Bagaimana Penyusunan Deretan Penjelas Pada Teks Eksplanasi

Bagaimana Penyusunan Deretan Penjelas Pada Teks Eksplanasi – Detikers pasti pernah mempelajari teks eksplanasi dalam pelajaran Bahasa Indonesianya. Masih ingat apa yang dimaksud dengan teks?

Secara umum, teks eksplanasi memiliki tujuan untuk menjelaskan suatu peristiwa. Teks eksplanasi ini memberikan penjelasan berdasarkan bidang keilmuan yang bersifat alamiah dan mengacu pada realita, fakta, teori dan hasil penelitian ilmuwan.

Bagaimana Penyusunan Deretan Penjelas Pada Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses atau fenomena alam atau sosial, seperti dikutip dari buku Mandiri Bahasa Indonesia karya Kosasih, E. & Restuti.

Tujuan Teks Eksplanasi, Pahami Fungsi Dan Ciri Cirinya Dalam Menulis Artikel

Sedangkan menurut pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks Mahsun, teks ekspositori adalah teks yang dibuat dengan struktur yang terdiri dari bagian-bagian yang menunjukkan pernyataan umum (pengantar), rangkaian penjelasan (isi), dan interpretasi atau kesimpulan.

1. Pernyataan umum berisi pernyataan umum tentang suatu topik. Yang akan dijelaskan adalah proses asalnya, proses keberadaannya, proses pembentukannya dan seterusnya.

Pernyataan umum juga mencakup hal-hal yang menjawab pertanyaan tentang peristiwa tersebut, terutama pertanyaan “apa”, “mengapa”, dan “bagaimana”.

Serangkaian penjelasan ini berfungsi tidak hanya untuk menjelaskan fenomena yang dimaksud, melainkan untuk menekankan proses terjadinya fenomena tersebut.

Teks Eksplanasi: Penjelasan Pengertian Dan Cara Membuatnya Dengan Baik

Paragraf penjelas membahas tentang penyebab dan akibat dari suatu fenomena yang mungkin terjadi. Rincian formulir pertanyaan “bagaimana” akan memberikan gambaran yang disusun secara kronologis atau langkah demi langkah. Dalam hal ini, fase-fase peristiwa disusun secara kronologis.

Kemudian detail sampel dari pertanyaan ‘mengapa’ akan memberikan deskripsi yang tersusun secara kausal. Dalam hal ini, tahapan-tahapan peristiwa disusun secara kausalitas.

3. Penutupan atau interpretasi, yang memuat intisari atau kesimpulan dari fenomena yang sedang dibahas. Sebagai kesimpulan, saran dan reaksi penulis tentang fenomena yang muncul dapat ditambahkan.

5. Periksa dan baca kembali teks tertulis. Edit jika ada kalimat yang tidak pantas atau kesalahan ejaan.

Kelas 07 Smp Bhs Indonesia Siswa By Desa Mandalahurip

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang sebab akibat serta proses yang berkaitan dengan fenomena alam atau sosial yang terjadi. Teks ini ditulis semata-mata dengan harapan pembaca dapat belajar dari hal-hal yang terjadi.

4. Tuliskan kesalahan penggunaan kalimat berikut! JAWABAN: Silakan hubungi. B. Agar cepat selesai, Cynthia mengerjakan soal bersama teman-temannya. C. Tuan-tuan, tunggu di teras sekolah. D. Penumpang yang mengangkut barang harus dimasukkan ke dalam bagasi. Jawaban Anda

Baca juga  Ngruji

Legenda Selat Bali Pada zaman dahulu hiduplah seorang Bahmana bernama Sidi Mantra yang dikenal sebagai Saktimandraguna. Sidi Mantra tinggal di kerajaan Daha bersama istrinya. Hidupnya lebih dari cukup karena telah dikaruniai Allah berupa harta. Selang beberapa tahun, mereka dikaruniai seorang anak bernama Manik Angkeran, Manik Angkeran tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan cerdas. Namun, ia memiliki kasih sayang yang tidak baik. Dia suka menghabiskan dan menghambur-hamburkan uang. Bahkan, ia sering berhutang untuk memenuhi keinginannya. Hutangnya menumpuk dan ketika dia diminta untuk membayar, dia tidak mampu melunasinya. Akhirnya Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya. Tidak ada tempat lain untuk mencari bantuan selain Tuhan, juga Sidi Mantra berpuasa dan berdoa. Di tengah doanya, ia mendengar suara: “Hai, Sidi Mantra. Jika ingin mendapatkan harta karun, datanglah ke kawah Gunung Agung. Di sana tersembunyi harta karun yang dijaga oleh seekor naga bernama Naga Besakih.” Sidi Mantra pergi ke kawah Gunung Agung Velika. Dia duduk bersila dan mulai bernyanyi sambil membunyikan bel pintu. Dalam mantranya dia mengucapkan nama Naga Besukiha dan tidak lama kemudian Naga itu muncul. Sidi Mantra berhenti dan menceritakan maksud kedatangannya. Naga Besukih menggeliat, lalu emas dan intan keluar dari sisiknya. Usai mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra meminta maaf. Semua kekayaan Sidi Mantra diberikan kepada anaknya dengan harapan agar tidak menghambur-hamburkan uang lagi. Namun, harta karun itu juga habis. Manik Angkeran kembali meminta bantuan ayahnya. Sidi Mantra melihat tidak ada perubahan dari anaknya dan menolak membantu. Manik Angkeran tidak kehabisan akal, lalu dia mengambil alat kelamin ayahnya, dia mencari tahu di mana ayahnya dipenjara. Tak lama kemudian ia menyadari bahwa ayahnya sering mengunjungi Gunung Agung. Sesampainya di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan lonceng yang dibawanya. Hanya Manik Angkeran yang tidak membaca mantra. Naga Besakih mendengar suara genta tersebut dan keluar. Manik Angkeran kaget bukan kepalang, Manik Angkeran langsung mengutarakan maksudnya. “Aku akan memberimu harta yang kamu minta. Namun, kamu harus berjanji untuk tidak membelanjakannya lagi. Ingatlah bahwa hukum karma menantimu jika kamu melanggar janjimu.” Saat Naga Besakih berbalik arah, Manik Angkeran berniat jahat. Sebelum Manik Angkeran masuk ke bumi dan menghilang, dia memotong ekor naga tersebut dan langsung kabur. Tak mampu mengejar, Naga Besakih menembaki jejak kaki Manik Angkeran. Akhirnya Manik membakar Angkeran menjadi abu. Sidi Mantra yang mengetahui kematian anaknya sangat sedih. Ia pun mengunjungi Naga Besakih untuk meminta maaf dan memohon agar anaknya dihidupkan kembali. Naga itu setuju asalkan ekornya bisa kembali normal. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra mampu mengembalikan ekor naga Besakih. Naga menepati janjinya. Setelah hidup kembali, Manik Angkeran meminta maaf dan berjanji akan selalu berbuat baik. Namun, Sidi Mantra ingin hidup terpisah dari anaknya. Katanya, “Kamu harus memulai hidup baru di sini. Di Gunung Agung.” Sebelum kembali ke Kerajaan Daha, Sidi Mantra membuat barisan di tanah dengan tongkatnya. Mata air muncul di ujung tongkat. Seiring berjalannya waktu, sumber air tersebut bertambah besar hingga menjadi lautan yang memisahkan kedua wilayah tersebut, atau disebut juga selat, selat tersebut adalah Selat Bali.

Baca juga  Jelaskan Mengenai Iringan Pada Tari Golek

Legenda Selat Bali Pada zaman dahulu hiduplah seorang Bahmana bernama Sidi Mantra yang dikenal sebagai Saktimandraguna. Sidi Mantra tinggal di kerajaan Daha bersama istrinya. Hidupnya lebih dari cukup karena telah dikaruniai Allah berupa harta. Selang beberapa tahun, mereka dikaruniai seorang anak bernama Manik Angkeran, Manik Angkeran tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan cerdas. Namun, ia memiliki kasih sayang yang tidak baik. Dia suka menghabiskan dan menghambur-hamburkan uang. Bahkan, ia sering berhutang untuk memenuhi keinginannya. Hutangnya menumpuk dan ketika dia diminta untuk membayar, dia tidak mampu melunasinya. Akhirnya Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya. Tidak ada tempat lain untuk mencari bantuan selain Tuhan, juga Sidi Mantra berpuasa dan berdoa. Di tengah doanya, ia mendengar suara: “Hai, Sidi Mantra. Jika ingin mendapatkan harta karun, datanglah ke kawah Gunung Agung. Di sana tersembunyi harta karun yang dijaga oleh seekor naga bernama Naga Besakih.” Sidi Mantra pergi ke kawah Gunung Agung Velika. Dia duduk bersila dan mulai bernyanyi sambil membunyikan bel pintu. Dalam mantranya dia mengucapkan nama Naga Besukiha dan tidak lama kemudian Naga itu muncul. Sidi Mantra berhenti dan menceritakan maksud kedatangannya. Naga Besukih menggeliat, lalu emas dan intan keluar dari sisiknya. Usai mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra meminta maaf. Semua kekayaan Sidi Mantra diberikan kepada anaknya dengan harapan agar tidak menghambur-hamburkan uang lagi. Namun, harta karun itu juga habis. Manik Angkeran kembali meminta bantuan ayahnya. Sidi Mantra melihat tidak ada perubahan dari anaknya dan menolak membantu. Manik Angkeran tidak kehabisan akal, lalu dia mengambil alat kelamin ayahnya, dia mencari tahu di mana ayahnya dipenjara. Tak lama kemudian ia menyadari bahwa ayahnya sering mengunjungi Gunung Agung. Sesampainya di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan lonceng yang dibawanya. Hanya Manik Angkeran yang tidak membaca mantra. Naga Besakih mendengar suara genta tersebut dan keluar. Manik Angkeran kaget bukan kepalang, Manik Angkeran langsung mengutarakan maksudnya. “Aku akan memberimu harta yang kamu minta. Namun, kamu harus berjanji untuk tidak membelanjakannya lagi. Ingatlah bahwa hukum karma menantimu jika kamu melanggar janjimu.” Saat Naga Besakih berbalik arah, Manik Angkeran berniat jahat. Sebelum Manik Angkeran masuk ke bumi dan menghilang, dia memotong ekor naga tersebut dan langsung kabur. Tak mampu mengejar, Naga Besakih menembaki jejak kaki Manik Angkeran. Akhirnya Manik membakar Angkeran menjadi abu. Sidi Mantra yang mengetahui kematian anaknya sangat sedih. Ia pun mengunjungi Naga Besakih untuk meminta maaf dan memohon agar anaknya dihidupkan kembali. Naga itu setuju asalkan ekornya bisa kembali normal. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra mampu mengembalikan ekor naga Besakih. Naga menepati janjinya. Setelah hidup kembali, Manik Angkeran meminta maaf dan berjanji akan selalu berbuat baik. Namun, Sidi Mantra ingin hidup terpisah dari anaknya. Katanya, “Kamu harus memulai hidup baru di sini. Di Gunung Agung.” Sebelum kembali ke Kerajaan Daha, Sidi Mantra membuat barisan di tanah dengan tongkatnya. Mata air muncul di ujung tongkat. Seiring berjalannya waktu, sumber air tersebut bertambah besar hingga menjadi lautan yang memisahkan kedua wilayah tersebut, atau disebut juga selat, selat tersebut adalah Selat Bali. Saat membaca koran atau memposting di media sosial, pernahkah Anda menemukan diskusi tentang proses terjadinya suatu peristiwa? Misalnya proses terjadinya suatu fenomena atau bencana alam, baik itu penjelasan proses terjadinya tsunami, banjir, hujan atau yang lainnya. Teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu peristiwa adalah konsep teks eksplanasi.

Baca juga  Yang Tidak Termasuk Dalam Menu Insert Adalah

Bab Ii Teks Eksplanasi 3

Teks eksplanasi sendiri dapat dipahami sebagai teks isi tentang proses mengapa dan bagaimana peristiwa alam, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan lainnya dalam kehidupan manusia dapat muncul. Suatu peristiwa di sekitar kita yang mengandung sifat hubungan sebab akibat atau proses terjadinya biasanya ditulis dalam bentuk pernyataan.

Teks eksplanasi pada dasarnya menyajikan rangkaian peristiwa atau kejadian yang tidak dipandang hanya sebagai bahan bacaan. Salah satu tujuan pembuatan teks eksplanasi adalah sebagai bentuk pembelajaran bagi pembaca untuk lebih mengenal dan memahami proses terjadinya peristiwa dan alasan terjadinya peristiwa tersebut.

Penjelasan teks eksplanasi sebenarnya sudah dijelaskan dalam bahasa Indonesia di kelas 8, dan diulang lagi saat saya masuk kelas 11. Nah, artikel ini akan menjelaskan materi eksplanasi, mulai dari memahami teks eksplanasi, tujuan, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan dan tentunya contoh serta pembahasannya.

Para ahli banyak memperdebatkan tentang pengertian teks ekspositori, dimulai dengan pembahasan definisi dari segi makna literal teks ekspositori. Nah, di bawah ini adalah penjelasan singkat mengenai pengertian teks eksplanasi ahli.

Rpp Kd 4.10

Pendapat pertama tentang pengertian teks eksplanasi adalah dari Barwick. Barwick menemukan teks penjelasan itu

Jenis teks eksplanasi, contoh teks eksplanasi tsunami, teks eksplanasi banjir, ciri ciri teks eksplanasi, teks eksplanasi angin tornado, contoh teks eksplanasi sosial, banjir bandang teks eksplanasi, penyusunan teks, teks eksplanasi, contoh teks eksplanasi banjir, teks eksplanasi tentang tsunami, teks eksplanasi banjir singkat