35 Provinsi Di Indonesia

35 Provinsi Di Indonesia – Kami dengan bangga mengumumkan bahwa kami sedang mengembangkan antarmuka dasbor baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Kami mengundang Anda untuk menjelajahi dasbor baru kami dan mencobanya. Beberapa fitur akan menjadi tidak tersedia, tetapi akan ditambahkan di masa mendatang.

35 Provinsi Di Indonesia

Jangan ragu untuk mencobanya karena mudah untuk kembali ke antarmuka yang biasa Anda gunakan.

Daftar Provinsi Di Indonesia

1 Daftar 35 Provinsi di Indonesia Tahun 2017. Provinsi di Pulau Sumatera 1. Provinsi Aceh/Nengru Aceh Darussalam Ibukotanya di Banda Aceh 2. Provinsi Sumatera Utara Ibukotanya di Medan. 3. Provinsi Sumatera Barat yang beribukotakan Padang. 4. Ibu kota provinsi Rio (daratan) di Pekanbara. 5. Ibu kota provinsi Kepulauan Rio di Tanjung Pinang. 6. Ibukota Provinsi Jambi di Jambi 7. Ibukota Provinsi Sumatera Selatan di Palembang. 8. Ibukota Kabupaten Bangka Belitung adalah Pangkal Pinang. 9. Kabupaten Bangkulu dengan ibukota Bangkulu. 10. Kabupaten Lampung Ibukotanya adalah Bandar Lampung. Provinsi di Pulau Jawa 11. Provinsi DKI Jakarta, ibukotanya adalah Jakarta. 12. Ibukota Provinsi Jawa Barat adalah Bandung. 13. Ibukota Provinsi Banten adalah Serang. 14. Provinsi Jawa Tengah beribukota Semarang. 15. DI kabupaten Yogyakarta, ibukota Yogyakarta. 16. Ibu kota provinsi Jawa Timur adalah Surabaya. Provinsi di pulau Bali dan Nusa Tenggara 17. Ibu kota Bali adalah Denpasar. 18. Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Mataram. 19. Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Kupang. Provinsi di Pulau Kalimantan 20. Provinsi Kalimantan Barat, ibukotanya adalah Pontianak. 21. Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah adalah Palangkaraya. 22. Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin. 23. Ibukota Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda. 24. Ibukota Provinsi Kalimantan Utara di Tanjung Selor. 25. Ibukota Provinsi Sulawesi Utara di Manado. 26. Provinsi Sulawesi Barat, Ibukotanya adalah Mamojo. 27. Provinsi Sulawesi Tengah, ibu kota Palo. 28. Ibu kota provinsi tenggara Sulawesi adalah Kendari. 29. Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar. 30. Provinsi Gorontalo Ibukotanya adalah Gorontalo. Provinsi di Kepulauan Maluku dan Papua 31. Provinsi Maluku, beribukota di Ambon. 32. Provinsi Maluku Utara, ibu kota Trenta. 33. Provinsi Papua Barat, ibukotanya adalah Manokwari. 34. Ibukota Provinsi Papua di Jayapura. 35. Propinsi Teluk Chandrawasya beribukota di Serui (masih dalam pembahasan) Daftar delapan propinsi di Indonesia pada masa awal kemerdekaan tahun 1945: 1. Propinsi Sumatera 2. Propinsi Jawa Barat 3. Propinsi Jawa Tengah 4. Propinsi C Ava Timur 5. Provinsi Sunda Kecil 6. Provinsi Maluku 7. Provinsi Kalimantan 8. Provinsi Sulawesi

Baca juga  1 What Is The Text About

2 PURNAWARMAN (dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas) Purnawarman (Purnavarmman) adalah raja besar kerajaan Tarumanagara sebagaimana disebutkan dalam beberapa prasasti pada abad ke-5 dan menjadi raja ke-3 yang memerintah pada tahun 317-356 Saka (395-434). AD) Yang dapat menguasai wilayah barat Jawa. Maharaja Purnwarman mengidentifikasi dirinya dengan Dewa Wisnu. Purnavarman lahir pada tanggal 8 bulan gelap Phalaguna tahun Saka 294 (16 Maret 372 M). Dua tahun sebelum kematian ayahnya, ia dilantik sebagai raja Tarumangara yang ketiga, pada tanggal 13 bulan terang Caitra tahun 317 Saka (12 Maret 395) sampai 356 (395434). Dalam naskah Wangskarta, Purnawarman adalah raja ketiga kerajaan Tarumangara yang memerintah antara tahun 395-434 Masehi. Dia membangun ibu kota kerajaan baru pada tahun 397, yang terletak lebih dekat ke pantai dan menamakannya Sundapura, (Kota Sunda). Nama Sunda pertama kali digunakan oleh Maharaja Purnawarman pada tahun 397 M untuk menunjukkan ibu kota kerajaan yang didirikannya. Belakangan, nama Sunda ini menjadi label etnik bagi suku yang mendiami pulau Jawa bagian barat tersebut. Naskah Wangskarta juga menyebutkan bahwa pada masa pemerintahan Purnwarman terdapat 48 raja daerah yang terbentang dari Salakanagara atau Rajatapura (di Teluk Ladi, wilayah Pandeglang) hingga Purwalingga (sekarang Purbalingga) di Jawa Tengah. [1] Secara tradisional, Chipamali (Kali Berbas) memang dianggap sebagai batas kekuasaan para penguasa Jawa Barat di masa lalu. Pada masa pemerintahannya, Purnwarman menaklukkan kerajaan-kerajaan lain di Jawa Barat yang belum tunduk pada kekuasaan Tarumengara. Semua musuh yang diserangnya selalu bisa dikalahkan. Ia seorang pemberani, menguasai berbagai ilmu dan taktik perang, yang membuatnya menjadi raja (bhimaparakramoraja) yang sakti dan tangguh. Tidak ada senjata musuh yang bisa melukainya, karena dalam perang dia selalu memakai baju besi, yang dia kencangkan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ia sakti dan gesit di medan perang, sehingga lawannya disebut Macan Tarumanagara (wyaghra ring tarumanagara). Maharaja Purnawarman, menjadi raja yang sangat sakti di Jawa Barat. Demi kesejahteraan rakyatnya, ia sangat peduli untuk menjaga agar sungai tetap mengalir. Pada tahun 410 M, beliau memperbaiki kanal dan membendung sungai Gangga/Gangnadi atau Setu Gangga di wilayah Cirebon yang saat itu merupakan bagian dari kerajaan Indraprahasta yang didirikan oleh Maharesi Santana pada tahun 363 M dan selesai pada tahun 723 M (360 tahun) karena hingga serbuan Maharaja Sanjaya Risdrarama. [2] Bagian bawah sungai yang disebut Cisuba mulai diperbaiki (diperdalam) dan ditata tanggulnya. Sebagai tanda selesainya pekerjaannya, Sang Purnvarman mengadakan selamatan dengan memberikan hadiah berupa harta (sangaskararthadaksina) kepada para brahmana dan semua pihak yang ikut bekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dua tahun kemudian, Sang Purnvarman memperkuat dan memperindah saluran sungai Cupu yang berada di kerajaan Cupunagara dan sungai tersebut mengalir ke istana kerajaan. Setiap orang yang berpartisipasi dalam pekerjaan di saluran ini menerima hadiah dari raja. Baik di tepi Sungai Gangga di Indraprastha maupun di tepi Sungai Cupua, Maharaja Purnawarman menyiapkan prasasti batu sebagai tanda selesainya pekerjaan dengan kata-kata kembang (sarwa bhasana). Mengingat ukuran dan sifatnya, dibandingkan dengan Dewa Wisnu, pelindung semua makhluk di bumi dan di masa depan. alamatnya bergambar telapak tangan Para petani merasa senang Begitu pula para pedagang yang biasa naik perahu dari muara ke desa-desa di sepanjang bantaran sungai.

Baca juga  Perbandingan Usia Menurut Jenis Kelamin Biasanya Diformulasikan Dalam Hitungan

3. Pada tahun 413 M, Sang Purnawarman memperindah dan memperkuat aliran Sungai Sarasah atau Sungai Manukrawa. Setiap orang yang berpartisipasi dalam pekerjaan ini menerima hadiah dari Maharaja Purnvarman. Petani menjadi bahagia karena ladang mereka menjadi subur, menerima pengairan (Kaunoyin) dari sungai. Oleh karena itu, tidak akan mengalami kekeringan di musim kemarau. Selanjutnya, Sang Purnawarman memperbaiki, memperindah dan memperkuat aliran sungai Gomati dan Kanderbhaga. Ribuan penduduk setempat, pria dan wanita, dari desa sekitar, bekerja siang dan malam dengan membawa berbagai alat. Mereka berbaris di sepanjang tepi sungai, satu demi satu tanpa mengganggu pekerjaan satu sama lain. Selanjutnya, Purnavarman mengadakan keselamatan dan memberikan hadiah harta, brahmana dan pemimpin daerah menerima hadiah. Di sana maharaja menyiapkan prasasti yang ditulis di atas batu. Juga di tempat lain, Sang Purnawarman membuat banyak prasasti batu, yang dilengkapi dengan pahatan pribadinya, lukisan kakinya, lukisan kaki kudanya, yaitu seekor gajah bernama Sang Arwata. Demikian pula ada yang ditandai dengan gambar barhamra (kumbang atau lebah), sanghyang tapak, bunga teratai, macan dan sebagainya, dengan prasasti batu. Alih-alih menyelesaikan ritual (pretakaryam), bendera Tarumangara dan jasa Maharaja dipajang. Semua itu, tertulis di prasasti batu, di sepanjang tepian sungai di daerah tertentu. Pada tahun 419 M, Sang Purnawarman memperbaiki, memperkuat kanal dan memperdalam Citarum, sungai terbesar di Kerajaan Tarum (di Jawa Barat). Hadiah dan harta keselamatan, dibuat setelah pekerjaan selesai. Para brahmana kemudian memberkati Maharaja Tarumangara Purnavarman. Setelah Maharaja Purnavarman menjadi raja Tarumangara, pasukannya bertambah banyak dan dilengkapi dengan persenjataan. Juga angkatan laut, bertambah dan diperkuat. Inilah mengapa prajurit Tarumanagara selalu memenangkan pertempuran. Setelah Kerajaan Tarumanagara menjadi besar dan berkuasa, Sang Purnawarman dinobatkan sebagai Maharaja, bergelar Sri Maharaja Purnawarman Sang Iswara Digwijaya Bhimaparakrama Suryamahapurusa Jagatpati, juga sebagai pengikut Batara Indra, ketika hendak pergi menyerang musuhnya. Inilah sebabnya ia disebut Sang Purandara Saktipurusa (orang kuat yang menghancurkan benteng). Dari tahun 399 M hingga 403 M, Sang Purnavarman mengobarkan perang melawan bajak laut yang menguasai perairan barat dan utara. Penumpasan para perompak itu dimulai ketika menteri Kerajaan Tarum bersama 7 orang rekannya ditangkap dan kemudian dibunuh oleh para perompak. Perang pertama dengan para perompak ini terjadi di perairan Ojong Colon. Angkatan Laut Tarumanagar, dipimpin langsung oleh Sang Purnawarman: Dahulu kala perairan pulau Jawa di utara, barat, dan timur dikuasai bajak laut. Jumlah mereka tidak terhitung dan tersebar di lautan. Semua kapal terganggu. Semua barang dikembalikan, dimohon atau disita. Banyak kapal perompak berkeliaran di perairan Jawa Barat. Tidak ada yang berani memasuki atau melewati perairan ini, karena mereka sepenuhnya diperintah oleh bajak laut yang kejam dan kejam. Setelah Sang Purnawarman berhasil membasmi semua perompak, barulah semuanya menjadi aman dan rakyat Tarumanagara berbahagia. Perairan utara pulau Jawa telah dibersihkan dari pembajakan. Ketika Sri Maharaja Purnwarman wafat, kerajaan-kerajaan yang menjadi perintahnya adalah sebagai berikut: Selkangara (Pandaglang), Kupungara (Subang), Nusa Sabey, Purwanagra, Ujong Kolon (Pandaglang), Gunung Kidul, Purwalingga (Purbalinga), Agrabinta.

Baca juga  Piket Kelas Terasa Lebih Ringan Jika Dilakukan Dengan

4. , Wangiri, Gluwa dan Tan (Ciamis), Cangkuang (Garut), Sagara Kidul, Gunung Cupu, Alengka, Gunung Manik (Manikprawata), Gunung Kubang (Garut), Karang Sindulang, Gunung Bitung (Majalengka), Tanjung Kalapa (Utara Jakarta ), Pakuan Sumurwangi, Kalapa Girang (Jakarta Selatan), Sagara Pasir, Rangkas (Lebak), Pora Dalam (Krawong), Lingadawatta, Tanjong Kamara (Pandglang), Wanadattar, Satyaraja, Jati Aijong ) Sri Maharaja Purnawarman, meninggal pada tanggal 15 bagian terang bulan Puzia tahun 356 Saka (24 November 434 M) dalam usia 62 tahun. Ia dimakamkan di pinggir Sitarum, sehingga diberi nama Sang Lumah Ing Tarumanadi (dimakamkan di Sitarum). BALAPUTRADEWA (dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

Daftar Nama 35 Provinsi

Provinsi terindah di indonesia, 33 provinsi di indonesia, 34 provinsi di indonesia, batik 34 provinsi di indonesia, 27 provinsi di indonesia, provinsi di indonesia, seluruh provinsi di indonesia, lambang 34 provinsi di indonesia, provinsi tertua di indonesia, makanan khas provinsi di indonesia, julukan provinsi di indonesia, makanan tradisional provinsi di indonesia