Apa Alasan Bangsa Arab Menyembah Berhala

Apa Alasan Bangsa Arab Menyembah Berhala – Orang-orang Arab dari suku Quraisy yang tinggal di Makkah mulai menyembah berhala setelah diundang oleh Amr bin Luhay. Sebelumnya mereka masih menganut agama nenek moyang mereka, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail a.s.

Menurut riwayat Imam Ahmad, Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah dan beberapa hadits lainnya, Amr bin Luhaj adalah orang yang pertama kali berpindah agama yaitu Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail a.s.

Apa Alasan Bangsa Arab Menyembah Berhala

Mengatakan bahwa Amr bin Luhaj mempunyai nama lengkap Amr bin Luhai bin Quingah bin Khunduf, nenek moyang Khuzal.

Kondisi Masyarakat Arab Sebelum Islam

Amr bin Luhaj adalah orang pertama yang masuk agama Nabi Ismail (saw) yang berlandaskan tauhid murni. Beliau juga merupakan orang pertama yang membedakan hewan bernama Bahirah dan Saaibah.

Yang ditulis oleh Irfan L. Sarhindi menjelaskan bahwa Amr bin Luhaj merupakan seorang pemimpin suku Khuza’ah yang dikenal bertakwa, rajin bersedekah, dan taat dalam urusan agama.

Oleh karena itu, orang-orang menganggapnya sebagai ulama yang hebat. Karena itu, masyarakat mudah mempercayainya dan akhirnya tersesat karena ajaran yang dibawanya.

Nah, pada suatu hari Amr bin Luhaj berangkat dari Makkah menuju tanah Syam untuk menjalankan misi. Ketika sampai di Ma’arib (suatu tempat di Balqa’), Amr bin Luhaj melihat masyarakat Al-Amaliq sedang menyembah berhala.

Tarhib Muharram 1444 Hijriyah

Mereka memberi tahu Amr bin Luhaj bahwa berhala-berhala ini dapat mendatangkan hujan jika mereka memintanya. Patung juga dapat melindungi mereka saat diperlukan.

Amr bin Luhaj pun meminta agar diberikan patung untuk dibawa ke tanah Makkah agar masyarakat juga bisa meminta pertolongan padanya. Kemudian mereka memberi Amr bin Luhaj sebuah patung yang diberi nama Hubal.

“Sesungguhnya aku melihat berhala-berhala seperti itu disembah di negeri para nabi, Syam. Dan aku melihatnya sebagai suatu hal yang baik, sesuatu yang dapat mendekatkan kita kepada Allah. Maka sembahlah berhala-berhala itu agar kalian mendapat syafaat dan mendekatkan diri kepada Allah.” , pemilik Ka’bah!”

Sejak saat itu, masyarakat mulai mengikuti ajaran Amr bin Luhaj karena dianggap sebagai ulama besar. Sejak awal mula penyembahan berhala oleh masyarakat Makkah, masyarakat kota lain pun ikut menyekutukan Allah SWT dengan berhala.

Baca juga  Permainan Sepak Bola Termasuk Permainan Bola

Sejarah Arab Sebelum Islam

Perbuatan Amr bin Luhaj yang menyebabkan tersesatnya umat di Tanah Suci dan sekitarnya menimbulkan azab yang pedih. Dia dikatakan masuk neraka dalam keadaan kesakitan.

Menurut hadits Abu Huraira, Rasulullah melihat Amr bin Amir atau Amr bin Luhaj menyeret tongkatnya ke neraka.

“Diriwayatkan oleh Abu Huraira r.a., Nabi Muhammad a.s. bersabda : “Suatu ketika aku melihat Amr bin Amir bin Luhaj Al-Khuzai, yang isi perutnya tergeletak di api Neraka, karena dialah orang pertama yang memulai (Al. – Tradisi Sau’ ib), yang artinya berburu unta – liar unta betina dengan nama berhalanya.'”

“Aku melihat Amr bin Amr bin Luhai mengeluarkan isi perutnya dari neraka dan dialah orang pertama yang mengajarkan al-sayaib (unta yang tidak boleh dimuati dan diperuntukkan bagi nadzar, sehingga tidak diperbolehkan makan dan minum apa pun dan tidak mau bepergian) (HR Bukhari) Ibadah yang disembah bangsa Arab sebelum Islam hadir dalam berbagai bentuk, termasuk berhala. Oleh karena itu, pada masa itu bangsa Arab dikenal dengan bangsa Jahiliyya atau disebut juga dengan paganisme Arab era pra Islam.

Buku Kelas X Bab 7 K13

Mengutip Ali As-Sahbuny dalam Kamus Al-Qur’an: Penjelajah Al-Qur’an, masyarakat Arab Jahiliyya mengikuti ajaran tauhid Nabi Ibrahim AS. Kedatangan Islam adalah untuk menyempurnakan agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim.

Pada mulanya mereka masih mengikuti ajaran agama Nabi Ibrahim. Seiring berjalannya waktu, ajaran tersebut mengalami perubahan, penambahan dan pengurangan oleh pengikut yang tidak bertanggung jawab.

“Pada masa Jahiliyyah, ajaran tauhid Ibrahim hilang, digantikan oleh sistem paganisme dan diwarnai dengan kerusakan moral,” demikian deskripsi buku Kamus Al-Qur’an: Penjelajah Al-Qur’an.

Orang-orang Arab Jahili mulai melupakan pelajaran yang telah diajarkan kepada mereka. Hal ini diperburuk dengan munculnya ajaran kontroversial seperti penyembahan berhala yang dibawa oleh pemimpin Bani Khuza’ah, Amru bin Luhai.

Ski Kelas X Ma Pages 1 50

Bahkan, Amru tumbuh menjadi sosok yang dikenal gemar beramal dan menghormati urusan agama. Faktanya, orang-orang Arab Jahiliyya menganggapnya sebagai ulama yang dihormati dan wali agung.

Hingga Amru melakukan perjalanan ke Syam dan melihat masyarakat disana menyembah berhala. Amru meyakini apa yang mereka lakukan itu benar karena menurutnya Suriah adalah negeri para rasul dan kitab.

Sepulang dari Syam, menurut Syekh Shafiyurrahman Al-Mubarekfuri dalam Seri Sirah Nabawi: Kedudukan Bangsa Arab dan Deskripsi Masyarakat Arab Jahiliya, Amru membawa salah satu berhala yaitu Hubal dan meletakkannya di Ka’bah.

“Dia mengajak masyarakat Makkah untuk bersekutu (Hubal) dengan Allah. Banyak juga Hijaz yang mengikuti Makkah karena menganggap dirinya sebagai penjaga Ka’bah dan penghuni tanah suci,” jelas Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri.

Baca juga  Komposisi Asimetris Bisa Dibuat Jika Objek Gambar Memiliki

Nabi Muhammad, Pemimpin Dalam Agama Sekaligus Dunia

Sebaliknya, menurut Ibnu Kalbi, salah satu pendorong mereka menyembah berhala dan batu adalah adanya tradisi dimana siapa pun yang keluar kota Makkah wajib membawa batu yang diambil dari batu-batu yang ada di Masjidil Haram Ka’bah.

Kemudian di setiap perhentian mereka akan meletakkan batu tersebut dan melakukan tawaf mengelilinginya seolah-olah mengelilingi Ka’bah. Proses ini terus berlanjut dan akhirnya mereka menyembah apa yang mereka inginkan dan yakini.

Setelah Hubal, berhala yang terbuat dari batu akik merah berbentuk patung manusia, juga dibuat berhala berukuran besar lainnya yang disebut Lata dan ‘Uzza. Politeisme semakin menyebar, berhala-berhala kecil bertebaran dimana-mana di Hijaz.

Menurut buku Sejarah Kebudayaan Islam terbitan Kementerian Agama (Kemenag), ada berbagai bentuk ibadah yang dianut masyarakat Arab sebelum masuknya Islam, selain berhala dan batu. Beberapa dari mereka adalah:

Arab Pra Islam Makalah Sejarah Peradaban Islam

1. Penyembahan kepada malaikat, di kalangan masyarakat arab ada yang menyembah berhala dan mendewakan malaikat. Mereka menganggap malaikat sebagai putra dan putri Tuhan.

3. Menyembah bintang. Bintang-bintang itu adalah matahari, bulan dan bintang-bintang yang cahayanya bersinar pada malam hari. Mereka percaya bahwa bintang-bintang ini telah diberikan kekuatan penuh oleh Tuhan untuk mengatur alam.

Banyak orang Arab pra-Islam juga percaya pada takhayul seperti, jika mereka mengharapkan hujan, mereka mengikatkan rumput kering ke ekor kambing, dll.

Menurut sejarawan Islam Ahmad Amin, definisi Jahiliyyah yang diterapkan pada orang Arab tidak berarti mereka tidak cerdas atau bodoh. Istilah ini mengacu pada penduduk Arab pra-Islam yang memberontak terhadap kebenaran meskipun mereka tahu apa yang mereka lakukan adalah salah. Jakarta Ada sekitar 360 berhala di Mekah sebelum Islam berkembang di sana. Di antara 360 berhala, ada empat berhala terbesar di Mekkah. Keempat idola tersebut adalah Hubal, Latta, Manat dan Uzza.

Jenis Jenis Berhala

Empat berhala terbesar di Mekah terbuat dari batu, kayu, perunggu, emas dan perak. Bentuk berhala di Mekkah bermacam-macam, mulai dari yang berbentuk manusia hingga yang berbentuk binatang.

Di antara empat berhala terbesar di Mekkah, Hubal adalah berhala yang paling dihormati oleh kaum kafir Quraisy. Faktanya, Hubal adalah berhala terbesar di Mekkah yang berwujud manusia dengan tangan kanan terpenggal.

Untuk memahami bagaimana penyembahan berhala bisa terjadi di Makkah, berikut rangkuman penjelasan lengkap dari berbagai sumber, Minggu (26/3/2023).

Pemerintah Arab Saudi akan membangun kota modern di Riyadh. Kota modern ini konon merupakan yang terbesar di dunia. Namun banyak orang yang mengomentari konstruksi ini karena menyerupai Ka’bah. Seperti apa? Diskusi berikut ini.

Baca juga  Golongan Yang Menentang Nabi Saleh Mendatangi Nabi Saleh Pada Waktu

Amr Bin Luhay Dan Pemberhalaan Bangsa Arab

Sebelum adanya praktik penyembahan berhala di Makkah, masyarakat kota tersebut sebenarnya merupakan kelompok mukmin yang beribadah kepada Allah (swt) seperti yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim (SAW) yang kemudian dilanjutkan oleh Nabi Ismail (SAW).

Sepeninggal Nabi Ismail, barulah masyarakat Makkah mulai meninggalkan keimanannya dan mulai menyembah selain Allah. Peralihan agama masyarakat Makkah dari agama tauhid yang hanya menyembah Allah SWT menjadi penyembahan berhala dimulai ketika salah satu pemimpin suku Khuza’ah, Amr bin Luhay, melakukan perjalanan ke Syam (Suriah).

Saat melakukan perjalanan di Syam, Amr bin Luhai melihat penduduk kota menyembah berhala. Ia tertarik mempelajari dan mengamalkannya di Mekkah. Ia pun membawa pulang berhala bernama Hubal dan menempatkannya di Ka’bah.

Hubal menjadi berhala terbesar di Mekah. Tak hanya itu, Hubal juga menjadi berhala pertama yang dibawa ke Mekkah. Selain menjadi berhala terbesar di Mekkah, Hubali juga akan menjadi berhala paling besar di masa depan.

Jawab Sebisanya Ajh,no Ngasal,no Bahasa Alien,no Nyari Point’​

Amr bin Luhai kemudian mengajarkan amalan penyembahan berhala kepada masyarakat Makkah pada umumnya. Bagaimanapun, masyarakat Mekah pada saat itu percaya bahwa menyembah berhala akan menghubungkan mereka dengan tuhan mereka.

Sejak saat itu, masyarakat Mekah mulai menyembah berhala. Tak hanya Hubal, masih ada berhala lain yang ditempatkan di Ka’bah, seperti Latta, Uzza, dan Manna. Akhirnya jumlah berhala di Mekah mencapai 360 dan kota Mekah menjadi pusat penyembahan berhala.

Praktek penyembahan berhala semakin meluas ketika orang-orang Arab di luar Mekah melakukan ibadah haji. Ketika dia menunaikan ibadah haji, dia melihat banyak berhala di sekitar Ka’bah. Mereka yang menunaikan ibadah haji juga bertanya mengapa orang Mekkah menyembah berhala.

Para pejabat Quraisy menjawab bahwa berhala-berhala yang ada di sekitar Ka’bah merupakan perantara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah itu, mereka kembali ke negaranya dan meniru cara masyarakat Makkah beribadah. Mulailah kepercayaan baru menyebar ke seluruh Jazirah Arab.

Nabi Ibrahim Tidak Pernah Menyembah Bintang*

Ketika masyarakat Arab banyak yang menyembah berhala, masa itu disebut masa Jahiliyyah. Masa Jahiliyyah sendiri berarti masa jahiliah, karena masyarakat pada masa itu tidak hanya bodoh dalam hal ilmu, tetapi juga bodoh dalam keimanannya kepada Allah SWT. Mereka memutarbalikkan ajaran Nbai Ibrahim AS.

Tentu ada beberapa alasan yang memotivasi mereka untuk menyembah berhala. Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Mekkah menjadi penyembah berhala antara lain:

Selain menyembah berhala, masyarakat Arab pada masa itu juga menyembah malaikat, jin, makhluk halus, bahkan hantu.

Berhala-berhala ini pada akhirnya akan musnah, termasuk berhala terbesar di Mekkah, Hubal. Ini terjadi setelah Penaklukan Mekah. Penaklukan Mekah merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630, tepatnya pada tanggal 20 Ramadhan tahun 8 Hijriah.

Pdf) Perubahan Sosial Masyarakat Di Jazirah Arab: Transformasi Kultural Ashabiyah Dalam Menunjang Kekuasaan Nabi Muhammad

Menyembah berhala, jelaskan alasan bangsa indonesia mempertahankan ideologi pancasila, alasan bangga menjadi bangsa indonesia, apa alasan bangsa bangsa barat datang ke indonesia, gambar orang menyembah berhala, gambar orang yang menyembah berhala, apa alasan bangsa indonesia memperjuangkan kemerdekaan, orang yang menyembah berhala