Kecil Di Jakarta Besar Di Aceh

Kecil Di Jakarta Besar Di Aceh – Aceh Besar – Berkunjung ke Aceh, tak lengkap rasanya jika tidak membawa pulang jajanan atau kuliner favorit di beranda kawasan Mekkah.

Misalnya saja di Kabupaten Aceh Besar, ikan asin Lhoksudu kerap diburu warga sekitar dan daerah lain untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh khas daerah tersebut.

Kecil Di Jakarta Besar Di Aceh

Salah satu pedagang ikan asin, Sanusi, mengaku sudah 10 tahun berjualan di jalan raya Banda Aceh-Aceh Besar. Ikan asin yang dijualnya banyak dicari wisatawan dari luar daerah, khususnya Malaysia, sebelum merebaknya pandemi penyakit virus corona (COVID-19).

Pkp Aceh Singkil

“Mereka membelinya untuk oleh-oleh, tapi sejak COVID-19 pembelinya berkurang karena wisatawan juga minim akibat pembatasan sosial penjarakan,” ujarnya, Senin (30/3).

Menurut dia, pembeli ikan asin paling ramai saat hari raya. Bahkan saat Hari Raya Idul Fitri pun, masyarakat Medan, Pekanbaru, dan Jakarta kerap memburunya untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga.

“Kalau di akhir pekan, pendapatannya bisa mencapai Rp3 juta hingga Rp4 juta per hari. Namun, di hari-hari biasanya kurang dari Rp1 juta,” ujarnya.

Penjual ikan asin terlihat berjualan di pinggir jalan mulai pukul 07:00 WIB hingga 23:00 WIB.

Pola Keruangan Kota, Ciri Ciri & Strukturnya

Berbagai jenis ikan dijual. Misalnya ikan teri, udang sabu, fiedang, kresek, peda, talang, kerapu, tenggiri, cumi dan gurita.

Harganya juga bervariasi tergantung jenis dan ukurannya. Cumi kering dihargai Rp 20 ribu per cangkir kecil, gurita kering dihargai 50 ribu hingga 200 ribu rupee, ikan talang dihargai 120 ribu hingga 150 ribu rupee, dan ikan kakap. Dijual seharga Rp 150.000,” ujarnya.

Berbeda dengan daerah lain, ikan asin di Loksedu dijual dengan takaran tradisional khas Aceh, satu bambu setara dengan sekitar 1,5 kilogram (kg).

Selanjutnya ikan teri yang dijual di Lhoksudu dijemur tanpa menggunakan garam, sehingga rasanya hambar kecuali ikan teri yang dijemur dengan sedikit garam.

Musim Durian Di Aceh

Lebih lanjut, Sanusi mengatakan, ikan asin yang dijual di kawasan Lhoksudu diperoleh dari ikan segar di PPI Lhoksudu dan diolah tanpa bahan pengawet.

Lebih lanjut ia mengatakan, “Masyarakat pada umumnya mengira ikan asin terbuat dari ikan busuk, namun tidak demikian halnya dengan kami.”

Baca juga  Informasi Yang Terdapat Pada Teks Eksplanasi Umumnya Ditulis Berdasarkan

“Dari sini, pelanggan yang rumahnya jauh bisa pesan lagi dari sana,” kata Bismi, penjual ikan asin lainnya.

Kebanyakan dari mereka yang memesan ingin mengirimkannya sebagai oleh-oleh kepada kerabatnya yang berada di luar daerah atau provinsi.

Tebak Tebakan Lucu: Kecil Di Jakarta Besar Di Aceh, Apakah Itu? Coba Jawab Jika Kamu Benar Benar Pintar

JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Eric Thohir akan menindak tegas wasit Liga Indonesia yang…

Aceh Barat – Dua orang nelayan di Aceh Barat diduga menjadi bagian dari peredaran sabu. Dua warga di wilayah…

Lhokseumawe – Aparatur Sipil Negara Lhokseumawe dan Satuan Polisi Wilayatul Hisbah menggerebek sebuah salon di Gampong Kampung Jawa…

BANDA ACEH – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia ACE, Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak mengatakan, pekan ini…

Makanan Khas Aceh,bikin Ngiler Dan Berhasil Menggugah Selera

Oleh Fauzan Azima* Pada zaman dahulu kala, ada seorang raja bernama Malim dan ratunya bernama Suri. Mereka berbakat…

Oleh Firli Bahuri* Umat Islam sedunia khususnya di Indonesia, hari ini Kamis, 28 September 2023 kembali memperingati Maulid… Kebijakan Akses Terbuka Kelembagaan Program Open Access Pedoman Terbitan Khusus Proses Editorial Etika Penelitian dan Publikasi Artikel Biaya Pengolahan Penghargaan Testimonial

Semua artikel yang diterbitkan oleh segera tersedia di seluruh dunia di bawah lisensi akses terbuka. Tidak diperlukan izin khusus untuk menggunakan kembali seluruh atau sebagian artikel yang diterbitkan, termasuk gambar dan tabel. Untuk artikel yang diterbitkan di bawah lisensi Open Access Creative Commons CC BY, bagian mana pun dari artikel tersebut dapat digunakan kembali tanpa izin, asalkan artikel aslinya dikutip dengan jelas. Silakan lihat https:///openaccess untuk informasi lebih lanjut.

Makalah bermain mewakili penelitian paling maju dengan potensi signifikan yang memberikan dampak besar di lapangan. Makalah yang khas harus berupa artikel asli yang signifikan yang menggabungkan berbagai teknik atau pendekatan, memberikan pandangan untuk arah penelitian di masa depan, dan menjelaskan potensi penerapan penelitian.

Tebak Tebakan Lucu Receh Tapi Susah Ditebak, Bikin Ngakak Sekaligus Jengkel

Makalah permainan diserahkan oleh editor ilmiah melalui undangan atau rekomendasi pribadi dan harus menerima umpan balik positif dari pengulas.

Artikel Pilihan Editor didasarkan pada rekomendasi dari editor ilmiah jurnal di seluruh dunia. Para editor memilih sejumlah kecil artikel yang baru diterbitkan di jurnal yang mereka yakini akan menarik minat pembaca, atau penting dalam bidang penelitian terkait. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran singkat dari beberapa karya paling menarik yang diterbitkan di berbagai bidang penelitian jurnal.

Baca juga  Berikut Yang Tidak Termasuk Ciri-ciri Karakteristik Wirausahawan Adalah

Oleh Muhammad Irham Muhammad Irham Skillit Preprints.org Google Cendekia 1, 2, 3, *, Ichsan Rusidy Ichsan Rusidy Skillit Preprints.org Google Cendekia 2, 4, Heckel A. Haridhi Hekal A. Haridhi Skillit Preprints.org Google Scholar 2, 4 , Ichsan Setiawan Ichsan Setiawan Skillit Preprints.org Google Scholar 2, 4, Yopi Ilhamsyah Yopi Ilhamsyah Skillit Preprints.org Google Scholar 2, 4, Harian Anwar Anwar Daily Skillit Preprints.org Google Scholar 3 , 5, Pracetak Muhammad Rusdi Muhammad. org Google Cendekia 3, 6 dan Annisa Mardiah Siregar Annisa Mardiah Siregar Scilit Preprints.org Google Cendekia 1, 2

Diterima: 9 Juni 2021 / Direvisi: 15 Juli 2021 / Diterima: 22 Juli 2021 / Diterbitkan: 28 Juli 2021

Simbol Agama Dan Perjuangan Rakyat Aceh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa rentan pesisir barat Aceh Besar, Provinsi Aceh, Indonesia ditinjau dari morfologi pantainya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2020 dan pengolahan datanya dilakukan di Laboratorium Sistem Informasi Geografis Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Siah Kuala. Metode yang digunakan adalah Indeks Kerentanan Pantai (CVI) dengan empat parameter geologi yaitu parameter geomorfologi, elevasi pantai, kemiringan pantai dan perubahan garis pantai. Hasil yang diperoleh dari metode CVI menunjukkan bahwa 20,60% wilayah pantai barat Aceh Besar yang mempunyai total panjang garis pantai 93,2 km termasuk dalam kategori kerentanan sangat tinggi (19,2 km), sedangkan 23,18% (21,6 km). pada kategori kerentanan tinggi, 8,80% (8,2 km) dalam kategori sedang, 6,44% (6 km) dalam kategori rendah, dan 40,99% (38,2 km) dalam kategori sangat rendah. Kecamatan yang tergolong kerentanan sangat tinggi adalah Peukanbada (7,94%), Lupung (6,22%), Lhung (4,94%) dan Lhokanga (1,50%). Secara geomorfologi wilayah dengan sensitivitas sangat tinggi umumnya berupa pantai berpasir dengan kemiringan yang sangat landai, sedangkan secara geomorfologi wilayah dengan sensitivitas sangat rendah mempunyai dataran tinggi dan pantai berbatu.

Kabupaten Aceh Besar terletak di Provinsi Aceh di ujung Pulau Sumatera, Indonesia, terbagi menjadi dua lokasi pesisir, yaitu Pesisir Utara Aceh Besar dan Pesisir Barat Aceh Besar. Luas perairan laut adalah 2.796 km

Dan Aceh Besar mempunyai garis pantai sepanjang 344 km [1]. Zona pesisir ini sangat dipengaruhi oleh fenomena alam, lingkungan sekitar, dan fitur antropogenik [2, 3]. Rukin [4] menyatakan bahwa wilayah pesisir mempunyai keunikan bentang alam dan karakteristik sosial ekonomi yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, dan aktivitas manusia tersebut biasanya menimbulkan dampak jangka panjang berupa perubahan pantai jika tidak dikelola dengan baik [5, 6]. Aktivitas sosial ekonomi dan proses geo-oseanografi yang dilakukan manusia dapat menyebabkan perubahan morfologi di pesisir pantai [7, 8]. Karena lingkungan pesisir sangat rentan dan sensitif terhadap perubahan, penilaian yang cermat terhadap isu-isu kritis dan kekurangannya diperlukan sebelum penerapan intervensi atau strategi apa pun yang melibatkan sistem pesisir [9,10].

Baca juga  Menerapkan Nilai-nilai Pancasila Merupakan Titik-titik Setiap Penduduk Indonesia

Morfologi pesisir Aceh mengalami perubahan yang cukup signifikan, terutama pada tahun 2004 ketika terjadi bencana tsunami yang melanda perairan Aceh [11, 12]. Siamsidik dkk. [13] menyelidiki pemulihan morfologi pantai kota Banda Aceh 10 tahun setelah tsunami Aceh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian morfologi pantai di Banda Aceh telah mengalami perubahan yang signifikan dan masih belum stabil, meskipun ada bagian lain yang relatif mengalami stabilitas. Menurut penelitian pada (2014), perubahan morfologi pantai berkaitan dengan proses geo-oseanografi di wilayah pesisir. Proses-proses tersebut terjadi sebagai akibat dari keseimbangan alam yang terjadi di alam, seperti gelombang besar yang disebabkan oleh badai, banjir yang disebabkan oleh air pasang, atau erosi dan sedimentasi yang disebabkan oleh erosi tanah.

Kondisi Bencana Alam Di Aceh Tiga Tahun Terakhir, Ini Tahun Paling Sering Terjadi Bencana » Dialeksis :: Dialetika Dan Analisis

Josidavathy [17] mengidentifikasi hubungan antara morfologi pantai dan kerentanan pantai menggunakan parameter geologi dan fisik pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh wilayah pesisir yang diteliti memiliki kerentanan yang tinggi, meskipun terdapat 10 parameter fisik yang digunakan. Sementara itu, Pramanik dkk. [18] Secara geologis parameter fisik pantai diklasifikasikan menjadi empat variabel yang diteliti yaitu geomorfologi, variasi pantai, ketinggian pantai, batimetri dan kemiringan pantai. Tipe geomorfologi suatu wilayah pesisir merupakan salah satu aspek yang digunakan untuk menunjukkan kerentanannya [19, 20].

Indeks Kerentanan Pesisir telah diteliti oleh banyak peneliti. Penulis [7] melakukan penelitian tentang indeks kerentanan pesisir dalam kaitannya dengan kenaikan permukaan laut di Ghana, Afrika Barat. Selanjutnya Pramanik dkk. [18] Sensitivitas pesisir terhadap kenaikan permukaan laut juga dinilai di sepanjang pantai Krishna Godavari di India timur. Selain itu, penulis penelitian lain meninjau kerentanan pesisir Andhra Pradesh, India dengan mengevaluasi pengumpulan data, tingkat risiko, dan strategi mitigasi [21]. Temuan-temuan dari studi-studi ini menjelaskan mengapa penilaian kerentanan pesisir mempunyai pendekatan dan metode analitis yang sangat berbeda karena, meskipun memiliki landasan saling ketergantungan dan keterkaitan yang sama, wilayah pesisir mempunyai kondisi yang sangat kompleks. Penelitian mengenai Indeks Kerentanan Pesisir di Indonesia, antara lain, dilakukan oleh [22] yang menganalisis kerentanan pesisir terhadap bahaya permukaan laut.

Tempat wisata di aceh besar, hotel di aceh besar, wisata di aceh besar, rumah makan aceh di jakarta, makanan aceh di jakarta, mess aceh di jakarta, lowongan kerja di aceh besar, pantai di aceh besar, wisma aceh di jakarta, rujak aceh di jakarta, mie aceh di jakarta, kopi aceh di jakarta