Bagaimana Potensi Perekonomian Asean Pada Tingkat Global

Bagaimana Potensi Perekonomian Asean Pada Tingkat Global – Asia Tenggara telah menjadi kawasan perdagangan yang sibuk sejak berabad-abad yang lalu. Asia Tenggara terletak strategis di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Banyak pelabuhan-pelabuhan besar yang didirikan dan menjadi tempat persinggahan para pedagang dari berbagai daerah.

Asia Tenggara telah memainkan peran penting dalam perdagangan internasional sejak zaman kuno. Sejauh ini, sektor ini menjadi sarang investasi. Kekayaan sumber daya alam, potensi industri pariwisata, dan jumlah penduduk yang tinggi menjadi daya tariknya.

Bagaimana Potensi Perekonomian Asean Pada Tingkat Global

Pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia Tenggara juga membaik dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia meyakini Asia Tenggara masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global. Keyakinan tersebut ditunjukkan dengan terpilihnya Indonesia sebagai Ketua ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) untuk tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth tahun 2023.

Forum Ascc, Menko Pmk Dorong Langkah Strategis Penanganan Kemiskinan Asean

Pada Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada tanggal 31 Maret 2023, Bapak Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, menjelaskan pentingnya tema Keketuaan ASEAN tahun ini. ASEAN Matters berarti ASEAN relevan, strategis dan penting. Titik fokus pertumbuhan adalah keinginan Indonesia untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional dan global.

“Kami percaya bahwa ASEAN bertujuan untuk menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Stabilitas pertumbuhan ekonomi ASEAN selalu dan akan tetap menjadi bagian dari sejarah Asia. Kita harus memastikan bahwa keberhasilan ini terus berlanjut. Memperkuat potensi ASEAN” dalam masa lalu Menghadapi berbagai tantangan yang muncul, kini muncul tantangan-tantangan baru, termasuk tantangan-tantangan yang kurang penting, dalam dua puluh tahun ke depan,” jelas Pak Mulyani.

Ia menyatakan keyakinannya bahwa ASEAN akan selalu menjadi titik terang dalam perekonomian global. Menurutnya, Asia Tenggara menawarkan prospek ekonomi yang menjanjikan. Perekonomian ASEAN-5 (Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand) tumbuh sebesar 5,3 persen tahun lalu. Tahun ini pertumbuhannya sebesar 4,6 persen dan tahun 2024 sebesar 5,6 persen. Kerja sama dan kolaborasi yang kuat sangat penting bagi ASEAN untuk mengatasi berbagai ancaman yang mengancam perekonomian kawasan.

Baca juga  Sebutkan Makanan Kelelawar

Kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada tahun ini akan melanjutkan kepemimpinan Indonesia sebelumnya sebagai ketua G20 pada tahun 2022. Sekitar 24 pertemuan diadakan di Indonesia, termasuk pertemuan wakil ketua dan pertemuan dukungan.

Asean Climate Forum, Arsjad Rasjid: Asia Tenggara Dorong Pencapaian Emisi Net Zero Carbon

Pada 28-31 Maret 2023, Indonesia akan mengadakan pertemuan pertama di tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM). Pertemuan tersebut dihadiri oleh para menteri keuangan dan gubernur bank sentral sembilan negara ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam). Perwakilan enam organisasi internasional termasuk Asian Development Bank (ADB) dan Bank Dunia juga hadir dalam pertemuan tersebut.

AFMGM berhasil menyiapkan pernyataan bersama Kementerian Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Hal-hal yang disebutkan dalam pernyataan bersama tersebut antara lain usulan pembahasan kapasitas kesehatan daerah (health Preparedness), dukungan pendanaan infrastruktur, kerja sama perpajakan internasional, bea dan cukai, inklusi keuangan digital bagi UMKM dan kerja sama otoritas fiskal dan kesehatan untuk memperkuat keuangan berkelanjutan.

Selain itu, terdapat tiga prioritas terkait agenda bank sentral untuk mengatasi berbagai tantangan di SAAN. Pertama, memperkuat bauran kebijakan makroekonomi untuk mendukung stabilitas makroekonomi dan keuangan serta pemulihan dan integrasi ekonomi di kawasan ASEAN. Kedua, memperluas Korespondensi Pembayaran Regional (RPC) secara cepat di antara anggota ASEAN. Ketiga, memperkuat fleksibilitas ekonomi, termasuk penggunaan mata uang lokal untuk mendukung perdagangan dan investasi lintas batas di kawasan ASEAN.

“Kami yakin bahwa hasil kerja kami akan memberikan hasil yang nyata dan bermakna bagi kawasan dan negara-negara anggotanya. Kami berharap dan percaya bahwa ASEAN akan terus melakukan hal ini dan memberikan kontribusi positif terhadap reformasi ekonomi global,” kata Mulyani.

Menko Airlangga: Digital Economy Framework Agreement Turut Menjadi Andalan Asean Untuk Mewujukan Epicentrum Of Growth

Hasil pertemuan pertama AFMGM akan dilaporkan pada Konferensi ACN ke-42 pada Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tanga Timur. Selain itu, Indonesia akan menjadi tuan rumah AFMGM kedua di Jakarta pada Agustus 2023.

Asia Tenggara merupakan salah satu wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Dampak ini bisa sangat merugikan dari sudut pandang finansial. (Foto: Shobibur R.)

Asia Tenggara merupakan salah satu wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Dampak ini bisa sangat merugikan dari sudut pandang finansial. Menurut Yose Rizal Damuri, CEO Pusat Studi Strategis dan Internasional, kondisi cuaca yang menguntungkan telah terlihat di Asia Tenggara selama empat tahun terakhir, dan pertanian di wilayah tersebut telah mencapai keberhasilan produksi dan mempertahankan produksi pangan.

Baca juga  Pernyataan Indonesia Sebagai Negara Hukum Terdapat Dalam Uud 1945 Bagian

Namun kita tahu bahwa perubahan iklim di masa depan akan berdampak signifikan terhadap produksi pangan. “Jika produksi pangan terdampak maka dampak terhadap inflasi akan lebih besar dibandingkan gangguan rantai pasok tahun lalu,” jelas Yose.

Kementerian Komunikasi Dan Informatika

Ia percaya bahwa pemerintah harus merespons perubahan iklim dengan mengembangkan kebijakan di sektor pangan untuk melindungi pasar pangan. “Di sini pentingnya kebijakan fiskal Kementerian Keuangan adalah untuk mendukung diversifikasi dan mengurangi risiko masalah ketahanan pangan,” ujarnya.

Tahun ini pada tanggal 30 Maret 2023, pada Seminar ASEAN tentang Transisi Ekonomi yang diadakan di Bali, Menteri Keuangan Bapak Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memenuhi target aksi perubahan iklim.

“Indonesia telah mengadopsi kebijakan ekonomi untuk mendukung langkah-langkah perubahan iklim, seperti insentif pajak, tax holiday, dan pensiun dari sektor energi terbarukan dan batu bara (pembatasan penggunaan batu bara),” jelas Mulyani.

Indonesia menyadari perlunya kerangka pendanaan iklim yang dapat menjadi referensi bagi berbagai pihak. Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan Indonesia telah mengembangkan dokumen klasifikasi hijau berdasarkan pedoman investasi hijau, yang dapat menjadi bagian dari upaya penurunan emisi negara lain. Klasifikasi Hijau Indonesia sejalan dengan Klasifikasi ASEAN untuk Keuangan Berkelanjutan (ATSF) versi 2 yang diluncurkan pada Maret 2023.

Asean Bakal Jadi Pusat Manufaktur Dunia

Tapi Tuan. Mulani juga mengatakan penerapan pasar karbon memiliki kompleksitas tersendiri karena aktivitas yang menghasilkan emisi merupakan isu lintas batas. Indonesia menerima dukungan internasional dalam bentuk bantuan teknis, pinjaman dan hibah untuk pembangunan.

Senada, Yose Rizal Damuri menilai tantangan perubahan iklim telah menciptakan perlunya perekonomian rendah karbon. Namun perekonomian rendah karbon ini tidak akan mudah diimplementasikan.

Perlu dana besar, perlu banyak tenaga profesional, perlu dukungan lain, perlu perubahan perekonomian, ujarnya. Ia menekankan pentingnya kerja sama antar negara ASEAN untuk menuju ekonomi rendah karbon di Asia Tenggara. Lebih lanjut, kepresidenan Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kerja sama ASEAN pada tahun ini. Jakarta, 4 September 2023 – Perekonomian kawasan ASEAN menunjukkan kinerja positif selama satu dekade terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4. %-5% ASEAN adalah perekonomian terbesar ke-5 dan kawasan pengekspor terbesar ke-4 di dunia. Pada tahun 2022, kawasan ASEAN akan menjadi tujuan penanaman modal asing (FDI) terbesar ke-2.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartarto dalam keterangan resmi pada KTT ASEAN ke-43 Communication and Media Group pada Senin (4/9/2023).

Baca juga  Benda Dibawah Ini Yang Dapat Ditembus Gaya Magnet Adalah

Ekonom: Ri Jadi Pintu Gerbang Strategis Untuk Perekonomian Asean

Setelah KTT ini, diadakan dua acara yang menyoroti kemitraan publik-swasta di ASEAN. Sidang Umum KTT Perdagangan dan Investasi ASEAN pertama tahun 2023 mengusung tema “Menyelaraskan Prioritas Sektor Swasta ASEAN dengan Agenda Global”.

Tema Konferensi Konsultatif Perdagangan ASEAN yang kedua tahun 2023 adalah “ASEAN Centrality: Innovating to Greater Inklusivitas”. Keduanya akan digelar pada Minggu (3/9/2023).

Dalam pertemuan tersebut, Erlanga menegaskan, kerja sama Indonesia di ASEAN bukan sekadar upaya sektor publik. Tentu saja, inklusivitas dan kolaborasi sektor swasta merupakan kunci dari berbagai agenda dan inisiatif ASEAN.

Perekonomian ASEAN akan tumbuh sebesar 5,7% pada tahun 2022 karena konsumsi domestik, perdagangan, dan investasi yang lebih tinggi. Industri seperti elektronik, kendaraan listrik, dan ekonomi digital mengalami lonjakan investasi tahun lalu, dengan total arus masuk FDI meningkat sebesar 5,5 persen.

Bappenas Rangkul Pemangku Kepentingan Untuk Susun Kerangka Kerja Blue Economy Asean

Proyek-proyek yang penting secara ekonomi di ASEAN dipengaruhi oleh dinamika global dan memerlukan peran aktif dari sektor publik dan swasta.

Menurut Menko Erlanga, ada tiga prioritas sektor swasta untuk berkontribusi dalam agenda global.

“Pertama, kita memerlukan suara sektor swasta yang kuat untuk menyoroti dan memitigasi risiko dan kerugian akibat gangguan rantai pasokan geografis dan regional. “Sektor publik dan swasta harus bekerja sama dengan mitra dan platform lain untuk menciptakan arsitektur perdagangan dan keuangan multilateral yang terbuka, inklusif, adil, dan berdasarkan aturan,” katanya.

Kedua, katanya, diperlukan sektor swasta yang aktif untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan baru. Sektor swasta ASEAN harus menjajaki kemungkinan kolaborasi dengan kamar dagang lain. Sektor swasta ASEAN harus menerapkan model bisnis inklusif dan mendorong hubungan pembangunan ekonomi lokal dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Menjadi Kekuatan Ekonomi Terbesar Kelima Dunia, Asean Eratkan Kerja Sama Strategis Dengan Italia

Terakhir, sektor swasta ASEAN harus menggunakan sumber daya, jaringan, teknologi, dan keahliannya untuk mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan perubahan iklim di kawasan ini. Inovasi, difusi dan adopsi teknologi juga harus didukung dan dipercepat untuk meningkatkan ketahanan ekonomi daerah dan manfaat bagi masyarakat.

“Perjalanan ke depan masih diselimuti ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan melambat di tahun-tahun mendatang. Menteri Koordinator Erlanga mengatakan, “Ada tanda-tanda berlanjutnya volatilitas pasar di negara-negara utama ASEAN karena melambatnya kinerja ekonomi, meningkatnya inflasi pangan, dan perpecahan geopolitik.”

Pada tahun ini tema kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023 yaitu “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Indonesia mengambil inisiatif untuk menyikapi hal tersebut. Salah satunya adalah memperkuat integrasi pasar regional dengan memperluas Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru, mendorong transaksi mata uang.

Bagaimana perekonomian, bagaimana perekonomian indonesia saat ini, bagaimana cara mengetahui potensi diri, bagaimana cara mengembangkan potensi diri, asean global, perekonomian negara asean, perekonomian global, konferensi tingkat tinggi asean, tingkat perekonomian, perekonomian asean, bagaimana cara menggali potensi diri, bagaimana cara mengenali potensi diri