Harapanmu Untuk Layanan Perlindungan Anak

Harapanmu Untuk Layanan Perlindungan Anak – MAKASSAR, – Menyambut tahun politik dan situasi menjelang pemilu 2024, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Makassar meminta warga shelter untuk terus fokus menjalankan tugasnya.

Sebab, para penghuni shelter kini semakin banyak menghadapi permasalahan sehari-hari masyarakat. Hal ini terutama relevan dengan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (KTP/A).

Harapanmu Untuk Layanan Perlindungan Anak

Akibatnya, banyak tempat penampungan menerima banyak pengaduan di luar KTP/A, mulai dari “kasus pencurian unggas hingga utang dan debitur”.

Tiga Dosa Besar” Pendidikan Masih Perlu Diintervensi

“Bantu pemerintah kota meredam konflik yang terjadi. “Kalau hanya perempuan dan anak-anak, silakan rujuk,” sarannya, Selasa (7/9/2023) di Royal Bay Hotel Makassar.

“Saya tidak mengarah ke sana (politik), saya juga bilang kalau ada koordinasi, boleh saja berpolitik, tapi jangan. “Kami fokus pada kasus,” ujarnya saat diwawancarai usai acara pemberdayaan masyarakat Shelter di Hotel Royal Bay, Rabu (8/9/2023).

“Jika orang berbicara tentang keuntungan dan melakukan aktivitas seperti ini, (Tim yang sukses, dll.) Jadi apa yang bisa kita lakukan? Tapi saya harap tidak.

Hapidah juga mengingatkan, sejak awal berdirinya, DPPPA selalu menekankan bahwa pengurus Shelter Residen yang ditunjuk adalah mereka yang bersedia dan jujur ​​bekerja untuk masyarakat.

Pemprov Sulut Dukung Pemenuhan Hak Hak Anak

Kesehatan shelter bagi warga kemungkinan besar akan disampaikan pada forum koordinasi dan kegiatan peningkatan kapasitas yang digelar di Hotel Royal Bay dalam beberapa hari mendatang.

Alita juga mengingatkan bahwa shelter warga adalah kuncinya. Dan hal ini harus ditanamkan pada setiap pengurus.

“Ada banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga. kekerasan seksual, perdagangan manusia, kekerasan dalam pacaran, perceraian dan hal-hal lain dalam keluarga, pekerjaan, dan lain-lain,” jelas Alita yang juga aktivis Yayasan Pemerhati Isu Perempuan Sulawesi Selatan.

Sebab, lanjut Sri, masih banyak kasus yang tidak muncul dan tidak diketahui oleh pihak Puskesmas. Permintaan tersebut dibacakan di hadapan Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin, Sekretaris Daerah Bambang Soekwanto dan pejabat lainnya di Pendopo Bupati, Senin (31/7/2023).

Baca juga  Benda Langit Yang Termasuk Bintang Adalah

Perjalanan Guru Pembimbing Khusus, Mendampingi Layanan Pembelajaran Yang Setara Di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif

Bupati Salva mengaku akan mengikuti suara anak-anak yang membacanya. Ia juga mengapresiasi seluruh pelajar dan aparat kelurahan, desa, dan kelurahan yang berkomitmen untuk bersama-sama membentuk forum anak tersebut.

Bupati juga mengajak kita untuk mempererat kerja sama dan kerja sama dalam mencapai hak dan perlindungan anak.

Sementara itu Permintaan yang disampaikan kepada bupati antara lain peningkatan media ramah anak dan aksesibilitas informasi. Hal ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ramah anak. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya pola asuh orang tua yang baik dan tepat bagi tumbuh kembang anak. Memperkuat implementasi peraturan pencegahan perkawinan anak sesuai Pedoman Layanan Penerapan Tunjangan Pernikahan dan mengupayakan kesadaran masyarakat tentang Bahaya yang terkait dengan pernikahan anak

“Kami meminta pemerintah memastikan pemerataan dan peningkatan ruang kreatif dan rekreasi anak. Untuk mendukung pemanfaatan waktu luang anak,” bunyi salah satu tuntutan.

Akhir Tahun 2021: Potret Suram Kekerasan Seksual Pada Anak

Pemerintah juga diminta meningkatkan fasilitas dan program pelayanan kesehatan di seluruh institusi kesehatan masyarakat ramah anak. Untuk mencegah stunting kematian ibu dan kematian bayi Memperkuat penegakan peraturan di kawasan bebas rokok. serta pembatasan iklan promosi bagi pelanggan rokok secara keseluruhan. Untuk mengurangi prevalensi perokok muda.

“Kami meminta pemerintah memperhatikan anak berkebutuhan khusus dalam membangun infrastruktur di seluruh tempat umum,” lanjutnya.

Anak-anak tersebut juga meminta pemerintah mendistribusikan bantuan pendidikan secara merata kepada anak-anak putus sekolah. dan mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya program wajib belajar 12 tahun bagi anak, memantau dan mengevaluasi kinerja sekolah ramah anak di seluruh lembaga pendidikan, dan meningkatkan jalur sekolah yang aman.

Terakhir, mereka meminta pemerintah memperkuat regulasi untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan. Eksploitasi, penelantaran, perlindungan, diskriminasi dan segala bentuk stigmatisasi anak dan mengajak warga untuk menghentikan segala aktivitas dan tindakan yang dapat menyebabkan kejadian tersebut.

Pink Travelogue: January 2021

Pembunuhan Lola Hasiya Direkonstruksi, Tiga Tersangka Ungkap 24 TKP di Jember Diduga Toko Pupuk Subsidi Jual Lebih Banyak dari HET Legal Jember Kasus Demam Berdarah di Situbondo Januari Capai 40 Kasus Jember Kesehatan Stabilkan Harga Sembako Banyuwangi Gelar Operasi Pasar Daerah Jember

Baca juga  Alat Yang Berbentuk Balok Yang Berfungsi Untuk Meletakkan Patung Disebut

Ini link siaran langsung pusat berita Indonesia vs Jepang Dilihat 43476 kali Chelsea ke Piala Liga Inggris. Babak final menunggu News Center Fulham-Liverpool Dilihat 8268 kali Jepang bertemu Indonesia Tim ‘Garuda’ memakai baju merah News Center sudah dilihat 9076 kali Palestina kalah dari Hongkong 3 -0 Posisi News Center Indonesia penting Dilihat 10226 kali Kickoff Jepang vs Indonesia Dijadwalkan 18.30 WIB News Center Dilihat 53555 kali: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Pupayoka menyampaikan pidato dan serial Kegiatan perayaan Hari Anak Sedunia 2023/Foto: Kementerian PPPA

Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Pupayoka mengatakan Hari Anak Sedunia merupakan penggerak kesadaran kolektif untuk menunjukkan kepada dunia bahwa dunia ini tepat untuk anak. Termasuk pada pemilihan umum (pemilu) demokratis 2024.

“Hari Anak Sedunia tahun ini bertepatan dengan gejolak politik menjelang Partai Demokrat 2024, para Menteri PPPA mengajak semua pihak untuk berkomitmen tidak mengeksploitasi anak dalam pemilu,” tegas Menteri PPPA, Senin (20/11/2023).

Cd4df Buku Dukungan Psikososial Anak Terdampak Bencana Alam Pdf

Komitmen tersebut diperkuat dengan penandatanganan Surat Edaran Bersama (SEB) dengan Kementerian Dalam Negeri. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) merupakan bentuk kehadiran negara untuk melindungi anak-anak Indonesia melalui demokrasi dan demokrasi.

Tujuan SEB adalah melindungi dan memenuhi hak-hak anak dengan tidak mengeksploitasinya. Melindungi anak-anak dari mobilisasi pemilu serta pendidikan politik dan keterbukaan akses informasi bagi pemilih pemula yang berusia di bawah 18 tahun.

Dalam memperingati Hari Anak Sedunia tahun ini, para Menteri PPPA juga menegaskan bahwa pencapaian hak-hak anak merupakan tanggung jawab bersama. Dan hal ini tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah federal. Namun juga pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga masyarakat, serta media dan konten kreator.Beberapa konten kreator juga mendapat penghargaan pada hari ini, antara lain Kimbab Family, Arinaga Family, dan Lagu Balita Indonesia.

“Hari ini kami juga menyoroti para YouTuber, para konten kreator yang telah melakukan kerja luar biasa, kami mengucapkan selamat dan terima kasih sebesar-besarnya karena telah berperan penting dalam memenuhi hak dan melindungi anak dengan menyebarkan informasi positif dan mendidik. Kami berharap hari ini “dapat meningkatkan semangat para YouTuber untuk menciptakan konten anak-anak yang lebih orisinal dan inovatif,” ujarnya.

Baca juga  Apakah Putri Kemala Sari Mengetahui Penyamaran Indera Bangsawan

Menjamin Pendidikan Anak, Melek Asuransi Pendidikan

Selain itu, Menteri PPPA juga mengundang anak-anak dan peserta untuk merefleksikan penderitaan anak-anak lain. itu tidak dalam kondisi baik untuk sesaat Dia mengundang anak-anak Mohon doanya untuk anak-anak. yang masih berjuang untuk mendapatkan keadilan tidak dilindungi dan hidup dalam ketakutan yang masih mempengaruhi mereka.

Hari ini juga diluncurkan Kebijakan Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial (Voice Your Thoughts) yang bekerja sama dengan Kementerian PPPA dan UNICEF.

Kementerian PPPA juga memberikan beberapa penghargaan tematik pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak pada tahun 2023, antara lain Proyek Sekolah Ramah Anak (SRA), Proyek Pelayanan Ramah Anak dan Pusat Kesehatan Masyarakat (PRAP), Proyek Pusat Informasi. .Ramah Anak (PISA), Proyek Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA), Proyek Tempat Penitipan Anak Ramah Anak atau Taman Asuh Ceria (TARA), Proyek Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) dan Proyek Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak (LPKRA).

Peringatan Hari Anak Sedunia tahun ini merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian PPPA dan banyak pihak lainnya. “Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Taman Impian Jaya Ancol dan Dufan atas partisipasinya dalam acara ini. sehingga anak-anak Habiskan waktu luang dengan bermain bebas dan berekspresi,” kata Menteri PPPA.

Meningkatkan Kepercayaan Diri, Webinar Push Away Insecurity Punya Tujuan Mendalam

“Juga terima kasih kepada mitra khusus yang mendukung acara ini seperti Lions Club yang memberikan pemeriksaan mata dan kacamata gratis untuk anak-anak, Yayasan Belantara, Budaya Nusantara, Danone dan UNICEF Indonesia, mari kita bekerja sama untuk terus menciptakan lingkungan” anak ramah. Untuk mencapai tujuan Indonesia Ramah Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045,” pungkas Menteri PPPA.

Untuk informasi topik Anak dan Masa Depan Dunia, Suarakan Harapanmu dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia 2023, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bekerjasama dengan kawasan Taman Impian Jaya Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan) .Untuk anak-anak dari berbagai latar belakang untuk mengekspresikan diri, menghabiskan waktu luang, dan berkreasi melalui berbagai materi pembelajaran yang menyenangkan di Dunia Fantasi.

Mereka merupakan anak-anak yang mendapat bantuan dari berbagai lembaga masyarakat, seperti anak-anak dari Sekolah KAMI, Rumah Buku, Save The Children, Child Fund, Jaringan Penghapusan Pekerja Anak (JARAK), ECPAT Indonesia, Wahana Visi Indonesia dan Greater. Forum.

Amir Hamidi, Peneliti Pusat Penelitian Biosistematika dan Evolusioner Menurut organisasi penelitian biologi dan lingkungan BRIN, pada tahun 1985 Den Bosch mencatat 55 spesies ular di Sulawesi. Dua puluh tahun kemudian Khususnya, pada tahun 2005 De Lang & Vogel mengubah jumlah ini menjadi 52 spesies. Tujuh spesies ular baru teridentifikasi di Sulawesi Penemuan baru ini menambah jumlah spesies ular darat di Sulawesi menjadi 60.

P2tp2a Labuhanbatu Terus Sosialisasikan Pelayanan Pengaduan Terhadap Masyarakat