Belanda Pertama Kali Mendarat Di Indonesia Pada Tanggal

Belanda Pertama Kali Mendarat Di Indonesia Pada Tanggal – Kalau ditanya berapa lama Indonesia dijajah Belanda, jawabannya pasti 350 tahun, disusul Jepang 3,5 tahun. Namun, apakah ini benar?

Berkaitan dengan hal tersebut, ternyata terdapat beberapa perbedaan pendapat di kalangan para sejarawan. Terutama berapa lama Belanda menjajah Indonesia.

Belanda Pertama Kali Mendarat Di Indonesia Pada Tanggal

Oleh karena itu, berikut penjelasan berapa lama sebenarnya Indonesia dijajah Belanda dan mitos atau tandingan keduanya.

Tujuan Belanda Mendirikan Voc Pada Tahun 1602, Sejarah Voc Dalam Kemerdekaan Indonesia

Pendapat pertama disampaikan oleh 3 orang sejarawan yaitu dr. Lilie Suratminto, M.Sc. (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia) dan Dr. Sri Margana (Jurusan Sejarah Universitas Gajah Mada), dikutip dalam pemberitaan, Jumat (3/3/2023) ).

Ketiganya sepakat bahwa kolonialisme Belanda tidak bertahan 350 tahun. Dr Sri Margana menjelaskan, masa penjajahan Belanda di Indonesia dapat dihitung ketika VOC dinyatakan bangkrut dan diambil alih oleh pemerintah Belanda pada tahun 1800.

Diketahui bahwa masa VOC 1602-1800 bukanlah masa kolonialisme, melainkan masa kapitalisme, karena modal VOC yang berkuasa menjalankan misi dagang. Namun saat itu Belanda belum menduduki seluruh Indonesia.

Jadi tidak bisa dianggap keseluruhan karena Aceh baru dijajah Belanda pada tahun 1901. Dengan demikian, penjajahan Belanda di Indonesia hanya bertahan 44 tahun.

Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia

Sementara itu, Lilie menambahkan, yang dimaksud dengan masa kolonial adalah adanya pemerintahan penuh dengan aparat hukum, undang-undang, dan angkatan bersenjata sendiri.

“Itu masa kolonial, masa penjajahan tahun 1800 sampai 1945 ya… Tapi masa penjajahan Belanda sebenarnya sampai tahun 1942. Jadi Belanda hanya punya masa penjajahan 142 tahun. Di kalangan Belanda, ada masa Perancis, masa penjajahan. Masa Inggris. Belanda sendiri hanya mempunyai waktu 126 tahun sampai tahun 1942. Tahun 1800-1811 adalah masa Perancis dan 1811-1816 adalah masa Inggris. Masa penjajahan Belanda murni adalah tahun 1816-1942. Namun seluruh masa penjajahan adalah dari tahun 1800 sampai 1942, 142 tahun,” kata Lilie.

Alasan 350 tahun digunakan untuk masa kolonial adalah karena para politisi saat itu ingin mengobarkan semangat masyarakat. Jadi semua orang marah dan ingin pindah.

Jika Indonesia sudah dijajah Belanda selama 350 tahun dan dihitung sejak tahun 1945, berarti Indonesia sudah dijajah Belanda sejak tahun 1595. Sedangkan pada tahun 1596, Cornelis de Houtman pertama kali mendarat di Banten, dan dalam catatan sejarah, de Houtman adalah orang Belanda pertama. seseorang yang akan menginjakkan kaki di nusantara. .

Baca juga  Man Salaka Thoriqon

Hari Pahlawan 10 November, Ini Sejarah Pertempuran Surabaya Yang Diakui Pemerintah

Artinya pada tahun 1595 belum ada satupun orang Belanda yang tiba di nusantara. Ketika Cornelis de Houtman mendarat di Banten, niatnya adalah untuk berdagang, meskipun de Houtman mengeksplorasi lebih dari sekedar perdagangan pada tahun 1596, namun Indonesia dipastikan tidak terjajah.

Sebab nama Indonesia sendiri tidak pernah ditulis pada tahun 1596. Istilah “Indonesia” sendiri baru dikenal 254 tahun setelah de Houtman menginjakkan kaki di Indonesia. Nama Indonesia pertama kali digunakan pada tahun 1850.

Dulunya tidak dikenal yang namanya Indonesia, saat itu yang dikenal hanya Nusantara. Kepulauan adalah sebutan untuk suatu wilayah, namun sifatnya tidak mengikat, tidak ada kaitan antar provinsi.

Apabila suatu wilayah/negara di suatu kepulauan ditaklukkan oleh penjajah (Belanda), maka negara-negara di wilayah lain di nusantara belum tentu terjajah atau masih merdeka. Hal ini sesuai dengan pendapat ketiga sejarawan sebelumnya.

Apakah Benar Indonesia Dijajah Belanda 350 Tahun? Begini Faktanya

Sekitar tahun 1850-an, muncul pemukiman di antara raja-raja dan kerajaan-kerajaan yang merdeka di nusantara. Peraturan tersebut dinamakan Peraturan Pemerintah Hindia Belanda (Regerings Reglement), Pasal 44 Tahun 1854, yang memuat pernyataan tertinggi para pembuat undang-undang dalam penyelenggaraan negara kolonial.

Artikel ini memperjelas bahwa wilayah yang sekarang disebut Pemerintahan Sendiri dianggap sebagai kerajaan seberang laut yang merdeka di Hindia Belanda (nama geografis Nusantara/Indonesia) pada paruh kedua abad ke-19, namun sebelum adanya Hindia Belanda. . Salah satunya adalah Gowa yang disebut sebagai kerajaan merdeka dan terletak tidak di bawah, melainkan dekat Hindia Belanda. Juga Ternate, Bacan, Kutai dan Riau.

Resink kemudian menjelaskan bahwa “pandangan kolonialisme di seluruh Indonesia merupakan generalisasi sejarah yang telah berlangsung berabad-abad. Proses generalisasi ini didasarkan pada gambaran penjajahan seluruh nusantara selama tiga abad atau lebih.

Resink menyatakan Indonesia dijajah sekitar 40 hingga 50 tahun. Ta Resink memulai perhitungan penjajahan setahun setelah Aceh terpaksa menandatangani perjanjian singkat pada tahun 1904 yang menyatakan bahwa Aceh mengakui kedaulatan Hindia Belanda dan wilayah Aceh adalah bagian dari wilayah Hindia Belanda. Bukan 350 tahun.

Belajar Pintar Materi Smp, Sma, Smk

Dengan demikian, penjelasan bahwa Indonesia pernah dijajah Belanda selama 350 tahun hanyalah mitos belaka, meski banyak perdebatan mengenai waktunya. Jadi, Anda tahu lebih banyak, bukan? Saya harap ini bermanfaat! Saya seorang penulis berpengalaman yang akan membahas topik “Belanda Pertama Mendarat di Kalimantan Timur, Dimana Tepatnya?”. Pada artikel kali ini kita akan mengkaji bagaimana dan di mana tepatnya Belanda pertama kali mendarat di Kalimantan Timur. Siapa yang berada di balik pengenalan mereka ke wilayah ini? Mari kita mulai!

Baca juga  Settingan Adalah

Untuk memahami di mana Belanda pertama kali mendarat di Kalimantan Timur, kita perlu melihat sejarah kolonialisme Belanda di wilayah tersebut. Belanda mulai menduduki wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kalimantan Timur pada abad ke-17. Saat itu daerah ini dikenal dengan nama Kutai Kartanegara, sebuah kerajaan yang berpusat di Tenggarong.

Belanda melihat potensi ekonomi yang besar di Kalimantan Timur, khususnya dalam perdagangan rempah-rempah dan pertambangan batu bara. Mereka mendirikan pos perdagangan di sepanjang pantai dan mulai mendirikan pangkalan militer dan koloni di wilayah tersebut.

Pada tahun 1844, pemerintah Belanda menandatangani Perjanjian Tumenggung Surapati dengan Kesultanan Kutai. Perjanjian ini memberi Belanda wewenang atas wilayah tertentu di Kalimantan Timur. Namun, kedaulatan kesultanan tetap ada dan Belanda memainkan peran penasehat dan pelindung.

Potret Lawas Penerbangan Pertama Dari Belanda Ke Indonesia, Epik Banget

Pada tahun 1905 terjadi perang antara Belanda dengan Kesultanan Kutai yang dikenal dengan Perang Kuta. Perang ini berawal dari ketegangan politik dan ekonomi antara Belanda dan Kesultanan Kutai. Pasukan Belanda berhasil mengalahkan Kesultanan Kutai dan mendirikan pemerintahan kolonial di Kalimantan Timur.

Setelah menaklukkan Kesultanan Kutai, Belanda aktif menguasai pemerintahan dan administrasi di Kalimantan Timur. Wilayah ini terbagi menjadi beberapa wilayah administratif seperti Berau, Pasir, Samarinda, dll. Pemerintahan kolonial Belanda mencakup pemerintahan daerah di bawah kendali Belanda, dengan penguasa lokal diangkat oleh pemerintah kolonial.

Belanda juga mengeksploitasi sumber daya alam di Kalimantan Timur, khususnya di sektor pertambangan batu bara. Mereka membuka tambang batu bara besar di daerah seperti Samarinda dan Kutai serta mengirimkan hasil tambang ke Belanda.

Pada masa penjajahan Belanda, masyarakat Kalimantan Timur mengalami penindasan, kerja paksa dan eksploitasi. Penduduk asli dipaksa bekerja di perkebunan dan pertambangan Belanda, seringkali dengan upah yang sangat rendah. Beberapa kelompok suku Dayak di pedalaman juga melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda, namun perlawanan tersebut akhirnya dapat ditumpas oleh pasukan kolonial Belanda.

Jalan Daendeals Yang Mulai Terlupakan

Penjajahan Belanda di Kalimantan Timur berakhir pada tahun 1942 ketika Jepang menginvasi Hindia Belanda. Setelah Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II, Belanda berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas wilayah tersebut, namun kemudian mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949.

Meski kolonialisme Belanda telah berakhir di Kalimantan Timur, namun pengaruh dan peninggalan kolonial Belanda masih terlihat jelas pada infrastruktur, budaya, dan sistem pemerintahan di wilayah ini. Masa kolonial turut membentuk pola hubungan masyarakat Kalimantan Timur dengan pemerintah pusat Indonesia hingga saat ini.

Menurut catatan sejarah, Belanda pertama kali mendarat di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Samarinda. Samarinda merupakan ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara yang terletak di Kalimantan Timur. Pendaratan Belanda di Samarinda menandai dimulainya penjajahan mereka di wilayah ini.

Baca juga  Sebutkan Empat Gerakan Mengumpan Atau Menendang Bola Dengan Punggung Kaki

Belanda kemudian mendirikan Kerajaan Kutai Kartanegara sebagai sekutunya. Meski hubungan ini sekilas tampak harmonis, namun lambat laun Belanda mulai menguasai penuh wilayah ini dengan mendirikan kediaman di Tenggarong, ibu kota kerajaan.

Sejarah Hari Ini, 1 Maret 1942: Awal Penjajahan Jepang Di Indonesia, Pulau Jawa Berhasil Diinvasi

Masa penjajahan Belanda di Kalimantan Timur dimulai pada akhir abad ke-19 dan berlangsung hingga pertengahan abad ke-20. Awalnya Belanda tertarik dengan wilayah Kalimantan Timur karena potensi ekonominya yang kaya, terutama dari segi sumber daya alam seperti kayu, karet, dan minyak bumi.

Pada tahun 1814, pemerintah Hindia Belanda mengirimkan ekspedisi ke Kalimantan Timur untuk mengamankan kepentingan ekonominya. Kolonisasi yang lebih serius dimulai pada tahun 1860-an dengan berdirinya Hindia Belanda, yang berpusat di Batavia (sekarang Jakarta). Pada tahun 1863, Belanda memasukkan Kalimantan Timur ke dalam Keresidenan Tapanuli, dan pada tahun 1888 menjadi bagian dari Keresidenan Besuki.

Mengapa Belanda memilih Samarinda sebagai tempat pertama mereka mendarat di Indonesia? Kisah ini merupakan perjalanan sejarah yang menarik untuk ditelusuri. Mari kita terbang jauh ke masa lalu dan mencoba memahami alasan pilihan mereka.

Sebelum memahami alasan Belanda pertama kali mendarat di Kalimantan Timur, di mana tepatnya?, perlu dipahami bahwa Belanda merupakan salah satu kekuatan Eropa yang gemar menjelajah dunia. Pada abad ke-16, mereka memulai pelayaran laut untuk mencari kekayaan dan mengembangkan jalur perdagangan baru. Kepulauan menjadi tempat yang menarik bagi mereka karena kekayaan alamnya yang melimpah dan posisinya sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara.

Belanda Pertama Kali Mendarat Di Kalimantan Timur Tepatnya Di Mana?

Samarinda memiliki letak geografis yang strategis di pesisir timur Pulau Kalimantan. Karena lokasinya yang dekat muara sungai, tempat ini merupakan pelabuhan alami yang ideal bagi kapal-kapal besar Belanda. Hal ini memudahkan dalam melakukan ekspedisi dan perdagangan dengan pulau-pulau di sekitarnya.

Selain faktor lokasi, tujuan utama Belanda datang ke nusantara adalah untuk mencari kekayaan alam. Pulau Kalimantan, termasuk Samarinda, terkenal dengan kekayaan pertambangannya. Timah, sumber daya alam yang berharga pada saat itu, melimpah di wilayah tersebut. Kehadiran timah menjadi magnet bagi Belanda untuk mendarat dan menguasai wilayah ini untuk meraup keuntungan ekonomi.

Masa ekspansi kolonial pada abad ke-16 juga diwarnai dengan ketatnya persaingan antar negara-negara Eropa. Inggris, Spanyol dan Portugal adalah beberapa saingan Belanda dalam mencari wilayah baru untuk ditaklukkan. Dengan kekayaan alamnya, Samarinda menjadi salah satu medan pertempuran antar negara tersebut. Belanda memandang pentingnya mengamankan wilayah guna memperoleh keunggulan

Perawatan di natasha pertama kali, lagu indonesia raya pertama kali dinyanyikan pada tanggal, pertama kali belanda datang ke indonesia, al quran diturunkan pertama kali pada tanggal, di sini cinta pertama kali bersemi, bangsa eropa yang pertama kali mendarat di indonesia adalah, jepang pertama kali datang ke indonesia mendarat di, orang yang pertama kali mendarat di bulan, uang pertama kali di indonesia, jepang pertama kali mendarat di indonesia di kota, jepang pertama kali mendarat di indonesia, aqiqah pertama kali dilakukan pada saat kelahiran