Budaya Brunei Darussalam

Budaya Brunei Darussalam – Payakumbuh () – Kota Payakumbuh merupakan kota yang menjaga tradisi dan beragam kuliner daerah populer. Bahkan, kuliner khas Ranah Minang banyak yang berasal dari kota Paikumbu.

Hal itu diungkapkan Rifana Indira, perwakilan Kedutaan Besar Republik Brunei Darussalam (KBRI), saat berkunjung ke Kota Payakumbuh, Senin (25/11). Kunjungan KBRI Brunei Darussalam di Rendang diawali dengan kunjungan ke desa adat Balai Kaliki Koto Nain Gdang.

Budaya Brunei Darussalam

“Dan perjalanan kami kesini untuk memperkenalkan budaya kota Paikumbu dan tentunya Minangkabau yang nanti akan kita lihat pada kunjungan ke Brunei ini,” kata Rifana.

Malaysia Dan Brunei Ikut Festival Nunukan Gemilang

Delegasi KBRI Brunei membawa 10 orang dalam kunjungan tersebut, dipimpin langsung oleh Rifana Indira, serta beberapa media, biro perjalanan, dan banyak orang berpengaruh yang nantinya akan membantu dalam promosi tersebut.

“Alhamdulillah kami sangat tersanjung dan gembira atas kunjungan rombongan KBRI Brunei ini, semoga kunjungan ini dapat mempererat hubungan Kota Peykumbu dan Brunei Darussalam kedepannya,” kata Irwin.

Selain itu, Wakil Wali Kota juga menyampaikan bahwa Pemkot terlibat langsung dalam membantu melestarikan adat dan budaya di Kota Paikumbukh.

“Saat ini Desa Adat Balai Kaliki masuk dalam daftar wajib bagi Pemerintah Kota Payakumbuh untuk melestarikan adat dan budaya yang ada untuk selamanya, khususnya dalam pengembangan Desa Adat Balai Kaliki, dan kami juga meyakini bahwa tidak ada budaya di kota Pekambuh. Beda sekali dengan Brunei, karena kami juga warga satu keluarga,” jelasnya.

Brunei Darussalam & Uzbekistan

Setelah Kuningan desa adat Balai Kaliki Koto Nan Gdang rombongan dilanjutkan mengunjungi Rendang Center kecamatan Padang Kaduduak dan kecamatan Sichinchin melihat desa Paku Itik dan akhirnya rombongan sampai di kota Payakumbu. Asap iklan

Di kawasan Sichinchin, tim KBRI Brunei Darussalam mencoba merasakan sensasi bebek terbang bersama Ketua Dekranasada Kota Peyakumbuh Hani Riza Flapi dan staf ahli Elfriza Zaharman.

Baca juga  Rapi Itu Indah Kalimat Diatas Termasuk

Warga Brunei yang datang ke kota Rendang takjub melihat bebek bisa terbang dan dipertandingkan sebagai olah raga di Payakumbu. Menurut mereka, hal tersebut baru pertama kali mereka alami karena balap bebek hanya ada di Payakumbu, khususnya di Limopului Luak.

Dihadiri Ketua Disparpora Endiko Jumerel dan Administrator Pelabuhan Kota Pecumbuh, Dt. Rajo Anda bersama joki bebek berpakaian adat Minangkabau dalam pertunjukan singkat.

Budaya Di Brunei Darussalam

“Wisatawan dari Thailand, Korea, dan Malaysia sudah berkali-kali melihat paku bebek kami, tapi ini pertama kalinya bagi warga Brunei,” kata Dt. Akhir masa tinggal

Ketua Dekranasada, Hanni Riza Flapi, tampak turut ambil bagian dalam kemeriahan joki bebek terbang tersebut, bersama Elfriza Zahrman yang akrab disapa Sassy, ​​dan dua perwakilan tamu dari Brunei.

Bebek dilepasliarkan, disambut tepuk tangan para joki dan penonton, disusul tepuk tangan meriah dari masyarakat setempat, betapapun singkatnya, akan selalu terkenang dalam ingatan siapa pun yang pernah mencoba merasakan olah raga komunitas unik ini. . Home / Nasional Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand Daftarkan Kebaya Sebagai Warisan Budaya, Apa Tanggapan UNESCO?

–  UNESCO bereaksi terhadap rencana Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand yang mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya.

Gawai Serumpun Tampun Juah, Acara Budaya Kalbar Yang Libatkan Malaysia Dan Brunei

Hal itu diungkapkan Mo Chiba Mee, Kepala Kebudayaan UNESCO di Jakarta, saat acara We Are Young Creative (KMK) di Gasblock Borobudur, Magelang, Jumat (25/11). Menurut dia, UNESCO belum menerima usulan apa pun.

“Menurut saya, mereka (Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand) masih dalam tahap perencanaan. Pertanyaannya mengapa Indonesia tidak masuk dalam kelompok ini, kata Mo Chiba

“Indonesia belum memastikan apakah mereka mau bergabung dengan grup tersebut atau tidak. Saya kira mereka belum menyelesaikan konsultasi nasionalnya,” kata Mo Chiba.

Selain itu, Mo menegaskan, negara mana pun bisa menjadikan kebaya sebagai warisan budaya jika memiliki nilai. Menurutnya, suatu produk budaya tidak boleh menjadi kompetisi antar negara.

Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat

UNESCO sangat mendorong dan mempromosikan konsep kerja sama. Oleh karena itu, negara mana pun yang menjadikan kebaya sebagai salah satu ciri budayanya dapat menerapkannya bersama-sama.

“Kami tidak ingin hal ini menjadi sumber konflik dan persaingan. “Jadi secara umum sebenarnya kami mendorong nominasi bersama (multinasional),” kata Moe.

Wacana seputar rencana Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand yang mendaftarkan kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO belakangan ini menuai kontroversi.

Baca juga  Bagaimana Sikapmu Jika Ada Teman Yang Sedang Bertikai

Mulai dari masyarakat, pelajar, hingga selebriti Tanah Air menyerukan kepada pemerintah untuk mendaftarkannya ke UNESCO sebagai warisan budaya takbenda. Kampanye oleh Editor 29 Juli 2019 #Brunei Darussalam, #Asosiasi Persahabatan Brunei-Indonesia (BRUDIFA), #Citra Argadia Indonesia, #Dewan Perdagangan dan Usaha Malaya Brunei (DPPMB), #Pangeran Haji Yusuf bin Pangeran Anak Hastmen, #SWW dari Brunei Dewan, #Yun Arjun

Sultan Brunei Sambut Hangat Ratusan Warga Indonesia Peserta Pawai Hari Kebangsaan Ke 36 Negara Brunei Darussalam

, Bandar Seri Begawan – Diplomasi budaya terbukti efektif mempererat hubungan Indonesia dengan Brunei Darussalam. Hal itu dilakukan melalui penampilan seni dan budaya oleh 54 orang perwakilan Citra Argadia Indonesia yang berasal dari Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Bali, Yogyakarta, Jakarta, Banten, dan Maluku Utara.

Demonstrasi tersebut digelar pada 27 Juli 2019 di Aula Diplomatik KBRI Bandar Seri Begawan. Tim Citra Argadia Indonesia tampil di hadapan sekitar 135 orang.

Penonton disuguhkan dengan beragam pertunjukan seni dan budaya seperti Tari Laringi dari Sulawesi Tenggara, Tari Legong Bali, Tari Golek Ayun-Ayun Yogyakarta, Tari Linda dari Sulawesi Tenggara, Tari Ya Jamalu, Tari Kakele. Maluku Utara. , peragaan busana pakaian daerah dan yang sangat unik bagi masyarakat Brunei adalah Tarian Bambu Gila Maluku.

Duta Besar RI untuk Brunei Daruslam Suyatmiko menjelaskan pentingnya upaya mewakili Indonesia di Brunei melalui diplomasi budaya dan ekonomi ().

Festival Budaya Akan Ditutup Dengan Pertunjukan Kolaborasi Empat Negara

). “Indonesia mempunyai modal dan potensi besar yang dapat dikembangkan melalui mahakarya budaya, seni, dan kuliner. Semoga terima kasih atas usahanya.

“Dengan demikian, warga Brunei bisa mengenal Indonesia dan jatuh cinta pada Indonesia, keindahan alamnya, masyarakatnya yang ramah,

Antara Indonesia dan Brunei Darussalam. Menurut KBRI, jumlah WNI sekitar 60.000 orang. Angka keimigrasian berdasarkan visa kerja sekitar 22.000 orang, dan berdasarkan WNI pemegang dokumen identitas, terdapat sekitar 28.000 WNI di Brunei.

Di Brunei. Untuk itu KBRI BSB akan selalu mendukung BRUDIFA dalam menjalin kerja sama di berbagai bidang dan mengembangkan kerja sama dengan forum-forum perkumpulan masyarakat Indonesia yang ada, termasuk Persatuan Masyarakat Indonesia (Permai).

Ragam Festival International, Di Taman Ismail Marzuki

Ketua DPP Sitra Argadia Pusat Yoon Arjuna mengungkapkan kebanggaannya bisa menjadi bagian dari upaya positif Indonesia untuk mempererat persahabatan dengan Brunei. “Selain mengenal keberagaman budaya Indonesia yang ada di Brunei, kami juga aktif menjaga nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia. “Kami ingin generasi muda Indonesia terinspirasi untuk belajar tentang budaya, mengkaji dan melestarikannya,” tegas Ibu Yun.

Baca juga  Sebutkan 10 Negara Anggota Asean

Perwakilan BRUDIFA Pangeran Haji Yusuf bin Pangeran Anak Hasyim mengatakan BRUDIFA sangat membutuhkan regenerasi organisasi. “Tidak dapat disangkal bahwa berdirinya Brudifa pada tahun 2009 didasari atas kecintaan kami terhadap Indonesia. Namun sebagian besar anggota saat ini sudah mulai menua dan mengundurkan diri dari jabatannya. Untuk itu, kami terus mendorong generasi muda Brunei untuk berpartisipasi dalam Brudifa. Dan Citra Argadia Indonesia hari ini melakukan kunjungan ke Brunei

“Kerja sama ke depan, baik melalui budaya maupun melibatkan otoritas lokal yang juga hadir di Brunei,” dorongan PG Haji Yusuf.

BRUDIFA didirikan pada tanggal 6 Januari 2009. Pembentukan BRUDIFA diprakarsai oleh Pengiran Dato’ Paduka Haji Jaluddin Bin Haji Mohd. Mantan Duta Besar Pertama Brunei Darussalam untuk Limbang, Indonesia (masa jabatan 1984-1986) yang terpilih sebagai Ketua BRUDIFA pertama. BRUDIFA diperkenalkan ke publik pada 24 Maret 2009. Rakyat Merdeka – Di jalanan Bandar Seri Begawan, warga Brunei dibuat takjub dan gembira melihat beragamnya pakaian tradisional Indonesia dan batik yang dikenakan para peserta Parade Hari Nasional (Perbarisan Kebangsaan) Indonesia. ), Kerajaan Brunei Darussalam ke-39, 23 Februari 2023.

Mengenal Kehidupan Sosial Budaya Di Negara Brunei Darussalam

Tahun ini peserta pawai berjumlah 38 orang yang merupakan gabungan staf KBRI Bandar Seri Begawan dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam (PEAI). 22 orang peserta mengenakan pakaian adat yang mewakili berbagai provinsi di tanah air, sedangkan 16 orang mengenakan batik berwarna coklat dan hitam.

Parade Indonesia berbaris menyusuri jalan ibu kota sepanjang 400m menuju Taman Haji Sir Mud Umar Ali Saifuddin untuk menyambut Sultan Haji Hassanal Bolkiah, keluarga kerajaan dan pejabat tinggi Brunei.

Turut menyaksikan dari tribun penonton Sultan Brunei Darussalam, Wakil Ketua DPR RI Irwan Iding bersama istrinya Jani Iding.

“Saya bangga dengan masyarakat Indonesia yang terus memeriahkan Parade Hari Nasional setiap tahunnya dan juga menampilkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya pakaian adat dengan berbagai bentuk dan warna,” kata Irwan Iding saat menghadiri parade tersebut. kata peserta. . sudah selesai

Wisata Brunei Darussalam Yang Unik Dan Menarik, Didominasi Spot Religi

Peserta parade dari Indonesia mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaannya atas kesempatan untuk berpartisipasi. Mereka tiba-tiba merasa seperti selebriti. Karena saat pawai Anda selalu menjadi pusat perhatian dengan mengenakan pakaian adat Indonesia.

Pawai nasional tahun ini merupakan yang pertama sejak pandemi Covid-19. Sedikitnya 161 kelompok/delegasi dengan total peserta sekitar 4.000 orang. Pesertanya meliputi militer, pemerintah, swasta, sekolah, komunitas lokal dan asing.

Dapatkan juga berita pilihan harian dan berita terkini dari Bergabunglah dengan grup Telegram Update Berita Rakyat Merdeka, klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka lalu gabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Budaya brunei, tour brunei darussalam, wisata brunei darussalam, brunei darussalam airlines, hotel di brunei darussalam, paket wisata brunei darussalam, brunei darussalam scholarship, brunei darussalam, brunei darussalam government scholarship, hotel brunei darussalam, budaya negara brunei darussalam, sosial budaya brunei darussalam