Ulah Bala Teuing Buruan Teh Sapukan Ngarah

Ulah Bala Teuing Buruan Teh Sapukan Ngarah – Apakah kamu suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri

Pola struktur kata keterangan berikut ini: kata benda dalam tenses turunan adalah I) N Intensive, artinya ekstensi, kolektif DWIPURWA (KD: YIN) Kata benda “dwipurwa” digandakan a) jika kata utama dalam bentuk kata kerja. , menunjukkan waktu kata benda: kikintun bebendu ‘kereta’ ‘uap’ N = kata benda V = kata kerja (~herba) KD = kata utama 2) N Instrumen/hasil, gabungan, permainan/penawaran DWIPURWA (KD: V /N) – a b ) menunjukkan perluasan makna jika kata utamanya adalah kata benda: tetangga, “tetangga”, Sisilih “menggantikan” dan arti kolektif: Susuguh “bejana”, papaes “hiasan”. Kata benda “dwipurwa” dalam bentuk reduplikasi. Akhiran -an a ) jika kata dasar adalah kata kerja, menunjukkan alat atau produk yang dihasilkan: tutumpukan “kendaraan” Pangihan “penemuan” b) jika kata dasar adalah kata benda, itu memiliki arti kolektif (kelompok atau spesies ) ): tutumpukan “tumbuh-tumbuh” perkembangan batang “bunga” dari “pohon”, alat permainan (mengan) kotoran artinya serupa): imahan “rumah” oorayan “ular” 34

Ulah Bala Teuing Buruan Teh Sapukan Ngarah

3) r———–, N (terbatas) Per- (sebelumnya) N pri- (pari-) pa(n) KD 4) N Hasil v KD -tahun 5) N Ringkasan N / V/Aj. KD 6) Sinopsis H ka-IAj. KD I -an per- (pre-), pri- (pad-) dan (pa(n)-) prefix nouns: case “appearance” , . Pepatah paribasa pandu’a doa yang panjang untukmu’ menunjukkan hasil yang disebutkan oleh kata berakhiran -an dan kata dasar: ‘bagian’ miring ‘naik’ pupudunan ‘turun’ angka ‘angka’ Ka- diawali kata benda, kata benda dasar, menunjukkan kata kerja, kata benda, benda atau hal-hal abstrak: kanya “kamu ingin” kanyaho “apa yang diketahui” kasuka “apa yang disukai” kanyaah “cinta” Ka- dan kata benda dengan awalan. Akhiran -‘-an umumnya menunjukkan sesuatu yang abstrak: kasuka “fun” ditulis “crowd”, kasalama tan “safety tan” 35

Bahasa Sunda Siswa Kelas 9 Pages 51 100

Catatan.. Ada finite nouns dengan bentuk ini, tetapi mengacu pada objek nyata (konkrit): kawawuhan “familiar” kedaharan “food” prefixed nouns padi-rang 7) N Instrument V V pa- N- KD dengan verba yang diawali dengan kaikan . huruf nas (hidung), menunjukkan sarana untuk mencapai apa yang disebut dengan kata utama: parneuli ‘perkakas. pembeli’ paneda ‘legătu~nan ‘pameres’ ‘sam’ panyombo N- ‘alat kecapi’ ‘= hidung N tempat, kelompok N pa- KD -an 8) Beri nama kata dengan akhiran WJlan- dan akhiran -an, kata utama adalah kata benda dan artinya tempat atau kelompok: pagunllngan ‘pagunungan’ pasawahan ‘Pesawahan’ pasantren’ tempat santri ‘ N Subyektif pa-~.'” Awalan dan kata benda dengan akhiran -an yang melekat pada kata kerja yang dimulai dengan huruf sengau dan menunjukkan makna subyektif 19); panarosan “orang tempat bertanya” majikan “bini” panganten “” pengantin, pengantin” 36

Baca juga  Tembang Macapat Iku Endah Menawa

N Hasil/pi-IN KD II) N Kumpulan bagian tubuh/tanah p ~N KD -an 12) N Bahan sakit/… KD -eun 13) N Bahan/ menjadi pi – I N KD – eun hasH atau nama kata dengan awalan pi- menunjukkan bagaimana kata utama nama: ajaran, nasihat, instruksi ‘pitulang’ membantu ‘pidulur’ dianggap sebagai kerabat ‘piharaya’ pi- awalan, -akhiran sebagai nama keluarga dianggap menjadi kumpun artinya : pikampungan “kumpulan ambing” pilemburan “kumpulan pemukiman” dan menunjukkan tempat dalam tubuh manusia : pianakan “rahim, tempat anak dalam kandungan” pigeulangan “pergelangan tangan” kata berakhiran -eun menunjukkan bahan yang akan dibuat atau benda yang akan dikerjakan dengan kata dasar: seuseuheun ‘eueian’ inumeun ‘drink’ baeaeun ‘bahan bacaan’ Kata benda dengan pi-…eun simulfix, artinya bahan atau masa depan: piealanaeun ‘bahan untuk eIana’ pibuheun “menjadi buah” pibojoeun “istri” 37

Diawali dengan katft n&ma pang- yang 14) N Bahan, alat v KD “menunjukkan arti pekerjaan, bahan: . pangabakti “bertujuan materi” pangwjuk “meyakinkan sesuatu” dan berarti alat: panguntung “kalimat. alat “pangambeu” alat pewangi berdoa/bersujud’ 16) -na atau Kata benda berakhiran H (berasal dari kata kerja) -ana, kata utamanya adalah kata kerja (kata kerja) v yuktaana ‘berjalan’ -na KD nyuratanana ‘sesuatu untuk menulis huruf’ ( :ana) IV. Sintaks Bahasa Sunda 1. Sintaks Sintaks atau deskripsi struktur kalimat biasanya meliputi deskripsi klausa, klausa, klausa. Bentuk bahasa Kalil di atas pada tataran kalimat dapat terdiri dari satu kalimat atau lebih. Subjek dan predikatnya bagus di bawah kalimat saya tidak akan. 38

2. Kalimat Ada dua jenis kalimat: kalimat endosentris dan kalimat tris-eksosentris. A. Ungkapan dalam negeri tris I) Frasa kata benda Urang Bandung “orang Bandung” Saur sugut “para bapak ata” Sejarah para nabi “kisah para nabi” 2) Ungkapan verbal Kapaksa indit “ia harus pergi “Wansul” dia pulang untuk mengumpulkan nasi” . ‘ Bebeja ngu meri ‘dia memberi tahu cara memelihara bebek’ 3) Keterangan Biru muda ‘dia tidak tahu’ Crede aralus ‘dia pikir itu baik’ 4) Ekspresi numerik Sekali sebulan ‘sebulan sekali’ Tujuh puluh tujuh kali ‘ tujuh puluh tujuh kali’ Opatan deui ’empat orang lagi’ 5) Kalimat Bagian dari rasa sakit terlalu dalam! “Saya tidak tahu” Nya kitu chai bee “ya, itu benar” Nya kitu deui “itu benar” b. Ungkapan eksosentrik 1) Ungkapan kata benda Nu diteangan teh ‘hal apa yang harus kamu cari’ Anu dowudi teh kebon awi’ siapa kebun bambu’ A nu ngaringu munding tea ‘orang yang falolo’ 2) Frasa dengan partikel Samemeh aya oge ‘sebelumnya ada juga, “Ari ku hoe tea” jika dengan cangkul itu “Di lebah di sisi lebak” di -tempat di pinggir lebak” di tempat di pinggir lebak” 3. Kalimat Bagilah kalimat menjadi dua menurut jenis hukuman tetapnya menjadi 39

Baca juga  Langkah Apa Saja Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menghitung Pembagian Waris

Soal Pts Sunda Kelas 5 Sms 2

Vab N keurN Barndak/mangmeulikeun/pakean/keur mangga “Anak-anak membelikan baju untuk paman saya” Alnasim/mengalakeun/suluh/keur kunging “A1nasim mencarikan kayu bakar untuk saya” 5) Kalimat yang terdiri dari subjek, klausa dan dua objek. Preposisi diisi dengan kata kerja transitif pasif, objek pertama diisi dengan kata benda {thing), dan objek kedua diisi dengan kata benda menggunakan preposisi leu (“dari”). Subjek menunjukkan orang yang melakukan pekerjaan, predikat menunjukkan pekerjaan pasif bekerja untuk kepentingan orang lain, objek pertama menunjukkan pelengkap pekerjaan, dan objek kedua menunjukkan orang yang melakukan pekerjaan tersebut. 42

— aya nu V Stalk caringin/aya nu nuar. Pohon beringin ditebang orang. Dan Salim/aya tidak peduli. Orang-orang menganiaya Salim. 8) Struktur kalimat terdiri dari subjek dan predikat. Predikat diisi dengan kata benda. Kata merujuk pada sesuatu yang mengandung sifat/keadaan suatu benda, sedangkan predikat menyatakan sifat/keadaan suatu peristiwa. · 43

I. Bapana/guru, “Bapaknya guru” N Adina/tukang tembok “Adiknya tukang batu” Yusup teh/peninggaran. “Yusup (pemburu)” 44 .

X Guru/kawajibanana/ndididik “Tugas seorang guru adalah mendidik” Kuda teh/sukuna/hideung. “Kuda itu berkaki hitam” Sheshi teh/anaklla/tilu “Dia punya tiga anak” b. Kalimat Majemuk Kalimat majemuk dapat dipecah menurut hubungan antarklausanya. Berdasarkan makna hubungan antar komponennya, kalimat majemuk bahasa Sunda (kalimah ngante) dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1) Conjunctive clause Dalam conjunctive clause (klausa konjungtif), kalimat dihubungkan menggunakan konjungsi: jeung, sarta, fur, Ilya…nya… , turug-turug, plus, plus-plus, jeung deui, bari. encok. Misalnya: Eusina mengacu pada tujuh bab, setiap bab berisi komentar kelompok tersebut. “Itu memiliki tujuh bab, dan di setiap bab ada garis besar bagian-bagiannya. Daging buah Gedun adalah ikan seperti deuich. “Buah Gedun manis dan harum” 45

Baca juga  Jelaskan Hasil Kegiatan Produksi Yang Dilakukan Pemerintah

Carangcang Tihang: 2016

2) Kontras/kalimat awan Kalimat kontras (kalimat lalawan) mengandung kalimat yang berlawanan dan dihubungkan oleh konjungsi: tapi, menatap, sementara, turta, peupelirihelin. Misalnya: kaos teh memang bagus, tapi harganya sangat mahal. “Itu semua untukku, tapi keinginannya! . Contoh: Sallajan Ji adalah gllllrlung besar, jelcma teu adalah burung pemangsa. ‘~ bahkan selama gullungu orang tidak bisa berhenti mengunjungi’ Sanajall IP aha penuh kehidupan tapi bernafas amarah taya kamajuaJluna. “Walaupun sudah berusaha keras, hidupnya masih lambat” 4) Ka/imal Klausa Disjungtif (klausa selektif) mengandung klausa pilihan yang dihubungkan dengan konjungsi: atawa (ta), atau, bah . .. kemasan. .. , teuillg … juga … , lainnya … lail ! … , salles … waras … , teu … teu .. _ Contoh : Bah kolot bOI bool sarua bae kudu mayar . “Baik orang tua maupun anak harus bayar” SiJaing nyho ta takaya imalula? “Apakah kamu tahu rumah itu atau tidak?” Memang benar salah teh eta beja. “Saya tidak tahu apakah itu benar atau tidak, beritanya salah” 5) Kalimat Sebab Akibat Kalimat Sebab Akibat. (kalimalz sabab-musabab) isi 46

Kalimat yang menunjukkan alasan yang berhubungan dengan konjungsi: sabab, ku sabab, karena, daku sabab kitu, ku /imtaran kim, pedah, jaiarQn, wireh, nepi ka, dll. Misal: Dia menghentikan u tembong, karena itu eun. “Dia tidak keluar karena dia pemalu,” Ku mengerti karena burung daek tata, seya teu miliknya. “Karena ingin bertanya, akhirnya dia mengerti” Basuki mah pohara gemina, I sabab eta babari bahuti. -Basuki. sangat hemat, karena itu muda (dia cepat kaya)’ 6) Kalimat bersyarat Kalimat bersyarat (kalimah sarar) mengandung kalimat bersyarat, yang dihubungkan dengan konjungsi: dayun, sok mun, mun seug, eh, ari, ana. Seorang biarawati harus cerdas dan rajin dalam mengajar. “Kalau mau pintar, harus rajin belajar”