungsi BEP Bagi Bisnis (Sumber: Freepik.com) Break even point mempunyai beberapa fungsi dan manfaat antara lain: 1 • Sebagai bahan evaluasi Dengan cost recovery, suatu perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi keuangan dan penjualannya. Sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi kedepannya. Evaluasi yang dilakukan bisa terkait penetapan harga produk, penetapan volume penjualan minimum, dan lain-lain, seperti dijelaskan Abdullah. 2. Bahan Acuan Perhitungan Laba Fungsi dan keunggulan BEP adalah sebagai bahan acuan penghitungan laba. Dengan menghitung BEP, suatu perusahaan dapat menentukan berapa besar keuntungan yang akan diperoleh melalui penetapan harga, penjualan, dan lain-lain. Perhitungan keuntungan ini dapat dilakukan dengan menghitung titik impas kemudian menambahkan margin keuntungan yang menjadi tolak ukur keuntungan dari setiap produk yang akan dijual. 3. Sebagai perkiraan waktu pengembalian modal, hampir tidak jarang sebuah perusahaan mengalami kerugian di awal perjalanannya karena produk yang dipasarkan belum sepenuhnya diketahui banyak orang. Karena tidak selalu ingin mengalami kerugian maka perusahaan harus melakukan evaluasi secara berkala, melalui titik impas ini perusahaan akan mengetahui kapan perusahaan mengalami kerugian dan keuntungan. 4. Analisis profitabilitas bisnis Manfaat event breakpoint selanjutnya adalah analisis bisnis untuk mengetahui seberapa besar dan akurat keuntungan suatu perusahaan. Selain itu BEP juga bisa menjadi langkah perusahaan untuk membatasi produksi dan sejenisnya untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang akan terjadi. 5. Informasi bagi investor Hal berikutnya yang dapat diperoleh dari perhitungan titik impas adalah sebagai pemberitahuan kepada investor mengenai jumlah investasi yang diperlukan untuk menyeimbangkan kembali pengeluaran awal. Elemen-elemen yang terdapat dalam BEP Untuk menghitung nilai titik impas yang benar, ada beberapa elemen dasar untuk menghitung titik impas, antara lain: 1. Biaya tetap (fixed cost) Elemen pertama dari titik impas – the break -titik genap merupakan biaya tetap, artinya biaya pokok yang harus selalu dibayar oleh suatu perusahaan, baik perusahaan tersebut memproduksi barang atau tidak. Misalnya : Biaya sewa gedung, perawatan mesin produksi, kendaraan, dll. 2. Biaya variabel Berikutnya adalah unsur biaya variabel, berbeda dengan biaya tetap, biaya ini akan mengikuti besarnya output yang dihasilkan perusahaan. Seperti: Biaya bahan mentah, barang sekali pakai, tenaga kerja, dll. 3. Biaya Campuran Biaya campuran merupakan salah satu unsur titik impas berikutnya, seperti namanya unsur ini merupakan gabungan antara biaya tetap dan biaya variabel dengan nilai standar yang harus dibayarkan tanpa memperhatikan ada atau tidaknya kegiatan produksi. Perlu diketahui bahwa jumlah produksi yang dilakukan akan terus meningkatkan produksi. Contohnya adalah tagihan air, biaya listrik, bensin, dan lain-lain. 4. HPP (Harga Pokok Penjualan) Selanjutnya adalah HPP/Harga Pokok Penjualan. Elemen ini dapat ditentukan setelah menjumlahkan semua biaya. COGS hanyalah harga asli yang nilai nominalnya sama dengan titik impas dengan nilai keuntungan 0. Baca juga : Cara menghitung COGS (Harga Pokok Barang) dengan mudah dan lengkap 5. Margin Keuntungan Elemen terakhir yang harus di masuk BEP adalah unsur keuntungan, unsur ini merupakan unsur penting yang harus ditambahkan pada harga produk. Tidak ada aturan khusus dalam menentukan besar kecilnya keuntungan sesuai harga jual produk yang diinginkan. Rumus Menghitung BEP (Recovery Point) Ada beberapa cara menghitung titik impas (Sumber: Freepik.com) Ada beberapa rumus dan cara yang biasa digunakan untuk menghitung titik impas, antara lain: 1. Rumus BEP-satuan Untuk menghitung BEP satuan , anda dapat menggunakan rumus sebagai berikut, BEP = Biaya Tetap (Fixed Cost)/ (Harga Satuan – Biaya Variabel) Secara sederhana : BEP = FC/ (PU – VC) 2. Rumus BEP Rupiah Sedangkan untuk menghitung BEP Rupiah dapat menggunakan rumusnya sebagai berikut : Rumus BEP Rupiah = Biaya tetap (fixed cost)/ (Margin / harga satuan) Cukup BEP = FC/(M/P) 3. Rumus Keuntungan BEP Untuk menghitung keuntungan BEP anda dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Keuntungan BEP = (biaya tetap + target keuntungan) ÷ (harga satuan – harga variabel per unit) Cara menghitung BEP (Budget Break-Even Point) Untuk memudahkan proses penyajian cara menghitung titik impas, perlu diberikan contoh, berikut adalah perusahaan contoh dan simulasi saat menghitung BEP-SITUASI PERUSAHAAN PT Sukses Selalu menentukan harga jual per produk Rp 100.000, dengan biaya tetap per bulan Rp 1.000.000 dan biaya variabel Rp 50.000/unit. Contoh I Perhitungan unit BEP Berapa unit yang harus terjual agar mencapai titik impas? Jadi : BEP = FC/ (PU – VC) BEP = Rp. 1.000.000 ÷ (Rp. 100.000 – Rp. 50.000) = 20 unit. Oleh karena itu, PT Sukses selalu membutuhkan 20 unit agar produknya mencapai titik impas. Contoh II Perhitungan BEP Rupiah Berapa penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas? Jadi : BEP = FC/(M/P) BEP = Rp. 1.000.000 ± (Rp. 100.000 – Rp. 50.000) ± Rp. 100.000 = Rp. 2.000.000 Catatan: perhitungan kedua ini memerlukan mengetahui nilai kontribusi dan nilai margin produk. Berdasarkan perhitungan di atas, ditetapkan bahwa perusahaan harus mencapai penjualan produk sebesar Rp. 2.000.000 untuk mencapai titik impas. Hasil perhitungan pertama dan perhitungan kedua harus direkonsiliasi hingga diperoleh nilai titik nol yang benar. Contoh III Perhitungan Keuntungan BEP Untuk menargetkan keuntungan sebesar Rp 20.000.000, berapa minimal penjualan unit yang harus dilakukan? Maka : Keuntungan BEP = (biaya tetap + target keuntungan) ÷ (harga satuan – biaya variabel per unit) Keuntungan BEP = (Rp.1.000.000 + Rp.20.000.000) ÷ (Rp.100.000 – Rp.50.000) — – – – —– = Rp 21.000.000 ÷ Rp 50.000 = 420 unit Jadi perusahaan PT Sukses harus selalu menjual 420 unit agar mendapat keuntungan Rp 20.000.000 Perhitungan BEP manual bagi sebagian orang rumit, apalagi bagi yang sibuk sehingga tidak’ tidak punya waktu untuk membuat perhitungan dengan cara terbaik. Untuk mengatasi semua itu, Anda bisa menggunakan software cloud akuntansi beserta fitur untuk mencatat transaksi pembelian dan penjualan beserta laporan keuangan dengan standar akuntansi. Klik pada laporan dan siap. Faktor-Faktor yang Menaikkan BEP (Cost Break-Even Points) Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan break even point terus meningkat, antara lain : Semakin banyak penjualan ke konsumen maka usaha tersebut banyak diminati, hal ini akan membuat usaha tersebut semakin laris. menyempurnakan produknya sesuai kebutuhan. Terdapat kenaikan biaya produksi dari biasanya. Terdapat biaya perbaikan peralatan produksi. Demikian informasi BEP/break even point beserta definisi, rumus, unsur dan berbagai informasi terkait lainnya. Semoga bermanfaat.

Baca juga  Sikap Badan Kita Pada Saat Melompat Ke Samping Adalah

Kepanjangan Dari Bep Adalah

Biaya operasional merupakan aspek penting dalam menjalankan bisnis. Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional bisnis,

Bep Investasi: Pengertian, Manfaat, Dan Cara Menghitungnya Secara Mudah

Ulasan kali ini akan membahas

Kepanjangan dari cctv adalah, kepanjangan dari erp adalah, kepanjangan dari vps adalah, kepanjangan dari html adalah, kepanjangan dari modem adalah, aids adalah kepanjangan dari, kepanjangan dari hiv adalah, kepanjangan dari ipal adalah, kepanjangan dari nib adalah, kepanjangan dari seo adalah, kepanjangan dari iso adalah, kepanjangan dari pabx adalah