Istilah Bhinneka Tunggal Ika Berasal Dari Kitab Sutasoma Karangan

Istilah Bhinneka Tunggal Ika Berasal Dari Kitab Sutasoma Karangan – Kisah Bhinneka Tunggal Ika – Negara Indonesia dengan keberagamannya baik dari segi agama, warna kulit, suku, bahasa, yang kemudian menjadikannya sebagai negara yang majemuk dan berdaulat. Hal ini terlihat dari masa sebelum kemerdekaan, hampir setiap anak di tanah air dari berbagai suku juga ikut berjuang untuk kemerdekaan.

Para pemimpin bangsa kemudian menyadari sendiri tantangan yang mereka hadapi karena keragaman ini. Keanekaragaman ini kemudian menjadi kenyataan yang tak terhindarkan. Kebhinekaan adalah dasar dari realitas yang sudah ada di tanah air, sedangkan Singularitas adalah cita-cita nasionalisme.

Istilah Bhinneka Tunggal Ika Berasal Dari Kitab Sutasoma Karangan

Semboyan ini kemudian menjadi jembatan menuju terciptanya negara yang berdaulat. Simak penjelasan lebih lengkap tentang Binneka Tunggal Ika di bawah ini:

Apa Arti Semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Jawaban!

Secara harfiah, kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno. Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti yang berbeda-beda tetapi tetap satu. Binneka Tunggal Ika adalah semboyan negara Indonesia dan ditulis dengan lambang Garuda Pancasila.

Konsep Bhinneka Tunggal Ika sendiri diambil dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 Masehi.

Ditinjau dari segi terminologi, kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang jika dibagi menjadi Bhinneka memiliki beberapa arti atau berbeda.

Sehingga makna Bhinneka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi tetap satu. Artinya dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia mengakui realitas bangsa yang majemuk (suku, bahasa, agama, ras, golongan, dan lain-lain), namun tetap menjaga persatuan.

Bhinneka Tunggal Ika: Arti, Makna, Prinsip Dan Contoh Pengalamannya

Dalam Nyoman Pursika (2009) dalam jurnal Analysis A Study of the motto “Bhinneka Tunggal Ika” beliau mengatakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan cerminan keseimbangan antara cerminan keseimbangan antara unsur-unsur antar-pemisahan yang menunjukkan keragaman dan unsur persamaan yang ada. menunjukkan kesatuan.

Bhinneka Tunggal Ika mendefinisikan keharmonisan khusus antara keragaman dan singularitas, antara keragaman dan homogenitas, antara keragaman dan kesatuan, antara banyak hal dan satu hal, atau antara pluralisme dan monisme.

Awalnya, Bhinneka Tunggal Ika digunakan untuk mengungkapkan semangat toleransi beragama antara Hindu dan Budha. Setelah dijadikan semboyan bangsa Indonesia, konteks “Bhinneka” atau perbedaannya menjadi lebih luas, tidak hanya perbedaan agama, tetapi juga suku, bahasa, ras, golongan, budaya, adat istiadat bahkan bisa ditarik perbedaan menjadi lebih kecil. cakupan. tingkat seperti perbedaan pendapat, pemikiran/pendapat, kesukaan, hobi.

Baca juga  Melempar Bola Sampai Mengenai Tubuh Regu Pemukul Merupakan Cara Untuk

Bhineka Tunggal Ika merupakan salah satu dari empat pilar nasionalisme, selain Pancasila. Undang-Undang Dasar 1945, NKRI merupakan nilai yang wajib diterapkan bagi seluruh warga negara Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam kitab Pancasila.

Arti Bhinneka Tunggal Ika Bagi Bangsa Indonesia Yang Perlu Diketahui

Istilah “Bhinneka Tunggal Ika” diambil dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Kata tersebut terdapat pada ayat 5 pasal 139. Ayat ini secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Menurut jurnal Let. Kol. Czi dr. Syafril Hidayat, psc, M.Sc tentang Bhinneka Tunggal Ika, dalam buku Bung Hatta Menjawab (1979), Mohammad Hatta menulis bahwa lambang ini dicetak setelah kemerdekaan, setelah kemerdekaan. oleh Sultan Abdul Hamid (di Pontianak) dan penggunaannya ditetapkan oleh kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950 sebagai lambang lambang negara.

Melalui semboyan ini, Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bhinneka Tunggal Ika sendiri pertama kali dipelajari oleh Profesor H. Kern (1888). Semboyan itu sendiri awalnya dicetak di atas lontar yang disimpan di Perpustakaan Kota Leiden (Purusadasanta atau Sutasoma).

Semboyan ini kemudian direvisi oleh Muhammad Yamin pada tahun-tahun berikutnya, kemudian ia tulis dalam bukunya 6000 tahun Merah Putih pada tahun 1954.

Pengertian Bhineka Tunggal Ika Dalam Buku Sutasoma

Sejarah semboyan Bhinneka Tunggal Ika telah melalui proses evolusi dan kristalisasi mulai dari sebelum kemerdekaan, pergerakan nasional pada tahun 1928 hingga berdirinya Republik Indonesia pada tahun 1945.

Setelah dijadikan sebagai lambang bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika telah menjadi pernyataan bangsa Indonesia yang mengakui realitas bangsa yang majemuk namun tetap menjaga persatuan.

Mengapa menderita? Karena toleransi dapat mencairkan perbedaan sehingga tidak ada lagi perpecahan atau konflik. Oleh karena itu, keragaman harus didefinisikan oleh masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme yang dilandasi oleh kekuatan spiritualitas. Perbedaan suku, agama dan ideologi.

Ada 5 agama di Indonesia, namun menurut sila pertama Binneka Tunggal Ika, perbedaan dalam urusan agama harus dicari common denominatornya, atau dengan kata lain menemukan kesamaan dalam perbedaan agar masyarakat Indonesia dapat hidup rukun berdampingan. samping. .

Bacalah Teks Di Bawah Ini Dan Isi Pertanyaan Nya Dengan Benar . Lambang Negara Kita Burung Garuda.

Begitu juga dengan berbagai aspek lainnya dengan segala perbedaan yang ada di Indonesia, seperti adat dan budaya masing-masing daerah. Keanekaragaman adat dan budaya ini tetap diakui keabsahannya dengan segala perbedaan yang masih bersatu dalam negara kesatuan Republik Indonesia.

Non-sektarian dan eksklusif, artinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak setiap orang Indonesia berhak menganggap dirinya atau golongannya paling benar dibandingkan dengan orang atau golongan lain.

Baca juga  Kisah Nabi Ibrahim Singkat

Sikap sektarian dan eksklusif harus dihilangkan, karena begitu terbentuk sikap sektarian dan eksklusif, akan banyak konflik akibat kecemburuan, kecurigaan, pandangan yang dilebih-lebihkan dan kurang menghargai kelompok atau individu lain.

Bhinneka Tunggal Ika bersifat universal dan menyeluruh. Hal ini dilandasi oleh rasa cinta, hormat, saling percaya dan saling rukun. Dengan demikian, keragaman dapat terintegrasi dalam kerangka Indonesia.

Apa Makna Dari Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika? Materi Ppkn

Homogen artinya tidak boleh ada keragaman yang terlalu banyak, tetapi harus ada titik temu yang membuat semua kepentingan bertemu di tengah-tengah. Hal ini dapat dicapai jika ada sikap toleransi, saling percaya, kerukunan, non-sektarianisme dan inklusivitas di antara masyarakat.

Bhinneka Tunggal Ika mewujudkan nilai-nilai yang meliputi: toleransi, inklusi, perdamaian dan persatuan, serta kesetaraan. Nilai-nilai tersebut tidak memerlukan sifat tertutup atau eksklusif agar dapat menerima keragaman budaya negara dan memenuhi arus globalisasi.

Saling menghormati antar agama, suku, menghargai karya orang lain, bahu-membahu membangun negara tanpa memandang perbedaan suku, budaya dan agama, tanpa mendiskriminasi atau bahkan saling menghina karena dapat menimbulkan konflik dan menjadi yang pertama sumber. merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Semangat gotong-royong bukan hanya tentang gotong-royong membersihkan lingkungan, atau menjaga lingkungan sekitar rumah tetap aman. Namun juga dalam semangat kerjasama untuk memberantas berita bohong atau bohong yang kini tersebar dimana-mana atas nama clickbait.

Bhinneka Tunggal Ika: Pengertian, Arti, Makna Dan Sejarahnya

Biasakan untuk memverifikasi data atau berita yang diterima dan meminta untuk disebarluaskan. Karena jejak digital sangat sulit untuk dihilangkan, alasannya adalah ribuan penipuan menyebar setiap hari dan siap menghancurkan generasi dan kebhinekaan negeri ini.

Untuk memperkokoh sifat gotong royong dan semangat kebangsaan, demokrasi, hukum dan multikulturalisme guna mendukung terwujudnya warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya, buku Penguatan Semangat dan Semangat Kebangsaan menjadi rujukan yang tepat. untuk Gramed.

Dalam kehidupan bersama, di mana kepentingan yang berbeda bertemu, dan tidak semua kepentingan sejalan, pasti akan menimbulkan gesekan bahkan konflik sosial. Dalam situasi demikian, batas-batas antara hak dan kewenangan masing-masing pihak harus jelas, definitif dan proporsional.

Semua warga negara kemudian bebas untuk menuntut haknya, tetapi pada saat yang sama mereka juga harus menghormati hak orang lain. Adil sendiri berarti tidak memihak, tidak tertutup, dan berkelompok. Di sisi lain, bersikap adil atau meminta sikap terbuka yang selalu menyisakan “ruang” untuk kehadiran orang lain.

Kedutaan Besar Republik Indonesia , Di Astana, , Kazakhstan

Praktek menyapa orang lain adalah cara yang bagus untuk menunjukkan sikap yang benar. Menyambut orang lain (siapa saja) adalah langkah awal membangun jaringan sosial yang menjadi kekuatan agar tidak mudah terpecah belah dan saling bertentangan. Berikut beberapa fakta tentang Binneka Tunggal Ika yang perlu Anda ketahui:

Baca juga  Kebutuhan Ikan Untuk Konsumsi Berasal Dari Jenis Ikan

Istilah Bhinneka Tunggal Ika diambil dari Lontar Sutasoma karya Mpu Tantular, seorang penyair yang hidup pada abad ke-14 di Majapahit dan masih menjadi kerabat kerajaan pada masa pemerintahan Raja Rajasanegara. Istilah Bhinneka Tunggal Ika sendiri diambil dari penggalan kakimpoi alias Syair Sutasoma. Berikut bunyinya dalam bahasa Sanskerta, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:

Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan hit the parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalan Śiwatatwa single, Bhinnêka Tunggal Ika tan hana dharma mangrwa.

Artinya: Buddha dan Siwa adalah dua substansi yang berbeda, tetapi bagaimana membedakannya? Karena realitas Jina (Buddha) dan Siwa adalah satu, terbagi, tetapi juga satu. Tidak ada kebingungan dalam kebenaran.

Pdf) Bhinneka Tunggal Ika

Dalam buku yang ditulis oleh Mohammad Hatta berjudul Bung Hatta Menjawab, tertulis bahwa Bung Karno mencetuskan istilah Bhinneka Tunggal Ika, artinya bukan Bung Karno yang mengada-ada, tetapi beliaulah yang mengusulkan penambahan istilah tersebut. pita yang tertangkap oleh burung Garuda.

Burung Garuda sendiri pada awalnya dirancang untuk mengibarkan bendera merah putih, namun kemudian pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika digunakan sebagai lambang negara, yang berarti pemersatu keragaman.

Burung Garuda sendiri menggunakan sayap, sebagai wujud kekuatan bangunan dalam peradaban Indonesia. Elang dari legenda ini berkerabat dekat dengan elang. Burung dilukis di beberapa candi, termasuk Dieng, Prambanan dan Penataran.

Dengan hubungan erat antara pulau-pulau dan Belanda. Transkrip Sutasoma tersebut kemudian menjadi salah satu arsip yang disimpan di Perpustakaan Leiden, dengan ayat yang memuat istilah Bhinneka Tunggal Ika pada halaman 120 lontar Sutasoma.

Ejercicio De Evaluasi 7.1

Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya tentang perbedaan suku dan budaya yang perlu didamaikan, tetapi juga perbedaan pemikiran. Menurut Sultan Hamid, Soekarno menggambarkan Binneka Tunggal Ika sebagai kesatuan pemikiran federal dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (nama Indonesia saat itu).

Teknologi komunikasi kini telah mengubah perang konvensional menjadi perang modern yang menggunakan media massa, internet atau teknologi sebagai media perangnya. Sasarannya tentu saja ketahanan ekonomi, pertahanan dan keamanan, budaya, ideologi, lingkungan dan politik.

Untuk membentengi diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan berbagai upaya yang dilakukan untuk memecah belah negara, bangsa Indonesia harus kembali pada nilai-nilai Pancasila.

Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia, telah tumbuh secara alami dari perjalanan sejarah yang panjang, mewujudkan pandangan, karakter, dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, termasuk Binneka Tunggal Ika. Nilai-nilai luhur Pancasila adalah semangat persatuan, menghargai perbedaan, rela berkorban, pantang menyerah, kerja sama, cinta tanah air, nasionalisme, harapan, kemandirian, persatuan dan kepercayaan.

Bhinneka Tunggal Ika: Arti, Tujuan Dan Maknanya

Pengertian bhinneka tunggal ika dalam buku sutasoma, buku bhinneka tunggal ika, garuda bhinneka tunggal ika, logo bhinneka tunggal ika, bhinneka tunggal ika berasal dari bahasa, bhinneka tunggal ika, foto bhinneka tunggal ika, bhinneka tunggal ika dari kitab, bhineka tunggal ika berasal dari kitab, bingkai bhinneka tunggal ika, istilah bhinneka tunggal ika, indonesia bhinneka tunggal ika