Bagaimana Kegiatan Bercerita Itu Dikatakan Berhasil

Bagaimana Kegiatan Bercerita Itu Dikatakan Berhasil – Guru-guru di Jawa Timur kembali meraih rekor membanggakan. Kali ini melalui Pekan Olahraga dan Seni Nasional (Porcini) ke-10 yang diselenggarakan oleh IGTKI-PGRI Pusat. Pada ajang ini IGTKI-PGRI berhasil meraih Juara Umum Provinsi Jawa Timur kategori Seni yang diraih dalam 11 bidang perlombaan.

Prestasi tersebut turut andil dalam bidang perlombaan, Kota Surabaya meraih Juara 1 Puppet Skate, Kota Bondwosu meraih Juara 1 Finger Painting, Kota Surabaya Juara 1 Storytelling with Props, dan Kota Learning Props meraih Juara 1. Kabupaten Baniwangi. Juara II kemudian diraih Kabupaten Ponorogo pada lomba perlengkapan MTQ (PI) dan Senam Ritmik. Kabupaten Sidoarjo meraih Juara III pada lomba MTQ (PI) dan Kabupaten Tulungagung meraih Juara III Tari Kreasi Baru. Akhirnya tercapailah harapan pertama pada bidang permainan anak kreasi guru dan lomba kreasi lagu serta nyanyian anak, dan juara pertama diraih oleh Kota Kediri.

Bagaimana Kegiatan Bercerita Itu Dikatakan Berhasil

Di peringkat kedua ada Jawa Barat dengan peringkat kedua di lima (5) kategori yaitu duet bernyanyi, wayang golek, materi pembelajaran, bercerita dengan alat peraga serta pembuatan dan pembacaan puisi.

Master Bercerita: Segelas Sari Kedelai

Prestasi tersebut sekaligus menjadi kado istimewa dalam rangka Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur ke-78, Kamis (12/10). Hal itu pun mendapat perhatian dan pujian dari Gubernur Jawa Timur Khafifa Inder Parwansa.

Gubernur Khafifa sempat mengucapkan terima kasih atas penghargaan khusus juara umum ajang Porcini Nasional yang diraih TK se-Jawa Timur.

“Alhamdulillah Jatim kembali meraih kesuksesan di tingkat nasional yang diraih oleh para guru Taman Kanak-Kanak. Tentu saja ini berkat kerja keras mereka dalam menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dan inovatif bagi pendidikan anak usia dini,” kata Khafifa, Jumat (13). /10).

Orang nomor satu di Jawa Timur ini juga mengatakan, peran taman kanak-kanak tidak bisa dianggap remeh. Sebab mereka juga berperan penting dalam membangun landasan pendidikan anak sebelum masuk sekolah dasar. Di TK, anak diajak belajar dengan cara belajar tentang kreasi media. Hal ini mendorong prasekolah untuk terus mengupayakan inovasi dan kreativitas agar pembelajaran menjadi menarik bagi anak.

Bookchapter Ppiaud Tahun 2021

“Menjadi taman kanak-kanak itu tidak mudah. ​​Karena berkaitan dengan kreativitas dan imajinasi anak. Kalau pembelajarannya monoton, anak kecil tidak akan tertarik mengikutinya. Tapi kalau (pembelajaran) dengan media yang inovatif dan kreatif. Saya ucapkan selamat. sekali lagi dan terima kasih atas prestasinya,” kata Gubernur Khafifa.

Baca juga  Mengapa Penduduk Cenderung Terpusat Di Daerah Dataran Rendah

Ia berharap melalui acara ini, taman kanak-kanak semakin termotivasi dan dapat menjadi inspirasi bagi taman kanak-kanak lainnya di Jawa Timur untuk terus bersaing menghasilkan pendidikan yang inovatif dan berkualitas.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Ariz Agung Piwai pun memberikan apresiasi. Aries mengatakan peran taman kanak-kanak sangat penting untuk berinvestasi dalam menghasilkan generasi yang berkualitas.

“Terima kasih para guru bapak dan ibu atas prestasi yang diraih Jatim. Kami berharap ini menjadi inspirasi bagi para guru untuk meningkatkan kreativitasnya dalam mengajar,” jelas Aries.

Kisah Kisah Dalam Al Quran

Sementara itu, pada peluncuran kegiatan Porsini di Jakarta, Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengundang para guru Taman Kanak-Kanak (TK) Bintang Paspiuga ke Indonesia untuk Anak melalui Pekan Olahraga dan Seni Nasional (Porsini). ramah 2030.

“Pekan Olahraga dan Seni Nasional hari ini merupakan wadah unik untuk berbagi pengalaman, membangun ilmu pengetahuan dan membangun jaringan kerja sama, untuk mencapai pembangunan pendidikan anak Indonesia, Indonesia untuk Anak 2030 akan bermanfaat untuk mewujudkan. Dan Indonesia emas 2045,” kata Bintang Puspayoga, Kamis (12/10), saat membuka Porsini ke-10 Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) – Persatuan Guru Indonesia (PGRI).

“Guru TK juga mempunyai peranan penting dalam menanamkan sejak dini rasa bangga dan cinta terhadap budaya bangsa,” kata Bintang Puspayoga.

Sekadar informasi, tema Porseni IGTKI-PGRI ke-10 tahun ini adalah “Melalui Porseni Nasional”.

Mengenal Kemasan Ramah Lingkungan & Alasan Penerapannya

Porsini IGTKI-PGRI ke-10 ini berlangsung selama empat hari pada tanggal 11-14 Oktober 2023 yang meliputi berbagai cabang olah raga dan seni yaitu Musabaqah Pengajian Al-Qur’an (MTQ), duet nyanyi, mendongeng dengan alat peraga, materi pembelajaran, puisi, dan kajian. , media pembelajaran digital, menyanyi dan bermain, gerak dan lagu, senam ritmik dengan alat musik, pedalangan, finger painting, tari kreasi baru, permainan dan lagu anak ciptaan guru, membuat dan menyanyi singgao. Tidak dapat dipungkiri bahwa madrasah ini merupakan lembaga yang hebat, bermartabat, dan telah banyak meraih prestasi baik secara akademik maupun non-akademik. Hal ini dibuktikan oleh dua mahasiswa MIN Sanggau, meski di masa pandemi Covid-19 meraih prestasi bukanlah halangan. Hal ini dibuktikan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Sangao berhasil meraih 2 juara dalam Lomba Cerita Rakyat SD/MI Kabupaten Sangao Tahun 2021 yang bergengsi yang diselenggarakan di Aula Gedung Perpustakaan Daerah Sangao pada Kamis (01/07). Muhammad Fauzan Auliya Fasha mendapat juara pertama sedangkan rekannya Andah Azhra Putri Duranante mendapat juara ketiga.Kegiatan tersebut diresmikan sendiri oleh Wakil Bupati Sangao Dr. Johannes Ontot, M.Si, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, H.Sukri, S.Sos, M.Si beserta tamu undangan lainnya turut hadir.

Baca juga  Jelaskan Pengertian Benua

Pada kesempatan tersebut Bunda Literasi Kabupaten Sangao, Areta Apollina, S.Pd. juga hadir. M.Si yang menyoroti betapa pentingnya literasi bagi generasi muda dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Wakil Bupati menyampaikan, kemajuan dan kemajuan individu, masyarakat dan bangsa ditentukan oleh adanya tradisi dan budaya sastra yang baik, oleh karena itu salah satu kegiatan sastra adalah membaca sederhana. Membaca membuka wawasan dan wawasan dunia ini.

Dihubungi terpisah, Kepala Madrasah MIN Sanggau, Sreenavianthi, M.Pd menyambut baik dan bangga atas prestasi yang diraih anak didiknya. “Ini merupakan bentuk dukungan yang baik dalam mencapai keberhasilan. Guru hendaknya lebih menggali potensi siswa dengan bimbingan yang lebih intensif untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya.”

Kepala Madrasah mengucapkan terima kasih kepada para guru pendamping dan orang tua murid yang berperan aktif dalam persiapan pertandingan ini hingga sukses maksimal. Setiap bulan kami akan menampilkan artikel baru tentang pengajaran dan pembelajaran yang ditujukan untuk guru, orang tua, atau keduanya. Apa pun yang Anda pilih untuk dibaca, kami harap artikel ini bermanfaat.

Kegiatan Luar Archives

Sebagai pendidik, kami di I Can Read merasa cukup nyaman dengan peran ‘decoding’ dalam keberhasilan belajar membaca – dan pentingnya secara aktif mengajar siswa kami bahwa kurikulum Bagaimana memecahkan kode bunyi kata sebagai bagiannya. Namun yang tidak kalah penting dari decoding adalah keterampilan ‘encoding’ dan itulah yang menjadi fokus kami bulan ini.

Sekadar mengingatkan, decoding adalah pemecahan (atau pemisahan) kata menjadi bunyi atau fonem yang unik, misalnya kata ‘ranjang’ dapat dipecah atau dipecah menjadi tiga bunyi berbeda, Buh + Eh + Duh.

Keterampilan kecil tapi cerdas ini adalah sesuatu yang, setelah dipelajari, akan terjadi secara otomatis setiap kali kita menemukan kata-kata tertulis baru – singkatnya, prosesnya, kita melihat huruf-huruf dari kata baru tersebut. keterampilan decoding, akankah kita secara otomatis mengasosiasikan huruf-huruf dengan suara unik yang dihasilkan masing-masing huruf saat diucapkan, dan kemudian suara-suara tersebut akan digabungkan untuk mengucapkan kata-kata barunya.

Pengkodean adalah kebalikannya. Ini adalah proses yang kami gunakan untuk menerjemahkan kata-kata yang diucapkan ke dalam bentuk tulisannya – atau dengan kata lain, penyandian, pengejaan, dan akhirnya penulisan.

Ketua Umum Ika Unhas Andi Amran Sulaiman Berbagi Tips Sukses Dalam Temu Bisnis Umkm

Jadi singkatnya, pengkodean adalah memecah kata-kata yang diucapkan menjadi bagian-bagian tertulis atau dieja, sedangkan decoding adalah memecah kata-kata tertulis menjadi bagian-bagian yang diucapkan secara lisan.

Baca juga  Kegiatan Yang Mencerminkan Sila Ke-4 Dalam Lingkungan Masyarakat Yaitu

Keterampilan coding dan decoding merupakan 4 keterampilan literasi yang paling penting dalam proses belajar mengajar, yaitu mendengarkan, membaca, menulis dan berbicara. Siswa yang dapat menunjukkan kemahiran dalam keduanya umumnya memiliki kemampuan literasi yang kuat.

Dasar dari pengkodean (dan penguraian kode) adalah kesadaran fonemik. Ini adalah kesadaran bahwa semua kata terdiri dari kombinasi bunyi yang unik (disebut fonem) dan bunyi tersebut dapat berasal dari huruf apa pun dalam alfabet, seperti B, F, J, atau kombinasi huruf seperti Er, Oy. , Ng, Sial…

Ketika kita belajar membedakan bunyi-bunyi ini dan menggabungkannya untuk membentuk kata, atau, mengambil kata-kata dan mengelompokkannya ke dalam fonem masing-masing, kita menunjukkan kesadaran fonologis.

Kkn Mahasiswa Fisika Uhamka Go International!

1. Pengetahuan tentang Alfabet – Setelah kita terbiasa dengan fonem, kita harus mampu mengubahnya menjadi simbol (juga dikenal sebagai grafem). Simbol-simbol inilah yang kita sebut huruf dalam alfabet.

2. Kita perlu mengembangkan kesadaran akan hubungan fonetik huruf – atau huruf mana yang mewakili setiap bunyi unik. Beberapa bunyi dapat diwakili oleh satu huruf, sementara yang lain diwakili oleh kombinasi huruf, seperti bunyi ‘o’ seperti pada ko, yang diwakili oleh huruf o dan w secara bersamaan.

3. Kita harus percaya diri dalam memecah kata-kata menjadi fonem/bunyi individual – yaitu dengan decoding, sehingga ketika kita mendengar sebuah kata yang diucapkan, kita dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi individual yang membentuk kata tersebut.

4. Kita juga harus percaya diri dalam menggabungkan bunyi-bunyian – yaitu, ketika kita mengambil bunyi-bunyian individual dan menggabungkannya untuk membentuk sebuah kata tertulis.

Ukm Kewirausahaan Ubb Lakukan Ini Untuk Membantu Umkm Di Desa Air Ruai Menjadi Produktif Dan Sukses

5. Selain itu, kemampuan mengidentifikasi bunyi pertama, tengah, dan terakhir dalam sebuah kata juga penting – jika kita mengetahui bahwa sebuah kata mempunyai bunyi pertama, tengah, dan terakhir, ini akan memberi kita petunjuk. terjadi. Ejaan, seperti mengeja kata ‘kin’ sebagai ‘cn’ dan bukan ‘cn’ – menyadari bunyi pertama, tengah, dan terakhir dapat membantu kita menyadari bahwa kita telah melupakan bunyi tengah dan ‘a’. Perlu ditingkatkan .

6. Mendengar fonem juga memerlukan keterampilan mendengarkan dan pendengaran yang kuat, serta keterampilan visual yang diperlukan untuk mengidentifikasi grafem.

7. Sintaks juga membantu dalam pemahaman – dengan memecah kata menjadi huruf kita dapat memisahkannya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,

Bagaimana seorang pemain bola basket dikatakan sedang mengontrol bola, bagaimana haid dikatakan tidak teratur, bagaimana dua individu dikatakan sejenis, bagaimana kegiatan pertanian perikanan kehutanan di benua eropa, bagaimana agar diet berhasil, bagaimana cara menghitung telat haid dan dikatakan hamil, indikator yang menandakan bahwa faktor pemasaran dapat dikatakan berhasil, pembangunan sumber daya manusia dikatakan berhasil apabila, bagaimana lingkungan biofisik dikatakan berkualitas baik, bagaimana suatu lingkungan dikatakan tercemar, bagaimana cara agar diet berhasil, bagaimana suatu wilayah dikatakan memiliki ketahanan pangan